105 research outputs found
Analisa Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisa Di Rumah Sakit Umum Pusat Haji Adam Malik Medan
There are four factors that influence the quality of life patient with CRF will be discussed, i.e. the nutrition status, comorbid, duration of haemodialysis, and medical procedure. This research aims to study the dominant factor of the four factors that influence the quality of life patient with CRF. The sample in this research are the patients with CRF who underwent the haemodialysis at RSUP HAM Medan in the number of 32 patients. The sample was took by purposive sampling method. The method applied in this research is analytic descriptive method by using the instrument in the form of options would be check listed. The data is analyzed by using Pearson and Spearman correlation test and linear regression. The results of research indicates that (1) The Spearman correlation test for nutrition and quality of life obtain that r = 0.382 and p = 0.031 means that there is a significant correlation but is weak; (2) the Pearson correlation test for comorbid and quality of life obtain r = 0.568 and p = 0.001 means that there is a significant correlation but is medium; (3) Spearman correlation test for the duration of haemodialysis and quality of life obtain r = 0.106 and p = 0.291 means that there is not a significant correlation but is weak; (4) the Spearman correlation test for medical procedure and quality of life obtain r = -0.078 and p = 0.671 means that there is not a significant correlation and in opposed direction; (5) Linear regression test obtain the equation Y = 59.581 + 3.52X. Based on the results of study indicates that the comorbid condition is directly proportional to quality of life of patient with CRF that means that comorbid condition has an influence to the quality of life. Therefore it is important to optimize the nursing care to the comorbid condition in order to increase the quality of life patient with CRF either in the service or health education that support the health condition of patient
Hubungan Pengetahuan Perawat Dengan Sikap Dalam Pencegahan Infeksi Nasokomial Di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Kotamadya Tebing-tinggi Tahun 2016
Infeksi nosokomial atau infeksi yang diperoleh dari rumah sakit adalah infeksi yang tidak diderita pasien saat masuk ke rumah sakit melainkan setelah ± 72 jam berada di tempat tersebut (Karen Adams & Janet M. Corrigan, 2003). Di dunia terdapat 10% dari 1,4 juta pasien rawat inap mengalami infeksi nosokomial tiap tahun. Berdasarkan Kepmenkes nomor 129 tahun 2008 tentang standar pelayanan minimal Rumah Sakit, jumlah infeksi nosokomial yang dapat ditoleransi yaitu sebesar ≤1,5%, sehinggan dari data tersebut terlihat masih tingginya angka kejadian infeksi nosokomial sehingga perlu adanya upaya pencegahan dan pengendalian infeksi nosokomial (Kurniadi, H, 2013). Metode dalam penelitian ini adalah observasi analitik yang bertujuan mengetahui hubungan pengetahuan perawat dengan sikap dalam pencegahan infeksi nasokomial di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Kotamadya Tebing-Tinggi Tahun 2016. Metode sampling yang digunakan adalah total sampling dengan Jumlah sampel 41 perawat. Pengumpulan data menggunakan pengisian lembar kuesioner. Hasil penelitian didapati responden yang berpengetahuan baik dengan sikap baik berjumlah 29 orang (70,7%), responden yang berpengetahuan baik memiliki sikap cukup berjumlah 3 orang (7,3%), responden berpengetahuan cukup dengan sikap baik berjumlah 5 orang (12,2)%, responden berpengetahuan cukup memiliki sikap cukup berjumlah 4 responden (9,8%). Dari Hasil analisis dengan menggunakan sistem SPSS Uji Chis - quare Menunjukkan bahwa adanya hubungan signifikan antara pengetahuan perawat dengan sikap dalam pencegahan infeksi nasokomial dengan hasil p < 0,05 atau 0,031< 0,05. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai profesionalitas tenaga kesehatan khususnya keperawatan ditunjukkan dari perilaku tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan kesehatan termasuk pelaksanaan program menjaga keamanan pasien (patient safety) berdasarkan standar pelayanan kesehatan, mandiri, bertanggung jawab dan bertanggung gugat, serta mengembangkan kemampuan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. (Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2007)
Pengaruh Teknik Relaksasi Benson Terhadap Tingkat Stres Pada Lansia Di Ruang Rawat Inap RSU Bhayangkara Tebing-tinggi
Relaksasi Benson merupakan pengembangan metode respon relaksasi pernafasan dengan melibatkan faktor keyakinan pasien, yang dapat menciptakan suatu lingkungan internal sehingga dapat membantu pasien mencapai kondisi kesehatan dan kesejahtraan yang lebih tinggi (Benson & Proctor 2000, dalam Purwanto, 2014). Kelebihan latihan tehnik relaksasi dari pada latihan yang lain adalah latihan relaksasi lebih mudah dilakukan bahkan dalam kondisi apapun serta tidak memiliki efek samping apapun (Deleon, 1999). Disamping itu kelebihan dari tehnik relaksasi lebih mudah dilaksanakan oleh pasien, dapat menekan biaya pengobatan, dan dapat digunakan untuk mencegah terjadinya stres. Sedangkan kita tahu pemberian obat-obatan kimia dalam jangka waktu lama dapat menimbulkan efek samping yang dapat membahayakan pemakainya seperti gangguan pada ginjal (Yosep, 2015). Jenis penelitian yang di gunakan pada penelitian ini adalah Quasi Eksperimental Desaign dengan rancangan one group pretens-posttenst.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh klien lansia yang menjalani rawat inap di RSU Bhayangkara Tebing-tinggi. Jumlah populasi pasien lansia bulan Maret –2017 sebanyak 43 orang.Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik non probability sampling, metode pengumpulan data dengan intervensi secara langsung menggunakan lembar observasi pengukuran tingkat stress yang diperoleh dari hasil Depression Anxiety Stres Scale (DASS) yang sudah di modivikasi oleh peneliti yang terdiri dari 14 pertanyaan yang bersifat tertutup Analisa data dengan menggunakan uji wilcoxon Signed Ranks Test didapatkan selisih mean rank > 10; p>0.005 Hal ini menunjukkan ada pengaruh Tekhnik relaksasi benson Terhadap Tingkat Stress Pada Lansia yang Menjalani Rawat Inap di Rumah Sakit Umum Bhayangkara Tebing Tinggi Tahun 2017. Untuk itu diharapkan kepada Perawat dapat berperan dalam memaksimalkan hajat hidup lansia dengan cara pemberian perawatan secara holistik untuk meningkatkan kualitas kesehatan bagi populasi penduduk lansia (Gustiputrijayanti, 2016)
Pragmatik Istifham (Makna Yang Tersirat Di Balik Pertanyaan)
As an integral part of ilmu Ma'ani, istifhamis an important topic in Balaghoh. Istifham, according to ‘ilmu Balaghah, has both ma'ana haqiqi (textual meaning) and ma'na mazazi (contextual meaning). Ma'ana haqiqi (textual meaning) is real meaning as a sentence denotes; while ma'ana mazazi is a contextual meaning or hidden meaning based on the context of sentence. This article will explore various kinds of istifhamwith contextual meanings mainly used in Qur'anic verse
Hubungan Strategi Koping dengan Kualitas Hidup pada Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Menjalani Hemodialisadi RSU Imelda Medan
Gagal ginjal kronis merupakan suatu penyakit ginjal tahap akhir yang mengakibatkan gangguan fungsi ginjal yang bersifat irreversible dan menahun sehingga terjadinya penurunan kemampuan fungsi tubuh untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien gagal ginjal kronis akan mengalami kehilangan fungsi ginjal sampai 90% atau lebih, sehingga kemampuan tubuh untuk mempertahankan cairan dan elektorilit terganggu, sekresi menjadi tidak adequat dan fungsi hormonal terganggu sehingga mengakibatkan sindrom uremia atau azotemi (Rendy & Margareth, 2012 ; Parson, Toffelmire & Valack, 2006).Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan desain korelasional dengan jenis rancangan penelitian cross sectional. Dimana jumlah populasi sebanyak 98 responden, metodepengambilan sampel probability sampling tehnik accidental sampling sampel, besar sampel ditetapkan menggunakan rumus slovin didapati responden penelitian ini sebanyak 79penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSU Imelda Medan Tahun 2018.Pengumpulan data menggunakan Instrumen kualitas hidup World Health Organization Quality of Life-BREF (WHOQOL-BREF) dan Instrumen pengumpulan data strategi koping menggunakan kuesioner WCQ (Ways of Coping Questionare).Pengolahan data menggunakan analisa data univariat dan bivariatmenggunakan uji statistik parametrik yaitu uji pearson corelation (pearson product moment) dengan p < 0.05, didapati hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas (p) untuk strategi koping = 0,000, yang berarti ada hubungan secara signifikan dengan kualitas hidup (p<0.05). Hasil analisis diperoleh nilai correlation coefficient (r) = 0,733, menunjukkan hubungan yang kuat dan berpola positif artinya semakin tinggi penggunaan strategi Problem Focused Coping (PFC) maka kualitas hidup yang dimiliki pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa semakin baik, Sedangkan hasil analisis diperoleh nilai correlation coefficient (r) = -0,419, menunjukkan hubungan yang sedang dan berpola negatif artinya semakin rendah penggunaan strategi Emotion Focused Coping (EFC) maka kualitas hidup yang dimiliki pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa semakin baik
Motivasi Wisatawan Berkunjung ke Daerah Tujuan Wisata Danau Toba Sumatera Utara
This research done in the district of Samosir, exactly in Tomok Simanindo Sub-district. The goals in this research is: (a) analyzing the characteristics of the tourists visiting the tourist destination of Toba Lake, (b) analyzing the most dominant motivation attract tourists to visit tourist destination Toba Lake and tourist attraction is most preferred by tourists. The approach used in this research is quantitative, with quantitative analysis dekskriptif. From the research results obtained the conclusion that motivation to tourists visiting the tourist destination of Toba Lake that most dominant culture motivation namely, a) cultural performances, b) needs such as tourism attraction of art, indigenous peoples, dance, painting and religion. While from tourism attraction more dominant is the power pull the history tour, Eat Old King Sidabutar, Rock Wheelchair Trial Siallangan Museum and Tomok
Perbandingan Ekstraksi Ciri Full, Blocks, dan Row Mean Spectrogram Image dalam Mengidentifikasi Pembicara
Pada sebuah sistem identifikasi pembicara, pemilihan metode ekstraksi ciri dan ukuran ciri yang digunakan mempengaruhi tingkat keakuratan identifikasi. Berkaitan dengan hal itu, dalam penelitian ini akan dijabarkan perbandingan tiga metode ekstraksi ciri CBIR yaitu row mean image, full image, dan blocks image. Ketiga metode tersebut digunakan untuk mengidentifikasi pembicara dengan menitikberatkan pada ukuran selection feature vector yang digunakan.Data suara diperoleh dari rekaman suara menggunakan handphone. Rekaman suara berasal dari 10 orang narasumber dengan rincian 5 pria dan 5 wanita. Setiap narasumber mengucapkan lima buah kalimat yaitu Selamat Pagi, Selamat Siang, Selamat Sore, Selamat Malam, dan Dengan Siapa serta diulangi delapan kali tiap kalimat. Rekaman suara yang digunakan terlebih dahulu dikonversi menjadi image spectrogram menggunakan STFT. Spectrogram yang terbentuk kemudian diteruskan ke kekre transform lalu diekstraksi cirinya. Penggunaan kekre transform bertujuan untuk menyeleksi dan mengambil kemungkinan-kemungkinan ciri yang optimal serta juga meringankan proses komputasi.Menggunakan data reference 250 image spectrogram dan data testing 150 image spectrogram memberikan hasil bahwa metode ekstraksi ciri full image memperoleh persentase identifikasi lebih tinggi yaitu 93,3% dengan ukuran fitur 32x32.Kata kunci---Identifikasi pembicara, Spektrogram, Transformasi kekre, Full image, Blocks Image, Row mean imag
Hubungan Dukungan Keluarga dengan Aktifitas Sehari-hari Pasien Gagal Ginjal Kronik yang Mengalami Hemodialisa di RSU Ipi Medan Tahun 2018
Gagal ginjal kronis merupakan suatu penyakit ginjal tahap akhir yang mengakibatkan gangguan fungsi ginjal yang bersifat irreversible dan menahun sehingga terjadinya penurunan kemampuan fungsi tubuh untuk mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit. Pasien gagal ginjal kronis akan mengalami kehilangan fungsi ginjal sampai 90% atau lebih, sehingga kemampuan tubuh untuk mempertahankan cairan dan elektorilit terganggu, sekresi menjadi tidak adequat dan fungsi hormonal terganggu sehingga mengakibatkan sindrom uremia atau azotemi (Rendy & Margareth, 2012 ; Parson, Toffelmire & Valack, 2006).Jenis penelitian ini kuantitatif menggunakan desain korelasional dengan jenis rancangan penelitian cross sectional. Dimana jumlah populasi sebanyak 98 responden, metodepengambilan sampel probability samplingtehnik purposive sampling sampel, besar sampel ditetapkan menggunakan rumus slovin didapati responden penelitian ini sebanyak 79 penderita gagal ginjal kronik yang menjalani terapi hemodialisa di RSU Imelda Medan Tahun 2018. Pengumpulan data menggunakan Instrumen dukungan keluarga (Berlin Social Support Scale (BSSS)) sejumlah 16 pertanyaan dan aktifitas sehari-hari Curtin & Mapes (2005) : Cook & Jassal (2008) sejumlah 38 pertanyaan, Tehnik pengukuran pertanyaan masing-masing menggunakan skala Linkert dalam bentuk kuesioner tertutup. Pengolahan data mengguanakan analisa data univariat dan bivariatmenggunakan uji statistik parametrik yaitu uji pearson corelation (pearson product moment) dengan p < 0.05, didapati hasil penelitian menunjukkan nilai probabilitas (p) untuk dukungan keluarga = 0.000, yang berarti ada hubungan secara signifikan dengan aktifitas sehari-hari (p<0.05). Hasil analisis diperoleh nilai correlation coefficient (r) = 0,835, menunjukkan hubungan sangat kuat dan berpola positif artinya semakin tinggi dukungan keluarga yang diterima maka aktifitas sehari-hari yang dimiliki pasien gagal ginjal kronis yang menjalani hemodialisa semakin bai
- …