16 research outputs found

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Rumah Sakit Atma Jaya secara Daring 11 Oktober 2021 - 08 November 2021

    Get PDF

    Laporan praktek kerja profesi apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Seksi Kefarmasian dan Seksi Alat Kesehatan dan Perbekalan Rumah Tangga Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani no. 118 Surabaya 26 Juli 2021 – 27 Juli 2021

    Get PDF

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jenderal Ahmad Yani No. 118, Surabaya (28 – 30 Juli 2021)

    Get PDF

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Pemerintahan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Surabaya Jl. Karang Menjangan No. 20, Surabaya, 22-24 November 2021

    Get PDF

    Standarisasi simplisia daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) dari tiga daerah berbeda

    Get PDF
    Daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) diketahui banyak manfaatnya dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan standarisasi spesifik dan non spesifik simplisia daun angsana yang diperoleh dari tiga daerah berbeda (Pasuruan, Bogor dan Pacet). Parameter spesifik terdiri dari identitas simplisia, organoleptis, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, skrining fitokimia, penetapan profil kromatogram secara kromatografi lapis tipis (KLT), penetapan profil spektrum infrared (IR), penetapan profil spektrum UV. Parameter non spesifik meliputi susut pengeringan, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar abu larut air, persen bahan asing dan pengukuran pH. Hasil standarisasi simplisia daun angsana yaitu kadar sari larut etanol ˃ 10%, kadar sari larut air ˃ 14%, memiliki senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol, tanin, dan steroid, spektrofotometri IR memiliki bilangan gelombang yang menunjukkan adanya gugus O-H, C-H, C=C dan C-N, kadar abu total < 9%, kadar abu tidak larut asam < 1,5%, kadar abu larut air < 6%, kadar susut pengeringan < 9,5% dan pH 5, 5,5-6

    Standarisasi simplisia daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) dari tiga daerah berbeda

    No full text
    Daun angsana (Pterocarpus indicus Willd) diketahui banyak manfaatnya dan telah digunakan dalam pengobatan tradisional. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan standarisasi spesifik dan non spesifik simplisia daun angsana yang diperoleh dari tiga daerah berbeda (Pasuruan, Bogor dan Pacet). Parameter spesifik terdiri dari identitas simplisia, organoleptis, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol, skrining fitokimia, penetapan profil kromatogram secara kromatografi lapis tipis (KLT), penetapan profil spektrum infrared (IR), penetapan profil spektrum UV. Parameter non spesifik meliputi susut pengeringan, kadar abu, kadar abu tidak larut asam, kadar abu larut air, persen bahan asing dan pengukuran pH. Hasil standarisasi simplisia daun angsana yaitu kadar sari larut etanol ˃ 10%, kadar sari larut air ˃ 14%, memiliki senyawa flavonoid, alkaloid, polifenol, tanin, dan steroid, spektrofotometri IR memiliki bilangan gelombang yang menunjukkan adanya gugus O-H, C-H, C=C dan C-N, kadar abu total < 9%, kadar abu tidak larut asam < 1,5%, kadar abu larut air < 6%, kadar susut pengeringan < 9,5% dan pH 5, 5,5-6
    corecore