52 research outputs found

    Penerapan Pendekatan Savi Berbantuan Video Pembelajaran untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar IPS Siswa Kelas IV Sdn I Sanan Girimarto Wonogiri

    Full text link
    The purpose of this study is to describe the improvement of the activity and learning outcomes IPS through SAVI approach by video learning. This research used qualitative approach and the form of this research is classroom action research. This research done by collaboration with the researcher and sixth grade teacher. The subject of this research is the sixth grade students of SDN I Sanan Girimarto in 2015/2016 academic year that consist of 14 students. The instrument of collecting data used observation, interview, test, and fields note. The technique of analyzing data used descriptive qualitative analysis. This research is consists of two cycles and each cycles consist of four stage that is planning, action, observation and reflection. The result of this research is percentage of learning activity in cycle I is 64, 29% (9 students) increase 85, 71% in cycle II (12 students). The percentage of learning outcomes in cycle I is 71, 43% (10 students) increase 45,72% in cycle II (12 students). Based on the research that have been implemented, it can bo concluded that improve the activity and learning outcomes used savi approach by video learning.Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penerapan pendekatan SAVI berbantuan video pembelajaran dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar IPS. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan jenis penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian dilakukan secara kolaborasi antara peneliti dan guru kelas IV. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SDN I Sanan Girimarto tahun pelajaran 2015/2016 yang berjumlah 14 siswa, terdiri dari 11 laki-laki dan 4 perempuan. Instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi, wawancara, tes, dan catatan lapangan. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus dan masing-masing siklus terdiri dari tiga kali pertemuan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan bersamaan observasi, dan refleksi. Hasil penelitian yaitu persentase keaktifan belajar siswa pada siklus I mencapai 64,29%(9 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 85,71% (12 siswa). Persentase hasil belajar siswa pada siklus I mencapai 71,43%(10 siswa) dan pada siklus II meningkat menjadi 85,71% (12 siswa). Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa terjadi karena penerapan pendekatan SAVI berbantuan video pembelajaran

    The Development of Family 10 Learning Model to Improve Social Studies Outcomes for 5th Grade

    Get PDF
    The family 10 learning model is a learning model designed based on active and fun team quiz-based cooperative learning. This study aims to describe the effectiveness of the Family 10 model to improving student learning outcomes in class V social studies content. This research is a research and development type carried out in Sampang District. The results of the study support that the Family 10 learning model can improve student learning outcomes based on the results of data analysis which shows a significant difference between the KKM (minimum completeness criteria) score and the value after the Family 10 model is applied. Keywords: Learning model Class V Innovation Social Studie

    Peningkatan Motivasi dan Hasil Belajar melalui Think Pair Share (Tps) di Sekolah Dasar

    Get PDF
    This study aims to improve motivation and learning outcomes through the Think Pair Share (TPS). Subjects were students of class IV SDN Margomulyo 02 Blitar. Type of research is classroom action research. Collecting data using questionnaires and test sheets. Data were analyzed using descriptive analysis. Results penilitian namely (1) there is an increased motivation to learn through TPS with an average score of the first cycle to the second cycle of 18%. (2) there is an increase learning outcomes through TPS with an average score of the first cycle to the second cycle by 14%. Advice given more time guiding students through group discussion so that students can actively work together in groups.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatan motivasi dan hasil belajar melalui Think Pair Share (TPS). Subyek penelitian adalah siswa kelas IV SDN Margomulyo 02 Blitar. Jenis penelitiannya adalah penelitian tindakan kelas. Pengumpulan data menggunakan lembar angket dan tes. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif. Hasil penilitian yaitu (1) terdapat peningkatan motivasi belajar melalui TPS dengan skor rata-rata siklus I ke siklus II sebesar 18%. (2) terdapat peningkatan hasil belajar melalui TPS dengan skor rata-rata siklus I ke siklus II sebesar 14%. Saran yang diberikan lebih membimbing siswa saat diskusi kelompok agar siswa secara aktif dapat bekerja sama dalam kelompok

    Penerapan Strategi Pembelajaran Paradigma Pedagogi Ignatian (Reflektif) terhadap Peningkatan Hasil Belajar dan Motivasi Berprestasi Belajar Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Siswa Kelas V Sekolah Dasar

    Get PDF
    The Ignatian Pedagogy Paradigm is an art of thinking and doing something thoughtfully that incorporate humanistic values into learning subjects consciously. This paradigm endorses meaning of each topic within in learning materials based on students' own experience. Students take into their consciousness life values (Reflective Moment) with\in learning materials by themselves or by their groups in order that they can practice it in daily life (Action). Researcher elaborates action research method for resolving learning problems within Fifth Grade (second group) of Kanisius Elementary School Students of Sengkan Yogyakarta during natural sciences class. Researcher implements Ignatian Pedagogy Paradigm within the method. The research follows the guidance prepared by Bruce W. Tuckman and Brian E. Happer (2012). First cycle shows that mean value is 13,85 for students learning outcomes. Second cycle shows that mean value is 15,03 for students learning outcomes. The average difference between the first cycle and the second is 1,175. It says that learning outcomes of the first cycle is lower than the second; and of the second cycle is higher than the first. Value of β€œt” Test by counting is 2,466; and Value of β€œt” Test according to the statistic table is 2,000 with 0,016 score of probability and by 0,05 significant level. The research shows that the value of β€œt” Test by counting is higher than value of β€œt” Test according the statistic table. It means that implementation Ignatian Pedagogy in natural sciences subject improves study results of Fifth Grade (Second Group) of Kanisius Elementary School Students of Sengkan Yogyakarta. First cycle shows that mean value is 108,23 for students learning motivation. Second cycle shows that mean value is 116,05 for students learning motivation. The value difference between the first and the second is 7,825. It says that learning motivation of the first cycle is lower than the second; and of the second cycle is higher than the first. Value of β€œt” Test by counting is 2,572; and Value of β€œt” Test according to the statistic table is 2,000 with 0,012 score of probability and by 0,05 significant level. The research shows that the value of β€œt” Test by counting is higher than value of β€œt” Test according the statistic table. It means that the implementation of Ignatian Pedagogy in natural sciences subject improves learning motivation of Fifth Grade (Second Group) of Kanisius Elementary School Students of Sengkan Yogyakarta.Paradigma Pedagogi Ignatian (Reflektif) adalah cara berpikir dan bertindak yang menyaturagakan nilai-nilai kemanusiaan ke dalam setiap materi ajar. Para siswa tidak hanya difasilitasi mengetahui materi ajar saja, tetapi juga untuk menemukan makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam setiap materi ajar. Para siswa aktif mencari sendiri dan atau bersama-sama dengan teman sebaya, nilai-nilai kemanusiaan dari setiap materi ajar (refleksi) dan mewujudnyatakan nilai-nilai tersebut dalam tindakan nyata (aksi). Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK), untuk membantu memecahkan permasalahan yang terjadi di kelas VB Sekolah Dasar Kanisius Sengkan Yogyakarta, dalam proses pembelajaran IPA dengan pembelajaran Paradigma Pedagogi Ignatian (Reflektif). Peneliti mengadopsi model PTK yang dirancang oleh Bruce W. Tuckman and Brian E. Happer (2012). Nilai rata-rata hasil belajar siklus 1 adalah 13,85 dan siklus 2 adalah sebesar 15,03 dengan demikian diperoleh perbedaan rata-rata sebesar 1,175 dimana nilai rata-rata hasil belajar siklus 1 adalah lebih rendah dan hasil belajar siklus 2 adalah lebih tinggi. Dari uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 2,466 dan t tabel sebesar 2,000 dengan probabilitas sebesar 0,016 pada taraf signifikansi 0,05. Karena nilai t hitung lebih besar dari tabel dan karena probabilitasnya jauh di bawah 0,05, maka penerapan pembelajaran Paradigma Pedagogi Ignatian (reflektif) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan Yogyakarta, dalam pembelajaran IPA. Hasil penelitian tentang motivasi berprestasi siswa diperoleh bahwa nilai rata-rata motivasi berprestasi siklus 1 adalah 108,23 dan siklus 2 adalah sebesar 116,05, dengan demikian diperoleh perbedaan rata-rata sebesar 7,825 dimana nilai rata-rata motivasi berprestasi siklus 1 adalah lebih rendah dan nilai rata-rata motivasi berprestasi siklus 2 adalah lebih tinggi. Dari uji t diperoleh nilai t hitung sebesar 2,572 dan t tabel sebesar 2,000 dengan probabilitas sebesar 0,012 pada taraf signifikansi 0,05. Karena nilai t hitung lebih besar dari tabel dan karena probabilitasnya jauh di bawah 0,05, maka penerapan pembelajaran Paradigma Pedagogi Ignatian (Reflektif) juga dapat meningkatkan motivasi berprestasi belajar siswa kelas VB SD Kanisius Sengkan, Yogyakarta dalam pembelajaran IPA

    Pengaruh Flipped Mastery Classrom Terhadap Perolehan Hasil Belajar Kognitif Mahasiswa

    Full text link
    This study aims to investigate the effect of flipped mastery classroom towards students learning outcomes on educational psychology subject. Subject of this research are students of Educational Department of State University of Malang academic year 2015/2016 in intact group. Flipped mastery classroom is a strategy uses in experimental group and traditional strategy is a strategy uses in control group. The design of the research is Quasi Experiment Non Equivalent Control Group Design. The result shows that the use of flipped-mastery have positive impact on students learning outcomes. The experimental group hs better score significantly than the control group.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi flipped mastery classroom terhadap perolehan hasil belajar kognitif mahasiswa pada matakuliah psikologi pendidikan. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang semester genap tahun ajaran 2015/2016 pada kelas utuh. Kelas eksperimen dibelajarkan dengan strategi flipped-mastery classroom dan kelas kontrol dibelajarkan dengan strategi tradisional. Penelitian ini menggunakan rancangan kuasi eksperimen Non Equivalent Control Group Design. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi flipped mastery classroom memberikan pengaruh positif terhadap perolehan hasil belajar kognitif mahasiswa. Perolehan hasil belajar kognitif mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi flipped-mastery lebih tinggi secara signifikan dari pada perolehan hasil belajar mahasiswa yang dibelajarkan dengan strategi tradisional

    Pengembangan E-module IPS dengan Pendekatan Kontekstual untuk Siswa Kelas VII Smpk Mater Dei Probolinggo

    Get PDF
    The utilization of learning resources is the key of the rise of linstructional activities in schools. Generally, school only using the teacher as the main resource of learning. The more appropriate the learning resource, the more easy and rich the students' knowledge. The purpose of this research and development are (1) to produce e-module of integrated social sciences for VII grade students' of SMPK Mater Dei Probolinggo by using contextual approach and (2) to know the learning outcomes in social science subject at the VII grade students' of SMPK Mater Dei that learned by using e-module of integrated social sciences. The model of develoment uses in this research is Lee & Owen Model. Based on the results of validation and test it could be concluded that the e-module developed valid and fit for use in learning and can improve student learning outcomes in social studies integrated.Pemanfaatan sumber belajar menjadi salah satu kunci dari berkembangnya kegiatan pembelajaran di suatu sekolah. Pada umumnya, sekolah hanya memanfaatkan guru sebagai sumber belajar utama. Apabila sumber belajar dipilih secara benar dan tepat, akan mempermudah dan memperkaya pengetahuan siswa. Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah (1) menghasilkan produk bahan ajar berupa e-moduel IPS terpadu dengan pendekatan kontekstual untuk siswa kelas VII SMPK Mater Dei Probolinggo yang layak digunakan dan (2) mengetahui hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS kelas VII SMPK Mater Dei Probolinggo menggunakan e-moduel IPS terpadu dengan pendekatan kontekstual. Model pengembangan digunakan adalah model pengembangan Lee & Owens. Berdasarkan hasil validasi dan uji coba maka diperoleh kesimpulan bahwa e-module yang dikembangkan valid dan layak digunakan dalam pembelajaran serta dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS terpadu

    Penerapan Model Problem Based Learning Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar IPS

    Full text link
    This research aims to improve motivation and student learning outcomes in applying Problem Based Learning model. This research is a classroom action research conducted in two cycles. The subjects of the reasearch was the fourth graders of SD Inpres Bangkala III Makassar city in the academic year of 2016/2017. The research data obtained through observation and test. The result showed an increase in student motivation of the fourth aspect with detail, on aspect of attention increased by 11,28% from 73,04 in the first cycle to 84,32% in the second cycle, the relevance aspect increasde by 9,64% of 76.55% in the first cycle to 86,19% in the second cycle, the aspect of confidence increased by 10,62% of 71.56% in the first cycle to 82.18% in the second cycle, and on aspects of satisfaction increased by 14,88% of 71,79% in the first cycle to 86.67% in the second cycle. Learning outcome increased by 14,29% of 71,42 in the first cycle to 85,71 in the second cycle. This result indicate problem based learning model can improve motivation and student learning outcomes.Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa menerapkan model Problem Based Learning. Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas IV SD Inpres Bangkala III Kota Makassar tahun pelajaran 2016/2017. Data penelitian diperoleh melalui observasi dan tes. Hasil penelitian ini terjadi peningkatan motivasi siswa pada keempat aspek dengan rincian, pada aspek attention sebesar 11,28% dari 73,04% pada siklus I menjadi 84,32% pada siklus II, pada aspek relevance meningkat sebesar 9,64% dari 76,55% pada siklus I menjadi 86,19% pada siklus II, pada aspek confidence meningkat sebesar 10,62% dari 71,56% pada siklus I menjadi 82,18% pada siklus II, dan pada aspek satisfaction meningkat sebesar 14,88% dari 71,79% pada siklus I menjadi 86,67% pada siklus II. Hasil belajar meningkat sebesar 14,29% dari 71,42% pada siklus I menjadi 85,71% pada siklus II. Hasil ini menunjukkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa

    Pengembangan Mediavideo Klip sebagai Suplemen Pembelajaran Materi Keberagaman Budaya Bangsaku

    Full text link
    The purpose of this study is to produce instructional media such as video clips that feasible as a supplements implement on Nation Cultural Variety matter. This study uses a five-step development refers to the model developed by Lee & Owens. Test subjects in this study were students and teachers of SD N Nogotirto Gamping Sleman. The results showed that video clips media meet the criteria of very valid with an average of 81.85% product validity. The level of practicality and attractiveness of the products based on user trials are respectively 96.38% and 94.39%. Activities of students acquire 89.00% rate of attainment. Based on the results of the product analysis can be concluded that the video clip is very well worth to be used as an instructional supplements implement on Nation Cultural Variety matter.Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan media pembelajaran berupa video klip yang layak sebagai suplemen untuk pembelajaran materi Keberagaman Budaya Bangsaku. Penelitian ini menggunakan lima langkah pengembangan yang merujuk pada model yang dikembangkan Lee & Owens. Subjek ujicoba pada penelitian ini adalah siswa dan guru SDN Nogotirto Kecamatan Gamping Kabupaten Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media memenuhi kriteria sangat valid dengan rata-rata kevalidan produk sebesar 81,85%. Tingkat kepraktisan dan kemenarikan produk berdasarkan uji coba pengguna berturut-turut sebesar 96,38% dan 94,39%. Aktivitas siswa memperoleh tingkat pencapaian 89,00%. Berdasarkan seluruh hasil analisis produk dapat disimpulkan bahwa video klip pembelajaran ini sangat layak untuk digunakan sebagai suplemen pembelajaran materi Keberagaman Budaya Bangsaku

    Pengembangan Sistem Pembelajaran Berbantuan Web pada Mata Pelajaran Matematika di Smk

    Full text link
    The Development of Web aims to produce an instructional strategy which implement on valid lesson plan in order to enhance the effectiveness of learning. Method used by Lee & Owens (2004) is assessment/analysis; design; development; implementation; evaluation. The result of research shows that the media of learning is valid and it is used effectively on learning. Pengembangan sistem pembelajaran berbantuan Web ini bertujuan untuk menghasilkan produk Strategi Pembelajaran yang disajikan dalam bentuk RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran) yang valid, sehingga dapat mengefektifkan pembelajaran. Metode yang digunakan model Lee & Owens (2004) yaitu assessment/ analysis; design; development; implementation; evaluation. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi pembelajaran berbantuan web valid dan efektif digunakan dalam proses pembelajaran

    Pengembangan Multimedia Untuk Pengenalan Tokoh Wayang Dalam Pembelajaran Bahasa Jawa

    Full text link
    The introduction of the puppet characters for elementary school students is difficult to do, because the students are not interest to story and puppet characters. The purpose of this study, produce multimedia for the introduction of puppet characters are valid, practical, effective, and attractive, so it can be easier for students to recognize the puppet characters. This research is development research, the development model Lee and Owens (2004) with step coherent and easy to follow, step this model is: analysis, design, development, implementation, evaluation. The results showed that the level of validity reached 85.35%; practicability rate 89%; the level of effectiveness of 93.2%; the attractiveness of the level of 88.15%. Suggestions for improvement experts into consideration product improvement. So that the resulting fit product for use with improvements in certain parts.Pengenalan tokoh wayang kepada siswa sekolah dasar memang sulit dilakukan, hal ini dikarenakan tidak tertariknya siswa terhadap cerita dan tokoh wayang. Tujuan penelitian ini menghasilkan multimedia untuk pengenalan tokoh wayang yang valid, praktis, efektif, dan menarik, sehingga dapat memudahkan siswa untuk mengenal tokoh wayang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan, dengan model pengembangan Lee dan Owens (2004) dengan langkah yang runtut dan mudah untuk diikuti, yaitu analisis, desain, pengembangan, implementasi, evaluasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kevalidan mencapai 85,35%; tingkat kepraktisan 89%; tingkat keefektifan 93,2%; tingkat kemenarikan 88,15%. Saran perbaikan para ahli menjadi pertimbangan perbaikan produk sehingga produk yang dihasilkan layak digunakan dengan perbaikan pada beberapa bagian tertentu
    • …
    corecore