894 research outputs found
Implikasi Dikeluarkannya Permendag No 56 Tahun 2008 Tentang Ketentuan Produk Impor Tertentu Terhadap Kesejahteraan Masyarakat Perbatasan
Regulation of cross-border trade that exists today, one of which is the Minister of Trade Regulation No. 56 of 2008 on the Import of Certain Products. Regulation was extended by the Minister of Trade Regulation No. 57 of 2010 which was amended by the Minister of Trade Regulation No. 83 In 2012, the border has not created a public welfare as expected, due to the closure of making the most of the people lost their jobs and income. That the model of regulation of cross-border trade for the right of access to justice and the welfare of society is both theoretically regulation meets the elements of the formal and material, and which is capable of regulation also incorporates elements of public interest. Keyword : Regulation, Trade, Cross-Border, Justice, Welfare Regulasi perdagangan lintas batas yang ada saat ini, salah satunya adalah Peraturan Menteri Perdagangan No. 56 Tahun 2008 tentang Ketentuan Impor Produk Tertentu. Kemudian dirubah dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 57 Tahun 2010 yang kemudian diperbaharui dengan Peraturan Menteri Perdagangan No. 83 Tahun 2012,belum menciptakan kesejahteraan masyarakat perbatasan sebagaimana yang diharapkan, karena penutupan tersebut membuat sebagian besar masyarakat kehilangan pendapatan dan pekerjaan mereka. Bahwa model regulasi perdagangan lintas batas yang tepat bagi akses keadilan dan kesejahteraan masyarakat adalah regulasi yang baik secara teori memenuhi unsur-unsur formil dan materiil, dan regulasi yang mampu pula memasukkan unsur kepentingan masyarakat
Model Pemanfaatan Urine Sapi sebagai Pupuk Organik Cair Kecamatan Liburen Kabupaten Bone
Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini dilaksanakan di Dua Desa yaitu Desa Mattirobulu dan Kelurahan Ceppaga Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Tujuan dari kegiatan ini adalah Tujuan umum agar masyarakat menyadari bahwa pemanfaatan limbah urine sapi yang dapat diolah menjadi pupuk cair dan diberikan pada tanaman , tujuan khusus adalah mengupayakan kelompok peternak di Kecamatan Libureng memanfaatkan limbah urine sapi, sehingga dapat mengurangi biaya pembelian pupuk. Bahan yang digunakan adalah MOL dan Urine sapi yang diolah melalui proses fermentasi. Karakteristik peserta menunjukkan bahwa peserta sangat antusias dan berpartisipasi aktif tidak hanya dalam bentuk kehadiran waktu penyuluhan dan pelatihan, tetapi aktif berkomunikasi atau berdialog mengenai pengolahan limbah urine. Dari keadaan ini terlihat bahwa petani peternak telah mulai memahami peran penting pemanfaatan teknik pengolahan limbah urine difermentasikan dengan MOL. Dengan ditemukannya inovasi tersebut diharapkan dapat memanfaatkan limbah urine menjadi pupuk cair sehingga mengurangi pengeluaran pembelian pupuk untuk tanaman mereka. Kesimpulan dari kegiatan ini adalah Peternak sangat berminat dan termotivasi untuk memanfaatkan urine sapi sebagai pupuk cair untuk tanaman cukup tinggi dan Fermentasi limbah urine dapat mengurangi pencemaran limbah dari urine sapi
Analisis Upaya Melestarikan Nilai-nilai Budaya pada Masyarakat Adat Melayu di Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya
Penelitian ini bertujuan memperoleh informasi tentang upaya melestarikan nilai-nilai budaya pada masyarakat adat melayu di Kecamatan Sungai Kakap. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan bentuk penelitian deskriptif. Subyek dalam penelitian ini yaitu masyarakat, pemuka adat, bapak camat, dan para pemuda di daerah Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya.Teknik pengumpulan data dan informasi dilakukan melalui teknik observasi, wawancara, studi literature, dan studi dokumentasi. Hasil temuan dalam penelitian ini yaitu: upaya melestarikan nilai-nilai budaya pada masyarakat adat melayu Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya dilakukan melalui berbagai pelaksanaan even besar seperti robo'-robo', bersanji, syukuran pernikahan yang dilakukan masyakat secara terus menerus. Nilai-nilai budaya yang ada pada masyarakat adat Melayu Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya seperti tolong menolong, kebersamaan, toleransi, keagamaan, dan kerjasama. Bentuk kegiatan yang dilakukan untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masyarakat adat melayu Kecamatan Sungai Kakap Kabupaten Kubu Raya yaitu melalui kegiatan robo'-robo', hajatan, dan kegiatan gotong royong. Upaya yang dilakukan untuk melestarikan nilai-nilai budaya pada masyarakat adat melayu Kecamatan Sungai Kakap kabupaten Kubu Raya dengan melaksanakan kegiatan robo'-robo', melaksanakan bersanji dan syukuran pernikahan yang dilaksanakan secara terus menerus
Corporate incentives for obtaining higher level of carbon assurance: seeking legitimacy or improving performance?
Purpose - With the growing attention around carbon emissions disclosure, the demand for external carbon assurance on emissions reports has been increasing by stakeholders as it provides additional credibility and confidence. This study investigates the association between the higher level of external carbon assurance and improvement in a firm's carbon emissions. It provides an understanding of corporate incentives for obtaining a higher level of carbon assurance, particularly in relation to carbon performance enhancements.
Design/methodology/approach - Data are collected from 170 US companies for the period 2012-2017, and are analysed using a change analysis. Generalized method of moment (GMM) is used to address endogeneity.
Findings - Following the rationales taken by legitimacy and ‘outside-in’ management views, our findings reveal that a higher level of carbon assurance (i.e. reasonable assurance) marginally improves firms’ carbon performance (i.e. reported carbon emissions). This is consistent with ‘outside-in’ management view suggesting that a higher level of assurance could be utilised as a tool for accessing more information about stakeholders’ needs and concerns, which can be useful in enhancing carbon performance.
Research limitations/implications - Our findings are generalizable to US firms and may not extend to other contexts.
Practical implication – The implication of this study for companies is that a high level of sustainability assurance is a useful tool to access detailed information about stakeholder concerns, of which internalisation can help to marginally improve carbon performance. For policymakers, the insights into and enhanced understanding of the incentives for obtaining carbon assurance can help policymakers to develop effective policies and initiatives for carbon assurance. Considering the possible improvements in carbon performance when obtaining a high level of sustainability verification, governments need to consider mandating carbon assurance.
Originality/value – This study extends the existing studies of assurance in sustainability context as well as in carbon context by explaining why companies voluntarily get expensive external verification (i.e. higher level of assurance) of their carbon emissions disclosure. This study responds to calls in the literature for empirical research investigating the association between environmental performance and external assurance with a focus on level of assurance
Stemming the tide: Does climate risk affect M&A performance?
We examine the effect of climate change risks (CCR) on firms' decision of engaging in mergers and acquisitions (M&A) and M&A performance. In this study we use the responses by firms on ‘climate change-related risks and opportunities’ of the CDP survey and 1,372 deals of listed US firms during 2010-2020. Consistent with risk vulnerability theory, our evidence indicates that firms with higher CCR have a lower probability of engaging in M&As. After controlling for possible endogeneity, our results also indicate that if acquirers with higher climate change risks choose to engage in M&A, it significantly reduces the announcement returns. These findings suggest that extant measures of climate change risks should be rethought when evaluating M&A efficiency. More broadly, our paper provides causal evidence that managers need to integrate CCR into their formal risk management systems to avoid unsuccessful M&As
Penelitian Pengaruh Naphthenic Oil Dan Carbon Black Terhadap Sifat Kekerasan Lis Kaca Mobil
This research have a purpose to know influence naphthenic oil and car bon black about properties hardness weather st rip for auto mobile. Compound wea ther strip for auto mobile make for Natural Rubber (RSS) and sintetic rubber (SBR 1502) with in creasing ingrediens such plasticizer, activator, filler, anti oxidant, accelerator and vulkanizing agent. Compount formula making variation naphthenic oil 3,5 and 7 part along with carbon black 45,50 and 55 part result hardness test with value 67 shore A for compount with naphthenic oil 7 part and carbon black 50 part and after perform make in to fill requrements SNI 1490 – 89 A weather strip auto mobile. INTISARI Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh naphthenic oil dan carbon black terhadap sifat kekerasan lis black mobil. Kompon lis kaca mobil dibuat dari karet alam (RSS) dan karet sintetik (SBR 1502) dengan ditambahkan bahan-bahan pembantu (ingredient) seperti bahan pelunak, pengaktif pengisi, anti oksidan, pencepat dan zat pemvulkanisasi, formula kompon dibuat dengan memvariasikan naphthenic oil 3,5 dan 7 bagian serta carbon black 45,50 dan 55 bagian diperoleh hasil uji kekerasan dengan nilai 67 share A dari kompon dengan naphthenic oil 7 bagian dan carbon black 50 bagian dan setelah dilakukan pembuatan di industri menengah atau batas dan industri kecil, hasil uji kekerasannya memenuhi persyaratan SNI-1490-89A. Lis karet kaca kendaraan bermotor
Faktor – Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Ikterus pada Neonatus
Berdasarkan data SDKI tahun 2012 Kejadian ikterus pada bayi baru lahir berkisar 50% pada bayi cukup bulan dan 75% pada bayi kurang bulan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian Ikterus pada Neonatus. Jenis penelitian kuantitatif melalui rancangan penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian ini seluruh neonatus lahir hidup 0-28 hari sebanyak 1041 neonatus, besar sampel 196 neonatus. Teknik sampel systematic random sampling. Analisa data menggunakan univariat, bivariat, dan multivariat. Hasil uji chi square di dapat hasil ada hubungan berat badan lahir (p-value 0,000 0,05), OR= 0,821 dengan kejadian ikterus. Hasil uji regresi logistik berganda didapat variabel masa gestasi yang paling dominan berhubungan dengan kejadian ikterus pada neonatus (p-value 0,000), OR= 4,698. PUS diharapkan dapat memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali kunjungan, kepada ibu hamil dapat menjaga kebersihan personal hygiene terutama vulva hygiene untuk mencegah terjadinya infeksi
- …