7 research outputs found
KAJIAN YURIDIS PERTANGGUNGJAWABAN KORPORASI TERHADAP KERUSAKAN LINGKUNGAN YANG MENGAKIBATKAN KERUGIAN NEGARA DALAM PUTUSAN NOMOR 2633/K/PID.SUS/2018
Komisi PemberantasannKorupsi (KPK) untuk pertama kalinya menggunakan kerusakan lingkungan untuk menilai kerugian keuangan Negara. Dalam kasus Nur Alam, jaksa menilai, perbuatan tersebut mengakibatkan musnahnya atau berkurangnya ekologis/lingkungan pada lokasi tambang di Pulau Kabena yang dikelola PT Anugrah Harisma Barakah. Hakim tingkat Kasasi memberikan makna bahwa kerugian negara akibat korupsi sebesar 1,5 triliun rupiah bukan merupakan suatu kerugian Negara melainkan murni keuntungan yang diperoleh dalam menjalankan suatu usaha (bisnis). Tujuan penelitian ini ialah 1) menganilis konsep kerugian Negara menurut peraturan perundang-undangan dan, 2) menganalisis pertimbangan hakim dalam Putusan 2633/K/Pidsus/2018 yang menolak dakwaan Penuntut mengenai kerusakan lingkungan sebagai kerugian Negara. Penelitian ini menggunakan statute approach, case approach dan conceptual approach. Hasil penelitian ini adalah Pertanggungjawaban korporasi terhadap kerusakan lingkungan yang mengakibatkan kerugian negara sesuai dengan UU PPLH adalah pertanggungjawaban mutlak (strict liability), yang mana pertanggungjawaban pidana dapat dibebankan kepada pelaku tindak pidana yang bersangkutan dengan tidak perlu dibuktikan adanya kesalahan. Pertimbangan hakim yang menyatakan keuntungan dari perusahaan bukan sebagai kerugian negara adalah tidak tepat dikarenakan dalam Perma Penanganan Perkara Tindak Pidana Korporasi menyatakan harta kekayaan adalah harta yang didapat dari tindak pidana maupun bukan tindak pidana. Diperlukan aturan mengenai kewenangan dan perhitungan kerugian Negara sehingga dapat menjadi kepastian hukum dalam penegakan lingkungan hidup. Diperlukan penegasan terhadap UU PPLH khususnya terhadap sanksi pidana bagi korporasi yang telah melakukan kerusakan lingkungan hidup
MENGKONSTRUK TOLERANSI MELALUI PENDIDIKAN WASATHIYA DI YAYASAN MASJID AL FALAH SURABAYA
Abstraction
This research aims to determine the construct of tolerance through wasathiya education at the Al Falah Mosque Foundation, Surabaya.
The method used is descriptive qualitative with data collection techniques through observation, interviews and documentation. Meanwhile, the researcher used the Miles and Huberman analysis model for the data analysis technique.
The research results show that wasathiya education at the Al Falah Mosque Foundation is in accordance with the teachings of the Qur'an and the Sunnah of the Prophet Muhammad which are limited by basic principles with the measuring instrument of the Pillars of Faith, Ahlus Sunnah wal Jama'ah with a broad understanding. The form of tolerance at the al Falah Mosque Foundation is: Firstly, all Community Organizations can become speakers, pentausiahs and preachers as long as they are in accordance with the goals of the al Falah Foundation which is to enlighten, soothe and unite the people. The second identity of the Al Falah Mosque Foundation is for all groups, groups, governments. Third, the implementation of worship is more dominant towards Muhammadiyah teachings but does not claim to belong to mass organizations and the government. The four congregations were given leeway in expressing their opinions.
Keywords: Tolerance, Wasathiya EducationAbstraksi
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konstruk toleransi melalui pendidikan wasathiya di Yayasan Masjid al Falah Surabaya.
Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis datanya peneliti menggunakan model analisis Miles dan Huberman.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan wasathiya di Yayasan Masjid al Falah sudah sesuai dengan ajaran al Qur’an dan Sunah Nabi Muhammad yang dibatasi oleh prinsip-prinsip dasar dengan alat ukurnya Rukun Iman, Ahlus Sunnah wal Jama’ah dengan pemahaman yang luas. Bentuk toleransi di Yayasan Masjid al Falah yaitu: Pertama semua Organisasi Masyarakat boleh menjadi pemateri, pentausiah dan Khatib selama sesuai dengan tujuan Yayasan al Falah yang mencerahkan, menyejukkan dan manyatukan umat. Kedua identitas Yayasan masjid al Falah untuk semua golongan, kelompok, pemerintah. Ketiga dalam pelaksanaan ibadah lebih dominan kearah ajaran Muhammadiyah tetapi bukan mengklaim milik ormas dan pemerintah. Keempat Jama’ah diberikan kelonggaran dalam melakukan pendapat.
Kata Kunci: Toleransi, Pendidikan Wasathiy
SISTEM BUKA TUTUP PINTU RUMAH BERBASIS IOT MENGGUNAKAN QR CODE
Dalam era masyarakat sekarang ini, penggunaan smartphone android menjadi kebutuhan pokok sehari-hari dalam permasalahan penelitian ini, berfokus untuk membuat alat untuk membantu aktifitas manusia dalam keamanan yaitu membuat aplikasi kunci otomatis QR Code, Aplikasi di hubungakn dengan media android dan program ESP32. Perancangan sistem ini dimaksud dengan pembuatan Aplikasi scanner menggunakan QR code. Aplikasi tersebut di hubungankan secara langsung dengan smartphone. ESP32 untuk mengatur tampilan dan juga Mit App Inventor. Tampillan tersebut untuk mengakses QR code dengan melalui Aplikasi program ESP32. Perancangan keamanan ini berfungsi sebagai pengganti kunci manual dengan penggunaannya lebih efektif dan efisien. Aplliksi keamanan ini dapat juga merekam aktifitas membuka dan menutup pintu rumah dan bisa di gunakan sebagai pengaman saat penghuni rumah bepergia
Soviet anti-religious policies and the Muslims of Central Asia, 1917-1938
This thesis examines the impact of Soviet anti-religious policies on the Muslims of Central Asia from 1917 to 1938. The long struggle of the Bolsheviks to come to the power, their attempts to perpetuate the Russian hegemony in Central Asia, and the reactions of the Central Asian people towards the new regime will all form part of this thesis. Having successfully brought about the revolution, the Bolsheviks faced many challenges. One the famous slogans of the revolution, recognition of each nationality's right of self determination, boomeranged on the Bolsheviks, with the European proletariat deserting from the path of the revolution and proclaiming their own independence. In this situation, the Bolsheviks endeavored to gain the support of the Muslims. The government made many promises to the Muslims but, at the same time, dissolved the Kokand government established by the Muslims, causing Muslium revolts throughout the Central Asian region. The Muslim threat was met with measures of appeasement. The government's promises succeeded in attracting the modernist Muslims to cooperate with the regime. A strategy of "divide and rule" and of indirect attacks on Islam was employed, aiming at the annihilation of Islam. Conservative Muslims continued to vehemently oppose the Soviet regime and its policies. But, given the success of the regime in the civil war, and the lack of unity and the strength among Muslims, the Soviet anti-religious policies in Central Asia succeeded at the institutional level, to do great damage to Islam. However, these policies proved ineffectual in destroying the influence of Islamic teachings on the Muslims of Central Asia