16 research outputs found

    RANCANGAN TEKNIS SISTEM PENYALIRAN TAMBANG PADA PENAMBANGAN BATU ANDESIT DI CV. HANDIKA KARYA, DESA HARGOREJO, KABUPATEN KULON PROGO, D. I. YOGYAKARTA

    Get PDF
    CV. Handika Karya merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pertambangan Andesit. Perusahaan tersebut terletak di Desa Hargorejo, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. CV. Handika Karya mempunyai luasan sebesar 30 Ha. Sistem penambangan yang diterapkan oleh perusahaan ini adalah sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Sistem penambangan dengan metode kuari yang diterapkan, akan sangat berpengaruh dengan keadaan iklim dan cuaca secara langsung, terutama pada musim hujan. Pada saat musim hujan, air hujan maupun air limpasan akan langsunh masuk ke front penambangan. Keadaan tersebut dapat menyebabkan kerusakan pada jalan tambang dan terjadi genangan air pada area penambangan jika tidak ditangani dengan baik. Berdasarkan analisis data curah hujan pada tahun 2011-2020, diperoleh nilai curah hujan rencana 129,266 mm/hari, intensitas curah hujan 44,812 mm/jam dengan periode ulang hujan 3 tahun dan resiko hidrologi sebesar 86,83%. Luas daerah tangkapan hujan di lokasi penelitian adalah sebesar 63799,4m2 atau 0,06km2. Sedangkan untuk debit air tambang maksimalnya adalah sebesar, QDTH = 0,4928 m3/detik. Pembuatan saluran terbuka dan kolam pengendapan menggunakan Backhoe Komatsu PC-200. Terdapat satu saluran terbuka di dalam rancangan teknis ini. Saluran terbuka mengalirkan akumulasi air limpasan dari daerah tangkapan hujan. Saluran terbuka mempunyai bentuk trapesium dengan dimensi dimensi sebagai berikut: panjang (L) = 534 m, lebar dasar saluran (B) = 1,1 m, lebar bagian atas (b) = 1,8 m, kedalaman air (h) = 0,7 m, kedalaman saluran (d) = 0,8 m, panjang dinding (a) = 0,8 m. Dimensi saluran tersebut adalah hasil dari pembulatan perhitungan, dikarenakan untuk memudahkan pembuatan aktual di lapangan. Dengan dimensi tersebut, didapat debit maksimal yang bisa ditampung adalah sebesar 0,7026 m3/detik. Kolam pengendapan hasil rancangan adalah berbentuk persegi panjang, dengan memiliki 3 buah kompartemen, lebar kolam (b) = 12 m, dan kedalaman (h) = 5 m. Kolam pengendapan memiliki panjang kolam total 46,3 m, luas 555,9 m2, volume = 2559,5 m3, dan perlu dilakukan pembersihan setiap 112 hari sekali

    Analisis Ekonomi Alat Gali Kobelco Sk 200-10 Di Tambang Sirtu Cv. Empat Lima Muda, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta

    Get PDF
    CV. Empat Lima Muda, sebagai perusahaan pertambangan pasir batu di Daerah Istimewa Yogyakarta, belummemiliki perhitungan rinci mengenai biaya alat gali. Hal ini berakibat pada kegiatan pertambangan yang kurangoptimal. Oleh karena itu, perlu adanya analisis secara ekonomis mengenai alat gali excavator backhoe KobelcoSK 200-10 (objek) yang digunakan oleh CV. Empat Lima Muda untuk menghasilkan rekomendasi kegiatanpenggalian yang optimal. Penelitian ini akan menganalisis produktivitas dan biaya produksi dari penggunaanobjek. Penggunaan alat mekanis tersebut terdiri dari penggunaan sebagai alat gali dan alat gali-muat secaraswakelola dan sewa. Berdasarkan perhitungan produktivitas, diperoleh produktivitas objek sebagai alat gali, baiksecara swakelola maupun sewa, sebesar 112,9283 ton/jam. Untuk penggunaan alat tersebut sebagai alat galimuat,baik secara swakelola maupun sewa, diperoleh produktivitas sebesar 72,4250 ton/jam. Berdasarkanperhitungan biaya kepemilikan dan biaya operasional, diperoleh total biaya objek sebagai alat gali secaraswakelola sebesar Rp819.730,04/jam, sedangkan secara sewa, diperoleh total biaya sebesar Rp959.865,02/jam.Untuk penggunaan alat tersebut sebagai alat gali-muat secara swakelola, diperoleh total biaya sebesarRp409.865,02/jam, sedangkan secara sewa, diperoleh total biaya sebesar Rp550.000/jam. Berdasarkanperhitungan biaya produksi per ton, diperoleh biaya objek sebagai alat gali secara swakelola sebesarRp7.258,85/ton, sedangkan secara sewa, diperoleh biaya sebesar Rp8.499,77/ton. Untuk penggunaan alattersebut sebagai alat gali-muat secara swakelola, diperoleh biaya sebesar Rp5.659,16/ton, sedangkan secara sewa,diperoleh biaya sebesar Rp7.594,06/ton. Maka, didapatkan biaya produksi terendah, yaitu penggunaan objeksebagai alat gali-muat secara swakelola

    Kajian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Penambangan Batu Andesit Di PT. Mineral Daya Gemilang Kecamatan Girimulyo Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogy

    Get PDF
    PT. Mineral Daya Gemilang berlokasi di Desa Jatimulyo, Kecamatan Girimulyo , Kabupaten Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Perusahaan ini bergerak pada usaha pertambangan Andesit menggunakan sistem tambang terbuka dengan metode kuari. Kegiatan yang dilakukan adalah pembongkaran, pemuatan, dan pengangkutan. Setiap tahapan yang dilaksanakan memiliki potensi bahaya yang dapat berisiko mengakibatkan kecelakaan yang terjadi karena tindakan tidak aman dan kondisi tidak aman. Penelitian yang dilakukan pada lokasi penambangan PT. Mineral Daya Gemilang diperoleh persentase tindakan tidak aman sebesar 58,34% dan kondisi tidak aman sebesar 41,6%. Untuk menghindari dan mengurangi risiko yang dapat terjadi maka diperlukan manajemen risiko yaitu dengan identifikasi bahaya (hazard identification), penilaian risiko (risk assessment), serta pengendalian risiko (risk control). Identifikasi bahaya pada penelitian ini dilakukan di kegiatan pembongkaran dan pengangkutan untuk selanjutnya diketahui hasil penilaian risiko serta pengendalian yang dapat digunakan. Dari hasil penelitian tersebut pada kegiatan penambangan PT. Mineral Daya Gemilang didapatkan 38,46% tingkat risiko rendah, 46,15% risiko sedang, 15,39% risiko tinggi. Dari hasil risiko tersebut ditentukan pengendalian risiko untuk mengurangi dan menghilangkan potensi tersebut.. Untuk menjamin keselamatan dan Kesehatan pekerja selain dengan adanya manajamen risiko juga diterapkan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja oleh PT. Mineral Daya Gemilang yaitu penyediaan Alat Pelindung Diri sesuai dengan jumlah pekerja, pemasangan rambu-rambu, Pemeliharaan dan Perawatan Harian (P2H), dan Safety Talk. Namun dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal sehingga

    Rencana Reklamasi Lahan Bekas Penambangan CV Jati Kencana, di Desa Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

    Get PDF
    Rencana reklamasi yang dilakukan CV Jati Kencana meliputi penataan lahan, penanggulangan erosi, serta revegetasi. Penataan lahan dilakukan dengan meratakan lapisan tanah penutup 85cm khususnya pada dasar kuari serta dibuat miring mengarah ke saluran air dengan kemiringan ± 1%. Selanjutnya pada lereng akan dibuat teras bangku yang dilengkapi dengan saluran air dan tanggul. Penataan lahan pada dasar kuari dilakukan dengan menggunakan bulldozer Komatsu D85EX dengan produksi satu alat bulldozer sebesar 2.184LCM/hari, sedangkan pada jenjang menggunakan excavator Caterpillar 320 D dengan produksi satu alat excavator sebesar 643,9LCM/hari. Waktu yang dibutuhkan untuk mengatur bentuk lahan pascatambang adalah 87 hari. Penataan tanah pucuk dilakukan dengan sistem pot dengan dimensi (0,75x0,75x0,75)m dengan munjung 0,25m. Jumlah lubang tanam sebanyak 2.412 lubang dikerjakan selama 19 hari. Pengendalian erosi dan sedimentasi dilakukan dengan mengkombinasikan metode mekanik dan vegetatif. Pengendalian erosi secara mekanik dilakukan dengan pembuatan teras bangku dan pembuatan saluran air, sedangkan pengendalian erosi secara vegetatif dilakukan dengan revegetasi tanaman sengon laut sebanyak 2.412 tanaman dan cover crop berupa rumput vetiver sebanyak 1.800 tanaman. Pembuatan saluran air berbentuk trapesium dengan kemiringan sisi 60? dikerjakan selama 15 hari. Revegetasi dilakukan dengan penanaman tanaman sengon laut dengan jarak tanam (4x4)m dan covercrop berupa rumput vetiver dengan jarak tanam (0,3x0,3)m. Setelah dilakukan reklamasi terjadi penurunan laju erosi dari 2.298,59ton/ha/th(Kelas V, sangat berat) pada jenjang sebelah timur dan utara menjadi 16,72ton/ha/th (Kelas I, sangat ringan) dan 2.556,55ton/ha/(Kelas V, sangat berat) pada jenjang sebelah barat menjadi 18,07ton/ha/th (Kelas I, sangat ringan

    Kajian Teknis Produktivitas Alat Muat Dan Alat Angkut Pada Stockpile Bijih Nikel Di PT. Nusajaya Persadatama Mandiri, Site Matarape Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah

    Get PDF
    PT. Nusajaya Persadatama Mandiri yang merupakan owner dari PT. Ghetsemani Indah, WAS, dan BSA adalah perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan bijih Nikel. PT. Nusajaya Persadatama Mandiri menggunakan sistem penambangan tambang terbuka dengan metode Open Pit Selective Mining. Kegiatan utama pada penambangan tersebut terdiri dari pengupasan lapisan tanah penutup, pembongkaran, pemuatan dan pengangkutan bijih Nikel dari lokasi penambangan Pit A dan Pit B menuju Stockpile yang berada di luar pit penambangan dilanjutkan pemuatan dan pengangkutan menuju kapal tongkang/Jetty. Pengangkutan Bijih Nikel menuju Stockpile dilakukan untuk pemisahan bijih nekel sesuai kadar Ni hasil dari pemisahan kadar Ni di stockpile tersebut akan diangkut dan muat di kapal tongkang. Alat mekanis yang dibutuhkan dalam kegiatan pengangkutan bijih Nikel dari stockpile menuju kapal tongkang adalah alat gali muat dan alat angkut. Kombinasi alat mekanis yang digunakan adalah 1 alat gali muat excavator Caterpillar dan 8 alat angkut Dump Truck Quester CWE 370. Permasalahan yang terjadi adalah belum tercapainya target produksi pada alat angkut sebesar 100.000 ton/bulan. Berdasarkan hasil penelitian, kemampuan produksi alat muat saat ini adalah 171.154 ton/bulan tercapai sebesar 171% dari target produksi dan kemampuan produksi alat angkut saat ini adalah 91.834 ton/bulan tidak tercapai sebesar 91,8% dari target produksi. Maka dari itu, perlu dilakukan optimalisasi kerja alat muat dan alat angkut sehingga dapat mencapai target produksi yang diinginkan. Upaya peningkatan produksi alat mekanis dapat dilakukan dengan cara perbaikan waktu kerja efektif, dengan meminimalkan hambatan kerja yang dapat ditekan

    Rencana Reklamasi Lahan Bekas Penambangan CV Jati Kencana, di Desa Karangjati, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang

    Get PDF
    Reclamation plans CV Jati Kencana include land management, erosion and sedimentation, and revegetation. Arrangement of the land is done by leveling the layer of cover soil about 85 cm, especially on the base of the quartz and made oblique leads to the water channel with a slope of 1%. Further on the slopes will be made a porch bench equipped with water channels and embankments. Arrangement of land on the basis of quarry is done by using Komatsu D85EX bulldozer with production of one tool of bulldozer 2,184LCM / day, while at level using excavator Caterpillar 320 D with production of one excavator of 643,9LCM / day. The time required to regulate post-mining landform is 87 days. Arrangement of top soil is done with pot system with dimension (0,75x0,75x0,75) m with munjung 0,25 m. The number of planting holes totaling 2,412 holes was done for 19 days. Control of erosion and sedimentation is done by combining mechanical and vegetative methods. Mechanical erosion control is carried out by making terracing bench and drainage making, while vegetative erosion control is done by revegetation of 2,412 plants of marine plants and cover crop of 1,800 vetiver grass. The construction of a trapezoidal waterway with a 60 ° side slope is done for 15 days. Revegetation is done by planting the marine sengon plant with spacing (4x4) m and the covercrop of vetiver grass with plant spacing (0,3x0,3) m.After reclamation there was a decrease in the rate of erosion from 2,298.59ton/ha/yr (Class V, very heavy) at the east and north level to 16.72ton/ha/yr (Class I, very light) and 2,556.55ton/ha/yr (Class V, very heavy) at the west level to 18.07ton/ha/yr (Class I, very light

    RENCANA BIAYA REKLAMASI LANGSUNG PROGRAM PASCATAMBANG LAHAN BEKAS TAMBANG DI CV. EMPAT JAYA, KECAMATAN PONJONG, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

    Get PDF
    CV. Empat Jaya merupakan perusahaan tambang batugamping yang berlokasi di Desa Kentheng dan Karangasem Barat, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Berakhirnya kegiatan pertambangan mengakibatkan dampak-dampak negatif khususnya kerusakan lingkungan sehingga diperlukan rencana biaya reklamasi pascatambang. Hal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa biaya yang dibutuhkan dalam upaya mengurangi dampak negatif dari berakhirnya kegiatan pertambangan. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung biaya pembongkaran, biaya penatagunaan lahan, biaya penebaran tanah pucuk, dan biaya revegetasi dalam kegiatan reklamasi program pascatambang CV. Empat Jaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini secara umum terdiri dari studi literatur untuk mengetahui gambaran umum dan menambah referensi tentang pascatambang, mengumpulkan data pendukung seperti pedoman penyusunan rencana pascatambang berdasarkan undang-undang, pengumpulan data sekunder tentang tinjauan umum wilayah penelitian, pengambilan data dilapangan untuk menentukan profil area yang akan dilakukan reklamasi program pascatambang, dan perhitungan yang berisi tentang rencana dan biaya reklamasi program pascatambang. Rencana biaya reklamasi program pascatambang lahan bekas tambang batugamping CV. Empat Jaya dilakukan di 3 area yaitu tapak bekas tambang, fasilitas pengolahan, dan fasilitas penunjang dimulai dari pembongkaran bangunan, kemudian dilakukan penatagunaan lahan, dan penyebaran tanah pucuk. Setelah itu, dilakukan penanaman tanaman penutup tanah dan penanaman tanaman perintis. Rencana anggaran total biaya reklamasi program pascatambang adalah sebesar Rp 95.070.361,00

    Kajian Rencana Teknis Untuk Pengendalian Erosi Di Waste Dump Serujan Selatan PT Indo Muro Kencana Kabupaten Murung Raya Kecamatan Tanah Siang Provinsi Kalimantan Tengah

    Get PDF
    Kegiatan penambangan emas yang dilakukan oleh PT Indo Muro Kencana menggunakan sistem tambang terbuka (Open Pit). Akibat kegiatan penambangan dilakukan secara terus – menerus, maka pada saat ini telah menimbulkan dampak negatif yaitu adanya degradasi lahan (erosi). Untuk mencegah proses degradasi berlanjut terhadap lingkungan perlu dilakukan cara penambangan yang baik dan benar (Good Mining Practice) dan melakukan upaya reklamasi secara terencana pada lahan bekas penambangan. Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Rancangan teknis penataan lahan yang direkomendasikan untuk mengurangi laju erosi adalah dengan pembuatan teras bangku dengan dimensi yang digunakan single slope 28°, tinggi lereng tunggal 7 meter, overall slope angle 17° dengan ketinggian 30 meter sebagai pengelolaan tanah (P) dan penanaman tumbuhan kacang – kacangan pada timbunan. Digunakan tumbuhan kacang – kacangan. Tumbuhan ini disarankan karena selain mengurangi laju erosi dapat memperbaiki struktur tanah dengan mengikat nitrogen dan menambah bahan organik tanah. Sehingga kondisi tanah dapat menjadi lebih baik dan dapat digunakan untuk tanaman – tanaman lain, sehingga lokasi waste dump tersebut sesuai dengan RTRW Kabupaten Murung Raya yang digunakan sebagai agrowisata atau lokasi pariwisata.Berdasarkan hasil penelitian didapatkan laju erosi pada lokasi timbunan di WIUP PT Indo Muro Kencana (IMK), Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah sebesar 1543,65/ha/tahun termasuk dalam kategori erosi sangat berat. Seterlah dilakukan rancangan teknis penataan lahan, erosi pada lokasi waste dump serujan selatan berkurang menjadi 10,45 ton/ha/tahun, termasuk kategori kelas normal. Kata Kunci: reklamasi; good mining practice; rancangan teknis penataan lahan; waste dump; eros

    KAJIAN TEKNIS PRODUKTIVITAS ALAT GALI MUAT DAN ALAT ANGKUT UNTUK MENCAPAI TARGET PRODUKSI BATU ANDESIT DI PT.ARGA EASTU DESA SANETAN, KECAMATAN SLUKE, KABUPATEN REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH

    Get PDF
    PT. Arga Wastu, merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang penambangan batu andesit yang berlokasi di Desa Sanetan, Kecamatan Sluke,Kabupaten Rembang, Provinsi Jawa Tengah. Lokasi penelititian berada di Kuari Lengis. Sistem Penambangan yang diterapkan oleh  PT. Arga Wastu adalah sistem tambang terbuka. PT Arga Wastu menetapkan target produksi batu andesit uuntuk kuari Lengis adalah sebesar 30.000 ton/bulan. Proses penambangan dilakukan dengan menggunakan alat mekanis 2 unit excavator backhoe Komatsu PC 300-8 melayani 4 unit dump truck Hino Ranger FM260TI dengan jarak maksimum menuju kehooper 1400 m.  Permasalahan yang terjadi adalah belum tercapainya produksi batu andesit dari alat muat dan alat angkut di kuari Lengis.Kemampuan produksi saat ini 21.467,95 ton/bulan, tidak tercapainya produksi ini dikarenakan adanya hambatan kerjabaik yang dapat dihindari maupun yang tidak dapat dihindari.Dengan adanya hambatanhambatan ini akan memperkecil waktu kerja efektif sehingga menyebabkan efisiensi kerja rendah. Upaya peningkatan produksidapat dilakukan dengan cara meningkatkan waktu kerja efektif, penambahan jumlah curah dan penambahan alat angkut.Produktivitas yang dihasilkan dengan cara meningkatkan waktu kerja efektif dan penambahan jumlah curah adalah sebesar31.567,42 ton/bulan, sedangkan produktivitas dengan penambahan jumlah alat angkut adalah sebesar 30.050,75 ton/bulan. PT. Arga Wastu. is a company engaged in the mining industry andesite located in the village Sanetan village, District Sluke looks very compact and with a considerable amount. Andesite needs as a building material at this time quite a lot. Therefore, mineral andesite that is in that location is very good to be developed into an investment activity in the mining sector. Problems that occur at this time is not yet contained detailed data on the number of calculations batuandesit backup, so it needs accurate data through direct observation of the condition of regional geological structure and topography batuandesit deposition and stripping ratio at PT. Arga Wastu to the large reserves calculation. Efforts to do in order to get the total amount batuandesit reserve calculation is the method of Cross Section with guidelines Rule of Nearest Point using AutoCAD software and Quicksurf. The choice of method is based on the nature of Andesite homogeneous, the calculation is simple and easy to understand. Cross Section method selected by considering the excavated material to be studied. Estimated reserves batuandesit in the research area, is limited to the lowest elevation of 15 m above sea level, with overburden thickness of about 15-2 meters

    ANALISIS BEBAN KERJA DAN KELELAHAN KERJA (FATIGUE) DENGAN ALAT L77 LAKASSIDAYA PADA OPERATOR DUMP TRUCK DI PT. SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK KABUPATEN TUBAN, JAWA TIMUR

    Get PDF
    Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan masalah penting dalam setiap proses industri. Termasuk dalam industri pertambangan yang tentu tidak terlepas dari kecelakaan kerja. Salah satu penyebab terjadinya kecelakaan adalah fatigue. Menurut Wignjosoebroto (2008, p.283), kelelahan kerja merupakan suatu kelompok gejala yang berhubungan dengan adanya penurunan efesiensi kerja, keterampilan serta peningkatan kecemasan atau kebosanan. Fatigue merupakan masalah yang serius bagi industri pertambangan, tidak terkecuali di PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. yang memberlakukan sistem kerja 24 jam. Selama kurun waktu dari tahun 2015-2021 terjadi 14 kasus kecelakaan yang disebabkan oleh kelelahan kerja. Ini menjadi masalah yang serius sehingga perlu di analisis penyebab dan upaya perbaikannya. Penelitian ini dilakukan secara survey analitik dengan desain crossectional pada 48 responden. Setiap responden diukur tingkat beban kerja dan kelelahan kerja di saat jam-jam kritis yaitu di shift malam. Beban kerja fisik diukur dengan jumlah denyut nadi dan konsumsi oksigen dan kelelahan kerja akut diukur dengan alat Reaction Timer Lakasidaya L 77 dan untuk kelelahan kerja kronis diukur dengan Subjective Self Rating Test dari Industrial Fatigue Research Committee (IFRC) Jepang yang terdiri dari 30 pertanyaan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan analisis bivariat dengan uji Spearman untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Hasil dari analisis didaptkan identifikasi beban kerja fisik berdasarkan denyut nadi dan konsumsi oksigen menunjukan bahwa dari 48 operator dump truck semuanya tergolong kategori beban kerja fisik ringan (100%). Identifikasi kelelahan kerja kronis menggunakan Subjective Self Rating Test diperoleh bahwa dari 48 operator dump truck yang mengalami kelelahan kerja rendah sebanyak 1 orang (2%), dan operator dump truck yang mengalami kelelahan kerja sedang sebanyak 47 orang (98%). Identifikasi kelelahan kerja akut menggunakan alat reaction timer L77 Lakassidaya diperoleh bahwa dari 48 operator dump truck yang tidak mengalami kelelahan (normal) sebanyak 14 orang (29%), operator dump truck yang mengalami kelelahan ringan sebanyak 29 orang (61%), operator dump truck yang mengalami kelelahan sedang sebanyak 3 orang (6%) dan operator dump truck yang mengalami kelelahan berat sebanyak 2 orang (4%). Hasil uji Spearman untuk beban kerja fisik dengan kelelahan kerja mempunyai nilai p=0,143, untuk usia dengan kelelahan kerja p=0,003 dan untuk masa kerja dengan kelelahan kerja mempunyai nilai p=0,001. Kesimpulannya adalah tidak terdapat hubungan antara beban kerja fisik dengan kelelahan kerja dan terdapat hubungan antara usia dan masa kerja dengan kelelahan kerja
    corecore