10 research outputs found

    HUBUNGAN ANTARA KEMAMPUAN METAKOGNITIF DENGAN RETENSI PENGETAHUAN MAHASISWA BIOLOGI UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

    Get PDF
    Setiap mahasiswa memiliki tingkat kemampuan metakognitif dan retensi pengetahuan yang berbeda. Kemampuan metakognitif dapat membimbing mahasiswa untuk memahami cara belajar, memahami kemampuan dan modal belajarnya, serta memahami strategi pembelajaran yang terbaik sehingga mahasiswa memiliki tingkat retensi pengetahuan pengetahuan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara variabel kemampuan metakognitif dengan retensi pengetahuan pada mahasiswa biologi Universitas Sulawesi Barat. Penelitian ini merupakan penelitian korelasi. Subyek penelitian ini adalah seluruh mahasiswa kelas biologi tahun 2019 yang berjumlah 53 orang. Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampling jenuh, sehingga sampel yang digunakan berjumlah 53 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui melalui angket dan soal pilihan ganda yang dibuat melalui Google Form kemudian disebarkan secara online melalui aplikasi WhatsApp. Data hasil penelitian dianalisis menggunakan SPSS 22. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara kemampuan metakognitif dengan retensi pengetahuan pada mahasiswa biologi Universitas Sulawesi Barat, yang dapat dibuktikan dengan nilai koefisien korelasi (r) yaitu 0,092 berada pada kategori rendah dan nilai Sig. (0,514) > 0,05

    Analisis Penerapan Metode Resitasi serta Dampaknya pada Minat dan Hasil Belajar Biologi Peserta Didik pada Jenjang Sekolah Menengah

    Get PDF
    Metode resitasi adalah metode pemberian tugas kepada peserta didik baik individu maupun kelompok yang kemudian tugas tersebut harus dipertanggungjawabkan kembali kepada guru. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi penerapan metode resitasi dan dampak metode resitasi pada minat dan hasil belajar biologi peserta didik kelas X Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) di Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Majene. Penelitian ini merupakan penelitian mix method. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas X MIPA di SMA Negeri 2 Majene yang berjumlah 184 orang. Teknik pengambilan sampel dengan menggunakan rumus slovin sehingga sampel yang digunakan yaitu 126 orang. Data penelitian dikumpulkan melalui data angket yang dibuat dengan memperhatikan indikator yang terkait kemudian disebarkan secara langsung kepada peserta didik pada kelas X MIPA di SMA Negeri 2 Majene. Data penelitian juga dikumpulkan melalui wawancara bersama guru biologi kelas X MIPA dan Wakil Kepala Sekolah bidang kurikulum, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran serta dokumentasi yang didapatkan dari guru biologi kelas X MIPA di SMA Negeri 2 Majene. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran resitasi oleh guru biologi kelas X MIPA berada pada kategori sudah sebagian besar terlaksana, minat belajar peserta didik terhadap metode resitasi berada pada kategori tinggi, sedangkan hasil belajar peserta didik terhadap metode resitasi juga sudah berada pada kategori tinggi dilihat dari hasil nilai belajar peserta didik semester 2 yang didapatkan dari sekolah

    QR Code-Practicum Guide Based on Guided Inquiry as The Novel Biology Lab Activities Learning Assisted

    Get PDF
    Educators play an important role in developing learning tools that are interesting and by the needs of students. This aims to develop a QR Code-Practical Guide based on Guided Inquiry for Class XII MIPA at the High School Level on growth and development in plants and photosynthesis and to determine the validity, practicality, and effectiveness. This type of research is Research and Development with the ADDIE model which consists of 5 stages, namely Analyze, design, development, Implementation, and evaluation. The research location is at SMAN 2 Majene, East Banggae District, Majene Regency, West Sulawesi Province. The research subjects were class XI MIPA 5 which consisted of 31 students. The results of the validation of the QR Code Practical Guide based on Guided Inquiry using the assessment sheet of media experts and material experts who were assessed by 2 expert validators obtained a result of 3.8 which is included in the valid category. The results of the practicality of the QR Code Practical Guide based on Guided Inquiry using teacher response questionnaires and student response questionnaires. The results of the questionnaire analysis show that the value of the teacher's response is 92.6%, getting the very practical category and the value of the student's response is 86.6% getting the very practical category. The results of the QR Code Practical Guide based on Guided Inquiry using test questions, the learning outcomes obtained are 80.7% in the effective category. Thus the QR Code Practical Guide based on Guided Inquiry is declared valid, practical, and effective to be used as teaching materials

    Edukasi Budi Daya Sayuran Sehat dengan Teknik Hidroponik Berbasis Eco-friendly di Kampung Nelayan Cilallang, Sulawesi Barat

    Get PDF
    Cilallang Fisherman's Village is a densely populated settlement because it is included in the Majene city area so that residents are constrained by the limited availability of land for farming. This Fisherman's Village is also a stunting locus that requires special attention in fulfilling nutritional intake for the children of local fishermen. Another condition that also occurs in this village was the high rate of waste disposal, both in the form of organic waste and inorganic waste. Therefore, this mentoring program aimed to provide education on how to grow healthy vegetables using the hydroponic technique, which did not require a large area of land and the planting media could use plastic waste from residents so that it was eco-friendly. The activity was carried out in several stages, namely: the preparation stage, the training stage, and the monitoring and evaluation stage. The results of the analysis of activity questionnaire data consisting of 31 respondents were 73.95% strongly agree (SS) and 23.56% agree (S) obtained the benefits of eco-friendly hydroponic vegetable cultivation education

    Pengenalan Konsep Urban Farming Melalui Praktik Hidroponik Sederhana sebagai Upaya Pemanfaatan Lahan Terbuka Terbatas bagi Guru di Kabupaten Polewali Mandar

    Get PDF
    Komoditas hortikultura merupakan salah satu komoditas penting pada sektor pertanian. Di perkotaan, area untuk melakukan kegiatan bercocok tanam menjadi terbatas karena pembangunan gedung, perumahan, restoran dan sebagainya terus berkembang dengan pesat. Hal ini menyebabkan banyak lahan pertanian berubah menjadi non-pertanian, sehingga perlu dilakukan upaya untuk mengenalkan sistem bercocok tanam yang tepat di lingkungan urban. Salah satu metode urban farming yang paling sesuai dengan kondisi lahan terbatas adalah budi daya tanaman sistem hidroponik. Budi daya tanaman sistem hidroponik merupakan salah satu upaya adaptasi dalam keterbatasan lahan, degradasi kualitas lahan, dan adanya dampak negatif perubahan iklim global. Sebagai ibukota kabupaten Polewali Mandar, Polewali menjadi salah satu daerah yang mengalami peningkatan pembangunan sehingga area untuk bercocok tanam bagi petani maupun warga menjadi berkurang. Untuk itu dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk mengenalkan budi daya hidroponik kepada Komunitas Guru Penggerak (KGP) Kabupaten Poelwali Mandar yang akan menjadi agen fasilitator bagi para pendidik pada jenjang pendidikan dasar, menengah, dan atas untuk kemudian diteruskan kepada peserta didiknya dan juga masyarakat luas. Kegiatan dilakukan dengan memberikan materi, demonstrasi, praktik dan pendampingan kepada peserta. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan diperoleh angka rata-rata skor sebesar lebih dari 4 untuk semua kategori indikator penilaian kepuasan dari 42 peserta kegiatan ini yang mengindikasikan bahwa materi pelatihan yang disajikan sesuai dengan kebutuhan mitra dan memberikan pengetahuan tentang konsep urban farming dan juga keterampilan baru mengenai sistem bercocok tanam hidroponik

    PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN BABANDOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH ( Capsicum annum L.)PENGARUH EKSTRAK AIR DAUN BABANDOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN CABAI MERAH ( Capsicum annum L.)

    No full text
    Babandotan (Ageratum conyzoides) mengandung senyawa alelopati yang mampu menghambat pertumbuhan tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak air daun babandotan ( A. conyzoides ) terhadap pertumbuhan cabai merah (Capsicum annum L). Penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Rancangan yang digunakan  dengan menggunakan Rancangan acak lengkap (RAL). Data yang diperoleh menggunakan analisis of variansi (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji duncan dengan konsentrasi ekstrak 0%, 25% 50% 75%, dan 100%. Variabel dalam penelitian ini adalah tinggi, berat segar, berat kering, kadar air relatif, dan kandungan klorofil total tanaman cabai merah Hasil penelitian menunjukan  bahwa ekstrak air daun babandotan (A. conyzoides) berpengaruh nyata dapat menurunkan pertumbuhan serta meningkatkan persentase kerusakan pada anakan cabai merah (C. annum L). Pada Konsentrasi  100 % ekstrak air  daun babandotan  merupakan konsentrasi optimum yang dapat menghambat pertumbuhan tanaman cabai merah (C. annum L ). Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa ekstrak air daun babandotan bersifat alelopati terhadap tanaman cabai merah yaitu menghambat pertumbuhan tanaman cabai merah ( C. annum L)

    PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR KOGNITIF BIOLOGI PADA MATA PELAJARAN IPA TERPADU MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT DI KELAS VIII A SMP NEGERI 2 PAMBOANG

    No full text
    Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam  2 siklus, yang masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktifitas dan hasil belajar kognitif peserta didik pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan melalui model pembelajaran kooperatif tipe teams games tornament (TGT) di kelas VIII A SMP Negeri 2 Pamboang, Majene. Subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII A SMP Negeri 2 Pamboang pada tahun ajaran 2014/2015 yang berjumlah 30 orang. Instrumen penelitian yang digunakan adalah Tes dan Observasi. Hasil penelitian di siklus I, persentase aktivitas belajar adalah 46,67%, dan  di siklus II adalah 76,06%. Sementara, rata-rata hasil belajar peserta didik di siklus I adalah 76,67 dan di siklus II adalah 86,67. Hal ini menunjukkan bahwa peserta didik telah mencapai indikator kesuksesan. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TGT mampu meningkatkan aktifitas dan hasil belajar kognitif peserta didik pada konsep struktur dan fungsi jaringan tumbuhan di kelas VIII A SMP Negeri 2 Pamboang pada  tahun ajaran 2014/2015

    Edukasi Metode Bercocok Tanam Teknik Vertikultur Ramah Lingkungan di Desa Riso

    Get PDF
    Masyarakat Desa Riso memiliki tantangan pada upaya ketahanan pangan melalui pengembangan praktik bercocok tanam mandiri yang merupakan program utamanya kelompok PKK setempat. Selain itu, di kawasan desa ini belum banyak dilakukan upaya pemanfaatan botol plastik yang selama ini hanya dibakar dan malah menimbulkan polusi udara. Melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, masyarakat diberi pelatihan dan pendampingan mengeksplorasi penggunaan botol plastik bekas, yang banyak ditemukan sebagai limbah di kawasan tersebut, sebagai media tanam dalam sistem vertikultur. Vertikultur, yang merupakan metode penanaman vertikal, ditawarkan sebagai solusi inovatif untuk memaksimalkan penggunaan lahan terbatas. Kelebihannya dibandingkan metode tradisional mencakup efisiensi ruang yang tinggi, potensi mengurangi limbah plastik, dan kemudahan budidaya tanaman secara mandiri di lahan pekarangan. Kegiatan ini berfokus pada pengenalan teknik vertikultur kepada kelompok masyarakat di Desa Riso, khususnya Ibu-ibu PKK, untuk meningkatkan kemandirian pangan dan kesadaran lingkungan. Kegiatan ini menunjukkan peningkatan signifikan dalam pengetahuan dan penerapan vertikultur di kalangan peserta, sekaligus menunjukkan bagaimana vertikultur dapat menjadi jawaban bagi isu-isu pertanian di kawasan pedesaan padat penduduk dengan lahan terbatas
    corecore