12 research outputs found

    Evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif pada pasien persalinan seksio sesarea di Instalansi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo

    No full text
    Seksio sesarea adalah kelahiran bayi melalui sayatan bedah di perut dan rahim. Pada bedah salah satu infeksi yang sering terjadi adalah Infeksi Daerah Operasi (IDO). Penanganan infeksi daerah operasi sangat terkait dengan penggunaan antibiotik yang tepat dan rasional, sehingga tidak menimbulkan resistensi terhadap bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan dan mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien seksio sesarea di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan metode Gyssens. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan studi deskriptif non eksperimental. Sampel yang diperoleh berjumlah 41 data rekam medik pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan antibiotik profilaksis yang sering digunakan adalah sefazolin (92,68%) untuk terapi empiris yang sering digunakan adalah amoksilin (23,53%) sebagai terapi tunggal dan amoksilin-gentamisin-metronidazol (11,76%) sebagai terapi kombinasi. Evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif untuk terapi profilaksis berdasarkan kriteria Gysssens diperoleh 92,68% peresepan antibiotik yang masuk dalam kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat), 7,32% termasuk kategori V (terdapat antibiotik lain yang lebih efektif). Terapi empiris diperoleh 28,00% kategori 0 (penggunaan antibiotik yang sudah tepat), 24,00% termasuk kategori IIIb (penggunaan antibiotik tidak tepat karena terlalu singkat), 32,00% termasuk kategori IVa (terdapat pilihan antibiotik lain yang lebih efektif), 16,00% termasuk kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotik)

    Evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif pada pasien persalinan seksio sesarea di Instalansi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    Seksio sesarea adalah kelahiran bayi melalui sayatan bedah di perut dan rahim. Pada bedah salah satu infeksi yang sering terjadi adalah Infeksi Daerah Operasi (IDO). Penanganan infeksi daerah operasi sangat terkait dengan penggunaan antibiotik yang tepat dan rasional, sehingga tidak menimbulkan resistensi terhadap bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penggunaan dan mengevaluasi rasionalitas penggunaan antibiotik pada pasien seksio sesarea di Instalasi Rawat Inap RSUD Kabupaten Sidoarjo dengan menggunakan metode Gyssens. Penelitian dilakukan secara retrospektif dengan studi deskriptif non eksperimental. Sampel yang diperoleh berjumlah 41 data rekam medik pasien yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemilihan antibiotik profilaksis yang sering digunakan adalah sefazolin (92,68%) untuk terapi empiris yang sering digunakan adalah amoksilin (23,53%) sebagai terapi tunggal dan amoksilin-gentamisin-metronidazol (11,76%) sebagai terapi kombinasi. Evaluasi penggunaan antibiotik secara kualitatif untuk terapi profilaksis berdasarkan kriteria Gysssens diperoleh 92,68% peresepan antibiotik yang masuk dalam kategori 0 (penggunaan antibiotik tepat), 7,32% termasuk kategori V (terdapat antibiotik lain yang lebih efektif). Terapi empiris diperoleh 28,00% kategori 0 (penggunaan antibiotik yang sudah tepat), 24,00% termasuk kategori IIIb (penggunaan antibiotik tidak tepat karena terlalu singkat), 32,00% termasuk kategori IVa (terdapat pilihan antibiotik lain yang lebih efektif), 16,00% termasuk kategori V (tidak ada indikasi penggunaan antibiotik)
    corecore