18 research outputs found

    Gambaran Kadar Interleukin-6 Serum dan Sekret Serviks pada Wanita Infertilitas yang Dicurigai Menderita Penyakit Radang Panggul Subklinik

    Get PDF
    Tujuan: Mendapatkan gambaran kadar IL-6 serum dan sekret serviks pada kasus infertilitas yang terbukti mengalami Penyakit Radang Panggul dan bukan Penyakit Radang Panggul. Rancangan penelitian: Penelitian ini bersifat deskriptif dan dilakukan secara potong lintang. Sebanyak 20 wanita infertilitas tersangka PRP subklinik dilakukan pengambilan darah dan sekret servikal untuk diperiksa kadar IL-6 serum maupun sekret serviks serta dilakukan biopsiendometrium untuk menegakkan ada tidaknya PRP sesuai dengan kriteria Kiviat. Hasil: Rerata kadar IL-6 serum pada wanita yang terbukti PRP tidak menunjukkan perbedaan dengan yang tidak terbukti PRP (Rerata 2,56 vs 2,47 pg/ml; median 1,90 vs 1,95 pg/ml; minimum 0,80 vs 0,73 pg/ml;maksimum 10,65 vs 4,87 pg/ml dengan p=0,74) Sedangkan rerata kadar IL-6 sekret serviks pada wanita yagn terbukti PRP lebih tinggi dibandingkan dengan yang tidak terbukti PRP (Rerata (SD) 1275,8 (1073,9) vs 330,7 (178,2) pg/ml; kisaran 85,86 - 3928,86 vs 120,28 - 520,82 pg/ml dengan p= 0,016). Kesimpulan: Rerata kadar IL-6 sekret serviks pada wanita dengan PRP lebih tinggi dibandingkan pada wanita tanpa PRP. Sedangkan rerata kadar IL-6 serum pada wanita dengan PRP dan tanpa PRP tidak menunjukkan perbedaan. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-1: 30-5] Kata kunci: IL-6, Penyakit Radang Panggul Subklinik, endometritis, sekret serviks. Objective: To obtain profile of IL-6 serum level and cervical secretes in infertility proved to have experienced pelvic inflammatory disease and not pelvic inflammatory disease. Design: This study was a descriptive, cross-sectional trial. As many as 20 infertile women suspected of subclinical PID (pelvic inflammatory disease) were submitted to blood taking and cervical secretes for the examination of IL-6 serum level and cervical secretes, and endometrial biopsy to confirm the presence or absence of PID in accordance with Kiviat criteria. Results: Mean IL-6 serum level in women with confirmed PID did not show any difference from that in women without confirmed PID (mean 2.56 vs 2.47 pg/ml; median 1.90 vs 1.95 pg/ml; minimum 0.80 vs 0.73 pg/ml; maximum 10.65 vs 4.87 pg/ml with p = 0.74. On the other hand, mean IL-6 level of cervical secretes in women with confirmed PID was higher than that in women without confirmed PID (mean (SD) 1275.8 (1073.9) vs 330.7 (178.2) pg/ml; range 85.86 - 3928.86 vs 120.28 - 520.82 pg/ml, with p = 0.016). Conclusion: Mean IL-6 level of cervical secretes in women with PID was higher than that in women without PID. On the other hand, means IL-6 serum level in women with PID and without PID did not show any difference. [Indones J Obstet Gynecol 2006; 30-1: 30-5] Keywords: IL-6, subclinical pelvic inflammatory disease, endometriosis, cervical secretes

    Korelasi antara Hormon Reproduksi dengan Tampilan Integrin Endometrium pada Wanita dengan Infertilitas

    Get PDF
    Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara hormon reproduksi terhadap tampilan integrin endometrium. Tempat: Klinik Yasmin bagian Obstetri dan Ginekologi RSCMFKUI. Rancangan/rumusan data: Penelitian ini bersifat klinis retrospektif. Bahan dan cara kerja: 53 orang wanita usia antara 20-40 tahun. Pada semua pasien dilakukan biopsi endometrium pada fase sekresi dan pemeriksaan hormon FSH, LH, Prolaktin, estradiol dan progesteron, dan tampilan integrin dari biopsi endometrium dianalisa dengan pemeriksaan imunohistokimia. Hasil: Nilai rerata tampilan integrin pada penelitian ini 1,3. Dan didapatkan angka korelasi progesteron terhadap tampilan integrin endometrium 0,285 dengan nilai probabilitas 0,04 dan koefisien determinasi 0,081. Kadar hormon FSH, LH, Prolaktin dan estradiol tidak bermakna terhadap tampilan integrin. Kesimpulan: Terdapat hubungan positif antara kadar hormon progesteron terhadap tampilan integrin endometrium di fase luteal madya. Diperlukan adanya faktor-faktor lain untuk memperkuat nilai prediktor hormon progesteron. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-2: 112-5] Kata kunci: integrin, FSH, LH, Estradiol, Progesteron, Infertilitas, Jendela implantasi

    Pemeriksaan Antigen pp65 dan mRNA pp67 Cytomegalovirus (CMV) Pada Wanita Hamil dengan IgG anti-CMV positif di RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

    Get PDF
    Tujuan: Mengetahui proporsi seropositif CMV pada wanita hamil dengan riwayat abortus dan gambaran hasil pemeriksaan antigen pp65 CMV, mRNA pp67 CMV, serta kesesuaiannya pada wanita hamil dengan IgG anti-CMV yang positif. Rancangan/rumusan data: Studi deskriptif. Kesesuaian hasil pemeriksaan antara antigen pp65 dan mRNA pp67 CMV dinilai dengan menghitung nilai kappa (k). Tempat: (1) IGD lantai III dan Poliklinik kebidanan dan kandungan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta, (2) Bagian Mikrobiologi dan (3) Makmal Terpadu Imunoendokrinologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta. Bahan dan cara kerja: Sampel berasal dari darah wanita hamil dengan riwayat abortus dan darah tali pusat janin yang dilahirkan. Pemeriksaan IgM dan IgG CMV dilakukan dengan metode ELISA, pemeriksaan antigen pp65 CMV dengan teknik imunohistokimia, dan pemeriksaan mRNA pp67 CMV dengan teknik NASBA. Hasil: Selama kurun Januari - Juni 2005, terkumpul 50 sampel yang berasal dari 25 subjek; terdiri dari 25 darah ibu dan 25 darah janin. Seluruh (100%) wanita hamil dengan riwayat abortus dalam penelitian ini memberikan hasil IgG antiCMV yang positif. Tidak ada subjek dengan IgM anti-CMV yang positif. Pada pemeriksaan antigen pp65 CMV terdapat 6% hasil yang positif, yaitu 2% dari sampel ibu dan 4% sampel tali pusat. Tidak terdapat hasil yang positif pada pemeriksaan NASBA mRNA pp67 CMV. Terdapat 26% sampel, yaitu 12% sampel ibu dan 14% sampel janin dengan hasil mRNA pp67 CMV tidak dapat ditentukan. Kesimpulan: Proporsi seropositif IgG anti-CMV pada wanita hamil dengan riwayat abortus dalam penelitian ini adalah sangat tinggi. Pada pemeriksaan antigen pp65 CMV terdapat 6% hasil yang positif. Tidak ada hasil mRNA pp67 CMV yang positif. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada individu yang imunokompeten, jarang sekali terjadi reaktivasi sehingga risiko infeksi CMV kongenital adalah kecil. Dalam penelitian ini tidak terdapat kesesuaian hasil antara pemeriksaan antigen pp65 dan NASBA mRNA pp67 CMV, dengan nilai kappa 0%. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-4: 203-12] Kata kunci: antigen pp65, mRNA pp67 CMV, IgG anti-CMV, wanita hamil, riwayat abortus

    Tampilan integrin ανβ3 endometrium pada wanita infertil dengan penyakit radang panggul subklinik

    Get PDF
    Tujuan: Diketahuinya tampilan integrin ανβ3 pada wanita infertil dengan penyakit radang panggul (PRP). Rancangan/rumusan data: Penelitian bersifat klinis retrospektif. Bahan dan cara kerja: Penelitian dilakukan pada 52 orang pasien infertilitas dengan penyakit radang panggul subklinik yang datang ke klinik Yasmin RSCM. Dilakukan biopsi endometrium pada hari ke 20- 24 siklus haid. Hasil biopsi dianalisa dengan pemeriksaan imunositokimia di Makmal terpadu RSCM-FKUI. Hasil pewarnaan dievaluasi untuk mendapatkan HSCORE. Hasil: Didapatkan 26 sampel (50%) dengan intensitas lemah, 16 sampel (30,7%) dengan intensitas sedang, 5 sampel (9,6%) dengan intensitas kuat dan 3 sampel (5,7%) dengan intensitas sangat kuat. Kesimpulan: Intensitas tampilan integrin endometrium yang rendah pada 50% pasien infertilitas dengan penyakit radang panggul subklinik, menunjukkan kemungkinan adanya kaitan sebab-akibat antara penyakit radang panggul dan kejadian infertilitas. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-2:116-9] Kata kunci: integrin ανβ3, reseptivitas endometrium, hidrosalping, imunositokimia

    Hubungan antara Penyakit Radang Panggul Asimptomatik dengan Ekspresi Integrin αvβ3 Endometrium Fase Luteal Madya pada Wanita Infertil

    Get PDF
    Tujuan: Mengetahui gambaran integrin αvβ3 endometrium wanita infertilitas dan kaitannya dengan penyakit radang panggul (PRP) asimptomatik pada saat fase luteal madya. Rancangan: Penelitian kuantitatif dengan rancangan penelitian potong lintang. Bahan dan cara kerja: Penelitian dilakukan pada 32 orang pasien infertilitas yang datang ke klinik Yasmin RSCM kemudian dilakukan biopsi endometrium pada hari ke 19 - 21 dan pemeriksaan progesteron hari ke 21 siklus haid. Hasil biopsi dianalisa untuk dating endometrium, pemeriksaan imunohistokimia di Makmal terpadu RSCM - FKUI (Hasil pewarnaan dievaluasi untuk mendapatkan HSCORE) dan untuk penilaian endometritis histologik di Laboratorium Patologi FKUI. Hasil: Dari 32 sampel biopsi endometrium didapatkan ekspresi integrin αvβ3: (25%) dengan intensitas lemah, (50%) dengan intesitas sedang dan (25%) dengan intesitasnya kuat. Pada 16 (50%) sampel terbukti endometritis dengan 15 (93,8%) sampel ekspresi integrin αvβ3 endometrium adalah lemah - sedang dan 1 (6,3%) sampel ekspresi integrin αvβ3 endometrium adalah kuat, pada uji t tidak berpasangan didapatkan nilai t = -2,631; df = 30 dan nilai p = 0,013. Kesimpulan: Endometritis pada wanita infertilitas dengan PRP asimtomatik, mungkin memiliki hubungan dengan lemahnya ekspresi αvβ3 integrin endometrium pada populasi infertilitas wanita. [Maj Obstet Ginekol Indones 2006; 30-4: 229-33] Kata kunci: integrin αvβ3 endometrium, Penyakit radang panggul (PRP) asimptomatik, Infertilitas, Fase luteal mady
    corecore