2 research outputs found

    EVALUASI TARIF BERDASARKAN BIAYA OPERASIONAL KENDARAAN (BOK) PADA ANGKUTAN UMUM TRAYEK G1 DI KOTA SAMARINDA

    Get PDF
    Kota Samarinda memiliki pengguna kendaraan bermotor dan mobil sebanyak 811.194 kendaraan pada tahun 2018 dan pada tahun 2019 sebanyak 906.032 kendaraan (Badan Pusat Statistik Kota Samarinda, 2021). Peningkatan jumlah penggunaan kendaraan dari tahun ke tahun akan berdampak pada kondisi jalan raya, dimana akan terjadi kemacetan. Salah satu solusi untuk mengurangi tingkat kemacetan adalah dengan beralih dari penggunaan kendaraan pribadi ke penggunaan angkutan umum. Penggunaan angkutan umum dapat mengurangi tingginya volume kendaraan di jalan raya dikarenakan mampu membawa banyak penumpang dan mengangkut banyak barang secara bersamaan sehingga lebih efisien terutama bagi masyarakat yang tergolong dalam kelompok captive atau kelompok yang bergantung pada angkutan umum karena tidak memiliki pilihan untuk menentukan kendaraan yang akan digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tarif yang sesuai dengan Biaya Operasional Kendaraan (BOK).Pada penelitian ini digunakan 3 metode survei untuk pengambilan data yaitu survei statis, survei dinamis dan wawancara. Survei statis yaitu survei yang dilakukan dengan mencatat plat kendaraan untuk mengetahui jumlah kendaraan yang beroperasi, sedangkan survei dinamis dilakukan dengan cara mengikuti kendaraan sehingga dapat mengetahui waktu perjalanan dan jumlah penumpang naik dan turun di dalam kendaraan. Metode wawancara dilakukan kepada operator angkutan umum untuk mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk mengoperasikan angkutan umum. Data hasil wawancara tersebut kemudian dihitung dan dianalisis berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK).Hasil dari analisis perhitungan tarif diperoleh biaya pokok sebesar Rp 3.790,24/ kendaraan-km dan diperoleh tarif berdasarkan Biaya Operasional Kendaraan (BOK) sebesar Rp 8.800,00/ penumpang

    STUDI DAKTILITAS STRUKTUR BETON BERTULANG PADA PERENCANAAN GEDUNG ARSIP KAB. BERAU

    No full text
    Gedung Arsip Kab. Berau merupakan bangunan bertingkat yang digunakan sebagai penyimpanan berkas - berkas dari beberapa instansi yang ada di Kab. Berau, yang dirancang vertikal ke atas sebanyak 2 lantai dengan tinggi setiap lantainya 4 meter total ketinggian adalah 8 meter, lebar total gedung arsip adalah 9 meter dan panjang 43 meter, dengan struktur utama adalah beton bertulang. Sedangkan daktilitas adalah kemampuan suatu struktur untuk berubah bentuk sampai pada derajat tertentu (pada pembebanan statik atau dinamik), tanpa diikuti oleh runtuhnya struktur tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung besaran daktilitas struktur beton bertulang yang dimiliki dari gedung arsip Kab. Berau serta untuk mengetahui kebutuhan tulangan beton bertulang pada balok dan kolom. Pada Metode analisa perhitungan untuk pemebebanan menggunakan peraturan PPIUG-1983, pembebanan gempa menggunakan SNI 1726-2012, distribusi momen menggunakan program SAP2000 v15, perhitungan beton bertulang menggunakan SNI 03-2847-2002. Berdasarkan perhitungan daktilitas lengkungan didapatkan hasil untuk nilai daktilitas adalah sebesar 2.60, maka dapat disimpulkan bahwa Gedung Arsip Kab. Berau termasuk dalam kategori daktail parsial, yaitu diantara nilai 1.5 sampai dengan 5.0. Pada perhitungan beton bertulang, pada balok didapatkan hasil kebutuhan tulangan untuk B20/40 adalah tulangan lapangan 2D16 ; tulangan tumpuan 3D16 ; tulangan sengkang Ø10-125, sedangkan untuk B20/30 adalah tulangan lapangan 2D16 ; tulangan tumpuan 2D16 ; tulangan sengkang Ø10-150. Pada kolom didapatkan kebutuhan tulangan untuk K30/30 adalah tulangan utama 4D16 ; tulangan sengkang Ø10-300
    corecore