3 research outputs found

    PENENTUAN KEDALAMAN PENETRASI BERKAS ELEKTRON 800 keV DALAM GAS BUANG PLTU PADA SISTEM PENGOLAHAN GAS BUANG MENGGUNAKAN MESIN BERKAS ELEKTRON

    Get PDF
    PENENTUAN KEDALAMAN PENETRASI BERKAS ELEKTRON 800 keV DALAM GAS BUANG PLTU PADA SISTEM PENGOLAHAN GAS BUANG MENGGUNAKAN MESIN BERKAS ELEKTRON. Dalam tulisan ini disajikan hasil perhitungan kedalaman penetrasi berkas elektron 800 keV dalam bahan gas buang (flue gas) dari PLTU berbahan bakar batu bara. Proses Electron Beam for Flue Gas Treatment (EB-FGT) adalah proses pengolahan kering gas buang menggunakan berkas elektron yang secara simultan dapat mereduksi SO2 dan NOx. Iradiasi gas buang menghasilkan radikal- radikal aktif dan bereaksi dengan SO2 dan NOx  membentuk asam sulfat dan asam nitrat. Dalam proses pengolahan ini dibutuhkan bejana proses yang berfungsi sebagai tempat/wadah terjadinya reaksi antara gas buang dengan berkas elektron. Untuk menentukan dimensi bejana proses perlu ditentukan/dihitung kedalaman penetrasi berkas elektron pada gas tersebut. Secara perhitungan diperoleh kedalaman penetrasi optimum berkas elektron 800 keV kedalam gas buang adalah 188,67 cm

    PEMBUATAN KOMPOSIT POLIMER SUPERABSORBEN DENGAN MESIN BERKAS ELEKTRON

    Get PDF
    PEMBUATAN    KOMPOSIT    POLIMER     SUPERABSORBEN    DENGAN MESIN BERKAS ELEKTRON. Polimer superabsorben adalah suatu polimer yang dapat mengabsorpsi air dan mempunyai daya serap sampai beberapa kali lipat dibandingkan berat polimernya. Polimer superabsorben dapat dimanfaatkan dalam banyak bidang diantaranya pembungkus makanan, teknik konstruksi, industri kimia, pengolahan limbah dan bahan pembuat sensor. Bahan utama polimer superabsorben adalah poliakrilamida. Poliakrilamida mempunyai kekurangan dalam kekuatan fisik dan kestabilan terhadap suhu. Dalam penelitian ini telah dilakukan pembuatan komposit polimer superabsorben menggunakan monomer akrilamida dan zeolit alam. Komposit polimer superabsorben dibuat dengan proses polimerisasi dan grafting akrilamida dengan zeolit alam menggunakan iradiasi mesin berkas elektron. Variabel yang dipelajari adalah dosis radiasi 15; 25; 28; 35; 48 kGy dan perbandingan akrilamida terhadap zeolit 0,5 : 1; 1 : 1;   2:1. Bertambahnya dosis radiasi akan meningkatkan konversi komposit yang dihasilkan dan kapasitas absorpsi polimer superabsorben. Setelah tercapai ikatan polimer yang sempurna, penambahan dosis radiasi akan menurunkan kapasitas absorpsi. Semakin besar perbandingan akrilamida terhadap zeolit akan menaikkan konversi komposit yang dihasilkan dan kapasitas absorpsi

    STUDI PENDAHULUAN MENGENAI DEGRADASI ZAT WARNA AZO (METIL ORANGE) DALAM PELARUT AIR MENGGUNAKAN MESIN BERKAS ELEKTRON 350 keV/10 mA

    Get PDF
    Telah dilakukan penelitian mengenai degradasi zat warna azo jenis metil orange menggunakan mesin berkas elektron 350 keV/10mA. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh radiasi berkas elektron, yaitu pengaruh dosis radiasi, pH, dan konsentrasi awal cuplikan. Selain itu dilakukan analisis kualitatif terhadap senyawa hasil degradasi. Proses iradiasi ini menggunakan dosis radiasi 5, 10, 20, 30 dan 40 kGy dengan energi operasi 300 keV dan kecepatan konveyor 2.7 cm/detik. Terhadap cuplikan ini diamati variasi pH dan variasi konsentrasi awal. pH metil orange diatur menjadi 2, 7, dan 12 dengan penambahan H2SO6N atau NaOH6N. Konsentrasi awal divariasi menjadi 10, 50, dan 100 ppm. Efisiensi degradasi dihitung dengan mengukur pengurangan intensitas warna cuplikan setelah iradiasi menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Untuk analisis kualitatif senyawa hasil degradasi digunakan alat High Performance Liquid Chromatography, HPLC Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa semakin besar dosis radiasi semakin besar pula efisiensi degradasi. Pada variasi pH, efisiensi degradasi tertinggi diperoleh pada pH 2 dengan efisiensi 37.74 %. Pada variasi konsentrasi awal, diperoleh efisiensi tertinggi pada konsentrasi awal 10 ppm dengan efisiensi 21.54%. Lama waktu iradiasi adalah kira-kira 2-5 detik
    corecore