4 research outputs found

    IMPLEMENTASI PROGRAM DIVERSIFIKASI KURIKULUM DI PONDOK PESANTREN TARBIYATUL MUBTADIIN KABUPATEN BEKASI

    Get PDF
    Pondok Pesantren merupakan sebuah lembaga pendidikan tradisional yang terkenal dengan pembelajaran klasikal. Pondok pesantren harus membuka diri dengan melakukan sebuah pengembangan kurikulum tanpa merubah secara radikal sistem Pendidikan sebelumnya. Pondok Pesantren Tarbiyatul Mubtadiin memiliki sebuah program dalam pengembangan Pendidikan yang menjadi ciri khas satuan Pendidikan yang bertujuan untuk memfasilitasi kemampuan peserta didik dalam pembelajaran di sekolah dan di asrama. Program ini menjadikan pondok pesantren tarbiyatul mubtadiin memperluas dan menambah sebuah program dalam rangka memfasiitasi kemampuan peserta didik. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif analitik, teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan wawancara, observasi, serta kuesioner yang digunakan dan dianalisis secara deskriptif. Hasil peneltian menunjukan bahwa: 1) Perencanaan program diversifikasi kurikulum dilakukan dengan Identifikasi profil lulusan yang disesuaikan dengan visi dan misi lembaga serta pendidikan islam, Identifikasi keberagaman peserta didik dilakukan dengan asesmen. Serta dalam penyusunan perencanaan pembelajaran sudah memerhatikan berbagai macam aspek. 2) Pelaksanaan program diversifikasi kurikulum menggunakan bahan ajar pesantren dan sudah disediakan oleh lembaga, pelaksanaan pembelajaran sudah melibatkan strategi, metode dan media yang sudah mengikuti perkembangan zaman serta pengembangan potensi siswa, proses pembelajaran sudah sesuai dengan perencanaan, proses pembelajaran dan ketersediaan sarana dan prasarana dalam pembelajaran sudah baik dilihat dari respon siswa, orangtua dan guru. 3) Evaluasi proses diversifikasi kurikulum dengan melihat hasil belajar siswa dan melalui buku penilaian khusus. Evaluasi penilaian pembelajaran sudah memerhatikan tiga aspek yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan. Output dari program diversifikasi ini terciptanya kemampuan peserta didik dalam bahasa, agama dan public speaking yang dapat memfasilitasi untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. 4) Faktor yang mempengaruhi implementasi program diversifikasi kurikulum kualitas pengajar yang sudah kompeten dalam bidangnya, dilakukannya asesmen atau pretest memudahkan proses pelaksanaan pembelajaran, faktor penghambat yaitu kesehatan siswa, motivasi siswa, dan kuantitas guru yang memang terbilang masih kurang

    Model Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan bagaimana model pengembangan kurikulum yang dilaksanakan pada program studi Pendidikan Agama Islam dan pada Mata Kuliah Pengantar Studi Islam Proses pengembangan tujuan pada pengembangan kurikulum pendidikan agama islam dilakukan dengan memokuskan pada profil guru PAI yang professional kompetitif, Perumusan konten pembelajaran pada prodi PAI dengan membagi tiga kompetensi keahlian yaitu dasar, utama dan pendukung. Pengembangan metode lebih fleksibel dimana program studi memberikan wewenang kepada dosen dan tenaga pengajar dalam mengembangkan metode pembelajaran, Pengembangan komponen evaluasi pada tingkat program studi dilaksanakan dengan melihat umpan balik alumni dan daya serap masyarakat. Model Pengembangan Kurikulum yang dilaksanakan mengadopsi model D. K Wheeler dan perpaduan antara Top Down dan Grass Root atau biasa kita sebut Eklektik. Sementara dalam proses pengembangan kurikulum pada mata kuliah Pengantar Studi Islam menggunakan konsep Eklektik dalam pelaksanaanya dimana Konsepsi Eklektik ini memadukan antara konsep proses kognitif, konsep rekonstruksi sosial serta konsepsi teknologi. Prosedur pengembangan kurikulum mata kuliah pengantar studi islam menggunakan model pertengahan diantara kontinum kurikulum. Tujuan Pembelajaran di lakukan sebagai turunan capaian pembelajaran, materi yang disusun disusun berdasarkan simple to complex, metode yang digunakan berada pada kontinum ekspositori dan discoveri, evaluasi yang digunakan dalam mata kuliah pengantar studi islam adalah dengan tes maupun non tes. Kata Kunci: Pengembangan Kurikulum; Model Pengembangan Kurikulum; Pendidikan Agama Islam   Abstract This study aims to explain how the curriculum development model is implemented in the Islamic Religious Education study program and in the Introduction to Islamic Studies Course. The process of goal development in the development of the Islamic religious education curriculum is carried out by focusing on the profile of competitive professional PAI teachers, Formulation of learning content in PAI study programs. by dividing three skill competencies, namely basic, main and supporting. Development of a more flexible method where the study program gives authority to lecturers and teaching staff in developing learning methods. Development of evaluation components at the study program level is carried out by looking at alumni feedback and community absorption. The Curriculum Development Model implemented adopted the D. K Wheeler model and a combination of Top Down and Grass Root or what we call Eclectic. Meanwhile, in the process of curriculum development in the Introduction to Islamic Studies course, the Eclectic concept is used in its implementation, where the Eclectic Conception combines the concept of cognitive processes, the concept of social reconstruction and the conception of technology. The procedure for developing curriculum for introductory Islamic studies courses uses an intermediate model between the curriculum continuum. Learning objectives are carried out as a derivative of learning outcomes, the material is arranged based on simple to complex, the method used is on the expository and discoveri continuum, the evaluation used in introductory Islamic studies courses is by test or non-test

    Penerapan metode Team Games Tournament (TGT) dengan media teka-teki silang untuk meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi Pembaruan Islam : penelitian quasi eksperimen pada kelas XI MIPA SMA Karya Budi Cileunyi Bandung

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh masalah yang menunjukkan kurangnya pemahaman siswa terhadap pembelajaran PAI khususnya pada aspek SKI. Kondisi pembelajaran yang tidak kondusif, menyebabkan rendahnya Pemahaman siswa. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman siswa dengan menggunakan metode pembelajaran Team Games Tournament (TGT) dengan Media Teka-Teki Silang,pemahaman siswa dengan menggunakan metode pembelajaran konvensional serta pengaruh metode pembelajaran TGT dengan Media Teka-Teki Silang terhadap pemahaman siswa di kelas XI MIPA SMA Karya Budi Cileunyi. Metode penelitian ini adalah metode penelitian Quasi Experiment. Metode pembelajaran TGT dengan Media Teka-Teki Silang merupakan metode pembelajaran yang dilakukan berkelompok 4-5 siswa secara heterogen dengan menggunakan media Teka-Teki Silang untuk memudahkan proses pembelajaran. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa pemahaman siswa dengan menggunakan metode pembelajaran TGT dengan Media Teka-Teki Silang pada kelas eksperimen diinterpretasikan tinggi sebesar 0,77. Sementara itu hasil pemahaman siswa pada kelas kontrol diinterpretasikan sedang yaitu sebesar 0,66. Adapun pengaruh hasil perhitungan N-gain yaitu sebesar 0,77, angka tersebut termasuk pada kategori tinggi yang berarti pengaruh metode pembelajaran TGT dengan Media Teka-Teki Silang terhadap pemahaman siswa memiliki pengaruh yang tinggi. ABSTRACT This observation against the background of the problems of unconfident from students comprehension to the islamic religion learning, particularly islamic cultural history aspects. The condition of learning that is not condusive, will cause to low the student comprehensions. The purpose of this resarch is to know the student comprehension that used Team Games Tournament (TGT) learning method with the crossword puzzle media, the reality of student comprehension that used conventional learning method and the influence of TGT learning method with the crossword puzzle media to the student comprehension of XI Mathematics Sains Karya Budi senior high school. The method of this research is the Quasi Eksperimen method. The learning method of TGT with crossword puzzle media is the learning method which is done in the groups. 4 – 5 students heteregeneously that used the crossword puzzle media to make the learning process easily. Based on the result of the reaserch can be known that the comprehension student that used TGT with crossword puzzle media the high interpretation. It is obtained amount 0,77. Meanwhile the result of student comprehension to control class amount 0,66 and in the middle of interpretations. The influence that based on N-Gain Calculation amount 0,77. The calculation is in high categorized it means that inflence TGT with crossword puzzle media have high influence
    corecore