5 research outputs found

    Aktivitas Antibakteri Ekstrak Alga Laut Caulerpa Racemosa dari Perairan Pulau Nain

    Full text link
    Algae or seaweed is the dominant part of marine plants. Morphological-ly, it is categorized as non-vascular plants (Thallophyta) because it has no specific structural configuration such as roots, stems and leaves. This marine algae is found abundantly in the waters of Pulau Nain. Algae from these waters was tested in the laboratory to obtain pharmaceutical preparations to be used as antibacterial active ingredients. This study was carried out to determine the antibacterial activity of the Caulerpa racemosa algae. Antibacterial activity test showed that the test solution of C. racemosa algae has antibacterial activity on all five test bacteria. The size of inhibition zones formed was relatively smaller, when compared to the size of inhibition zone formed by the comparative antibiotic compounds

    Kelimpahan Serangga Air Di Sungai Toraut Sulawesi Utara

    Full text link
    Serangga air merupakan kelompok Arthropoda yang dapat dijumpai hampir pada jenis perairan misalnya pada habitat lentik atau lotik. Seranggan air dalam suatu ekosistem berperan penting dalam rantai makanan selain itu juga serangga air dapat dijadikan sebagai bioindikator terhadap penentuan kualitas suatu perairan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelimpahan serangga air yang terdapat di Sungai Toraut. Lokai penelitian terletak pada Sub DAS dari DAS Dumoga Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara. Sungai ini memiliki luas sekitar 249 km2 dan hulunya terletak di Taman Nasional Bogani Nani Wartabone (TNBNW). Penelitian ini menggunakan metode Purposive Random Sampling dengan menggunakan alat surber sampler. Total individu yang didapatkan dari 3 stasiun sebanyak 1497 individu dengan jumlah famili sebanyak 24 yang terdiri dari 27 spesies. Spesies serangga air yang paling banyak ditemukan pada stasiun satu, sedangkan yang sedikit pada stasiun 3. Kelimpahan spesies yang paling banyak ditemukan adalah Hydropsyche sp.Arthropods is a group of aquatic insects that can be found in almost all types of aquatic habitats for example lentic or lotic habitat. In the field of ecology, aquatic insects plays a role in the food chain, moreover the aquatic insects can be used as bioindicator to determine the quality of water. This study aims to analyze the abundance of aquatic insects found in the Toraut River. This study lies in the sub-watershed from the watershed of Dumoga Bolaang Mongondow, North Sulawesi. This river has an area of ​​approximately 249 km2 and its located in the headwaters of Bogani Nani Wartabone National Park. The method used in this study is purposive random sampling method by using a sampler surber. Total individuals were obtained from 3 stations are 1497 individuals with total 24 families consisting of 27 species. The most commonly species of aquatic insects found at station 1, whereas slightly at station 3. The most commonly species of aquatic insects found is Hydropsyche sp

    Uji Daya Hambat Ekstrak Metanol Beberapa Jenis Porifera Terhadap Bakteri Escherichia Coli Dan Staphylococcus Aureus

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hambat dari ekstrak metanol beberapa jenis porifera terhadap pertumbuhan bakteri E. coli dan S. aureus. Pengujian aktivitas antibakteri menggunakan metode Kirby-Bauer, yaitu dilakukan dengan mengukur zona hambat di sekeliling cakram kertas. Ekstrak Haliclona sp dapat menghambat pertumbuhan S. aureus pada konsentrasi ekstrak 30%, 60% dan 90% dengan hasil pengukuran diameter zona hambat 13.50 mm, 20.67 mm dan 27.33 mm; serta menghambat pertumbuhan E. coli dengan diameter zona hambat 10.08 mm, 12.83 mm dan 14.17 mm. Daya hambat ekstrak Agelas sp terhadap S. aureus menunjukkan diameter zona hambat 8.33 mm dan hanya menunjukkan pada konsentrasi ekstrak 90%, sementara daya hambat ekstrak Agelas sp pada konsentrasi 30%, 60% dan 90% terhadap E. coli menunjukkan diameter zona hambat sebesar 7.67 mm, 10.17 mm dan 14.17 mm. Daya hambat Spheciospongia sp terhadap S. aureus dan E. coli hanya terlihat pada konsentrasi ekstrak sebesar 90% dengan diameter zona hambat adalah 8.42 mm dan 8.75 mm. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa ekstrak Haliclona sp memiliki potensi aktivitas antibakteri yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pembuatan obat antibiotik.This research aimed to test the inhibition capabilities of methanol extract from several kinds of Porifera on Escherichia coli and Staphylococcus aureus growth. The antibacterial activity test using the Kirby-Bauer method, which delivered by measuring the inhibition zone around paper disc. The extract of Haliclona sp can inhibit the S. aureus growth at 30%, 60% and 90% of extracts concentration with the measurement of inhibition zone diameters are 13.50 mm, 20.67 mm and 27.33 mm; also inhibit the E. coli growth with inhibition zone diameters are 10.08 mm, 12.83 mm and 14.17 mm. The inhibition capability of Agelas sp extract on S. aureus shows that the inhibition zone diameters is 8.83 mm and only appear at 90% of extracts concentration, meanwhile the inhibition capability of Agelas sp extract at concentration 30%, 60% and 90% on E. coli shows diameters of inhibition zone are 7.67 mm, 10.17 mm and 14.17 mm. The inhibition capability of Spheciospongia sp on S. aureus and E. coli only occurred at 90% of extracts concentration with inhibition zone diameters 8.42 mm and 8.75 mm. Based on the results, it can be assumed that extracts of Haliclona sp has a potential antibacterial activity that can be used as a basic ingredients for antibiotic medicine

    Quantitative Data About Coral Recruitment From Bunaken Island, Manado Indonesia

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan kepadatan pf rekrutmen karang di berbagai lokasi di Pulau Bunaken dan analis interaksi pada rekrutmen karang didasarkan pada kuantitas, kedalaman dan situs. Penelitian dilakukan di kedalaman 3 dan 10 meter dan tiga direplikasi di setiap kedalaman. Kami menggunakan metode sabuk tansect. Jalur ini 50m dan lebar 1m kanan dan 1m. Jadi daerah penelitian adalah 2x50 = 100m2. Ketika dilakukan penelitian kita berenang zigzag dan menghitung setiap perekrutan karang yang temukan. Kami ukur setiap merekrut karang yang temukan di analisa dan dicatat setiap pengukuran pada papan tulis bawah air. Ukuran karang adalah <5cm. Dari penelitian yang dilakukan, jumlah rekrutmen karang yang ditemukan adalah 96 koloni. Koloni ini ditemukan di tiga lokasi yaitu Liang sebagai situs I (27 koloni), Tawara sebagai situs II (30 koloni) dan Zona Inti sebagai Situs III (39 koloni). Kepadatan tertinggi di zona inti pada kedalaman 3 meter. Sebagai kesimpulan, rekrutmen karang dapat berkembang dengan baik di kedalaman 3m atau kurang dari 3m, juga di wilayah yang kurang atau tidak ada aktivitas manusia. bagaimanapun, faktor-faktor lain seperti fisik, kimia dan faktor biologis juga memainkan peranan penting dalam perkembangan karang
    corecore