2 research outputs found
HUBUNGAN TINGKAT KEMANDIRIAN ACTIVITY OF DAILY LIVING DENGAN KUALITAS HIDUP LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELIMBING KOTA PADANG
Indonesia mulai memasuki periode aging population, dimana terjadi peningkatan umur harapan hidup yang diikuti dengan peningkatan jumlah lansia. Penurunan status kesehatan seiring pertambahan usia lansia ini berlawanan dengan keinginan lansia agar mereka tetap sehat, mandiri, dan bisa beraktivitas dengan baik seperti biasanya, hal ini akan mempengaruhi kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat kemandirian Activity of Daily Living dengan kualitas Hidup Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Belimbing Kota Padang. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian korelasi dengan pendekatan cross-sectional dengan jumlah sampel 107 dengan teknik pengambilan sampel yaitu Purposive sampling. Analisa bivariat menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan antara tingkat kemandirian Activity of Daily Living dengan kualitas hidup lansia dengan (P- value = 0,000). Penelitian ini menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti lebih dalam faktor lain yang dapat mempengaruhi kualitas hidup lansia selain kemandirian pada lansia. Selain itu peneliti menyarankan kepada pihak puskesmas untuk mengoptimalkan screening kemandirian lansia serta melakukan screening mengenai kualitas hidup lansia agar dapat memberikan dukungan yang optimal kepada lansia dalam meningkatkan kemandirian lansia dalam beraktifitas sehari-hari sehingga kualitas hidup lansia semakin baik.
Kata kunci : Lansia, Activity of Daily Living, Kemandirian, Kualitas Hidu
Kondisi Kesehatan Masyarakat Berdasarkan Survei dan Observasi di Kelurahan Bukuan, Kota Samarinda
Stunting adalah gangguan pertumbuhan linier yang tidak sesuai dengan umur atau panjang lebih dari -2 SD median standar pertumbuhan anak dari WHO. Persentase balita stunting di Kalimantan Timur sebesar 27.6% atau telah berada di bawah rerata persentase nasional 37,2%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana kondisi kesehatan masyarakat dinilai dari survei dan observasi yang dapat mempengaruhi kejadian stunting. Penelitian ini dilaksanakan di RT 01 dan RT 02 Kelurahan Bukuan, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda, Provinsi Kalimatan Timur menggunakan metode deskriptif dengan pengambilan data secara sekunder dan primer melalui wawancara langsung yang dipandu kuesioner. Penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif yang memberikan gambaran umum mengenai pengetahuan masyarakat sebelum dan sesudah dilakukan edukasi. Hasil penelitian menunjukkan secara epidemiologi terdapat 64% responden menderita ISPA dan 34% menderita Hipertensi. Dalam dunia kesehatan, ditemukan terdapat 14% responden sering mengonsumsi mie instan, secara kesehatan lingkungan terdapat 31% responden mengolah sampah dengan dibakar, berdasarkan tingkat pengetahuan dan sikap perilaku merokok terdapat 44.9% responden merokok di dalam rumah dan berdasarkan tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja terdapat 56.5% remaja tidak menerima informasi tentang kesehatan reproduksi remaja dari orang tua. Dapat disimpulkan bahwa terdapat 6 masalah yang berkaitan dengan penegtahuan dan perilaku hidup sehat sebagai faktor risiko yang mempengaruhi kejadian stunting. Sehingga diharapkan peran tenaga kesehatan dan kader dapat lebih menyebarluaskan informasi pencegahan stunting dengan pengembangan inovasi program pencegahan stunting terbaru