60 research outputs found
SISTEM KEAMANAN KOTAK AMAL BERBASIS INTERNET OF THINGS (IOT)
Kotak amal adalah suatu wadah prasarana infaq, sadaqah maupun sebagai wadah penyaluran aktivitas pembangunan tempat ibadah Masjid, tidak seperti dulu kotak amal hanya dapat dijumpai di tempat ibadah, saat ini kotak amal dapat dengan mudah dijumpai pada ruang-ruang publik namun kurangnya faktor pengawasan dan keamanan terhadap kotak amal, membuat terjadinya kejahatan pada kotak amal meliputi pencurian dan pembukaan paksa. Kemudian dengan memanfaatkan sistem berbasis Internet of Things yang dapat pemantauan dan mengendalian dari jarak jauh, diharapkan dapat mengurangi kejahatan terhadap kotak amal. NodeMCU ESP32 digunakan sebagai kendali keseluruhan komponen perangkat keras dan perangkat lunak, Modul GPS untuk mengolah data lokasi, sensor getar sebagai tanda notifikasi apabila ada getaran dari kotak amal, Sensor buzzer sebagai tanda notifikasi dalam bentuk bunyi, dan RFID Sebagai keylook kotak amal menggunakan kartu. Pengujian dilakukan sebanyak 3x pengujian, pengujian pertama didapatkan keefektifan 90% dan nilai error sebesar 10%, dalam pembacaan lokasi, pengujian kedua respon time notifikasi didapatkan keefektifan akurasi 95% dan error sebesar 5%, pengujian terakhir respon time RFID didapatkan keefektifan akurasi 95% dan error 5%, Hasil pengujian sistem yang diterapkan langsung pada kotak amal menunjukkan dapat memudahkan user dalam pemantauan dibandingkan yang dilakukan secara manual
Sistem Pemantauan dan Pengontrolan pada Rumah Budi Daya Burung Walet Berbasis Internet of Things
Burung walet menyenangi tempat yang bersuhu relatif rendah sebagai tempat membuat sarang, Suhu dan kelembapan optimum di dalam gedung dibutuhkan walet sebagai zona nyaman untuk beristirahat. Suhu dan kelembapan udara yang terlalu rendah maupun tinggi akan mengurangi produktivitas sarang dan kenyamanan walet serta memilih tempat yang pencahayaan mendekati gelap total sebagai tempat bersarang. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau dan mengontrol suhu, kelembapan udara, tinggi air, intensitas cahaya dan suara speaker sesuai kebutuhan yang ada di rumah burung walet melalui website. Penelitian ini menggunakan sistem berbasis Internet of Things untuk pemantauan dan pengontrolan di rumah burung walet. NodeMCU ESP32 dan Wemos D1 Mini digunakan sebagai kendali keseluruhan komponen perangkat keras dan perangkat lunak. Sensor DHT11 untuk pembacaan suhu udara dan kelembapan udara, sensor ultrasonik untuk pembacaan tinggi air dan sensor LDR untuk pembacaan intensitas cahaya. Pengguna dapat melakukan pengontrolan pada perangkat keras secara otomatis dan manual melalui website. Pengujian pembacaan suhu udara mendapatkan nilai error sebesar 0,39%, nilai error kelembapan udara sebesar 0,77%, nilai error tinggi air sebesar 2,55% serta nilai error intensitas cahaya sebesar 1,73%.Kata kunci: Burung Walet, Internet of Things, Website, Sensor
ANALISA KINERJA LOAD BALANCING MENGGUNAKAN METODE ROUND ROBIN DAN WEIGHTED ROUND ROBIN
Peningkatan jumlah pengunjung web dapat menyebabkan kelebihan beban pada server. Kelebihan beban ini dapat menyebabkan server berhenti bekerja. Hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kelebihan beban ini salah satunya adalah dengan menerapkan load balancer pada server. Metode load balancer adalah metode yang digunakan untuk mendistribusikan request atau beban kerja kepada beberapa server atau komputer untuk meminimalkan waktu respon dan menghindari kelebihan beban. Dalam penggunaannya, load balancer menggunakan algoritma penjadwalan dalam proses pendistribusian beban kerja atau request kepada beberapa komputer atau server. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan nilai response time dari load balancer dengan metode round robin dengan load balancer dengan metode weighted round robin. Berdasarkan hasil pengujian 10 sampel pengujian, load balancer dengan metode round robin akan membagikan beban request secara merata pada web server sedangkan load balancer dengan metode weighted round robin akan membagikan beban request sesuai dengan beban yang telah diberikan pada web server. Penelitian ini juga menyimpulkan semakin besar jumlah request yang dikirim maka nilai response time juga akan semakin besar. Perbandingan nilai response time total load balancing metode weighted round robin dengan beban 1:2 dan load balancing metode round robin yang mempunyai spesifikasi server yang sama akan menghasilkan selisih persentase response time total antara 13% sampai dengan 46%
IMPLEMENTASI TEKNIK SCALING PADA SISTEM MANAJEMEN BALANCING SERVER BERBASIS WEBSITE
Peningkatan jumlah pengguna internet dapat menyebabkan jumlah pengunjung website meningkat. Meningkatnya jumlah pengunjung website mengakibatkan kinerja server tidak optimal dalam menyediakan sumber daya untuk menerima request. Salah satu permasalahan yang akan terjadi adalah server dapat menjadi down. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dengan menerapkan teknik scaling untuk mengalihkan request yang terjadi diserver. Dengan melakukan scaling, server dapat mengontrol storage ketika terjadi request dengan jumlah tinggi sehingga sistem dapat melakukan balancing terhadap server. Pada penelitian ini, server yang digunakan adalah elastice compute (EC2) dan berjumlah 2 server. Teknik scaling dilakukan untuk mengelola jaringan server menggunakan konsep horizontal scaling dengan parameter CPU dan memori. Sistem menggunakan tools httperf untuk melakukan request dan iptables untuk melakukan reject semua koneksi request dari protokol ICMP pada server. Penolakan request pada server menyebabkan penurunan penggunaan CPU dan memori. Output yang dihasilkan mencakup tiga data yaitu CPU, memori serta response time dengan scaling dan tanpa scaling server. Hasil akhir menunjukkan bahwa request yang dilakukan reject dapat berpengaruh pada penggunaan CPU dan memori dengan rata-rata nilai selisih tiap penurunan adalah 6,07% perdetik dan 2,9 MB perdetik. Nilai rata-rata response time tanpa scaling adalah 564,4 ms. Sedangkan response time dengan scaling tidak memiliki nilai request karena koneksi ditolak oleh server
Sistem Monitoring Smart Greenhouse pada Lahan Terbatas Berbasis Internet of Things (IoT)
Beberapa faktor lingkungan yang sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan dan kesuburan tanaman adalah Faktor suhu, air, kelembapan tanah, kelembapan udara, dan cahaya. Pengembangan metode bercocok tanam cerdas semakin luas didukung dengan teknologi Greenhouse yang mana kondisi iklim bercocok tanam dapat direkayasa. Tidak menutup kemungkinan bahwa tanaman yang tidak cocok ditanam di Indonesia dapat di tanam didalam Greenhouse. Untuk itulah dikembangkan sebuah sistem “Rancang Bangun Smart Greenhouse berbasis IoT (Internet of Things)” berbasis agroteknologi. Sistem Monitoring Smart Greenhouse berhasil diimplementasikan dengan membaca kondisi Suhu, pH Tanah, Kelembaban Tanah dan Udara, dan data tersebut dikirimkan ke server untuk ditampilkan ke pengguna sistem. Data yang diperoleh dari Smart Greenhouse diolah menggunakan operator logika untuk mengendalikan perangkat-perangkat outputan didalam Smart Greenhouse yaitu Lampu, Kipas Masukan, Kipas Keluaran, Mist Maker dan Pompa Air. Sistem ini dapat memudahkan pengguna untuk memonitoring dan mengendalikan suhu, air, kelembapan tanah, kelembapan udara, dan cahaya didalam Smart Greenhouse yang sesuai dengan kebutuhan tanaman
Sistem Pemantauan dan Kendali Kelembapan Tanah dan PH pada Tanaman Anggur Berbasis Android (Studi Kasus: Greenhouse FMIPA UNTAN)
Budidaya anggur di Indonesia masih belum merata meskipun prospek penjualannya tinggi dan sangat populer di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh anggur memerlukan perhatian dan perawatan yang intensif dalam waktu yang lama agar anggur dapat menghasilkan hasil panen. Greenhouse menyediakan kondisi lingkungan yang ideal bagi tanaman, namun terbatas dalam kemampuannya untuk memantau dan mengendalikan faktor-faktor pertumbuhan secara real-time. Oleh karena itu, dibutuhkan suatu sistem yang dapat memantau dan mengendalikan kelembapan tanah dan pH air pada tanaman anggur di dalam greenhouse melalui aplikasi android. Penelitian ini menggunakan NodeMCU ESP32 untuk mengendalikan keseluruhan komponen perangkat keras dan perangkat lunak. Sensor capacitive soil moisture untuk pembacaan nilai kelembapan tanah, dan sensor pH Meter untuk pembacaan nilai tingkat keasaman air. Pengguna dapat melakukan pengendalian perangkat keras secara manual ataupun otomatis melalui antarmuka aplikasi android. Sistem kendali otomatis dapat berfungsi dengan baik. Ketika nilai kelembapan tanah berada dibawah 60% maka pompa air akan hidup (on), sedangkan apabila nilai pH dibawah 5,5 maka pompa alkali juga akan hidup (on). Pengujian pembacaan kelembapan tanah mendapatkan nilai error sebesar 1% dan nilai error pH air sebesar 1,3%. Sedangkan nilai hasil pengujian pada pompa air, pompa alkali dan pompa wadah penampungan air didapatkan waktu respon rata-rata sebesar 3,9 detik
IMPLEMENTASI METODE PORT KNOCKING PADA SISTEM KEAMANAN SERVER UBUNTU VIRTUAL BERBASIS WEB MONITORING
Keamanan server adalah hal terpenting bagi administrator. Administrator adalah orang yang berhak mengakses server. Ketika terjadi akses ilegal dan ambil alih administrator pada server, sistem dikatakan tidak aman. Port 22 sebagai layanan pada server dan sebagai titik terpenting yang harus diamankan, hal ini dikarenakan layanannya paling banyak diincar attacker. Mengatasi hal tersebut telah diterapkan firewall sebagai dinding penghalang akses. Tetapi penggunaannya masih kurang efektif dikarenakan menutup semua akses tanpa memperdulikan siapapun yang terkoneksi dalam jaringan. Meningkatkan kemanan server menggunakan metode port knocking, cara kerja metode yaitu server menerima percobaan koneksi dari client menuju port 22, setelah itu firewall mendeteksi percobaan dan memperbolehkan client mengakses server, ketika knock sesuai dengan yang ada pada sistem. Untuk melihat ketahanan pada metode dilakukan pengujian menggunakan port scanning, DDOS attack dan brute force. hasil dari pengujian menunjukan bahwa pada port scanning dilakukan pengujian sebanyak 15 kali dan port 22 100% berstatus tertutup, pengujian DDOS attack dilakukan sebanyak 30 kali 90% metode berhasil mengatasi serangan. Pengujian brute force dilakukan sebanyak 26 kali dan 100% metode berhasil menghalangi penyerangan. Dalam penelitian ini metode port knocking mampu mengamankan server dari akses ilegal dan mengatasi permasalahan pada firewall yang memblok semua akses
- …