10 research outputs found

    METODE DEMONSTRASI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PESERTA DIDIK MENDESKRIPSIKAN TERJADINYA GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN DI SDN 3 SITUMANDALA

    Get PDF
    Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) yang bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode demonstrasi pada siswa VI SD Negeri 3 Situmandala kecamatan Rancahi Kabupaten Ciamis. Penerapn metode demonstrasi dalam kegiatan pembelajaran dimungkinkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pokok bahasan gerhana bulan dan matahari. Untuk mengetahui bagaimana penerapan metode demonstrasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS kelas VI SD Negeri 3 Situmandala. dilaksanakan dua siklus, dengan acuan setiap siklus dilakukan sekali pertemuan pembelajaran. Sedang teknik pengumpulan data dengan pengambilan tes di akhir pembelajaran, serta menganalisis data kuantitatif menggunakan metode analitis deskritif komparatif, dengan membandingkan masing-masing siklus. Subyek penelitian siswa kelas VI SD Negeri 3 Situmandala dengan jumlah sebanyak 14 siswa. Hasil pelaksanaan menunjukkan bahwa dengan penerapan metode demonstrasi, hasil belajar siswa menunjukkan ada kenaikan pada setiap tahapan siklus. Hal tersebut dapat diketahui dari adanya peningkatan dari kondisi awal siswa yang tuntas adalah 57%, pada saat siklus I menjadi 79%, sedangkan pada siklus II mencapai 86%

    Analisis hukum Islam terhadap perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan

    Get PDF
    Skripsi ini adalah basil penelitian lapangan tentang "Analisis Hukum Islam terhadap Perkawinan Wanita Berpenyakit Gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan". Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Jatar belakang• terjadinya perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan dan bagaimana analisa hukum Islam terhadap Perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan tersebut. Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, maka penelitian yang dilakukan disini menggunakan metode deskriptif dan deduktif. Deskriptif, yaitu mctode yang diterapkan untuk mengklasifikasi dan mengkatagorikan data-data yang telah terkumpul dalam rangka memperoleh pemahaman konprehensif tentang perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan. Deduktif, yaitu mengemukakan dalam teori-teori atau dalil­ dalil yang bersifat umum kemudian dikemukakan terhadap kenyataan yang bersifat khusus dari basil penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa latar belakang perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan terjadi antara Erfan dan Siti Hamlah. Dalam perkawinan ini pihak laki-laki mengalami kekecewaan karena tidak pemah menduga (tidak ada pengetahuan sebclumnya) bahwa perempuannya mengidap penyakit gila. Dalam perkawinan ini tidak pernah terjadi hub\Ulgan suami istri. Pada kasus tersebut jumhur ulama' berpendapat suami memiliki hak Wltuk memilih antara meneruskan perkawinan atau mengakhiri dengan perceraian karena adanya aib yang dapat dijadikan sebab atau alasan perceraian. Dan apabila cerai dilakukan tanpa pemah terjadi jima' seperti halnya kasus tersebut maka perempuan tidak memiliki hak untuk mendapatkan mahar. Mengenai unsur pcnipuan yang terdapat pada praktek pernikahan tcrsebut menjadi tanggungan wali pihak perempuan baik pertanggung jawaban dosanya ataupun kewajiban mcngembalikan mahar apabila tclah terbayarkan sebelumnya. Tapi mcnurut hemat peneliti berdasarkan fakta yang terjadi dan dalil-dalil yang ada seyogyanya pernikahan tersebut tidak diteruskan (cerai) karena sudah tidak mungkin untuk dipaksakan. Akhimya penulis berharap skripsi ini dapat dijadikan landasan atau acuan kajian fiqh mlDlakahat, sehingga dapat n1emperkaya hazanah keilmuan mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan ahwal al-Syakhsiyah dan juga dapat dijadikan pedoman dan pertimbangan dalam penerapan nikah di masyarakat

    Analisis hukum Islam terhadap perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan

    Get PDF
    Skripsi ini adalah basil penelitian lapangan tentang "Analisis Hukum Islam terhadap Perkawinan Wanita Berpenyakit Gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan". Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana Jatar belakang• terjadinya perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan dan bagaimana analisa hukum Islam terhadap Perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan tersebut. Berkenaan dengan permasalahan-permasalahan tersebut, maka penelitian yang dilakukan disini menggunakan metode deskriptif dan deduktif. Deskriptif, yaitu mctode yang diterapkan untuk mengklasifikasi dan mengkatagorikan data-data yang telah terkumpul dalam rangka memperoleh pemahaman konprehensif tentang perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan. Deduktif, yaitu mengemukakan dalam teori-teori atau dalil­ dalil yang bersifat umum kemudian dikemukakan terhadap kenyataan yang bersifat khusus dari basil penelitian. Hasil penelitian menyatakan bahwa latar belakang perkawinan wanita berpenyakit gila di Desa Lantek Barat Kecamatan Galis Kabupaten Bangkalan terjadi antara Erfan dan Siti Hamlah. Dalam perkawinan ini pihak laki-laki mengalami kekecewaan karena tidak pemah menduga (tidak ada pengetahuan sebclumnya) bahwa perempuannya mengidap penyakit gila. Dalam perkawinan ini tidak pernah terjadi hub\Ulgan suami istri. Pada kasus tersebut jumhur ulama' berpendapat suami memiliki hak Wltuk memilih antara meneruskan perkawinan atau mengakhiri dengan perceraian karena adanya aib yang dapat dijadikan sebab atau alasan perceraian. Dan apabila cerai dilakukan tanpa pemah terjadi jima' seperti halnya kasus tersebut maka perempuan tidak memiliki hak untuk mendapatkan mahar. Mengenai unsur pcnipuan yang terdapat pada praktek pernikahan tcrsebut menjadi tanggungan wali pihak perempuan baik pertanggung jawaban dosanya ataupun kewajiban mcngembalikan mahar apabila tclah terbayarkan sebelumnya. Tapi mcnurut hemat peneliti berdasarkan fakta yang terjadi dan dalil-dalil yang ada seyogyanya pernikahan tersebut tidak diteruskan (cerai) karena sudah tidak mungkin untuk dipaksakan. Akhimya penulis berharap skripsi ini dapat dijadikan landasan atau acuan kajian fiqh mlDlakahat, sehingga dapat n1emperkaya hazanah keilmuan mahasiswa khususnya mahasiswa jurusan ahwal al-Syakhsiyah dan juga dapat dijadikan pedoman dan pertimbangan dalam penerapan nikah di masyarakat

    Analisis Risiko Operasional Pada Departemen Logistik Dengan Metode Failure Mode And Effect Analysis (Fmea) (Studi Kasus Di Pt Merak Jaya Beton)

    Get PDF
    Pt Merak Jaya Beton Malang Merupakan Salah Satu Perusahaan Yang Bergerak Di Bidang Industri Manufaktur. Perusahaan Ini Memproduksi Ready Mix Dan Pre Cast. Pt Merak Jaya Beton Malang Merupakan Cabang Yang Baru Dibangun Di Malang Dengan Pusat Perusahaan Berada Di Pasuruan. Dalam Kondisi Ini Dibutuhkan Pengelolaan Operasional Logistik Yang Baik. Pada Departemen Logistik Pt Merak Jaya Beton Masih Belum Optimal Dalam Pengelolaan Operasional Logistiknya Dikarenakan Masih Banyak Keterlambatan Bahan Baku, Cacat Material, Pekerjaan Yang Tidak Sesuai Dengan Prosedur, Dan Kegiatan Operasional Lain Yang Masih Terdapat Kesalahan Dalam Pelaksanaannya. Dari Permasalahan Tersebut Dicari Apa Penyebabnya, Indikasi Risiko Akan Terjadinya, Dan Solusi Pemecahan Dari Permasalahan Tersebut. Dalam Penelitian Ini, Metode Yang Digunakan Untuk Mengetahui Risiko, Tingkatan Risiko Dan Penanganan Risiko Menggunakan Metode Failure Mode And Effect (Fmea), Fault Tree Analysis (Fta), Dan Brainstorming. Pada Awal Tahapan Dilakukan Identifikasi Risiko Melalui Brainstorming Dengan Expert. Identifikasi Risiko Yang Dilakukan Berdasarkan Pada Setiap Proses Operasional Pada Departemen Logistik. Kemudian Dari Hasil Identifikasi Tersebut Dibuat Mode Dan Effect Untuk Mengetahui Keadaan Yang Mengakibatkan Terjadinya Risiko Dan Dampak Yang Ditimbulkan Oleh Risiko Tersebut. Dari Hasil Mode Dan Effect Dibuat Kuisioner Yang Bertujuan Untuk Memberikan Penilaian Terhadap Setiap Jenis Risiko. Hasil Kuisioner Diolah Untuk Mengetahui Risiko Tertinggi Yang Ada Pada Departemen Logistik. Kemudian Dari Risiko Tertinggi Inilah Yang Akan Dipecahkan Akar Permasalahannya Dengan Menggunakan Metode Fault Tree Analysis (Fta). Dari Hasil Fta Diketahui Bahwa Terdapat 5 Nilai Risiko Kritis Yang Diperlukan Penanganan. Risiko Kritis Yang Terdapat Pada Departemen Logistik Adalah Proses Pengelolaan Inventory, Pengawasan Gudang, Sirkulasi Spare Part, Kegiatan Administrasi, Dan Pengelolaan Sdm. Risiko Kritis Tidak Hanya Dipengaruhi Oleh Jumlah Failures Didalamnya Melainkan Juga Nilai Pada Severity, Occurence, Dan Detection. Usulan Perbaikan Untuk Risiko Kritis Yang Ada Pada Departemen Logistik Adalah Kepala Departemen Logistik Dapat Mengambil Kebijakan Dengan Mengangkat Kepala Bagian Setiap Kegiatan Departemen Logistik, Diperlukan Pelatihan Terhadap Karyawan Terutama Pada Karyawan Yang Baru, Departemen Logistik Seharusnya Membuat Jadwal Piket Untuk Perawatan Gudang, Penambahan Kriteria Penilaian Pada Pemilihan Supplier, Dan Evaluasi Kuota Karyawan Pada Departemen Logistik Sesuai Dengan Kebutuhan Departemen Logisti

    WEWATEKANE PARA PARAGA SAJRONING NOVEL NALIKA PRAU GONJING ANGGITANE ARDINI PANGASTUTI (Kajian Struktural)

    No full text
    Abstrak     Novel anggitane Ardini Pangastuti kang diterbitake ing taun 1993 isine ngenani katresnan lan kasetyan sajroning bale somah. Ingkang onja yaiku ngenani wewatekane para paraga sajroning novel. Watek kang onja yaiku watek keras kang diduweni dening paraga utamane. Saliyane iku paraga utama uga nduweni watek kang setya marang sisihane. Adhedhasar saka lelandhesane panliten iku, mula bisa ditetepake underaning panliten, yaiku: (1) kepriye isining novel “Nalika Prau Gonjing”? (2) kepriye wewatekane paraga utama sajroning novel “Nalika Prau Gonjing”? (3) kepriye wewatekane paraga panyengkuyung sajroning novel “Nalika Prau Gonjing”? Ancase sajroning panliten iki yaiku (1) njlentrehake isining novel “Nalika Prau Gonjing”; (2) njlentrehake wewatekane paraga utama sajroning novel “Nalika Prau Gonjing”; (3) njlentrehake wewatekane paraga panyengkuyung sajroning novel “Nalika Prau Gonjing”. Paedahing panliten iki, yaiku: (1) rujukan panliti liya; (2) piwulangsastra; (3) pamaos. Teori struktural kang digawe yaiku teori kang diandharake dening Teeuw (1988:111), lan paraga mitirut panemune Abrams (sajroning Nurgiantoro, 2007:165). Metode kang digunakake ing panliten iki yaiku deskriptif kualitatif. Sumber data ing panliten iki yaiku novel “Nalika Prau Gonjing” anggitane Ardini Pangastuti kang terbit taun 1993. Data ing panliten iki yaiku tetembungan lan ukara novel “Nalika Prau Gonjing” kang gegayutan kaliyan paraga. Data kang dikumpulake kanthi cara studi pustaka. Tata cara nganalisis data nggunakake metode analisis deskriptif lan analisis struktural, kang nggunakake teori struktural kang dipunjerake ing perangan paraga lan wewatekane. Asiling panliten iki nuduhake watek paraga ing novel “Nalika Prau Gonjing” kang narik kawigaten lan nuwuhake rasa penasaran. Paraga utama kang ana ing novel yaiku Gino lan Lintang. Kaloro paraga iki ora bisa dipisahake sajroning crita. Watake Gino yaiku tresna, setya lan ora gampang nyerah. Lan watek paraga Lintang kang teguh marang pendiriane lan mandiri, bisa dadi tuladha kanggo wanita ing jaman saiki. Saliyane watek keras,  paraga wanita uga nduweni watek sabar lan sugih pangapura kang uga bisa dadi patuladhan marang wong liya.. Paraga panyengkuyung ing novel ana akeh, antarane ana Bu Padma, Sinung, Mbok Yem, Langit, Tutik, Gimin, Dokter Abimayu, Sekar, Meiske, lan Mbok Supi. Paraga panyengkuyung  nduweni watek kang seje lan nyengkuyung crita sajroning novel Nalika Prau Gonjing. Bu Padma nduweni watek kang sabar lan gaten marang anak

    Analisis Pengukuran Kinerja Karyawan PT. PLN ULP Larantuka Dengan Human Resources Scorecard Dan Analytical Hierarchy Process

    No full text
    Sistem penilaian kinerja masih terdiri dari aset berwujud dan belum maksimal dari segi aset tidak berwujud, namun pengukuran kinerja unit yang ada saat ini sudah mampu menggambarkan kinerja unit. Pengukuran kinerja pada unit-unit unggulan PT PLN (Persero), khususnya Unit Pelayanan Pelanggan Larantuka, diharapkan dapat bermanfaat dari perspektif tambahan kajian ini. Penelitian ini mengkaji tentang kinerja 12 orang tenaga penjualan dan pelayanan teknis pada perusahaan Indonesia PT PLN (Persero) ULP Larantuka yang berada di sebuah kecamatan di Kabupaten Flores Timur Nusa Tenggara Timur. Pendekatan Human Resources Scorecard digunakan ini didasarkan pada paradigma bisnis perusahaan, visi, misi, budaya perusahaan, perilaku bisnis utama, dan empat perspektif dari Human Resources Scorecard yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Dengan menggunakan Human Resources Scorecard dan Analytical Hierarchy Process penelitian ini harus mengukur kinerja sumber daya manusia agar dapat mengambil keputusan terbaik dan dapat diterima oleh seluruh pengambil keputusan perusahaan. Berdasarkan bagaimana hasil perbandingan pembobotan lagging KPI. Temuan survei tentang mengoptimalkan penjualan listrik dan piutang mendapat bobot tertinggi yaitu 1.00. Hal ini menunjukkan bahwa hasil survei sejalan dengan tujuan perusahaan untuk meningkatkan efisiensi SDM khususnya di sektor keuangan pada tahun 2022. Berdasarkan perbandingan hasil pembobotan leading KPI, hasil survei dengan bobot 1.00 terhadap jumlah pendapatan penjualan listrik dan jumlah kWh terjual menjadi prioritas utama. Hal ini menunjukkan bahwa hasil survei tersebut sejalan dengan upaya yang harus dilakukan karyawan untuk menaikkan harga jual listrik yang akan meningkatkan pendapatan perusahaan pada tahun 2022 ================================================================================================================================== This article documents the improvement of performance appraisal system of a power generation company in Indonesia. The current organizational performance measurement is powerful to describe the overall performance of the organization or unit. However, the performance appraisal system for measuring employee performance only assesses tangible asset and without taking the intangible assets into account. This research aims to provide another perspective for measuring performance of one of the units in the largest power generation company in Indonesia, that so-called PT (Persero) PLN ULP Larantuka particularly Customer Service Unit. We reformulate the performance appraisal system based on the vision, mission, corporate culture, the main behaviors of business actors, and the company's business paradigm into four perspective of Balance Scorecard: financial, customer, internal business processes, and learning and growth. To get the best decisions that can be accepted by all decision makers in the company, through this research applied at ULP Larantuka, it is necessary to measure the performance of human resources using the Human Resources Scorecard (HRSC) and Analytical Hierarchy Process (AHP) methods. The reformulated performance appraisal system is used to evaluate the performance of 12 employees in the sales and technical service division at PT PLN (Persero) ULP Larantuka, which is located in a sub-district of East Flores Regency, East Nusa Tenggara, Indonesia. Based on the results of the global lagging indicator weight comparison, the result that optimizing electricity sales and receivables have the highest weight of 1.00. This shows that the survey result is in line with the company's goals in its efforts to increase HR efficiency, especially in the financial sector in 2022. Based on the results of the global leading indicator weight comparison, the survey result show that the number of kWh of electricity sales and the total sales revenue of electricity occupy the top priority with the highest weight of 1.00. This shows that the survey result is in line with the efforts that must be made by employees in an effort to increase the cost of selling electricity and the company's income in 202
    corecore