4 research outputs found

    Hubungan Kebiasaan Menonton Tayangan Action Di Televisi Terhadap Perilaku Agresif Dan Prestasi Belajar Pada Anak Laki-Laki Usia Sekolah Di Sukodadi Palembang

    Get PDF
    Background: Aggressive behavior is the behavior of the individual with the aim of injuring or injuring other individuals both physically and verbally, while the learning achievement is the result of interaction in the individual against various factors that affect both internal and external. Based on the preliminary results of 5 children expressed likes a kind of action film and 3 of them perform aggressive actions such as fighting, shouting and talking roughly and found 3 children who have less report cards. Purpose: This study aims to determine the relationship between watching action habits on television to aggressive behavior and learning achievement in school-age boys in Sukodadi. Method: This research method used analytic survey design with cross sectional approach. Sample study of all school age boys in Sukodadi as many as 45 people. Sampling using total sampling. Result: Positive aggressive behavior (55,6%), negative aggressive behavior (44,4%), learning achievement less (55,6%), learning achievement less (44,4%). The result of chi square statistic shows that there is a relationship between television action on aggressive behavior (p = 0,001) and learning achievement (p = 0,001). Conclusion: There is a relationship between the habit of watching action impressions against aggressive behavior, there is a relationship between the action and the learning achievement. Suggestion: Based on the results of the research, it is expected that parents can supervise, assist, and limit the hours of children watching and selecting the appropriate impressions with the age of the child, the next researcher in order to add other variables besides action such as child abuse, bulliying

    PENGARUH BAURAN PEMASARAN (MARKETING MIX) TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN BUAH APEL RED DELICIOUS DI ARENA BUAH MATARAM

    No full text
    Apel Red delicious salah satu buah yang konsumsinya cukup tinggi dan populerdi NTB khususnya di Kota Mataram. Area tempat perbelanjaan buah yang cukuppopular di Kota Mataram adalah di Arena Buah yang dekat dengan pusat perbelanjaan.Arena buah memiliki 12 pedagang buah dan sebanyak 9 pedagang buah yang berjualanbuah apel. Para konsumen buah Apel red delicious memiliki selera dan alassan yangberbeda-beda dalam memutuskan pembeliannya. Begitu juga dengan para pedagangdisana memiliki strategi pemasaran yang beragam. Salah satu teori modern strategipemasaran yang sering digunakan yaitu strategi bauran. Variabel bauran pemasaran(mix marketing) yang terdiri dari strategi produk, harga, promosi, dan tempat, secarateori bauran pemasaran dianggap dapat membantu pasar mencapai tujuan pemasaranpada pasar yang ditargetkan. Sehingga dalam penelitian ini membuktikan ada tidaknyapengaruh bauran pemasaran terhadap keputusan pembelian buah apel red delicious diArena buah Mataram. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak semua hipotesisdapat diterima, dalam kasus ini variabel bauran pemasaran produk dan harga tidakberpengaruh signifikan, variabel harga dan tempat tidak berpengaruh secara signifikan

    Pengaruh Budaya Organisasi terhadap Peningkatan Motivvasi Belajar Siswa di MTs Nurul Iman Suka Maju

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran budaya organisasi, gambaran motivasi belajar siswa dan pengaruh budaya organisasi terhadap motivasi belajar siswa di MTS Nurul Iman Suka Maju. Untuk memperoleh data yang dibutuhkan, penelitian ini menggunakan metode 1) Studi Pustaka (Study Research), studi ini dilakukan dengan cara melihat dan mencari literatur yang sudah ada untuk memperoleh data yang berhubungan dengan analisis penelitian yang akan dilakukan; 2) Penelitian Lapangan (Field Research), berupa peninjauanke lokasi dengan pihak-pihak terkait untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dalam penulisan hasil penelitian ini. Analisis data menggunakan analisis data kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya organisasi tergolong dalam kategori baik, ditinjau dari tujuh indikator yaitu inovasi, stabilitas, orientasi pada orang, orientasi pada hasil, bersikap tenang, perhatian pada hal detail dan orientasi pada kolaborasi. Motivasi belajar siswa tergolong dalam kategori sangat baik, ditinjau dari lima indikator yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar, adanya harapan dan cita-cita masa depan, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar dan adanya lingkungan belajar yang kondusif. Selanjutnya, terdapat pengaruh budaya terhadap motivasi belajar siswa di MTS Nurul Iman tergolong sedang dan dinyatakan diterima
    corecore