13 research outputs found
PERBANDINGAN METODE LATIHAN MULTI BALL DENGAN METODE LATIHAN BERPASANGAN DALAM KETERAMPILAN BERMAIN TENIS MEJA PADA SISWA SMU NEGERI 8 MAKASSAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode latihan multi ball dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, untuk mengetahui pengaruh metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dan untuk mengetahui perbandingan pengaruh antara metode latihan multi ball dan metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa SMU Negeri 8 Makassar. Sampel penelitian berjumlah 60 orang siswa yang dipilih secara cluster sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data yang digunakan adalah uji-t pada taraf signifikan 95%. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini menyimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan metode latihan multi ball dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dimana (t0 = 16,035 > tt=2,054); (2) Ada pengaruh yang signifikan metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tensi meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dimana (t0 = 10,824 > tt=2,054); (3) Ada perbandingan pengaruh yang signifikan antara metode latihan multi ball dan metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dimana (t0 = 7,892 >tt=2,000). PENDAHULUAN Pembinaan pretasi olahraga harus didukung oleh strategi dan metode pelatihan yang tepat sehingga lebih efektif dan efesien dalam pencapaian tujuan yang diharapkan. Faktor internal dari tiap individu juga memegang peranan yang sangat penting dalam pencapaian prestasi olahraga, sebab setiap individu berbeda dalam tingkat kemampuan motoriknya. Keterampilan memukul dan mengembalikan bola dalam permainan tenis meja dalam hal ini penguasaan pukulan forehand ada backhand merupakan
ANALISIS KOMPONEN STRUKTUR TUBUH TERHADAP KEMAMPUAN SMASH PADA PERMAINAN BULUTANGKIS PB. MATTOANGIN MAKASSAR.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui struktur tubuh terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis atlet PB. Mattoangin. Penelitian ini bersifat deskriptif dengan lima variabel bebas dan satu variabel terikat. Populasi dan sampel adalah atlet laki-laki PB.Mattoangin Makassar, sebanyak 40 orang. Teknik analisis data yang digunakan adalah Analisis deskriptif secara korelasional dengan menggunakan SPSS Versi 21.00 pada taraf signifikan 95%. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) Struktur tubuh tinggi badan memiliki kontribusi terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis PB. Mattoangin sebesar 35%, (2) Struktur tubuh berat badan memiliki kontribusi terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis PB. Mattoangin Makassar sebesar 27,4%, (3) Struktur tubuh panjang lengan struktur tubuh panjang lengan memiliki kontribusi terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis sebesar 13,4%, (4) Struktur tubuh panjang tungkai memiliki kontribusi terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis PB. Mattoangin Makassar sebesar 29,6%, dan (5) Struktur tubuh tinggi duduk memiliki kontribusi terhadap kemampuan smash pada permainan bulutangkis PB. Mattoangin Makassar sebesar 41,2%
PERBANDINGAN METODE LATIHAN MULTI BALL DENGAN METODE LATIHAN BERPASANGAN DALAM KETERAMPILAN BERMAIN TENIS MEJA PADA SISWA SMU NEGERI 8 MAKASSAR
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh metode
latihan multi ball dalam keterampilan bermain tenis meja pada
siswa SMU Negeri 8 Makassar, untuk mengetahui pengaruh
metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tenis
meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dan untuk mengetahui
perbandingan pengaruh antara metode latihan multi ball dan
metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tenis
meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar. Populasi dalam
penelitian adalah seluruh siswa SMU Negeri 8 Makassar. Sampel
penelitian berjumlah 60 orang siswa yang dipilih secara cluster
sampling. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik
analisis data yang digunakan adalah uji-t pada taraf signifikan
95%. Bertolak dari hasil analisis data, maka penelitian ini
menyimpulkan bahwa: (1) Ada pengaruh yang signifikan metode
latihan multi ball dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dimana (t0 = 16,035 > tt=2,054); (2) Ada pengaruh yang signifikan metode latihan berpasangan dalam keterampiln bermain tensi meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dimana (t0 = 10,824 > tt=2,054); (3) Ada perbandingan pengaruh yang signifikan antara metode latihan multi ball dan metode latihan berpasangan dalam keterampilan bermain tenis meja pada siswa SMU Negeri 8 Makassar, dimana (t0 = 7,892 >tt=2,000)
SOSIALISASI OLAHRAGA PERMAINAN TONIS PADA SISWA SMP NEGERI 18 MAKASSAR
Bermain adalah fitrah anak-anak, dimana mereka dapat meningkatkan kearifannya, mengembangkan kecerdasannya, dan terkenal dengan bermain, Filsuf Yunani kuno Plato berkata: "Jenis pendidikan yang paling efektif adalah membiarkan anak-anak bermain dalam permainan yang menarik." Bermain tidak hanya bagi anak-anak, tetapi orang dewasa dan orang tua pun melakukannya. Mereka bermain sebagai kegiatan yang dapat menghilangkan kepenatan karena tugas-tugas dan pekerjaan, dan tidak sedikit yang merasakan mendapatkan kembali kesegaran jiwa dan raga. adapun kegiatan bermain yang dimaksud disini adalah permainan Tonis. Melalui PKM dengan tema sosialisasi olahraga permainan tonis pada siswa SMP Negeri 18 Makassar bertujuan untuk memperkenalkan olahraga permainan tonnis kepada siswa, agar siswa dapat mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara bermain tonnis
SOSIALISASI OLAHRAGA PERMAINAN TONIS PADA SISWA SMP NEGERI 18 MAKASSAR
Abstract: Bermain adalah fitrah anak-anak, dimana mereka
dapat meningkatkan kearifannya, mengembangkan
kecerdasannya, dan terkenal dengan bermain, Filsuf Yunani
kuno Plato berkata: "Jenis pendidikan yang paling efektif
adalah membiarkan anak-anak bermain dalam permainan
yang menarik." Bermain tidak hanya bagi anak-anak, tetapi
orang dewasa dan orang tua pun melakukannya. Mereka
bermain sebagai kegiatan yang dapat menghilangkan
kepenatan karena tugas-tugas dan pekerjaan, dan tidak
sedikit yang merasakan mendapatkan kembali kesegaran
jiwa dan raga. adapun kegiatan bermain yang dimaksud
disini adalah permainan Tonis. Melalui PKM dengan tema
sosialisasi olahraga permainan tonis pada siswa SMP Negeri
18 Makassar bertujuan untuk memperkenalkan olahraga
permainan tonnis kepada siswa, agar siswa dapat
mengetahui dan memahami tentang bagaimana cara
bermain tonnis
SOSIALISASI PELATIHAN PERWASITAN PADA MAHASISWA BKMF TENIS FIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Sosialisasi Perwasitan Tenis Lapangan pada Mahasiswa BKMF Tenis di Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Makassar merupakan bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan singkat perwasitan pada mahasiswa, dengan penekanan pada pemahaman yang lebih mendalam tentang peraturan permainan dan perwasitan dalam tenis lapangan, dengan melibatkan 40 mahasiswa BKMF Tenis sebagai peserta. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan perwasitan ini terbagi menjadi dua sesi. Pertama, ada sesi teori di dalam ruangan, di mana dosen menyampaikan materi tentang peraturan permainan tenis dan aspek-aspek perwasitan kepada peserta. Kedua, sesi praktik di lapangan, di mana peserta dapat langsung mengaplikasikan konsep perwasitan yang telah mereka pelajari, dengan bimbingan seorang referee. Pelatihan perwasitan ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami peran dan tanggung jawab seorang wasit dalam mendukung integritas olahraga tenis lapangan. Kesimpulannya, pelatihan ini diharapkan akan meningkatkan pemahaman peserta tentang peraturan dan perwasitan tenis lapangan, serta memberikan kontribusi dalam pengembangan olahraga tenis dan peningkatan kualitas pertandingan
SOSIALISASI PELATIHAN PERWASITAN PADA MAHASISWA BKMF TENIS FIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Abstract: berisi Sosialisasi Perwasitan Tenis Lapangan
pada Mahasiswa BKMF Tenis di Fakultas Ilmu
Keolahragaan Universitas Negeri Makassar merupakan
bagian dari upaya pengabdian kepada masyarakat
dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan dari
kegiatan ini adalah memberikan pelatihan singkat
perwasitan pada mahasiswa, dengan penekanan pada
pemahaman yang lebih mendalam tentang peraturan
permainan dan perwasitan dalam tenis lapangan,
dengan melibatkan 40 mahasiswa BKMF Tenis sebagai
peserta. Kegiatan sosialisasi dan pelatihan perwasitan ini
terbagi menjadi dua sesi. Pertama, ada sesi teori di dalam
ruangan, di mana dosen menyampaikan materi tentang
peraturan permainan tenis dan aspek-aspek perwasitan
kepada peserta. Kedua, sesi praktik di lapangan, di mana
peserta dapat langsung mengaplikasikan konsep
perwasitan yang telah mereka pelajari, dengan
bimbingan seorang referee. Pelatihan perwasitan ini
memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk
memahami peran dan tanggung jawab seorang wasit
dalam mendukung integritas olahraga tenis lapangan.
Kesimpulannya, pelatihan ini diharapkan akan
meningkatkan pemahaman peserta tentang peraturan
dan perwasitan tenis lapangan, serta memberikan
kontribusi dalam pengembangan olahraga tenis dan
peningkatan kualitas pertandingan
IMPLEMENTASI PROGRAM PENGHIJAUAN UNTUK PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN YANG LEBIH HIJAU DAN SEJUK DI SMK NEGERI LUYO SULAWESI BARAT
Abstract: Program penghijauan ini bertujuan
untuk meningkatkan kualitas lingkungan yang lebih
hijau dan sejuk. Melalui implementasi program
penghijauan, para mahasiswa tidak hanya
berupaya menciptakan lingkungan yang lebih hijau
dan sejuk tetapi juga berkontribusi pada
peningkatan kualitas pendidikan dan kehidupan di
sekitar SMK Negeri Luyo. Langkah-langkah metode
kegiatan ini didasarkan pada prinsip-prinsip ilmiah
dan pedagogi untuk memastikan keberhasilan
program dengan dampak maksimal. metode
kegiatan yang diterapkan: 1) Analisis Kebutuhan
dan Potensi Lingkungan, 2) Perencanaan Program
Penghijauan, 3) Keterlibatan Masyarakat, 4)
Penanaman Pohon Mangrove, dan 5) Kegiatan
Sosialisasi dan Edukasi. Hasil dari kegiatan ini tidak
hanya memberikan kontribusi yang signifikan
terhadap pelestarian lingkungan, tetapi juga
menjadi peluang berharga untuk memperdalam
pengetahuan tentang konservasi lingkungan.
program penghijauan dengan sukses. Kegiatan ini
selain menciptakan perubahan fisik, seperti
peningkatan vegetasi, tetapi juga memberikan
dampak positif secara psikologis dengan
meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan
siswa dan masyarakat setempat
Spatial Analysis of Pulmonary Tuberculosis in Gowa Regency, South Sulawesi Province, Indonesia
The number of pulmonary tuberculosis (PTB) cases in Indonesia is second ranks in the world. South Sulawesi contributes significantly to the increase of PTB cases in Indonesia. This study explored the spatial dynamics of PTB cases in the highlands and lowlands of Gowa regency, South Sulawesi. This study aimed to present spatial patterns of TB spread in highland and lowland areas in gowa district based on environmental health parameters that will assist in formulating prevention policies and regional-based control strategies.This study used quantitative with spatial analysis approach. The respondents of this study were all registered PTB patients on medical records in the PTB control unit at Health Center in the highlands and lowlands of Gowa regency. Total sample of this research was 156 respondents, derived from 57 in highland and 99 in lowland. Territorial analysis was applied to detect PTB spatial patterns in two regions with different elevation. The variables in this study focused on environmental characteristics in each region.PTB Prevalence in lowland was relatively higher than highland. Temperature and density of occupancy were the determinants of the high prevalence of PTB in the lowlands. At the highland, humidity factor, ventilation area, floor and wall condition were high contributing to PTB incidence (more than 60%). meanwhile, on the lowland, those factors were not significant.This study identified the PTB spatial distribution of highland and lowland by analyzing cases per 100,000 peoples and could be used to develop effective strategies for PTB prevention and control by exploring environmental health factors of public health