3 research outputs found

    ANALISIS KELAYAKAN USAHATANI PADI SAWAH DI DESA TUALANG KECAMATAN PERBAUNGAN KABUPATEN SERDANG BERDAGAI

    Get PDF
    Ilmu usahatani melibatkan studi tentang cara mengelola dan mengoordinasikan faktor-faktor produksi seperti lahan dan lingkungan sekitarnya sebagai modal untuk mencapai hasil yang optimal. Analisis kelayakan usahatani adalah suatu evaluasi untuk memeriksa dan menganalisis apakah suatu usaha layak atau tidak, dengan mempertimbangkan beberapa parameter mengenai apakah keuntungan yang diperoleh dapat menutupi seluruh biaya yang dikeluarkan, baik itu biaya langsung maupun tidak langsung. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha tani padi sawah di desa Tualang Kecamatan Perbaungan Kabupaten Serdang Berdagai Provinsi  Sumatera Utara. Dalam penelitian ini, digunakan metode pengambilan sampel, wawancara, dan kuesioner sebagai metode pengumpulan data. Data diperoleh dari pihak atau instansi yang berwenang dalam mengumpulkan data yang terkait dengan objek penelitian. Adapun populasi sampel pada petani ini adalah sebanyak 20 orang petani padi sawah. Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dan deskriptif.   Dari hasil analisis dapat disimpulkan bahwa, total penerimaan (TR) diperoleh sebesar Rp 16.274.430 dan nilai total biaya (TC) Rp 8.614.585, pendapatan bersih yang diterima oleh petani sebesar Rp 7.659.845 per Ha. BEP produksi (unit) sebesar 95,72 kg per Ha, artinya usahatani ini layak dikembangkan mengingat produksi riil (unit) > BEP produksi (unit), yaitu 3.798 kg > 95,72 kg.  BEP penerimaan (rupiah) sebesar Rp. per Ha, artinya usahatani ini layak  dikembangkan mengingat penerimaan riil > BEP (Rupiah), yaitu > . BEP harga jual sebesar Rp. 2.268/kg, artinya usahatani ini layak dikembangkan mengingat harga jual riil > BEP (Rupiah), yaitu  Rp 4.285/kg  > Rp 2. 268/kg. Nilai dari Revenue Cost Ratio (R/CRatio) didapatkan hasil sebesar 1,88 yang berarti sesuai dengan kriteria R/C > 1, maka usaha Usaha tani padi sawah yang ada di desa Tualang ini layak untuk dijalankan/diusahakan karena penerimaan yang diterima lebih besar dari pada total biaya yang dikeluarkan oleh petani padi sawah yang ada di desa Tualang

    PEMANFAATAN BARANG BEKAS MENJADI WADAH TANAM SAYURAN HIDROPONIK DAN SOSIALISASI SAYUR MENJADI MINUMAN KEPADA KELOMPOK PKK DESA DALU SEPULUH B KEC. TANJUNG MORAWA

    Get PDF
    Penanaman dengan metode hidroponik sangat mudah untuk dipraktikkan, karena media tanam dan wadah tanam yang digunakan dapat diperoleh dengan mudah yaitu dengan memanfaatkan barang bekas. Budidaya tanaman dengan teknik hidroponik mudah aplikasinya dengan hasil sayuran yang sehat dan subur serta dapat diolah menjadi minuman kesehatan. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan metode pelatihan dengan sistem pertanian hidroponik memanfaatkan barang bekas serta sosialisasi olahan sayur menjadi minuman kesehatan di Desa Dalu Sepuluh B, Kabupaten Deli Serdang dengan kegiatan: penyampaian  materi metode ceramah dan tanya jawab, pra dan post test, praktik perakitan instrumen hidroponik, praktik budidaya menanam secara hidroponik dan simulasi pembuatan minuman kesahatan berbahan dasar sayur. Pelaksanaan kegiatan ini dihadari 25 orang peserta pelatihan yaitu ibu-ibu PKK serta jajaran perangkat desa. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa rata-rata pemahaman kelompok PKK Desa Dalu Sepuluh B Kec. Tanjung Morawa mengenai budidaya sayuran hidroponik dan olahan sayur menjadi minuman kesehatan meningkat hingga 95,4%, naik 20,27% dari pemahaman awal. Kemampuan menjawab soal meningkat pada evaluasi akhir yaitu 95,4%, hal tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan pemahaman kelompok PKK Desa Dalu Sepuluh B Kec. Tanjung Morawa terhadap budidaya sayuran hidroponik dan olahan sayur menjadi minuman kesehatan. Terjadinya peningkatan pemahaman mengenai hidroponik menunjukkan keberhasilan kegiatan pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa Dalu Sepuluh B Kec. Tanjung Morawa

    Analysis of Demanding of Imported Maize in North Sumatera Province

    No full text
    Maize is the second source of carbohydrates after rice. Maize is currently consumed as the subtitute of rice for implementation of food diversification. Besides human, maize is also needed by poultry and mammals as feed ingredients. Increased demand of maize is not worth the supply of maize, because of the area and productivity tend to fluctuate every year. This research was conducted in 2017-2018. The purpose of this research is analyzing the price of imported maize, the pice of domestic maize in North Sumatera, the production of maize, and exchange rate that influence the volume of imported maize in North Sumatera Province. Data used in this research is time series data which is monthly data from 2013 until 2016. This research used Autoregressive Distributed Lag (ARDL) model analysis method. The results showed that imported maize price had a significant effect on corn import volume in North Sumatera Province, while maize price in North Sumatra, production, and exchange rate did not significantly affect the volume of maize import in North Sumatera Province
    corecore