1,035 research outputs found
Pengaruh Metode Demonstrasi Menggunakan Media Nyata Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Kelas IV SD N 88 Palembang
The purpose of this study was conducted to determine the effect of the demonstration method using real media on the results of learning science in class V SDN 88 Palembang. The method used is this research research using experimental research methods (experimental research). In this study, researchers used a quasi-experimental design, namely the posttest only control design. The subjects in this study were class IV.1 and class IV.2 which totaled 54 students. Data collection is done by testing and documentation techniques. The data analysis technique uses test questions which are tested for validity and reliability. The results of the data analysis showed that the results of the hypothesis test showed that the t value was 2.942 > 1.675 t table and the significance value was <0.05 (0.005 <0.05). So it can be concluded that there is an influence of the demonstration method using real media on student learning outcomes in Class IV Science learning at SDN 88 Palembang
Tindak Tutur Lokusi Dan Perlokusi Dalam Dialog Film 5 Cm Karya Rizal Mantovani
Penelitian ini memiliki dua masalah : (1) Bagaimana tindak tutur lokusi yang digunakan dalam dialog film 5 CM karya Rizal Mantovani? Dan (2) Bagaimana tindak tutur perlokusi yang terdapat dalam dialog film 5 CM karya Rizal Mantovani? Data dalam penelitian ini adalah kalimt atau dialog yang merupakan tindak tutur lokusi dan perlokusi yang terdapat dalam dialog film 5 CM karya Rizal Mantovani. Penelitian ini berjenis penelitian kualitatif. Teknik penyediaan data dalam penelitian ini menggunakan teknik catat, yang dilakukan dengan cara pencatatan terhadap data yang terkumpul pada kartu data. Teknik catat dilakukan untuk mencatat data yang berupa tuturan dalam dialog film 5 CM karya Rizal Mantovani yang mengandung tindak tutur lokusi dan perlokusi. Sumber data pada penelitian ini adalah film 5 CM karya Rizal Mantovani. Penelitian ini menggunakan metode simak dan teknik catat, yaitu mencatat tindak tutur lokusi dan perlokusi dalam dialog film 5 CM karya Rizal Mantovani. Sedangkan metode analisis data menggunakan metode padan. Dari 40 sumber data ditemukan 30 (tiga puluh) tindak tutur lokusi, dan 10 (sepuluh) tindak tutur perlokusi yang berjenis (1) satu tindak tutur perlokusi permohonan, (1) satu tindak tutur perlokusi menyangkal, (1) satu tindak tutur perlokusi meminta, (4) empat tindak tutur perlokusi ketegasan, (2) dua tindak tutur perlokusi tanya, dan (1) satu tindak tutur perlokusi perintah
Analisis Makna Pada Kring Solopos Edisi Bulan November 2014:Tinjauan Semantik
Makna merupakan suatu wujud simbol yang digunakan seseorang dalam
melakukan suatu perbuatan. Tanda dapat berupa sebuah gerakan anggota badan,
bunyi ujaran atau bunyi bahasa dan sebagainya. Demikian pula suatu pesan yang
ditulis oleh manusia mempunyai makna dan tujuan dibalik pembuatannya.
Adapun jenis makna yang dikaji dalam penelitian ini yaitu makna denotatif atau
kognitif dan makna konotatif atau emotif. Tujuan dari penelitian yaitu (1)
mendeskripsikan makna konotatif yang terkandung dalam Kring Solopos edisi
bulan November 2014, (2) mendiskripsikan makna denotatif yang terkandung dari
Kring Solopos edisi bulan November 2014 (3) mendiskripsikan makna
berdasarkan tinjauan semantik. Metode penelitian menggunakan metode deskriptif
kualitatif. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian ini adalah analisis isi.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan
metode simak dengan teknik lanjutan yaitu teknik catat. Teknik keabsahan
data menggunakan trianggulasi teori. Metode yang digunakan untuk
menganalisis data adalah metode padan dan metode agih.
Hasil analisis dalam penelitian ini berupa kalimat yang mengandung
makna denotatif atau kognitif dan konotatif atau emotif. Simpulan pada penelitian
yaitu bahwa dari 40 pesan yang diambil terdapat 105 kalimat yang mengandung
sebuah makna leksikal terdiri atas makna denotatif dan konotatif. Kalimat yang
mengandung makna denotatif/kognitif lebih banyak dibandingkan kalimat yang
mengandung makna konotatif/emotif
Analisis Perbandingan Perputaran Modal Kerja Pada Perusahaan Industri Food and Beverage Yang Terdaftar Di Bei Tahun 2011-2013
Modal kerja merupakan dana yang harus tersedia dalam Perusahaan yang dapat digunakan untuk membelanjai kegiatan operasinya sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk melihat Bagaimana perbandingan perputaran modal kerja pada Perusahaan industri Food And Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan apakah terdapat perbedaan yang signifikan terhadap perputaran modal kerja pada Perusahaan industri Food And Beverages berdasarkan status kepemilikan dalam negeri dengan status kepemilikan luar negeri yang terdaftar di BEI. Populasi penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur dengan Industri Food And Beverages. Sample yang digunakan sesuai kriteria terdapat 6 Perusahaan.Teknik analisis yang digunakan adalah uji beda dua rata-rata.Hasil penelitian menunjukan perbandingan perputaran modal kerja dimana Perusahaan industri Food and Beverage dengan status kepemilikan luar negeri mendominasi kemampuan penggunaan modal kerja dibanding Perusahaan lain. Untuk hasil pengujian jenis rasio perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan menunjukkan perbedaan nilai perputaran modal kerja yang tidak signifikan antar setiap Perusahaan Industri Food And Beverages yang terdaftar di BEI. Sebaiknya untuk perputaran modal kerja Perusahaan harus mempertahankan atau lebih ditingkatkan lagi dan dikelola dengan sebaik mungkin agar Perusahaan dapat bertahan dalam persaingan. Kata kunci: perputaran modal kerja; perputaran kas, piutang, persediaa
Optical study of titanium dioxide thin films prepared by R.F. sputtering
Optical response of TiO2 layers, prepared by R.F. sputtering from TiO2 target, was studied as a function of target state, oxygen partial pressure and sputtering power. We have found that TiO2 layers deposited from a used target exhibit a high absorptance which decreases greatly when an oxygen partial pressure is introduced. Whereas an increase of sputtering power leads to an absorbent TiO2 matrix.Optical response of TiO2 layers, prepared by R.F. sputtering from TiO2 target, was studied as a function of target state, oxygen partial pressure and sputtering power. We have found that TiO2 layers deposited from a used target exhibit a high absorptance which decreases greatly when an oxygen partial pressure is introduced. Whereas an increase of sputtering power leads to an absorbent TiO2 matrix
Pengendalian sosial tradisional daerah Maluku
Tujuan Proyek lnventarisasi dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya
(IPNB) adalah menggali nilai-nilai luhur budaya bang sa dalam
rangka memperkuat penghayatan dan pengamalan Pancasila demi
tercapainya ketahanan nasional di bidang sosial budaya. Untuk
mencapai tujuan itu, diperlukan penyebarluasan buku-buku yang
memuat berbagai macam aspek kebudayaan daerah . Pencetakan
naskah yang betjudul Pengendalian Sosial Tradisional Maluku, adalah usaha untuk mencapai tujuan di atas. Tersedianya buku tentang Pengendalian Sosial Tradisional Maluku , adalah berkat ketjasama yang baik antar berbagai pihak , baik
instansional maupun perorangan, seperti: Direktorat Sejarah dan
Nilai Tradisional Pemerintah Daerah Kantor Wilayah Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan, Perguruan Tinggi, Pimpinan dan staf
Proyek IPNB baik Pusat maupun Daerah, dan para peneliti/penulis
itu sendiri
Characterization of antioxidants activity in a microfluidic channel
Antioxidant is the common designation for substances that have a potential action in the prevention of oxidative stress. The characterization of the reactivity of these substances has attracted the attention of many researchers, with the aim to establish correlations between the intake of antioxidants and health maintenance or to detect early stages of diseases associated with oxidative stress. The measurement of antioxidant capacity of physiological fluids (blood serum, saliva or urine) or foodstuff is currently performed by means of different methods, mostly based on spectrophotometric detection.
Voltammetry has gained popularity in this context.[1] Whereas peak potentials are used to characterize the reactivity of the antioxidant, the peak currents (or the area under voltammograms) are used for the antioxidant capacity evaluation. Although voltammetric methods constitute one of the most effective means to monitor the antioxidant electron-transfer reactions, quantitative information is not directly obtained from voltammograms of antioxidants mixtures. The antioxidant capacity is usually evaluated by relative parameters defined towards a reference substance. The significance of this result is limited and cannot be translated in the effective protection degree provided by the antioxidant.
In a recent work, we have proposed an analytical method for the evaluation of the reducing antioxidant capacity of antioxidants evaluated by electrolysis (RACE). [2] The oxidation of antioxidants is analyzed in large scale controlled potential electrolysis and its consumption is monitored at the anode by the current decrease. The monitored charge for the complete oxidation of active antioxidants provides a quantitative measure of their ability to eliminate a given reactive oxygen species, according to the selected potential used in the electrolysis. In order to transfer the RACE methodology to a sensor design, electrochemical microfluidic devices were built and tested. Experimental variables such as device geometry and flow rate were optimised in order to achieve a thin-layer regime in mass transport [3]. The chronoamperometric response of antioxidants was analyzed to evaluate its reducing power at selected potentials, according to the nature of the reactive oxygen species whose action is simulated. These results demonstrated the validity of the concept
Discovery of oligosaccharide antigens for semi-synthetic glycoconjugate vaccine leads against Streptococcus suis serotypes 2, 3, 9 and 14
Streptococcus suis bacteria are one of the most serious health problems for pigs and an emerging zoonotic agent in humans working in the swine industry. S. suis bacteria express capsular polysaccharides (CPS) a major bacterial virulence factor that define the serotypes. Oligosaccharides resembling the CPS of S. suis serotypes 2, 3, 9, and 14 have been synthesized, glycans related to serotype 2 and 9 were placed on glycan array surfaces to screen blood from infected pigs. Lead antigens for the development of semi-synthetic S. suis serotype 2 and 9 glycoconjugate veterinary vaccines were identified in this way
Dihydrogen: Vs. hydrogen bonding in the solvation of ammonia borane by tetrahydrofuran and liquid ammonia
The solvation structures of two systems rich in hydrogen and dihydrogen bonding interactions have been studied in detail experimentally through neutron diffraction with hydrogen/deuterium isotopic substitution. The results were analysed by an atomistic Monte Carlo simulation employing refinement to the experimental scattering data. The systems studied were the hydrogen storage material ammonia borane (NH 3 BH 3 , AB) dissolved in tetrahydrofuran (THF), and liquid ammonia (NH 3 ), the latter in which AB shows unusually high solubility (260 g AB per 100 g NH 3 ) and potential regeneration properties. The full orientational and positional manner in which AB-AB, AB-THF and AB-NH 3 pairs interact with each other were successfully deciphered from the wide Q-range total neutro n scattering data. This provided an unprecedented level of detail into such highly (di)hydrogen bonding solute-solvent interactions. In particular this allowed insight into the way in which H-B acts as a hydrogen bond acceptor. The (di)hydrogen bonding was naturally determined to dictate the intermolecular interactions, at times negating the otherwise expected tendency for polar molecules to align themselves with anti-parallel dipole moments. Several causes for the extreme solubility of AB in ammonia were determined, including the ability of ammonia to (di)hydrogen bond to both ends of the AB molecule and the small size of the ammonia molecule relative to AB and THF. The AB B-H to ammonia H dihydrogen bond was found to dominate the intermolecular interactions, occurring almost three times more often than any other hydrogen or dihydrogen bond in the system. The favourability of this interaction was seen on the bulk scale by a large decrease in AB clustering in ammonia compared to in the dihydrogen bond-less THF
- …