169 research outputs found
PENERAPAN TEKNIK ACTING OPPOSITE UNTUK MENINGKATKAN EMOSI POSITIF SISWA DI SMP NEGERI 23 MAKASSAR
Penelitian ini menelaah Penerapan Teknik Acting Opposite untuk meningkatkan Emosi Positif Siswa di SMPN 23 Makassar. Masalah dalam penelitian ini adalah: 1.Bagaimana tingkat emosi positif siswa di SMPN 23 Makassar? 2. Bagaimana gambaran pelaksanaan acting opposite di SMPN 23 Makassar?. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1. Gambaran emosi positif siswa di SMPN 23 Makassar. 2. Gambaran pelaksanaan acting opposite di SMPN 23 Makassar. 3. Perbedaan rata-rata kelompok yang diberikan perlakuan berupa teknik acting opposite dengan kelompok yang tidak diberikan perlakuan dalam meningkatkan emosi positif siswa di SMPN 23 Makassar. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan quasi experimental design dengan desain nonequivalent control group design. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMPN 4 Bulukumba. Sampel penelitian sebanyak 20 siswa yang terbagi menjadi 10 pada kelompok kontrol dan 10 pada kelompok eksperimen. Pengumpulan data dengan menggunakan instrumen angket dan observasi. Analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif dan analisis statistik inferensial dengan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Tingkat emosi positif siswa di SMPN 23 Makassar berada pada kategori rendah. 2) Pelaksanaan teknik acting opposite yang dilakukan melalui 3 tahapan di SMPN 23 Makassar berada pada kategori tinggi. Artinya, siswa berpartisipasi aktif dan antusia selama kegiatan pemberian treatment.. Artinya, teknik acting opposite dapat meningkatkan emosi positif siswa di SMPN 23 Makassar
PENGGUNAAN METODE WARD DALAM PENGELOMPOKAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI ACEH BERDASARKAN INDIKATOR TANAMAN PANGAN DAN PERKEBUNAN
ABSTRAKPenelitian ini dilakukan untuk melihat hasil pengelompokan kabupaten/kota di Provinsi Aceh berdasarkan luas tanam komoditas subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Peubah yang digunakan merupakan peubah-peubah yang berasal dari luas tanam subsektor tanaman pangan dan perkebunan yang meliputi luas tanam padi, luas tanam jagung, luas tanam kedelai, luas tanam kacang tanah, luas tanam ubi jalar, luas tanam ubi kayu, luas tanam kelapa sawit, luas tanam karet, luas tanam kakao, luas tanam kelapa, luas tanam pinang, dan luas tanam kopi. Metode yang digunakan adalah metode Ward dengan konsep jarak korelasi Pearson dan jarak Euclidean. Perhitungan jarak dengan konsep jarak Euclidean dilakukan setelah masalah multikolinearitas teratasi dengan analisis komponen utama. Hasil penelitian menunjukan bahwa pengelompokan dengan konsep jarak Euclidean lebih baik dibandingkan pengelompokan dengan jarak korelasi Pearson. Hasil pengelompokan 6 Cluster dengan jarak Euclidean menunjukan bahwa Kabupaten Aceh Selatan, Pidie dan Pidie Jaya merupakan kabupaten yang berpotensi pada komoditas padi, jagung, kacang tanah, ubi kayu, kakao dan kelapa. Kabupaten Bireun dan Aceh Utara merupakan kabupaten yang berpotensi pada komoditas padi, kedelai, ubi kayu, kelapa sawit, karet, kakao, pinang dan kelapa. Kabupaten Aceh Timur, Aceh Tamiang, Nagan Raya dan Aceh Barat merupakan kabupaten yang berpotensi pada komoditas padi, kacang tanah, kelapa sawit dan karet. Kabupaten Aceh Tenggara merupakan kabupaten yang berpotensi pada komoditas padi, jagung karet, ubi kayu dan kakao. Sementara Kabupaten Aceh Singkil, Aceh Jaya, Aceh Barat Daya, Subussalam, Lhokseumawe, Simeulu, Gayo Lues, Banda Aceh, Langsa dan Sabang yang tidak memiliki potensi subsektor tanaman pangan dan perkebunan. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi semua pihak tentang potensi subsektor tanaman pangan dan perkebunan masing-masing kabupaten/kota di Aceh. Kata Kunci : luas tanam, metode Ward, korelasi Pearson, Euclidean, analisis komponen utam
Penerapan Permainan Simulasi sebagai Teknik Bimbingan Kelompok untuk Menyelesaikan Konflik
The aim of this study were (1) To determine the ability to resolve conflicts before the picture was given a simulation exercise in SMP Negeri 3 Bungoro. (2) To determine the ability to resolve conflicts following description given simulation exercise in SMP Negeri 3 Bungoro. (3) To determine the effect of the application of simulation games as group counseling techniques for improving the ability of resolving the conflict in SMP Negeri 3 Bungoro. This research is an experimental research using a quantitative approach. The population is all students of SMPN 3 Bungoro with a sample of 30 students. The technique of collecting data using questionnaires, observation and documentation. The results of the research are (1) picture capability resolve conflicts student SMP Negeri 3 Bungoro village Bori Appaka District of Bungoro before given training before being given the application of simulation / training application simulation games usually are in the unfavorable category for the highest value of 50%. (2) The description of the ability of resolving conflicts student SMP Negeri 3 Bungoro village Bori Appaka District of Bungoro after given training simulation application. generally in good category with the highest frequency of 80%. (3) The results of the t-test data analysis with the comparison of the t (2.502)> t table (2.045) so it can be interpreted that there has been a positive and significant changes in the ability to improve students resolve conflicts through simulated game activity as group counseling techniques
Nutrient removal in grey water from wet market using sequencing batch reactor
Fresh water scarcity has become an important issue in this world today. Water reuse was known as one of the strategies to overcome this problem. Grey water is one of the sources of reused water. Several researches were carried out on water reuse, but limited attention was focused on reusing grey water from wet market, which contains high nutrient and organic matters. This study was carried out on nutrient removal from grey water using sequencing batch reactor (SBR). The grey water sample was taken from a wet market (Pasar Peladang, Skudai). About 1L of grey water was fed into the reactor with a total volume of 4L. Anoxic-aerobic phase were divided with a ratio of 30%-70% of total time respectively. Mixing was maintained at 30 rpm during the start of each cycle until settling phase to achieve uniform condition. Influent and effluent were set for 30 minutes. The SBR was operated with 3 cycles/day, temperature 30°C, cycle time 8 hours and hydraulic retention time (HRT) 1.2 days. Aeration at 35 L/min was induced for ammonia conversion and nitrification purpose. The results show that the bacteria growing in alternating anoxic/aerobic systems could remove organic substrates and nutrient. The COD, Total Nitrogen and Total Phosphorus removal efficiencies were maximum at the levels of 94%, 88% and 70% respectively. Anaerobic-Aerobic-Anoxic phase was proposed to increase the removal percentage
PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ANDROID DI SEKOLAH MENENGAH
Information technology development has reached all aspects of life, including education. The use of technology in the learning process provides a big role and function for the world of education in providing interesting and easy to be accessed learning resources. This study aims to develop Android-based learning media on the lesson matrix for class XI, find the feasibility level of Android-based learning media according to validation results and find the level of acceptance of Android-based learning media in accordance with the results of testing on users. This study uses the Research and Development method. The steps include the analysis, design, development, implementation, and evaluation stages. The results showed that the learning media "SMA Matrix" is very feasible to use, this is based on the results of validation by media experts and material experts with each obtaining an average value of 4.27 (very feasible) and 4.44 (very feasible). The level of acceptance of learning media "SMA Matrix" is very highly accepted by users, this is based on the results of media testing by users who get an average value of 4.63 (very high acceptance). The based on the results of the validation and testing media, it can be concluded that the learning media "Matriks SMA" is very feasible to be used as a learning media
Microbial Biopolimerization Production from Palm Oil Mill Effluent (POME)
Malaysia is one of the world leaders in the production and export of crude palm oil. In Malaysia, the oil palm industry has contributed vastly towards the country’s economic well being. During the economic crisis in the late 1990s, the industry has helped to cushion the impact of the economic downturn through its export-oriented activities, which provided the much needed foreign exchange for the country. Crude palm oil (CPO) production has increased from only 1.3 million tonnes in 1975, to 4.1 million tonnes in 1985 and 7.8 million tonnes in 1995 to 17.56 million tonnes in 2009 (Malaysian Palm Oil Board-MPOB, 2010)
Peranan Administrasi Pendidikan dalam Meningkatkan Profesionalisme Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) pada MTs DDI Cilellang, Kabupaten Barru
This research discusses the role of educational administration, in this case, the learning device as an effort to increase Islamic education teacher professionalism at MTs DDI Cilellang, Barru Regency. The aims are to analyze: 1) the state of educational administration made by the teacher; 2) the form of teacher professionalism; and 3) the contribution of educational administration in increasing teacher professionalism. The type of this research is qualitative with descriptive method. Informants in this research were teachers of Al-Qur'an-Hadis, teachers of Akidah Akhlak, teachers of Fikih, and teachers of Islamic Culture History (SKI) at MTs DDI Cilellang, Barru Regency. The results showed that the state of teacher education administration at MTs DDI Cilellang, Barru Regency was complete and was well applied in the learning process in the classroom. The form of teacher professionalism is carrying out duties, roles, and responsibilities as teachers well. The contributions of educational administration in developing teacher professionalism at MTs DDI Cilellang, Barru Regency are five, namely: (1) time management, (2) class management, (3) stimulating to innovate, (4) stimulating to develop technical skills, (5) and the concept of transformation of students
Manajemen Pengolahan Bahan Pustaka di Perpustakaan SMA Negeri 5 Enrekang
Hasil penelitian menunjukkan bahwa. 1. Manajemen pengolahan bahan
pustaka di perpustakaan SMA Negeri 5 Enrekang yaitu belum memenuhi standar
nasional perpustakaan karena, belum menggunakan sistem dewey decimal
clasification (DDC) yang merupakan sistem yang dipakai dan diakui oleh
perpustakaan di seluruh dunia, katalogisasi di perpustakaan SMA Negeri 5
Enrekang tidak menggunakan pedoman yaitu Anglo American Catalog Rules
(AACR2) karena mereka tidak mengkatalog buku-buku di pepustakaan, proses
pelabelan tidak menggunakan pelabelan menurut sistem klasifikasi yaitu tiga
huruf nama pengarang, nomor klasifikasi, satu huruf judul. Tetapi mereka
menomor buku dengan peraturan yang ada di perpustakaan SMA negeri 5
Enrekang yaitu tiga angka nomor urut buku, asal buku, nama sekolah, tahun
masuknya di perpustakaan, penyusunan buku di rak disusun menurut judul buku
mata pelajaran per rak. 2. Hambatan yang dialami oleh pengelola perpustakaan
SMA Negeri 5 Enrekang yaitu kurangnya tenaga pengelola perpustakaan dan juga
kurangnya ilmu pengetahuan tentang perpustakaan. Ada sebagian yang sudah
mengikuti pelatihan namun kurangnya waktu dan kesempatan untuk mengelola
perpustakaan maka pengolahan bahan pustaka dilakukan dengan tidak maksimal
sebagaimana dalam pengolahan bahan pustaka yang semestinya diolah sesuai
dengan peraturan yang berlaku di perpustakaan selutu dunia dalam pencapaian
yang efektif dan efisien
Kontribusi Kemampuan Manajerial Kepala Madrasah terhadap Peningkatan Kompetensi Guru di MTs Negeri Biringkanaya Makassar
Hasil penelitian menggambarkan bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah dapat diketahui dari 20 butir pernyataan kuesioner dengan 52 responden. Hasil hitung jawaban kuesioner diketahui kemampuan manajerial kepala madrasah berada pada kategori positif (sangat setuju dan setuju) memiliki frekuensi 856 atau 82,37 %, kategori sedang (ragu-ragu) frekuensinya 51 atau 4,90 %, dan untuk kategori negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju) frekuensinya 132 atau 12,69 %. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah berada pada kategori sangat baik. Kompetensi guru dapat diketahui dari 20 butir pernyataan kuesioner ke 52 responden. Hasil hitung jawaban kuesioner diketahui kompetensi guru berada pada kategori positif (sangat setuju dan setuju) memiliki frekuensi 841 atau 80,7 %, kategori sedang (ragu-ragu) frekuensinya 85 atau 8 %, dan untuk kategori negatif (tidak setuju dan sangat tidak setuju) frekuensinya 113 atau 10 %. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa kompetensi guru berada pada kategori sangat baik. Kontribusi kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap peningkatan kompetensi guru diketahui melalui uji hipotesis. Hasil uji hipotesis dengan nilai regresi, yaitu t hitung t tabel (12,343 ≥ 2,000). Hal ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara kemampuan manajerial kepala madrasah terhadap peningkatan kompetensi guru, karena nilai t hitung dari nilai t tabel. Sedangkan berdasarkan hasil perhitungan koefisien determinasi diperoleh hasil perhitungan 75,6 %. Data ini memberikan arti bahwa kemampuan manajerial kepala madrasah memberikan kontribusi sebesar 75,6 % bagi peningkatan kompetensi guru. Berdasarkan perhitungan tersebut hipotesis dapat ditafsirkan Ho yang berbunyi kemampuan manajerial kepala madrasah tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan kompetensi guru ditolak dan Ha yang berbunyi kemampuan manajerial kepala madrasah memberikan pengaruh yang poisitif terhadap peningkatan kompetensi guru diterim
- …