107 research outputs found

    Heritabilitas dan Kemajuan Genetik Harapan Karakter Agronomi Cabai Rawit (Capsicum frutescens L.) Habitus Tegak Hasil Seleksi Massa

    Get PDF
    Produksi cabai rawit di Indonesia sejak tahun 2011 hingga 2015 telah mengalami peningkatan, namun belum mampu mencukupi kebutuhan pasar, sehingga menyebabkan harga cabai menjadi fluktuatif. Upaya peningkatan produksi dapat dilakukan dengan penggunaan varietas unggul. Salah satu tahapan dalam perakitan varietas unggul adalah dengan seleksi. Agar seleksi efektif perlu mengetahui nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menduga nilai heritabilitas dan kemajuan genetik harapan karakter agronomi cabai rawit habitus tegak serta mendapatkan tanaman cabai yang memiliki hasil tinggi. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Universitas Brawijaya di Desa Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Malang pada bulan Maret hingga Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan metode pengamatan single plant dengan menanam 20 aksesi dan Varietas PELITA. Hasil  penelitian menunjukkan bahwa karakter kualitatif yang memiliki keseragaman terdapat pada karakter warna daun, warna mahkota bunga dan posisi tangkai bunga. Sedangkan karakter kualitatif yang beragam terdapat pada karakter tipe tumbuh tanaman, bentuk daun, posisi putik terhadap benang sari saat bunga mekar sempurna, bentuk pangkal buah, bentuk ujung buah, warna buah muda dan warna buah masak. Nilai heritabilitas tinggi pada semua karakter kecuali panjang buah, berat per buah dan berat 1000 biji. Sedangkan nilai kemajuan genetik harapan tinggi pada semua karakter kecuali panjang buah, berat 1000 biji dan berat per buah

    Keragaan Beberapa Galur Marigold (Tagetes erecta L.) di Dataran Tinggi

    Get PDF
    Tanaman marigold (Tagetes erecta L.) adalah tanaman bunga hias dan digunakan dalam upacara keagamaan. Selain itu, bunganya yang berwarna kuning atau jingga mengandung karotenoid yang diminati untuk industri fitofarmaka dan pewarna makanan. Meningkatnya permintaan bunga marigold menyebabkan perlunya dilakukan pemuliaan tanaman untuk meningkatkan produksi untuk memenuhi tingkat permintaan tersebut. Salah satu langkah dalam pemuliaan tanaman adalah pelepasan varietas baru dengan sifat yang diinginkan. Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi keragaan 4 galur tanaman marigold yang berpotensi untuk dilepas sebagai varietas baru di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan pada Januari – Juni 2018 di lahan milik PT BISI International Tbk., Pujon, Malang dengan ketinggian ±1.050 meter diatas permukaan laut. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok dengan perlakuan genotipe yang terdiri dari 4 galur potensial yaitu MG 17010, MG 17011, MG 17013, dan MG 1704 serta 3 varietas pembanding yaitu MG 8001, Rose 1602 dan Casanova. Analisis data kuantitatif menggunakan analisis ragam dengan taraf 5% dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata Jujur dengan taraf 5%. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa produktivitas keempat galur yang diuji tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan varietas pembanding. Galur MG 17014 menunjukkan performa diameter bunga yang berbeda nyata dari galur MG 17010 dan varietas pembanding MG 8001 dan dapat bersaing dengan varietas pembanding Casanova. Masing-masing galur memiliki karakteristik yang berbeda dengan perbedaan karakter tinggi tanaman dan warna bunga sebagai penciri utamanya

    Uji Daya Hasil Beberapa Genotipe Brokoli (Brassica oleracea var. italica L.) di Dataran Tinggi

    Get PDF
    Tanaman Brokoli adalah jenis tanaman sayuran dataran tinggi yang dimanfaatkan bagian bunganya karena memiliki banyak khasiat untuk kesehatan. Permintaan masyarakat yang cukup tinggi terhadap brokoli membuat adanya upaya peningkatan hasil produksi brokoli. Uji daya hasil merupakan salah satu tahapan dalam pemuliaan tanaman sebelum melepaskan varietas baru. Upaya tersebut dimulai dari penggunaan benih varietas unggul yang didapatkan dari hasil program pemuliaan. Salah satu tahapnya yakni, melalui uji daya hasil agar didapatkan informasi mengenai potensi hasil dan sifat-sifat unggul dari beberapa genotipe yang akan diuji. Tujuan dari penelitian ini, yaitu untuk mengetahui keragaan karakter kuantitatif dan kualitatif beberapa genotipe brokoli yang diuji serta mendapatkan yang berdaya hasil tinggi dibandingkan dengan varietas pembanding. Penelitian dilaksanakan dari bulan Desember 2017 sampai dengan bulan Maret 2018 di lahan milik PT. BISI International Tbk Farm Pujon, Malang pada ketinggian 1.050 meter di atas permukaan laut. Berdasarkan hasil penelitian, pengaruh genotipe berbeda nyata terhadap hampir semua karakter kecuali pada jumlah daun, panjang dan lebar daun, serta panjang dan diameter bunga. Penampilan setiap karakter dipengaruhi oleh faktor genetik yang dimiliki masing masing nomor genotipe dan juga faktor lingkungan. Sifat-sifat unggul yang diharapkan salah satunya ditinjau dari karakter potensi hasil, nomor genotipe BL 17001 menunjukkan potensi hasil yang tinggi dibandingkan dengan BL 17002, BL 16075 dan varietas pembandingnya yaitu Lucky. Selain itu BL 17001 juga didukung dengan sifat penciri jumlah cabang yang sedikit dan bentuk bunga seperti kubah berwana hijau gelap

    Uji Daya Hasil Pendahuluan Tujuh Galur Harapan Cabai Besar (Capsicum annuum L.) Tipe Tegak Generasi F7 di Dataran Rendah

    Get PDF
    Cabai besar (Capsicum annuum L.) merupakan komoditas unggulan yang memiliki nilai ekonomi tinggi. Produktivitas cabai besar di Indonesia masih tergolong rendah yaitu hanya 8.35 ton ha-1sedangkan potensi hasil dapat mencapai 20 – 40 ton ha-1. Selain perbaikan kondisi lingkungan, upaya peningkatan produktivitas cabai besar dalam dilakukan dengan perakitan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hasil tujuh galur harapan cabai besar generasi F7 tipe tumbuh tegak di dataran rendah, dan mengetahui nilai keragaman genotipe, keragaman fenotipe tujuh galur harapan cabai besar generasi F7tipe tumbuh tegak di dataran rendah. Penelitian dilaksanakan di Agro Techno Park Brawijaya, kecamatan Kromengan, kabu-paten Malang pada bulan April–Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan rancangan acak kelompok (RAK) dengan tujuh galur harapan cabai besar generasi F7hasil persilangan TW2 x PBC473 sebagai perlakuan dan varietas Perwira sebagai varietas pembanding. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat galur harapan yang memiliki potensi hasil lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding, namun terdapat tiga galur harapan yang mempunyai potensi sebanding dengan varietas pembanding di dataran rendah. Nilai koefisien keragaman fenotip dan koefisien keragaman fenotip pada galur harapan menunjukkan kriteria sempit

    Uji Daya Hasil Tanaman Sawi Putih (Brassica rapa L.Ssp. pekinensis) di Dataran Tinggi

    Get PDF
    Sawi putih merupakan salah satu jenis sayuran daun yang disukai oleh konsumen Indonesia dan memiliki kandungan pro vitamin A, asam askorbat, dan serat yang tinggi. Selain itu, rasanya yang gurih membuatnya menjadi menu utama dalam berbagai hidangan sayuran. Selain itu, petani juga menginginkan varietas yang berdaya hasil tinggi dan mampu beradaptasi di dataran tinggi. Upaya perakitan varietas unggul perlu melalui pengujian daya hasil. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daya hasil calon varietas tanaman sawi putih di dataran tinggi. Penelitian dilaksanakan pada 15 Desember 2017 sampai dengan 12 Maret 2018 di Kebun Percobaan PT. BISI International, Tbk.Farm Pujon. Bahan yang digunakan antara lain: benih sawi putih, calon varietas CC14004 dan CC14007, serta empat varietas pembanding yaitu, Excellent, Eikun, Deli CR, dan Sitara. Data dianalisis meng-gunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 4 ulangan. Karekter yang diamati yaitu, kuantitatif dan kualitatif. Hasil pene-litian menunjukkan bahwa calon varietas CC14004 memiliki hasil berat segar per krop, berat segar per plot, dan produksi per hektar berbeda nyata dengan calon varietas CC14007 dan Sitara. Calon varietas CC14004 memiliki warna daun yang hijau dengan bentuk daun narrow obovate serta tekstur daun yang sangat renyah. Potensi hasil calon varietas CC14004 dapat dikembangkan menjadi varietas unggul

    KERAGAMAN GENETIK DAN TINGKAT STERILITAS TEPUNG SARI PADA 50 GENOTIP PADI CALON GALUR MANDUL JANTAN

    Get PDF
    Padi hibrida yang dilepas di Indonesia dirakit dengan menggunakan sistem tiga galur yaitu galur mandul jantan (GMJ atau galur A), galur pelestari (maintainer atau galur B) dan tetua jantan yang sekaligus berfungsi sebagai pemulihan kesuburan (restorer atau galur R). Galur Mandul Jantan (GMJ) atau Cytoplasmic Male Sterile (CMS) adalah satu komponen yang penting dalam perakitan padi hibrida. Penelitian ini bertujuan : 1. Untuk mengetahui keragaman genetik pada 50 genotip calon galur mandul jantan (GMJ), 2. Untuk mengetahui tingkat sterilitas tepung sari pada 50 genotip calon galur mandul jantan (GMJ), 3. Untuk mengetahui calon GMJ terbaik berdasarkan pengamatan kuantitatif dan kualitatif sehingga dapat dikembangkan untuk perakitan galur GMJ. Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Tunggulwulung, Kecamatan Lowokwaru, Malang pada bulan Januari – Mei 2014. Pada penelitian ini menggunakan Rancangan Augmented Design dengan 50 calon GMJ tanpa ulangan dan 7 GMJ pembanding diulang 3 kali. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat keragaman karakter kuantitatif antar calon GMJ. Dari hasil uji sterilitas tepung sari diperoleh 33 genotip calon GMJ yang tingkat sterilitasnya 100%. Dari hasil uji Least Significant Increase (LSI) diperoleh 14 calon GMJ. Dan diperoleh 10 calon GMJ terbaik berdasarkan karakter seleksi dan uji sterilitas tepung sari. Kata kunci : Keragaman Genetik, Sterilitas Tepung Sari, Galur Mandul Jantan, Padi Hibrida

    Keragaman Karakter Morfologi dan Karakter Agronomi 23 Genotipe Mentimun (Cucumis sativus L.) Tipe Japanese dan 3 Genotipe Tipe Beit Alpha

    Get PDF
    Pemanfaatan mentimun dipengaruhi oleh perbedaan karakter buah. Salah satu tipe mentimun yang umum digunakan untuk acar adalah tipe beit alpha, sedangkan tipe japanese tergolong mentimun yang dikonsumsi segar. Kedua tipe diatas merupakan tanaman mentimun yang dibudidayakan di dataran tinggi negara sub-tropis, sedangkan permintaan pasar mentimun tersebut meliputi negara-negara tropis. Berdasarkan hal tersebut perlu adanya varietas unggul kedua tipe mentimun diatas yang dapat dibudidayakan pada negara-negara tropis. Adanya keragaman pada karakter morfologi dan agronomi memberikan informasi terkait sifat-sifat yang dapat terekspresi dengan baik sehingga seleksi yang akan dilakukan lebih efektif. Penelitian bertujuan untuk mengetahui nilai duga keragaman karakter morfologi dan agronomi pada 23 genotipe  mentimun jaanese dan 3 genotipe tipe beit alpha. Penelitian dilaksanakan di greenhouse PT BISI International, Tbk. Farm Kencong yang berlokasi di Desa Senowo, Kencong, Kecamatan Kepung, Kediri, Jawa Timur pada bulan Januari - April 2020. Penelitian menggunakan metode observasi dan data hasil pengamatan yang bersifat kualitatif dianalisis secara deskriptif yang keragamannya ditampilkan dalam bentuk presentase dalam populasi, sedangkan data kuantitatif dianalisis dengan pendugaan keragaman genetik dan keragaman fenotipe. Hasil penelitian didapatkan bahwa 23 genotipe  mentimun tipe japanese dan 3 genotipe  mentimun tipe beit alpha memiliki keragaman genetik dan fenotipe yang sempit. Berdasarkan karakter agronomi dan morfologi didapatkan genotipe 2010 012 dan 2010 027 merupakan genotipe terbaik pada tipe japanese dilihat dari variabel panjang buah, diameter buah, bobot buah, umur berbunga dan beberapa karakter morfologi yang sesuai dengan kriteria pasar dan genotipe 2010 017 merupakan genotipe pada tipe beit alpha terbaik dilihat dari variabel yang sama

    UJI KETAHANAN 14 GALUR CABAI BESAR (Capsicum annuum L.) TERHADAP PENYAKIT ANTRAKNOSA (Colletotrichum spp) DAN LAYU BAKTERI (Ralstonia solanacearum)

    Get PDF
    Permasalahan pada tanaman cabai (Capsicum annuum L.) adalah penyakit antraknosa dan layu bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat ketahanan 14 galur cabai terhadap penyakit antraknosa, layu bakteri dan karakter komponen hasil. Penelitian dilaksanakan di desa Gesingan, kecamatan Pujon, kabupaten Malang pada bulan Januari – Juli 2014. Bahan yang digunakan adalah 14 galur cabai besar asal dari lokal dan Introduksi. Penelitian disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, kejadian penyakit layu bakteri pada masing-masing galur memiliki kriteria tahan dengan kisaran 3,33 %-13,06 %. Untuk penyakit antraknosa galur yang memiliki kriteria moderat yaitu galur 119.1.4 (21,63) dan 114.11.5. (20,20 %). Kemudian kriteria tahan terdapat pada galur 118.6 (10,72 %) dan 053.30.6 (10,13 %). Kriteria sangat tahan dengan rerata kejadian penyakit yang terendah yakni galur 055.1 (1,14 %). Karakter Komponen hasil tertinggi untuk panjang buah; diameter buah; panjang tangkai buah; bobot/buah; bobot buah/tanaman dan jumlah buah/tanaman berturut-turut terdapat pada galur 116.7.2 dan galur 051.20.1. Uji ketahanan penyakit antraknosa dan layu bakteri menunjukkan kriteria ketahanan yang berbeda pada galur yang diuji. Kata kunci: Cabai besar, Galur, Antraknosa, Layu Bakteri, Komponen Hasil

    Uji Daya Hasil Beberapa Hibrida Jagung Manis (Zea mays var.saccharata Strurt)

    Get PDF
    Jagung manis (Zea mays var. saccharata Strurt) merupakan komoditas holtikultura yang memiliki kandungan gula tinggi dibanding jenis jagung lainnya. Berdasarkan data BPS SUSENAS (2017) kebutuhan konsumsi jagung manis pada tahun 2012 hingga 2014 terus meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari potensi hasil dan mendapatkan karakter penunjang penampilan yang sesuai tipe ideal pada calon varietas hibrida jagung manis. Penelitian dilakukan bulan Februari - Mei 2019 di Lahan PT. Bisi International, Tbk. Desa Pandesari, Kecamatan Pujon, Kabupaten Malang. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) delapan perlakuan dengan empat ulangan. Bahan yang digunakan yaitu dua calon varietas hibrida (16ES008 dan 16ES005) dan enam varietas jagung manis komersial sebagai pembanding ( Prima, Bonanza 1, Master Sweet, Bonanza 9, asia 86 dan Sweet Lady). Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan analisis ragam (Uji F) dengan taraf 5% dan di uji lanjut menggunakan uji BNJ. Calon hibrida 16ES008 dan 16ES005 memiliki potensi hasil setara dengan varietas Prima, Bonanza 1, Master Sweet , Bonanza 9 dan Asia 86. Calon hibrida 16ES008 memiliki nilai karakter penunjang penampilan yang tertinggi dan setara dengan varietas Master Sweet. Calon hibrida 16ES008 memiliki karakter penunjang penampilan yang baik yaitu tinggi tanaman, tinggi letak tongkol, jumlah biji perbaris, jumlah baris pertongkol, diameter tongkol, diameter janggel, bobot tongkol tanpa klobot, bobot tongkol dengan klobot. Calon hibrida 16ES008 sangat prospektif dikembangan untuk kebutuhan konsumen

    Uji Daya Hasil Delapan Galur Harapan Cabai Besar (Capsicum Annuum L.) Generasi F6 Tipe Kompak di Dataran Rendah

    Get PDF
    Cabai besar merupakan tanaman horti-kultura yang dimanfaatkan buahnya dan merupakan komoditas hortikultura dengan tingkat permintaan pasar yang tinggi di masyarakat. Produktivitas cabai besar (Capsicum annuum L.) di Indonesia tergolong rendah yaitu 8.47 ton ha-1, sedangkan potensi produksinya bisa mencapai 20–30 ton ha-1. Upaya me-ningkatkan produktivitas cabai besar adalah menggunakan varietas unggul berdaya hasil tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji daya hasil, mengetahui keragaman genotip, keragaman fenotip dan menduga nilai heritabilitas dari delapan galur harapan cabai besar (Capsicum annum L.) generasi F7 tipe kompak di dataran rendah. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Percobaan Percobaan Agroekotechno Park Universitas Brawijaya, Jatikerto, Kecamatan Kromengan, Kabupaten Malang. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April - Oktober 2017. Penelitian ini menggunakan Ranca-ngan Acak Kelompok (RAK) dengan delapan (8) galur harapan cabai besar generasi F7 hasil persilangan TW2 X PBC 473 sebagai perlakuan dan varietas Trisula sebagai varietas pembanding. Hasil pene-litian menunjukkan bahwa terdapat lima (5) galur cabai besar yang memiliki nilai daya hasil yang lebih tinggi dibandingkan varietas pembanding, galur-galur yang di uji menunjukkan kategori nilai koefisien keragaman genetik dan fenotip yang sempitkecuali bobot buah total per tanaman
    • …
    corecore