181 research outputs found
Analisis Faktor-Faktor Minat Mahasiswa Akuntansi Berkarir Menjadi Akuntan Publik(Studi Empiris Pada Universitas Muhammadiyah Surakarta)
Penelitian ini memiliki tujuan yaitu mengetahui pengaruh Penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, persyaratan akuntan publik, kewajiban akuntan publik terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik. Populasi dalam penelitian ini adalah Mahasiswa Akuntansi Angkatan 2011 Universitas Muhammadiyah Surakarta. Metode pengumpulan sampel dengan menggunakan teknik simple random sampling. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 199 responden. Dalam penelitian ini, untuk menganalisis data dilakukan menggunakan analisis regresi berganda.
Hasil penelitian menunjukan bahwa R2 diperoleh nilai 0,183 yang berarti bahwa 18,3% minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik dipengaruhi oleh penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, persyaratan akuntan publik, dan kewajiban akuntan publik. Sisanya sebanyak 81,7% dipengaruhi variabel diluar model. Hasil uji t menunjukkan bahwa penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntanansi berkarir menjadi akuntan publik. Sedangkan pertimbangan pasar kerja, persyaratan akuntan publik dan kewajiban akuntan publik tidak berpengaruh terhadap minat mahasiswa akuntansi berkarir menjadi akuntan publik.
Kata kunci: penghargaan finansial, pengakuan profesional, nilai-nilai sosial, pertimbangan pasar kerja, persyaratan akuntan publik, kewajiban akuntan publik, minat menjadi akuntan publik
MEETRO : SYSTEM NAVIGASI BERBASIS CROSS-PLATFORM UNTUK KERETA COMMUTER JABODETABEK
MEETRO : SYSTEM NAVIGASI BERBASIS CROSS-PLATFORM UNTUK KERETA COMMUTER JABODETABEK
Malpractice of Election and General Election Success in 2019 Bali Province
Throughout the implementation of elections there are always problems in the process, both of which carry out election malpractice actions, as well as other actions that threaten the general public in voting. The public is not yet fully aware of election activities and their impact. Electoral malpractice reduces the value of democratic elections. This research intends to explain how big the mistakes and cheats that exist during the election took place and how the role of the community to deal with election malpractice. This research uses descriptive analytic method with a qualitative approach. The data used in this study are primary data and secondary data. This research found two types of malpractice: first, people are not very aware of the types of electoral fraud. Both in terms of alleged money politics, campaigns outside the schedule, mounting banners that were considered negative and provocative. Second, the public still does not know that they have entered the voter list, so that there are voters who do not exercise their voting rights, there are voters who use other people's voting rights, and most voters do not know their choice will increase the percentage of voter participation. Keywords: community role , election malpractice, handling malpractice , election success DOI: 10.7176/PPAR/11-2-04 Publication date:March 31st 2021
Bandwidth Enhancement on Microstrip Rectangular Patch Antenna with Electromagnetic Band Gap Structure for Wi-fi Application
Use of microstrip patch antenna is very popular, but microstrip patch antenna suffer from a number of disadvantages such as narrow bandwidth. In this paper, a planar Electromagnetic Band-Gap (EBG) structures are used for further enhances the antenna bandwidth. An inset rectangular patch antenna was designed to work with a design frequency of 2.4 GHz. To analyze the EBG properties, the suspended transmission line method is used. In order to bandwidth enhancement, 1x3 EBG array arrange on the same layer of antenna's patch but the distance between patch and EBG were optimized. Simulation and measurement result are compared. In the end, it resulted the bandwidth of the rectangular microstrip antenna has increased 1.79 % noticeably by using the EBG structures for simulation result and increased 4.8 % for measurement result, and inclusion of EBG structure also improve gain as much as 0.345 dB and increase directivity of antenna 0,309 dBi. Application of EBG structure succeeds to increase the performance of antenna in simulation and measurement result respectively.Index term- microstrip patch antenna, planar Electromagnetic Band-Gap (EBG)
Figurative Language Used In Robert Frost’s Poems
This research is aiming on 1) identifying the types of figurative language used in Robert Frost’s Poems. and 2) explaining the implied meaning used in Robert Frost’s Poems.
In this research, the researcher uses a descriptive qualitative as the type of the research. The object of the study is figurative language used in Robert Frost’s Poems. The data of this research are four poems that containing figurative language and implied meaning used in Robert Frost’s Poems, there are (1) The Road Not Taken, (2) Stoping By Woods On A Snowy Evening, (3) Tree At My Window, and (4) Wind And Window Flower. The researcher uses documentation to collect the data then coding the figurative language used in Robert Frost’s Poems.
The results show that (1) there are six types of figurative language in Robert Frost’s poems namely: personification, symbol, methapor, hyperbole, irony and apostrophe. There are actually twelve types of figurative language based on Lawrence Perrine’s Theory. However the researcher does not find simile, understatement, allegory, synecdoche, paradox, and metonymy in Robert Frost’s poems. Figurative Language has been mentioned above, there are 37,50% of personification, 29,16% of symbol, 16,66% of methapor, 8,33% of hyperbole, 4,16% of irony, and 4,16% of apostrophe. The amount of data found in Robert Frost’s poems is 24. And (2) The types of implied meaning in Robert Frost’s Poems, there are four types out of seven of the implied meaning in Robert Frost’s Poems namely: connotative meaning, stylistic or social meaning, affective meaning, and conceptual meaning. There are actually seven types of implied meaning based on Goeffrey Leech’s theory. However the researcher does not find collocative meaning, thematic meaning, and reflective meaning in Robert Frost’s Poems. As it has been mentioned above in the table that there are 45,83% of connotative meaning, 37,50% of stylistic or social meaning, 12,50% of affective meaning, and 4,16% of conceptual meaning. The total data are 24 found and analyzed into the types of implied meaning used in Robert Frost’s Poems.
Keywords: Figurative Language, Implied Meaning, Robert Frost,The Poems
Perbandingan Hasil Uji Tarik (Tensile Strength) Antara Tendon Peroneus Longus dan Hamstring: Sebuah Penelitian Biomekanik
Data hasil perbandingan uji Tarik (tensile strength) antara tendon peroneus dan hamstring yang akan dianalisis dengan teknik deskriptif dan statistik Inferensia dengan menggunakan SPSS 20.
Studi Besar Sudut Busur Sembur Nosel Terhadap Karakteristik Turbin Air Arus Lintang
Tujuan dari studi eksperimen ini adalah untuk mengetahui perbedaan
karakteristik dari tiga pasang turbin air arus lintang yang didesain dengan sudut busur
sembur yang berbeda (75o, 90o dan 120o) dimana masing-masing pusat jari-jari
kelengkungan atap nosel terletak pada sumbu poros roda turbin. Uji karakteristik
terhadap tiga buah turbin model tersebut (pada variasi putaran dan kapasitas aliran)
dilakukan di Labolatorium Mesin Mesin Fluida Jurusan Teknik Mesin, Fakultas
Teknik – Universitas Brawijaya.
BAB I berisi uraian singkat mengenai konsumsi/kebutuhan energi listrik,
pembangkitan energi listrik dan sumber energi yang tersedia di dunia. Bab ini juga
menyajikan konsumsi/kebutuhan energi listrik, pembangkitan energi listrik dan
sumber energi yang tersedia di Indonesia. Potensi energi air yang tersedia dan yang
telah dimanfaatkan di Indonesia disampaikan dalam rangka menggambarkan bahwa di
Indonesia masih terdapat banyak potensi tenaga air yang belum dimanfaatkan untuk
pembangkit tenaga listrik dalam rangka penyediaan energi listrik.Tujuan dan lingkup
studi disajikan dalam bab ini.
BAB II menyajikan literature review , dalam bab ini disajikan eksperimen
yang telah dilakukan oleh para peneliti dalam rangka mempelajari dan memperbaiki
kinerja turbin air arus lintang. Teori dasar konversi energi dan pertimbangan
perancangan turbin arus lintang disampaikan secara detail dalam rangka mendasari
penentuan demensi model uji. Selanjutnya dalam bab ini disajikan formula untuk
menghitung diameter dan lebar roda turbin, jari jari sudu, jari jari atap dan tinggi nosel
yang disertai pertimbangan ketersediaan potensi hidro, ketersediaan material dan
kemampuan bengkel pembuat turbin. Dalam hal ini faktor faktor tersebut dapat
mempengaruhi penentuan ukuran turbin arus lintang.BAB III menetapkan kerangka konsep dan hipotesis. Variabel bebas pada
penelitian ini adalah dimensi turbin model, kapasitas aliran dan putaran operasi turbin
model. Dalam penelitian ini digunakan 3 buah turbin model yang memiliki diameter,
jumlah sudu, sudut masuk pancaran air dan kelengkungan atap nosel yang sama. Jarijari
kelengkungan atap nosel merupakan fungsi dari sudut busur sembur dan berpusat
pada sumbu roda turbin. Selanjutnya ketiga model tersebut didesain dengan sudut
busur sembur dan lebar roda turbin yang berbeda. Variabel terikat yang ingin diketahui
adalah, karakteristik kinerja dan pola aliran air selama memberikan aksi/ melewati
roda turbine. Kinerja turbin air yang dimaksud adalah meliputi daya bangkitan dan
efisiensi turbin. Sedangkan variabel terikat yang penting juga untuk diketahui adalah
perbandingan kecepatan, kecepatan spesifik, putaran liar, perbandingan head,
perbandingan kapasitas aliran dan perbandingan putaran.
Hipotesis pada penelitian ini adalah bahwa : a) perubahan parameter operasi turbin
(head, kapasitas aliran dan putaran turbin) akan berpengaruh terhadap karakteristik
kinerja turbin air arus lintang, b) perbedaan besar sudut busur sembur nosel
berpengaruh terhadap karakteristik kinerja turbin air arus lintang, dan c) perbedaan
besar sudut busur sembur nosel berpengaruh terhadap pola aliran air yang beraksi
pada turbin air arus lintang.
BAB IV berisi penjelasan berkenaan dengan metode, lokasi, variabel, dan
analisis data penelitian. Metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian
eksperimen dengan menggunakan 3 model turbin uji yang dilaksanakan di
labolatorium mesin-mesin fluida jurusan mesin fakultas teknik universitas brawijaya.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sudut busur sembur nosel, kapasitas aliran
alir dan putaran poros turbin model. Variabel terkontrol yang dipilih adalah diameter
roda turbin, jari-jari kelengkungan atap nosel, jari-jari kelengkungan sudu dan luas
penampang nosel. Variabel terikat yang dipilih adalah daya bangkitan, efisiensi,
perbandingan kecepatan serta putaran liar. Analisis data dilakukan dengan
menggunakan formula yang disajikan pada sub bab 2.5 dan hasil penelitian disajikan
dalam bentuk grafik pada BAB V.BAB V memuat hasil penelitian dan pembahasan. Hasil penelitian disajikan
dalam bentuk grafik yang menunjukan kinerja masing masing model. Perbandingan
kinerja dari ketiga turbin model dan visualisasi aliran aliran air melewati roda turbin
yang terjadi pada saat uji kinerja dilakukan. Pembahasan yang diberikan merupakan
interpretasi hasil penelitian yang akan berguna untuk memberikan pertimbangan
kepada operator turbin dalam mengoperasikan turbin air arus lintang dan atau
memberikan pertimbangan kepada desainer dalam menentukan ukuran utama turbin
air arus lintang.
BAB VI memberikan kesimpulan dan saran. Dalam kesimpulan disampaikan
hal hal yang, penting berdasarkan hasil penelitian, mengenai kinerja turbin air arus
lintang berkenaan dengan daerah atau titik pengoperasian turbin air arus lintang dalam
rangka pemanfaatan energi hidro secara efektif dan efisien. Dalam saran disampaikan
pertimbangan penentuan parameter desain dan studi lebih lanjut berkenaan dengan
usaha untuk memperbaiki efisiensi turbin air arus lintang
Pemodelan Tingkat Kerawanan Kota Pontianak Berbasis SIG Sebagai Basis Data Menetapkan Wilayah Pengembangan Kota Yang Aman Dari Banjir
Indonesia is a country that often experiences disasters. It is said often, because there have been 1,853 disasters in 2016. This is more than in the previous year as in 2012 there were 1,811 disasters, in 2013 there were 1,674 and in 2015 there were 1,732 disasters. According to data compiled by the Information and Public Relations Data Center of the National Disaster Management Agency (BNPB), there were recorded 654 disaster events at the beginning of 2017. Based on these data it is necessary to have basic data in each region in Indonesia that can spatially show flood-prone areas so that solutions can be found to minimize the impact of flooding as flood disaster mitigation. The right solution and serious efforts in handling flood problems will certainly increase the sense of security in the community both in flooded areas and those that have the potential and are affected by floods. The solutions that have been taken so far are more focused on post-flood control techniques, so they are not effective for prevention efforts. Prevention efforts can be carried out through continuous monitoring of vulnerable areas. One effort to facilitate monitoring of flooding in an area is through the provision of information on flood-prone levels. Information on the level and class of flood-prone areas can be realized by making flood hazard maps. Pontianak City is the capital of West Kalimantan Province, with an area of 107.82 km2, located at 00 02’ 24” North Latitude up to 00 05’ 37” South Latitude, and 1090 16’ 25” East Longitude up to 1090 23’ 01” East Longitude. The city of Pontianak is located in the lowlands with a height ranging from 0.10 meters to 1.50 meters above sea level (masl). The city of Pontianak is a tropical region with temperatures ranging from 22.4 0C - 36.4 0C, with high humidity.
This research was conducted to establish a vulerability model of flood hazard in the city of Pontianak, West Kalimantan Province based on GIS. The model was based on scoring and weighting of biophysical factors. The AHP (analysis Hierarchy Process) method and logical formulations were used to establish the model.
The result showed that the accuracy of model by AHP to determine the vulnerability of flood was only 80% in Pontianak City. Therefore the model was not good enough to represent actual condition in the field. The accuracy of model using logical formulations to determine the vulnerability level of flood was 84%, this means that the results of model 1 have a confidence level of 84% after checking the location of inundation points on the map against inundation points in the field. The Kappa accuracy value in model 1 is 79.3%, this means it is able to avoid 79.3% errors.
The model of flood vulnerability (model 1) explains that most of Pontianak City has a very high level of flood vulnerability, which is 31,440,568.8 m2 or 29.11% of the total research area of 108,003,319.8 m2. The vulnerable area is 29,945,485.7 m2 or 27.73% and the less secure area is 22,126,936.3 m2 or 20.49% and the safe area is 24,490,328.7 m2 or 22.67% of the total area.Subdistricts that have the most area in a very flood prone area in a row are City Pontianak Sub-District covering 8,299,516.9 m2; then followed by South Pontianak Subdistrict covering an area of 6,980,141.8 m2; West Pontianak Subdistrict covering an area of 5,638,021.4 m2; North Pontianak District covering an area of 4,095,410.0 m2; Southeast Pontianak Subdistrict covering 3,830,011.8 m2; and the District of East Pontianak covering 2,597,441.2 m2
Optimasi Turbin Kinetik Poros vertikal Dengan Sudu Berengsel Luar menggunakan Response Surface Methodology
Permasalahan krisis energi masih dirasakan di negara-negara berkembang dimana penduduk yang masih hidup di desa membutuhkan pengembangan dari sumber energi yang lebih efisien. Salah satu potensi energi terbarukan yang banyak dijumpai di Indonesia adalah potensi aliran air sungai. Tujuan jangka panjang hasil penelitian ini adalah untuk memberikan solusi pada masyarakat pedesaan agar mereka dapat membangun instalasi pembangkit listrik yang sederhana tetapi cukup handal.
Dalam penelitian ini turbin kinetik yang akan diteliti adalah pengembangan model sebuah turbin kinetik yang menggunakan sudu berengsel dimana engsel turbin dipasang pada bagian luar runner. Turbin kinetik yang akan diteliti disini adalah turbin yang posisi porosnya vertikal.
Metode Penelitian yang dipakai adalah metode eksperimen dengan memvariasikan debit air (Q), sudut pengarah (α) dan jumlah sudu (nb), sehingga didapatkan desain dan unjuk kerja dari turbin kinetik dengan sudu berengsel luar yang optimum. Kemudian hasil eksperimen di optimasi dengan Response Surface Methodology (RSM) untuk mendapatkan nilai optimal dengan persamaan matematis.
Berdasarkan model matematika yang diperoleh dapat diketahui bahwa ketiga variable bebas yaitu debit air (Q), sudut pengarah (α) dan jumlah sudu (nb), memberikan pengaruh terhadap besarnya nilai daya turbin dan efisiensi turbin. Metode analisis respon dapat dirumuskan sebagai berikut :
Daya turbin : Pt = 11,803 + 2,796(α) + 1,585(nb) + 2,018(Q) + 0,563(α)2
+ 0,331(nb)2 + 1,712(Q)2 + 0,418(α)(nb) + 0,803 (α)(Q)
+ 0,215(nb)(Q)
Efisiensi turbin : η = 25,985 + 5,803(α) + 3,344(nb) – 5,651(Q) + 1,486(α)2
+ 0,978(nb)2 + 2,334(Q)2 + 0,708(α)( nb) - 0,060 (α)(Q)
- 0,595(nb)(Q
- …