2 research outputs found

    Pengaruh variasi konsentrasi blackstrap molasses terhadap produksi minyak dan komposisi pufa (Polyunsaturated fatty acid) oleh Rhizomucor miehei FNCC 6102

    Get PDF
    Beberapa jenis mikroorganisme seperti bakteri, kapang, dan khamir dapat menghasilkan minyak dalam jumlah tinggi sehingga digolongkan dalam jenis oleaginous. Rhizomucor miehei FNCC 6102 merupakan salah satu jenis kapang oleaginous dengan sistem fermentasi terendam dapat menghasilkan minyak yang mengandung PUFA (polyunsaturated fatty acid) di dalam selnya terutama asam linoleat, asam linolenat, EPA dan DHA. Ketersediaan nutrisi pada media yang digunakan merupakan faktor penting yang harus dipenuhi dalam produksi minyak dan komposisi PUFA oleh kapang. Blackstrap molasses merupakan hasil samping dari industri gula tebu dengan kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral dengan jumlah cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif media fermentasi. Perbedaan jumlah nutrisi dalam media fermentasi akan mempengaruhi aktivitas Rhizomucor miehei FNCC 6102 terutama untuk pertumbuhan dan sintesa minyak intraseluler, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan kapang akan nutrisi yang terkandung dalam blackstrap molasses maka perlu dilakukan pengaturan konsentrasi blackstrap molasses sebagai media fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi blackstrap molasses terhadap produksi minyak dan komposisi PUFA terutama EPA dan DHA oleh Rhizomucor miehei FNCC 6102. Pengamatan yang dilakukan adalah analisa media fermentasi yaitu kadar gula reduksi sebelum fermentasi dan analisa produk yaitu kadar gula reduksi sesudah fermentasi, biomassa, kadar minyak, serta konsentrasi EPA dan DHA. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu konsentrasi blackstrap molasses yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu blackstrap molasses dengan konsentrasi 5% v/v (K1), 10% v/v (K2), 15% v/v (K3), 20% v/v (K4) 25%v/v (K5) dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji Anava pada α = 5%, dan apabila terdapat perbedaan nyata maka analisa dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan variasi konsentrasi blackstrap molasses tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar gula reduksi dan biomassa, namun berpengaruh nyata terhadap kadar minyak intraseluler yang diproduksi oleh Rhizomucor miehei FNCC 6102. Produksi minyak tertinggi diperoleh dari Rhizomucor miehei FNCC 6102 yang ditumbuhkan pada konsentrasi media blackstrap molasses 20% (v/v) dengan perolehan kadar minyak sebesar 21,09% (b/b). Semua perlakuan menghasilkan minyak yang mengandung EPA dan DHA dimana konsentrasi EPA dan DHA tertinggi diperoleh dari Rhizomucor miehei FNCC 6102 yang ditumbuhkan pada konsentrasi media blackstrap molasses 15% (v/v) yaitu sebesar 0,47% dan 0,33%

    Pengaruh variasi konsentrasi blackstrap molasses terhadap produksi minyak dan komposisi pufa (Polyunsaturated fatty acid) oleh Rhizomucor miehei FNCC 6102

    No full text
    Beberapa jenis mikroorganisme seperti bakteri, kapang, dan khamir dapat menghasilkan minyak dalam jumlah tinggi sehingga digolongkan dalam jenis oleaginous. Rhizomucor miehei FNCC 6102 merupakan salah satu jenis kapang oleaginous dengan sistem fermentasi terendam dapat menghasilkan minyak yang mengandung PUFA (polyunsaturated fatty acid) di dalam selnya terutama asam linoleat, asam linolenat, EPA dan DHA. Ketersediaan nutrisi pada media yang digunakan merupakan faktor penting yang harus dipenuhi dalam produksi minyak dan komposisi PUFA oleh kapang. Blackstrap molasses merupakan hasil samping dari industri gula tebu dengan kandungan nutrisi seperti karbohidrat, protein, vitamin dan mineral dengan jumlah cukup tinggi sehingga dapat digunakan sebagai alternatif media fermentasi. Perbedaan jumlah nutrisi dalam media fermentasi akan mempengaruhi aktivitas Rhizomucor miehei FNCC 6102 terutama untuk pertumbuhan dan sintesa minyak intraseluler, oleh karena itu untuk memenuhi kebutuhan kapang akan nutrisi yang terkandung dalam blackstrap molasses maka perlu dilakukan pengaturan konsentrasi blackstrap molasses sebagai media fermentasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi konsentrasi blackstrap molasses terhadap produksi minyak dan komposisi PUFA terutama EPA dan DHA oleh Rhizomucor miehei FNCC 6102. Pengamatan yang dilakukan adalah analisa media fermentasi yaitu kadar gula reduksi sebelum fermentasi dan analisa produk yaitu kadar gula reduksi sesudah fermentasi, biomassa, kadar minyak, serta konsentrasi EPA dan DHA. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yaitu konsentrasi blackstrap molasses yang terdiri dari 5 perlakuan yaitu blackstrap molasses dengan konsentrasi 5% v/v (K1), 10% v/v (K2), 15% v/v (K3), 20% v/v (K4) 25%v/v (K5) dan dilakukan pengulangan sebanyak 5 kali. Data yang diperoleh dianalisa dengan uji Anava pada α = 5%, dan apabila terdapat perbedaan nyata maka analisa dilanjutkan dengan uji Beda Jarak Nyata Duncan (BJND). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan variasi konsentrasi blackstrap molasses tidak berpengaruh nyata terhadap penurunan kadar gula reduksi dan biomassa, namun berpengaruh nyata terhadap kadar minyak intraseluler yang diproduksi oleh Rhizomucor miehei FNCC 6102. Produksi minyak tertinggi diperoleh dari Rhizomucor miehei FNCC 6102 yang ditumbuhkan pada konsentrasi media blackstrap molasses 20% (v/v) dengan perolehan kadar minyak sebesar 21,09% (b/b). Semua perlakuan menghasilkan minyak yang mengandung EPA dan DHA dimana konsentrasi EPA dan DHA tertinggi diperoleh dari Rhizomucor miehei FNCC 6102 yang ditumbuhkan pada konsentrasi media blackstrap molasses 15% (v/v) yaitu sebesar 0,47% dan 0,33%
    corecore