2 research outputs found
Sistem Kendali Jumlah Zat Padat Terlarut (TDS) pada Larutan Nutrisi Menggunakan CCT53200E
Salah satu faktor penting pada sistem tanam hidroponik adalah ketersediaan nutrisi yang cukup serta teratur sesuai jenis, umur dan kebutuhan tanaman. Hal ini berpengaruh terhadap kualitas dan kuantitas tanaman yang dihasilkan. Pengendalian konsentrasi nutrisi secara manual saat ini dianggap kurang praktis dan efisien. Apalagi untuk industri yang mengutamakan kualitas produk sesuai standar yang berlaku. Dalam penelitian ini dilakukan perancangan sistem kendali TDS (Total Dissolved Solid) / jumlah zat terlarut yang merupakan indikator konsentrasi nutrisi dalam larutan nutrisi hidroponik menggunakan CCT53200E yang ada dipasaran. Tahap pertama dilakukan perhitungan jumlah kebutuhan larutan nutrisi dan air sebagai dasar perhitungan waktu aktif solenoid valve nutrisi dan solenoid valve air. Selanjutnya dilakukan perancangan sistem kendali yang terdiri dari perancangan sensor ketinggian air beserta power supply-nya dan perancangan wiring diagram keseluruhan sistem kendali jumlah zat terlarut beserta interface-nya. Simulasi dilakukan untuk memvalidasi perancangan sistem kendali dengan output berupa LED sebagai indikator aktuator yaitu solenoid valve. Simulasi pada nilai TDS normal, TDS tinggi dan TDS rendah menunjukan solenoid valve nutrisi dan solenoid valve air dapat bekerja sesuai kondisi real pada perancangan. Perancangan dan simulasi dilakukan menggunakan software Proteus 7.0 Free Trial. Hasil perancangan sistem kendali ini dapat dimanfaatkan pada industri holtikultura dalam menjaga kualitas dan kuantitas produk yang dihasilkan
Rancang Bangun Hand Sanitizer Otomatis dan Sistem Monitoring Jarak Jauh dalam Upaya Mengurangi Penyebaran Covid 19
Pada awal tahun 2020, telah terjadi suatu pandemi yang melanda dunia termasuk Indonesia. Pandemi ini disebabkan oleh virus jenis baru yaitu Coronavirus (COVID-19). Upaya untuk mencegah penyebaran virus ini adalah dengan menerapkan protokol kesehatan (memakai masker, menjaga jarak, dan selalu membersihkan tangan). Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan mengkonstruksi hand sanitizer otomatis untuk mengurangi penyebaran virus COVID-19. Metode penelitian yang digunakan terdiri dari perancangan fungsional dan struktural, analisis biaya serta uji kinerja. Alat ini dirancang menggunakan beberapa sensor yaitu sensor infra merah (IR Proximity), sensor suhu (MLX90614), dan sensor ultrasonik (HC-SR04). Pengujian karakteristik statik dilakukan pada sensor suhu dan sensor ultrasonik. Analisis karakteristik statik pada sensor dilakukan untuk mengevaluasi kinerja sensor. Hasil menunjukan bahwa nilai deviasi sensor ultrasonik adalah 1,16 cm, deviasi sensor suhu adalah 1,07 °C dengan tingkat presisi 0,12 °C serta nilai rata-rata 34,55 °C pada tiap 5 menit pengukuran. Alat ini mampu mengeluarkan cairan pembersih sekitar 0,2 gram/semprotan. Biaya dasar penyediaan semua komponen perangkat adalah Rp.1,500,000 dan total biaya untuk memproduksi setiap unitnya adalah Rp.2,375,000/unit. Perangkat ini beroperasi tanpa perlu disentuh, dan aman untuk diterapkan di area publik. Perangkat juga dibuat dengan sistem pemantauan terintegrasi dimana suhu tubuh yang diukur oleh perangkat ini dapat dimonitor dari jarak jauh, sehingga memudahkan pengguna dalam pencatatan data