11 research outputs found

    Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Knowledge Sharing Pada Perguruan Tinggi

    Get PDF
    Knowledge sharing antara civitas akademika baik dosen maupun mahasiswa perguruan tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses knowledge sharing dalam perguruan tinggi seperti teknologi, budaya dan lainnya. Dengan mengetahui faktor yang mempengaruhi tersebut dapat dilihat faktor yang paling mempengaruhi. Faktor yang paling mempengaruhi proses knowledge sharing akan dianalisis pengaruh positif dan negatifnya sehingga dapat menemukan solusi untuk lebih meningkatkan proses knowledge sharing. Solusi knowledge sharing dapat dijadikan rekomendasi bagi perguruan tinggi untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas. Berdasarkan analisis, faktor-faktor yang mempengaruhi knowledge sharing dalam perguruan tinggi dibedakan menjadi tiga faktor yaitu faktor organisasi, individu dan teknologi. Dalam faktor organisasi terdapat dua indikator yaitu budaya organisasi dan insentif/reward. Pada faktor individu terdapat empat indikator yaitu self efficacy, hasil yang diharapkan, senang membantu orang lain dan kaidah timbal balik. Sedangkan untuk faktor teknologi, indikatornya yaitu aplikasi IT. Responden dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan dosen STIKOM Bali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir seluruh mahasiswa STIKOM bali, faktor yang paling mempengaruhi proses knowledge sharing yaitu faktor teknologi. Sedangkan bagi hampir seluruh dosen STIKOM Bali, faktor yang paling mempengaruhi knowledge sharing yaitu faktor individu. &nbsp

    Pengembangan Desa Wisata Aan Klungkung Melalui Potensi Desa dan Pemberdayaan Masyarakat

    Get PDF
    Desa Aan merupakan desa wisata berlokasi di wilayah Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung Desa Aan memiliki potensi dibidang pariwisata dan perdagangan. Potensi pariwisata desa Aan salah satunya adalah Petapan Park yang menyajikan berbagai wahana permainan. Selain itu, Desa Aan juga dikenal sebagai salah satu wilayah penghasil virgin coconut oil (VCO). Dalam pengembangan potensi desa, Desa Aan mengalami beberapa permasalahan dari segi penunjang pariwisata, promosi, pengelolaan keuangan serta pengolahan limbah. Metode pelaksanaan kegiatan ini terdiri dari persiapan, pembuatan fasilitas penunjang pariwisata, pelatihan serta evaluasi. Melalui kegiatan pengabdian ini diharapkan dapat membantu desa dalam mengembangkan potensinya serta meningkatkan pengetahuan masyarakat desa sehingga Desa Aan ini menjadi desa wisata yang unggul.  Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah menghasilkan fasilitas papan petunjuk arah, gate untuk jalur cycling dan hand sanitizer. Selain itu, peningkatan pengetahuan terkait dengan pengelolaan keuangan dan cara melakukan promosi desa melalui media sosial. Kegiatan pengabdian ini juga menghasilkan produk baru hasil dari pengolahan sampah organik berupa pupuk kompos yang dapat digunakan untuk kebun masyarakat dan juga menghasilkan produk bernilai jual berupa cookies yang dibuat dengan memanfaatkan limbah ampas kelapa

    Penerapan Teknologi Tepat Guna Dalam Pengelolaan Pakan Peternakan Kambing di Mengwi Badung

    Get PDF
    Ternak kambing merupakan salah satu jenis ternak potensial yang dapat dimanfaatkan bagian tubuhnya, mulai dari daging, susu sampai kulitnya pun bisa dimanfaatkan. Prospek pengembangan kambing cukup baik, di samping untuk memenuhi kebutuhan daging di dalam negeri juga memiliki peluang ekspor, sehingga akan membuka kesempatan kerja dan usaha untuk meningkatkan pendapatan petani. Kambing memiliki tempat tersendiri di kalangan peternak. Perkembangan dan minat dari peternak dalam membudidayakan kambing meningkat pesat dari tahun ke tahun. Bapak I Made Kartawan merupakan mitra kegiatan pemberdayaan yang merupakan pemilik usaha peternakan kambing yang berlokasi di Abianbase Mengwi. Beberapa permasalahan yang dihadapi mitra saat ini adalah mesin penghancur pakan rusak sehingga harus dilakukan secara manual, keterbatasan pengetahuan pengolahan dan pengawetan pakan kambing, tidak melakukan pencatatan keuangan dan media pemasaran secara langsung serta melalui Facebook. Solusi dari permasalahan ini dapat diatasi dengan mengimplementasikan beberapa kegiatan yaitu memberikan bantuan mesin pencacah pakan, instalasi dan pelatihan penggunaan mesin pencacah pakan ternak serta pelatihan pengolahan pakan ternak kambing tambahan sebagai alternatif pakan. Dengan diadakannya kegiatan ini mampu mempersingkat waktu pengolahan pakan menjadi 50% dari waktu pengolahan manual, 5 orang karyawan dapat menggunakan mesin pencacah pakan ternak serta bertambahnya jenis pakan ternak sebanyak 2 jenis pakan

    Prediksi Jumlah Pelanggan dan Persediaan Barang Menggunakan Metode Regresi Linier Berganda pada Bali Orchid

    Full text link
    Analisa dan pengolahan data pelanggan maupun produk sangat penting untuk dapat mendapatkan gambaran dan informasi mengenai kebutuhan maupun kecenderungan seseorang untuk memanjakan diri mereka sehinggan membuat mereka datang ke SPA. Ketepatan dalam menentukan informasi dari kumpulan data penjualan pada masa lalu tersebut akan sangat membantu management Perusahaan dalam menentukan pengadaan stok produk untuk memenuhi kebutuhan serta meramalkan jumlah pelanggan yang nantinya akan datang ke SPA tersebut. Untuk memudahkan dalam mengenali informasi yang tersimpan dalam data penjualan produk pada periode sebelumnya tersebut maka dibuat sebuah aplikasi yang dapat memprediksi masa depan dengan salah satu metode yang digunakan adalah regresi linier berganda. Metode regresi linier berganda adalah model regresi yang mempekerjakan lebih dari satu variabel bebas yang digunakan dalam perhitungan untuk menentukan jumlah persediaan barang dan jumlah pelanggan pada SPA Bali Orchid. Pembuatan program ini menggunakan Macromedia Dreamwever 8 dan database SQL Server 2000. Diharapkan aplikasi ini dapat membantu management Perusahaan dalam mengelola dan mengenali informasi untuk menentukan pengandaan stok produk dan jumlah pelanggan yang tepat dan akurat sehingga sesuai dengan kebutuhan yang diharapkan oleh Perusahaan

    Pemberdayaan UMKM Kripik Jepun Bali di Dusun Medahan Blahbatuh Gianyar

    Get PDF
    UMKM memiliki peran strategis dalam pemulihan ekonomi di saat pandemi Covid-19 ini. Mitra dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat ini adalah Jepun Bali yang berlokasi di Desa Medahan, Blahbatuh, Gianyar. Jepun Bali merupakan usaha kecil yang memproduksi keripik khas Bali seperti keripik usus, keripik kacang tanah dan keripik ayam. Beberapa kendala yang dihadapi mitra berupa keterbatasan alat bantu produksi, pengemasan produk, kurangnya manajemen keuangan serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi, telah dilakukan kegiatan bertahap yaitu manajemen produksi sampai pemasaran. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, mitra diberikan peralatan produksi seperti kompor, wajan, mesin sealer, mesin penghancur bumbu, kemasan dan label kemasan, pelatihan pengemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan media sosial dan pelatihan penggunaan media sosial. Indikator capaian adalah peningkatan jumlah produksi hingga 50%, kemasan produk menjadi lebih menarik dan informatif, mitra mempunyai media sosial sebagai media pemasaran, 1 orang anggota usaha dapat mempunyai pembukuan dan pencatatan keuangan. Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan dengan test terkait pengelolaan keuangan dan pemasaran disimpulkan bahwa pengetahuan mitra meningkat. Sedangkan untuk pengukuran indikator capaian luaran dilakukan dengan wawancara yang menghasilkan kesimpulan target luaran berupa peningkatan jumlah produksi, kemasan produk dan media sosial tercapai

    Aplikasi Pemesanan Banten Berbasis Web dan SMS Gateway

    Get PDF
    Masyarakat Hindu di Bali merupakan umat yang memegang erat budaya, hal ini diperlihatkan dengan upacara keagamaan yang sangat sering. Seiring berkembangnya zaman,  tentunya umat Hindu di Bali tidak dapat hanya berkonsentrasi pada upacara, melainkan juga harus fokus pada karir yang sedang dijalani. Hal tersebut menjadi dilema bagi kebanyakan umat, karena mereka tidak dapat meninggalkan perkerjaan hanya untuk menyiapkan sarana upacara yang biasa disebut banten. Untuk membantu umat Hindu di Bali, maka diperlukan sebuah sistem yang yang menghubungkan antara penjual banten dengan pembeli tanpa perlu meluangkan waktu untuk bertatap muka. Dengan beberapa metode yang digunakan seperti observasi, serta metode pembuatan sistem dengan data flow diagram, diharapkan sistem yang akan dibuat dapat sesuai dengan permasalahan yang timbul. Sehingga nantinya sistem informasi SMS Gateway dan Website dapat menjadi sarana bagi pembeli untuk memesan banten tanpa harus membuang-buang waktu untuk membeli banten secara langsung

    Pengolahan Sisa Asparagus Menjadi Keripik dan Pemasaran Produk Pada Koperasi Tani Mertanadi di Desa Pelaga Kabupaten Badung

    Get PDF
    Asparagus merupakan salah satu tanaman yang bernilai ekonomi sangat tinggi dan sangat baik untuk dikonsumsi karena memiliki berbagai manfaat bagi kesehatan. Asparagus pada umumnya dapat diolah menjadi seperti steak, sayur, dan soup. Mitra dalam kegiatan ini adalah Koperasi Kelompok Tani Mertanadi. Letak Koperasi Tani Mertanadi berada di Banjar Bukian, Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, yang berjarak sekitar 45 km dari lokasi pengusul. Landasan dalam pengembangan asparagus di Desa Pelaga sendiri adalah melalui pendekatan One Village One Product (OVOP) yang bermuara pada koperasi. Perkembangan koperasi yang didirikan pada Tahun 2010 ini sangat didukung dengan status Pulau Bali sebagai tempat pariwisata yang dikunjungi wisatawan mancanegara. Mitra kegiatan ini menyalurkan produk tani asparagus mereka ke berbagai restoran, hotel dan jasa akomodasi pariwisata lainnya di seluruh Pulau Bali. Pada saat ini, dampak yang dirasakan dengan adanya pandemi COVID-19 yaitu terjadi penurunan pesanan ataupun penjualan asparagus sebanyak kurang lebih 80%. Lebih lanjut, permasalahan lanjutan yang terjadi berupa banyaknya stok asparagus yang terbuang setelah proses sortir. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dilakukan beberapa kegiatan yang difokuskan pada aspek produksi dan pemasaran dari produk Mitra. Kegiatan dimulai dengan identifikasi kebutuhan mitra, perancangan kegiatan yang akan dilakukan, pembuatan media pemasaran berbasis digital, pemberian bantuan alat produksi pengolahan asparagus yang tidak terjual, pendampingan dalam pengolahan sisa asparagus sehingga menjadi produk baru, pendampingan pengemasan produk hasil olahan asparagus, pendampingan atau pelatihan penggunaan media pemasaran online serta diakhiri dengan evaluasi kegiatan. Indikator capaiannya adalah terciptanya 2 produk baru hasil olahan sisa asparagus yang tidak terjual berupa keripik, peningkatan pasar produk sebanyak 50% dan peningkatan penjualan sebanyak 50%, 4 orang karyawan Koperasi Tani Mertanadi dapat melakukan pemasaran produk secara online, mitra mempunyai account media sosial, marketplace dan website ecommerce

    Pemanfaatan Media Pemasaran Online dan Diversifikasi Produk Untuk Keberlangsungan Usaha Telur Asin

    Get PDF
    Telur merupakan salah satu makanan yang sangat digemari masyarakat untuk dikonsumsi. Telur dapat diolah dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan mengawetkan dan mengasinkan telur tersebut yang disebut dengan telur asin. Mitra dalam kegiatan ini adalah Sari Asin. Sari Asin merupakan usaha yang menghasilkan produk telur asin yang berdiri pada tahun 2015. Sari Asin terletak di Jalan Rajawali Subamia Kelong Tabanan. Pada saat ini ditengah pandemi COVID-19, terdapat beberapa kendala berupa keterbatasan alat bantu produksi, variasi produk, kemasan dan labeling produk, serta keterbatasan dalam hal pemasaran. Berdasarkan permasalahan yang dihadapi dan untuk tetap menjaga keberlangsungan usaha telur asin, maka akan dilakukan kegiatan bertahap mulai manajemen produksi dan pemasaran. Kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pendampingan diversifikasi produk, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi seperti kompor dan oven, pelatihan pengemasan dan desain label kemasan, pelatihan manajemen pemasaran seperti pelatihan media sosial. Indikator capaian adalah peningkatan jumlah produksi hingga 50%, penambahan 1 variasi jenis produk mitra, kemasan produk menjadi lebih menarik dan 50% kemasan produk berisi label kemasan dan expired date, peningkatan pasar produk sebanyak 50%. Berdasarkan hasil evaluasi, target penambahan variasi produk, peningkatan jumlah produksi, pengisian label kemasan produk dan peningkatan pasar produk tercapa

    PEMBERDAYAAN USAHA TAHU DI DUSUN BANDA DESA SABA KECAMATAN BLAHBATUH GIANYAR

    Get PDF
    Tahu merupakan salah satu jenis makanan yang dapat dinikmati dan dapat dengan mudah didapatkan oleh semula kalangan masyarakat. Tahu merupakan makanan dengan gizi tinggi. Mitra dalam kegiatan ini adalah Bapak Nyoman Gorim. Mitra memiliki usaha produksi tahu. Bapak Nyoman Gorim berasal dari Dusun Banda Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh Kabupaten Gianyar. Pada saat ini, terdapat beberapa kendala berupa keterbatasan dalam alat bantu produksi, kemasan produk tahu, kurangnya manajemen keuangan serta pemasaran produk. Berdasarkan kendala yang dihadapi mitra, dilakukan pemberdayaan usaha tahu melalui kegiatan secara bertahap dari aspek produksi, manajemen dan pemasaran. Metode kegiatan dimulai dengan sosialisasi, pemberian peralatan sebagai alat bantu produksi seperti mesin penggiling bahan baku, pelatihan pengemasan, pelatihan manajemen keuangan, pembuatan sosial media serta pelatihan penggunaan sosial media. Indikator capaian adalah peningkatan 50% jumlah produksi, 50% produk berisi label kemasan dengan melibatkan 2 orang karyawan, mitra mempunyai media sosial facebook dan instagram sebagai media pemasaran, 1 orang anggota  dapat mengelola pembukuan dan pencatatan keuangan dan 1 orang anggota dapat melakukan pengelolaan terhadap content media sosial. Berdasarkan hasil evaluasi didapatkan bahwa adanya peningkatan jumlah produksi sebanyak 60%, peningkatan pengetahuan mitra mengenai pencatatan keuangan dan pemasaran menggunakan media online, terciptanya produk tahu yang lebih ekslusif dengan kemasan dan label yang baru. Kata kunci: Tahu, Peralatan Produksi, Manajemen Keuangan, Media Sosial ABSTRACT Tofu is one type of food that can be enjoyed and can be easily obtained by the community at first. Tofu is a high nutrient food. The partner in this activity is Mr. Nyoman Gorim. Partners have a tofu production business. Mr. Nyoman Gorim comes from Banda, Saba Village, Blahbatuh District, Gianyar Regency. At this time, there are several obstacles in the form of limitations in production aids, tofu product packaging, lack of financial management, and product marketing. Based on the obstacles faced by partners, tofu business empowerment was carried out through activities in stages, from the aspects of production, management and, marketing. The activity method starts with socialization, provision of equipment as production aids, packaging training, financial management training, social media creation and, social media usage training. The achievement indicator is an increase in the amount of production by up to 50%, 50% of the product contains packaging labels involving 2 employees, partners have social media Facebook and Instagram as marketing media, 1 member can manage financial books and records and 1 member can manage social media content. Based on the results of the evaluation, it was found that there was an increase in the number of production by 60%, an increase in partner knowledge about financial recording and marketing using online media, the creation of more exclusive tofu products with new packaging, and labels. Keywords: Tofu, Production Equipment, Financial Management, Social Medi

    Pelatihan Guiding, Promoting dan Pembentukan Paket Wisata Menuju Desa Wisata

    No full text
    Salah satu desa adat pada Desa Sidemen yaitu Desa Tebola memiliki banyak potensi wisata sehingga sudah ditetapkan menjadi desa wisata. Banyaknya potensi wisata ini menyebabkan bermunculan usaha akomodasi seperti villa namun bukan dimiliki warga setempat melainkan pihak luar. Hal ini dikarenakan pihak desa kurang memiliki pengetahuan terkait pengelolaan potensi desa serta kurangnya inisiatif dari masyarakat desa untuk ikut mengelola potensi wisata yang ada. Mengacu pada permasalahan tersebut, dilakukan kegiatan berupa pelatihan guiding, promoting serta pembuatan paket wisata ke Pokdarwis sehingga potensi yang dimiliki dapat dikenal oleh masyarakat dan menjadi sumber pendapatan desa. Tujuan kegiatan ini adalah menambah pengetahuan dan skill Pokdarwis untuk mengembangkan potensi desa sehingga menjadi sumber  penghasilan baru untuk masyarakat desa. Kegiatan pengabdian ini menggunakan metode pelatihan yaitu pelatihan guiding, promoting serta pembuatan paket wisata sedangkan untuk metode evaluasi menggunakan wawancara. Hasil evaluasi menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan skill sebanyak 50% serta terbentuknya dua paket wisata yaitu Sidemen Half Day Tour dan Full Day Sidemen Tour
    corecore