24 research outputs found

    IDENTIFIKASI LIMBAH PABRIK KANCING BAJU DARI KULIT KERANG LOLA DI PADANG

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah Mengidentifikasi kandungan kimian bahan yang terkandung pada limbah pabrik kancing baju dari kulit kerang dan Mengkaji kemungkinan pemanfaatan limbah pabrik kancing baju dari kulit kerang sedangkan manfaatnya adalah untuk memanfaatkan limbah pabrik kancing baju dari kulit kerang dari bahan kurang bermanfaat menjadi barang bernilai ekonomi. Metoda yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metoda eksploratif, yaitu mencari tahu kandungan apa yang ada pada limbah pabrik kancing baju dari kulit kerang lola.  Hasil penelitian didapatkan kandungan kimia pada limbah pabrik kancing kulit kerang dari bahan baku kerang Lola adalah Protein10,01 %, Karbohidrat 2,94 %, Kadar Air 3,40 %, Kalsium 31,17 %, Abu 12,44 %, SiO2 7,88 %,  MgO 18,88 %, Fe2O3 0,03  %, Lemak 0,97 % dan Fosfor 12,28 %.  Limbah pabrik kancing kulit kerang dari bahan baku kerang Lola dapat digunakan untuk pakan ternak ayam, Hidroksiapatit, bahan campuran beton polimer, pembuatan pangan kaya kalsium, sebagai adsorben ion timah putih,  Saran perlu penelitian lebih lanjut untuk pemanfaatan limbah pabrik kancing kulit kerang yang banyak mengandung Kalsium untuk keperluan farmasi dan bahan tambahan pangan sebagai fortifikasi kalsium

    Characteristics of Chicken Sausage Treated with Using Tofu Dregs Waste

    Get PDF
    Tofu dregs flour serve the purpose of addition-agent in sausage making, as a whole sausage yielded to accept SNI 01-3820-1995. Usage of tofu dregs flour which more and more causing protein rate to increase, so do usage of sago flour will increase carbohydrate rate. Acceptable and best composition of panelist is treatment D = chicken flesh 75% : sago flour 15% : tofu dregs flour 10%. Best sausage characteristic and panelist is with water content 66,71%, fat rate 3,54%, ash content 1,74%, protein rate 13,91%, carbohydrate rate 14,10%, cooking yield 76,24%, juiciness 22,78%, reduction diameter -1,85%, reduction thickness 3,63%, folding test 4,67%

    EKSTRAKSI KOMPONEN BIOAKTIF SERBUK KAYU SECANG (Caesalpinia sappan, L) DENGAN METODE ULTRASONIKASI

    Get PDF
    Komponen bioaktif dari kayu secang (Caesalpinia sappan, L) dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri dan antioksidan. Komponen bioaktif tersebut dapat diekstraksi dengan menggunakan metode ultrasonikasi yang diberi perlakuan jenis pelarut (air dan etanol), suhu ekstraksi (20°C, 30°C dan 40°C) dan lama ekstraksi (20 menit, 30 menit dan 40 menit). Adapun parameter yang diuji yaitu antibakteri Staphylococcus aureus dengan metode zona bening, aktivitas antioksidan IC 50, total fenol, dan total flavanoid. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi optimum ektraksi kayu secang dengan metode ultrasonikasi adalah menggunakan pelarut etanol 65% pada suhu 30°C selama 40 menit dengan parameter yaitu kadar flavonoid sebesar 0,0667±0,0053 mg QE/g sampel, kadar total fenol sebesar 38,7500±3,6534 mg GAE/g sampel, antibakteri Staphylococcus aureus sebesar 23,25±1,2021mm, dan aktivitas antioksidan IC50 sebesar 1,2978±0,0013 mg/mL

    Waste Utilization as Fine Coconut Fiber for Core and Wood Waste Bayur to The Face Layer of The Physical and Mechanical Properties of Particle Board Produced

    Get PDF
    This study aims to determine the effect of wood particle bayur comparison to the outer layer of coconut husk particle board smooth the physical and mechanical properties of the resulting particle board . The design used was completely randomized design ( CRD ) with 5 treatments with 3 replications for each treatment used is the use of wood particles bayur as the outer layer of particle board and refined coconut fiber as a core that is 80 % : 20 % , 70 % : 30 % , 60 % : 40 % , 50 % : 50 % , 40 % : 60 % observational data physical and mechanical properties were analyzed using analysis of variance if significantly different then performed with a further test of Duncan's New Multiple Range Test ( DMNRT ) at the 5% significance level . Observations made on the physical properties of particle board include : water content , water absorption and thickness expansion. The mechanical properties of particle board : strength broken , the pressure parallel and bonding strength. Based on the research that has been carried out showed that the utilization of wood waste bayur as the outer layer of particle board on a percentage varying significantly different effect on strength broken , water content , water absorption , expansion of thick , strength pressure bonding parallel to the internal surface . The results show the percentage of particle board with wood bayur with delicate coconut husk ( 40:60 ) is the best board with a water content of 6.11% , water absorption 20.56 % 10.93 % thicker expansion, density of 0.84 % , bonding strength of 56.90 kg / cm 2 pressure and parallel fiber determination 146.65 kg /cm 2

    PEMBUATAN SABUN PADAT AROMATERAPI DARI MINYAK KELAPA MURNI (Virgin Coconut Oil) DENGAN PENAMBAHAN MINYAK GUBAL GAHARU (Aquilaria malaccensis)

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan minyak gubal gaharu terhadap sifat fisiko kimia sabun yang dihasilkan dan untuk mengetahui persentase penambahan minyak gubal gaharu terbaik. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) terdiri dari 6 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisa secara statistika dengan menggunakan ANOVA dan dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan pada penelitian ini adalah penambahan minyak gubal gaharu sebesar 1%, 1,5%, 2%, 2,5%, 3% dan 3,5%. Pengamatan pada produk sabun padat yang dihasikan adalah uji organoleptik, uji iritasi, uji antimikroba dan sifat kimia yang meliputi kadar air, pH, total asam lemak, fraksi tak tersabunkan dan alkali bebas/asam lemak bebas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbedaan persentase penambahan minyak gubal gaharu pada sabun VCO berpengaruh terhadap total asam lemak, alkali bebas/asam lemak bebas dan antimikroba sabun yang dihasilkan tetapi tidak berpengaruh terhadap kadar air, fraksi tak tersabunkan, pH, kekerasan dan banyak busa. Pengaruh penambahan minyak gubal gaharu dalam pembuatan sabun padat aromaterapi dari minyak kelapa murni (Virgin Coconut Oil) pada konsentrasi penambahan minyak gubal gaharu 3,5% merupakan produk terbaik dengan hasil rata-rata uji organoleptik pada tingkat suka dan sangat suka adalah warna 66,67%, aroma 73,3%, kekerasan 66,67% dan banyak busa 73,3%. Hasil analisis kimia produk dengan penambahan minyak gubal gaharu 3,5% yaitu kadar air 14,28%, jumlah asam lemak 74,92%, kadar fraksi taktersabunkan 5,78%, kadar asam lemak bebas 0,73%, nilai pH 9,97, kekerasan secara kuantitatif 2,68 N/cm2, banyak busa secara kuantitatif 90,02%, nilai uji iritasi 0 (tidak terjadi iritasi), dan daya hambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus dengan zona bening sebesar sebesar 32,83 mm

    Analisis Kimia dan Sifat Antibakteri Sabun Transparan Berbasis Minyak Kelapa Sawit dengan Penambahan Ekstrak Mikropartikel Gambir

    Get PDF
    Gambir extract microparticle is adding the value of palm oil-based transparent soap. Catechin content from extract gambir has the antibacterial activity to Staphylococcus aureus. As microparticle, extract gambir can be absorbed well into skin pore when applied as one of transparent soap contents. Thus, this research aimed for obtaining information related to the optimum concentration of extract gambir in microparticle, based on chemical characteristic and antimicrobial. Gambir was locally obtained from Pangkalan, 50 Kota District, West Sumatera. Gambir was diluted in ethanol then ultrasonified in order to get gambir as microparticle. There were 8 treatments and duplicated which were 3%, 4%, 5%, 6%, 7%, 8%, 9% and 10% of gambir extract addition. From this study, the optimum addition of gambir extract was 5% with 26.11% of water and volatile content, 1.0823% was insoluble in ethanol, 0.96% of free fatty acid, 46.48% of fatty acid, 13.86% unsaponifiable fraction, and the inhibition zone diameter of  Staphylococcus aureus was 36.6 mm.

    PENGARUH PENAMBAHAN KONSENTRASI EKSTRAK TEH HIJAU TERHADAP MUTU ES KRIM BENGKUANG (Pacharryzus erosus, L)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi penambahan ekstrak teh hijau terhadap mutu es krim bengkuang dan mengetahui mutu es krim bengkuang yang dihasilkan. Penelitian ini telah dilaksanakan di Laboraturium Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Kemudian jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test (DNMRT) pada taraf nyata 5%. Perlakuan penelitian ini adalah penambahan ekstrak teh hijau dengan berbagai konsentrasi (A= 5%, B= 7,5%, C= 10%, D= 12,5%, E= 15%). Hasil penelitian menujukkan bahwa penambahan ekstrak teh hijau terhadap es krim bengkuang memberikan pengaruh yang tidak berbeda nyata terhadap kadar gula, total padatan terlarut, overrun dan daya leleh. Namun berbeda sangat nyata terhadap kadar protein, kadar lemak dan aktivitas antioksidannya. Hasil uji organoleptik menunjukkan bahwa perlakuan Penambahan Ekstrak Teh Hijau Konsentrasi 5% adalah produk terbaik yang dapat diterima oleh panelis dengan persentase rasa 55%, aroma 40%, warna 45% dan tekstur 40%. Karakteristik dari perlakuan A adalah kadar gula 9,17%, kadar protein 8,32%, kadar lemak 8,36%, kadar padatan terlarut 16,29%, aktivitas antioksidan 35,38%, overrun 27,38%, daya leleh 5,9 menit
    corecore