4 research outputs found

    STUDI PHYTOMINING EMAS DARI AMPAS PROSES AMALGAMASI MENGGUNAKAN SINGKONG KARET

    Get PDF
    Ampas pengolahan bijih emas masih mengandung unsur logam emas cukup signifikan. Salah satu cara yang dikembang- kan untuk memperoleh kembali unsur-unsur logam berharga dalam ampas tersebut adalah dengan metode phytomin- ing. Di Indonesia metode yang menggunakan tetumbuhan ini masih relatif baru. Tujuan penelitian ini adalah menguji kemampuan penyerapan ion emas oleh tanaman singkong karet (Manihot glaziovii L.) agar ampas bersih dari unsur emas dengan harapan perolehan emas menjadi lebih optimal. Ampas proses amalgamasi pengolahan emas rakyat dari Sukabumi digunakan sebagai bahan penelitian. Kandungan unsur Au dalam ampas sebesar 5,1 ppm dan unsur-unsur logam berat sebesar 51,7 ppm Pb, 5,83 ppm Cu dan 18,42 ppm Zn. Penanaman singkong karet dilakukan pada 3 petak berukuran 2 x 2 m, petak pertama perlakuan dengan pemberian chelating agent Na-tiosulfat secara periodik (setiap 2 minggu), petak kedua perlakuan pemberian chelating agent menjelang akhir masa tanam (final, 4,5 bulan). Petak ketiga adalah tanpa pemberian chelating agent (sebagai kontrol). Untuk meningkatkan kelarutan unsur emas pada ampas dita- mbahkan kapur sebagai pengatur pH. Analisis serapan ion emas dan ion logam-logam lain dilakukan terhadap percontoh akar, batang dan daun setelah 4,5 bulan penanaman. Hasilnya, tanaman singkong karet dapat menyerap ion Au tertinggi sebesar 2,05 ppm pada bagian akar dengan perlakuan penambahan 1% Na-tiosulfat dan 0,5% CaO secara periodik. Sebaliknya konsentrasi serapan ion-ion logam berat (Pb, Cu, Zn) mencapai 1000 kali lebih besar dibandingkan serapan ion logam emas. Akumulasi ion Au pada akar singkong karet secara teknis relatif tinggi, namun belum didukung oleh jumlah biomassa yang banyak

    MODEL REKLAMASI TAMBANG RAKYAT BERWAWASAN LINGKUNGAN : TINJAUAN ATAS REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATU APUNG IJOBALIT, KABUPATEN LOMBOK TIMUR, PROPINSI NUSA TENGGARA BARAT

    Get PDF
    Reklamasi lahan bekas tambang pada pertambangan rakyat batu apung Ijobalit bertujuan untuk mengurangi dampak negatif yang terjadi di lingkungan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat. Keberhasilan reklamasi batu apung dapat diukur berdasarkan parameter kualitas lingkungan biogeofisik yang meliputi kualitas tanah, air dan udara serta tingkat pemberdayaan potensi masyarakat setempat. Tingkat kesuburan tanah berdasarkan uji kimia tanah (unsur hara makro dan mikro) pada lahan bekas tambang yang sudah direklamasi menunjukkan tingkat kesuburan yang lebih baik dibandingkan dengan lahan yang belum direklamasi. Kualitas udara dari hasil pengukuran kadar SO2, NO2 dan debu di lokasi tambang dan bekas tambang yang direklamasi, masih berada di bawah ambang batas peraturan yang berlaku. Flora dan fauna pada area reklamasi terlihat lebih memiliki tingkat keragaman yang semakin berkembang sesuai dengan peningkatan mutu lingkungan. Keinginan masyarakat terhadap kegiatan reklamasi terukur sangat tinggi, didominasi oleh model reklamasi social forestry. Model reklamasi yang telah dijalankan di Lembah Hijau yang merupakan salah satu lokasi lahan bekas tambang di wilayah Ijobalit, menjadi model reklamasi berwawasan lingkungan dan memberikan manfaat untuk masyarakat sekitar. Dalam perkembangannya, rancangan model reklamasi baru yang menjadikan area bekas tambang batu apung menjadi arena motocross sebagai alternatif yang bisa dikembangkan

    POTENSI PEMANFAATAN LIMBAH PEMBAKARAN BATUBARA PLTU SEBAGAI MEDIA TANAM DALAM KEGIATAN REVEGETASI LAHAN BEKAS TAMBANG BATUBARA

    Get PDF
    Lahan bekas tambang batubara di Indonesia umumnya dicirikan dengan kondisi keseimbangan ekosistem permukaan tanah yang terganggu dan kualitas kesuburan tanah yang rendah. Oleh sebab itu, diperlukan upaya untuk mengatasi masalah tersebut di antaranya dengan memanfaatkan abu batubara sebagai bahan tambahan dalam media tanam untuk revegetasi lahan. Abu batubara diketahui mengandung unsur makro dan mikro yang berguna untuk meningkatkan kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan abu batubara (campuran abu dasar dan abu terbang) sebagai media tanam terhadap pertumbuhan tanaman caisin (Brassica chinensis) dan LCC (Legume Cover Crops) jenis Centrosema pubescens serta akumulasi logam berat pada biomassa di kedua tanaman uji tersebut. Dilakukan analisis komposisi kimia abu batubara untuk mengetahui tingkat kesuburannya dan analisis pertumbuhan tanaman serta akumulasi logam berat pada biomassa di kedua tanaman uji tersebut. Dari hasil analisis, diketahui abu batubara PLTU Bukit Asam mengandung unsur-unsur yang berguna untuk menunjang pertum- buhan tanaman seperti Ca, S dan Mg. Penambahan abu batubara sebesar 10 % pada tahap ke-1, 2 dan 3 penanaman menghasilkan rata-rata berat basah caisin yang paling banyak di antara perlakuan lainnya masing-masing sebesar 15,9, 34,5 dan 23,8 gram. Penambahan abu batubara sebesar 17,5 % sampai dengan tahap penanaman ke-3 berpengaruh positif dengan menurunnya kandungan logam berat Cu, Zn, Pb dan Cd pada tanaman caisin masing-masing sebesar 40, 60, 100 dan 50%. Sedangkan untuk kandungan logam Cr dan As cenderung stabil pada setiap tahap penanaman. Pada tanaman Centrosema pubescens, penambahan abu batubara 5 % menghasilkan rata-rata biomassa yang paling banyak sebesar 27,1 gram. Penambahan abu batubara pada tanaman Centrosema pubescens menurunkan kandungan logam berat Pb dan Zn masing-masing sebesar 34,5 dan 25,3%, namun menaikkan kandungan logam Cu dan Cd masing-masing sebesar 41,7 dan 50%
    corecore