306 research outputs found

    HUBUNGAN BEBERAPA KARAKTERISTIK WANITA PASANGAN USIA SUBUR (PUS) PESERTA KB AKTIF DENGAN PEMILIHAN METODE KONTRASEPSI SUNTIK DI KELURAHAN KRAMAS KECAMATAN TEMBALANG TRIWULAN I TAHUN 2013

    Get PDF
    Kontrasepsi suntik merupakan jenis metode kontrasepsi yang paling banyak dipilih wanita PUS peserta KB aktif di Kelurahan Kramas. Secara umum, faktor yang berhubungan dalam pemilihan metode kontrasepsi antara lain faktor karakteristik akseptor dan pasangan, faktor metode kontrasepsi, serta faktor sarana. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis hubungan karakteristik wanita PUS yang terdiri dari umur, tingkat pendidikan, pekerjaan, paritas, dukungan suami, pengetahuan tentang KB dan Alat Kontrasepsi dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik. Jenis penelitian ini explanatory research dengan pendekatan cross sectional study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua wanita PUS peserta KB hormonal aktif sebanyak 340 akseptor, dengan simple random sampling didapat besar sampel 74 akseptor. Analisi data menggunakan uji chi square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan pengetahuan tentang KB dan alat kontrasepsi wanita PUS (p=0.008). Sedangkan faktor umur wanita PUS (p=1.000), tingkat pendidikan(p=1.000), pekerjaan(p=0.771), paritas(p=0.762), dukungan suami(p=1.000) tidak berhubungan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik di Kelurahan Kramas. Petugas lapangan KB (PLKB) sebaiknya bekerja sama dengan bidan swasta agar siap dalam membantu calon akseptor dalam memilih metode kontrasepsi yang rasional. Akseptor KB juga harus meminta saran kepada bidan dengan memperhitungkan resiko yang baik dalam memilih metode kontrasepsi serta lebih aktif mencari informasi melalui media cetak ataupun elektronik tentang Metode Kontrasepsi Jangka Panjang(MKJP) Kata Kunci: kontrasepsi suntik, KB aktif, wanita PUS, karakteristi

    PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP SIKAP IBU DALAM MENGATASI KETIDAKNYAMANAN KEHAMILAN TM III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TAWANGSARI SUKOHARJO

    Get PDF
    Background: Pregnancy causes the inconvenience or physical complaint which may induces depression. The midwife’s role to deal with it through health education is very important. Objective: To investigate the effect of the health education on the pregnant mothers’ attitude in dealing with the convenience during pregnancy of Trimester III. Method: This research used the quasi experimental quantitative research method with the one group pre and posttest design. The samples of research were taken by using the proportionate random sampling technique and consisted of 42 respondents. The data of research were collected through questionnaire and statistically analyzed by using the Wilcoxon Test aided with the computer program of SPSS. Result: Prior to the delivery of health education, 52.4% of the respondents had a negative attitude in dealing with the inconvenience during pregnancy of Trimester III. Following the delivery, 64.3% of the respondents had a positive attitude as indicated by the result of the Wilcoxon Test in which the p-value was 0.000, and the score of Z was -3.561. Conclusion: There was an effect of the health education on the pregnant mothers attitude in dealing with the convenience during pregnancy of Trimester III at the working region of Community Health Center of Tawangsari, Sukoharjo. Keywords: Health education, attitude, inconvenience during pregnancy of Trimester II

    PORNOGRAFI DALAM MEDIA CETAK (Studi Analisis Isi Headline Pada Majalah FHM Periode Januari-Juni 2010 Sesuai Dengan Undang-undang Pornografi)

    Get PDF
    Penelitian ini di latar belakangi oleh adanya fenomena majalah FHM sebagai salah satu majalah khusus dewasa paling bertahan di Indonesia, yang banyak menampilkan pose seksi dan menunjukkan sensualitas dari para modelnya. Hal ini berkaitan pula dengan dicetuskan undangundang pornografi di Indonesia. Rumusan masalah penelitian ini adalah bagaimana headline dalam majalah FHM periode Januari 2010 hingga Juni 2010 sesuai dengan undang-undang pornografi?. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui bagaimana headline dalam majalah FHM periode Januari hingga Juni 2010 sesuai dengan undang-undang pornografi. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah Komunikasi Massa, Majalah Sebagai Media Komunikasi Massa, Makna Sensualitas, Pornografi, Perempuan Sebagai Objek Media Massa, Majalah FHM, Headline Dalam Majalah FHM, Analisis Isi, Teori Gate Keeper, Kerangka Berpikir. Metodologi penelitian berisikan Definisi Operasional, Pornografi, Frekuensi Pornografi, Unit Analisis, Kategorisasi, Populasi dan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Uji Keterhandalan, Teknik Analisis Data. Hasil penelitian kategorisasi tampilan paling banyak dimiliki oleh sub kategori ketelanjangan sebanyak 43 kali, kemudian alat kelamin yaitu 6 kali, dan tidak terdapat tampilan aktivitas seksual. Sedangkan kategorisasi kalimat didominasi oleh sub kategori kata organ sex sebanyak 12 kali, lalu kata vulgar 11 kali, dan kata aktivitas sex 8 kali. Sedangkan kesimpulan penelitian adalah : (a) Kategorisasi pornografi dalam headline majalah FHM didominasi oleh kategori tampilan yang mengandung pornografi dan sesuai dengan undang-undang pornografi. (b) Sub kategori tampilan pada headline lebih didominasi dengan penyajian gambar ketelanjangan yang sesuai dengan undang-undang pornografi yang berlaku di Indonesia. (c) Sub kategori kalimat pada headline lebih didominasi dengan kata organ sex yang menunjukkan konsep pornografi di dalam headline majalah FHM

    PENGARUH GROWTH OPPORTUNITY, KUALITAS AKRUAL DAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP CASH HOLDING PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOODS INDUSTRY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013

    Get PDF
    Respati Ika Rahayu, 2015: The Influence of Growth Opportunity, Accruals Quality, and Independent Commissioner Towards Cash Holding on Consumer Goods Industry in Indonesia Stock Exchange 2011-2013. Advisors: I) Marsellisa Nindito, SE, Akt., M.Sc., CA; (II) Tresno Ekajaya, SE, M.Ak. This research aims at examining the influence of growth opportunity, accruals quality, and independent commissioner towards cash holding on consumer goods industry in Indonesia Stock Exchange 2011-2013. Cash holding is the dependent variables in this research were measured by percentage of cash and cash equivalent divided by net assets. For the independent variables in this research using growth opportunity were measured by percentage of sales growth, accruals quality were measured by working capital accrual, and independent commissioner were measured by percentage of members of independent commissioner. This research using secondary data which is the audited financial report of the company. The sample is based on purposive sampling which are 17 companies qualified in this research. This research conducts multiple linear regression analyses method to examine the hypothesis in the level of significance 5%. This research proves that growth opportunity and independent commissioner have negative and significant influence towards cash holding, whereas accrual quality does not has any influence towards cash holding. Growth opportunity, accrual quality, and independent commissioner altogether or simultaneously has influence towards cash holding. The independent variables used such as growth opportunity, accrual quality, and independent commissioner are able to explain the dependent variable which is cash holding 22,4%. Keywords: growth opportunity, accrual quality, independent commissioner, cash holdin

    PERGESERAN KESULTANAN SUMENEP KE TANGAN VOC TAHUN 1624-1705

    Get PDF
    Sumenep merupakan salah satu wilayah yang menjadi contoh bagi wilayah lain di Jawa sebagai negara vassal VOC. Dikuasainya Sumenep oleh VOC membuat VOC semakin mudah untuk melakukan eksploitasi terhadap wilayah Nusantara. Lepasnya Sumenep menjadi vassal VOC juga akibat kontrak kerjasama yang dilakukan oleh penguasa Mataram dengan VOC. Bantuan yang diberikan oleh VOC untuk menghentikan berbagai pemberontakan terhadap Mataram membuat Mataram harus membayar ganti rugi perang terhadap VOC. Besarnya hutang Mataram kepada VOC membuat Mataram harus merelakan beberapa wilayahnya di ambil alih oleh VOC. Sumenep secara resmi lepas dari Mataram setelah disetujuinya Perjanjian 5 Oktober 1705 oleh Pakubuwono I.Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana kondisi Sumenep tahun 1705?, (2) Mengapa Sumenep melepaskan diri dari hegemoni kekuasaan Mataram dan menjadi vassal VOC?, (3) Bagaimana proses lepasnya Sumenep dari Mataram menjadi vassal VOC tahun 1624-1705?. Permasalahan-permasalahan tersebut diberikan penjelasan dengan melakukan analisis terhadap data-data dan sumber-sumber yang didapatkan melalui tahapan metode penelitian sejarah. Tahapan metode penelitian sejarah yang dilakukan meliputi, heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi.Berdasarkan hasil analisa terhadap data dan sumber-sumber yang didapatkan, diperoleh hasil bahwa lepasnya Sumenep menjadi vassal VOC semula disebabkan oleh ketidakpuasan rakyat terhadap pemerintahan Amangkurat I. Ketidakpuasan tersebut memicu terjadinya pemberontakan yang dipimpin oleh Trunajaya. Kehebatan pasukan Trunajaya membuat Mataram harus meminta bantuan kepada VOC untuk memadamkannya. Permintaan bantuan kepada VOC kemudian secara turun temurun dilakukan oleh penguasa Mataram dan membuat Mataram bergantung pada bantuan yang diberikan kepada VOC. Oleh VOC, kesempatan tersebut dimanfaatkan untuk lebih memantapkan kekuasaannya atas wilayah Jawa dengan cara mengikat penguasa Mataram dengan perjanjian-perjanjian. Akhirnya, Sumenep resmi menjadi vassal VOC pada 5 Oktober 1705. Lepasnya Sumenep disamping keinginan Sumenep sendiri yang disampaikan oleh Tumenggung Yudanegara juga karena perjanjian yang disetujui oleh Pakubuwono I. Kata Kunci: Sumenep, Perjanjian, VO

    PENGARUH PENAMBAHAN BERBAGAI KOMPOSISI KAYU MANIS DAN MADU DALAM PEMBUATAN ACNE LOTION TERHADAP PENYAMARAN NODA JERAWAT PADA KULIT WAJAH BERMINYAK

    Get PDF
      Abstrak Setiap wanita selalu menginginkan kulit yang bersih, halus dan sehat, karena hal tersebut akan menambah rasa bangga dan rasa percaya diri bagi pemiliknya. Masyarakat khususnya wanita telah menggunakan kosmetik seperti krim/lotion untuk merawat noda hitam pada wajah. Kandungan dalam kayu manis dan madu dapat dijadikan acuan dalam membuat kosmetik lotion untuk menyamarkan noda jerawat yang aman bagi kulit. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Mengetahui pengaruh penambahan madu dengan berbagai komposisi kayu  manis 0,5 gram, 0.75 gram dan 1 gram pada pembuatan acne lotion terhadap penyamaran noda jerawat; (2) Mengetahui penerimaan panelis terhadap sifat organoleptik acne lotion dilihat dari aroma, warna, kekentalan, kelembutan, dan kesukaan dengan komposisi kayu manis 0,5 gram, 0.75 gram, dan 1 gram. Jenis penelitian ini adalah penelitian eksperimen dengan menggunakan metode pengumpulan data kuisioner, observasi, dan portofolio. Pengujian kesukaan kosmetik acne lotion dengan bahan kayu manis dilakukan dengan uji organoleptik yang meliputi aroma, warna, kekentalan, kelembutan dan kesukaan panelis terhadap kosmetik acne lotion secara keseluruhan dengan menggunakan lembar angket, dan untuk melihat hasil penyamaran noda jerawat dilakukan pengaplikasian kosmetik acne lotion terhadap wajah yang bernoda jerawat dengan menggunakan lembar observasi dan portofolio. Hasil dari penelitian ini yaitu : (1) Uji kesukaan acne lotion dilakukan dengan menggunakan Anova tunggal, dan untuk penyamaran noda menggunakan uji friedman tes dengan bantuan SPSS. Dari rata-rata penilaian dapat disimpulkan bahwa penambahan kayu manis berpengaruh terhadap kesukaan acne lotion (aroma, warna, kekentalan, kelembutan, dan kesukaan) dan juga berpengaruh terhadap penyamaran noda jerawat (penipisan noda, luas noda, dan kecepatan penyamaran noda). kosmetik acne lotion dengan bahan tambahan kayu manis 1gram (L1) diterima baik oleh konsumen karena dirasa paling baik menurut sifat organoleptik acne lotion dan kecepatan dalam penyamaran noda jerawat. Kata kunci : acne lotion, kayu manis, penyamaran noda jerawat, kulit wajah berminyak    Abstract Every woman always wants skin clean, smooth and healthy, because it will add a sense of pride and self-confidence for the owner. Especially women have used cosmetics such as creams / lotions to treat black spot on the face. Compounds in cinnamon and honey can be used as a reference in making cosmetic lotion for acne blemishes that are safe for the skin. The purpose of this study was: (1) Determine the effect of adding honey with cinnamon ingredients of 0.5 grams, 0.75 grams and 1 gram on making acne lotion to disguise acne blemishes; (2) Knowing the panelists acceptance of the organoleptic properties of visible acne lotion scent , color, consistency, tenderness, and joy with cinnamon ingredients of 0.5 grams, 0.75 grams, and 1 gram. This type of research is experimental research using the questionnaire method of data collection, observation, and portfolio. A testing of cosmetics ingredients acne lotion with cinnamon performed by organoleptic tests which include aroma, colour, consistency, tenderness and joy panelist to cosmetic acne lotion as a whole by using a questionnaire sheet, and to see the results of the application impersonation performed cosmetic acne blemishes acne lotion to face were stained with acne by using observation sheets and portfolios. The results of this study are: (1) A Test favorite acne lotion performed using Anova single, and to disguise the stain using a test friedman test using SPSS. Of the average assessment it can be concluded that the addition of cinnamon affect acne lotion A (aroma, color, consistency, tenderness, and joy) and also affects the disguise of acne blemishes (thinning spots, stains extensive, and speed disguise stains). Cosmetic acne lotion with cinnamon additives 1gram (L1) was well received by consumers because it feels good in the organoleptic properties of acne lotions and acne blemishes speed in disguise. Keywords: acne lotion, cinnamon, disguise blemishes acne, oily ski

    ANALISIS KAJIAN SEMIOTIKA DALAM PUISI CHAIRIL ANWAR MENGGUNAKAN TEORI CHARLES SANDERS PIERCE

    Get PDF
    Penelitian  ini  bertujuan  mengetahui  makna tanda  pada  puisi  karya Chairil  Anwar dengan  menggunakan teori semiotik Charles Sanders Pierce berdasarkan objeknya berupa ikon, indeks, dan simbol. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Penulis menggunakan sembilan data yang diperoleh dari 3 puisi dalam puisi ”Derai-Derai Cemara”, ”Pada Sebuah Kamar”, dan ”Yang Terampas dan Yang Putus” karya Chairil Anwar. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik membaca dan mencatat. Berdasarkan hasil analisis data yang didasarkan subjek berupa ikon, indeks, dan simbol yang ditemukan dalam puisi karya Chairil Anwar ini terdapat kombinasi yang penuh dan signifikan. Dalam kajian ini diperoleh data (1) sebagian besar teks puisi merupakan indeks, (2) sebagian kecil teks puisi merupakan ikon, dan (3) terdapat teks puisi merupakan simbol. Pada hubungan judul dan isi teks: judul sebagai indeks dan sebagai ikon bagi isi teks, sedangkan simbol hanya berwujud kata/frase metaforik

    APPLICATION OF DISCOVERY LEARNING METHOD LEARNING TO WRITING PROCEDURE TEXT IN VOCATIONAL SCHOOL STUDENTS 1 SOREANG

    Get PDF
    This study aims to determine the writing results of class XI students of SMK Negeri 1 Soreang in learning to write procedural texts by applying the discovery method learning students can identify the procedural text and the content contained in the procedural text either oral or written in a creative, collaborative, and responsible way, full of love for the country and gratitude. The method that researchers use is the experimental method. The pre-experimental research design used was a one-group pretest-posttest design. This design consists of one group that is given a pretest to determine the ability of students before being given treatment. The sample of this research is class XI Elektro 1 with a total of 30 students. Data collection techniques that researchers use in research in the initial test (pretest) and the final test (posttest). Based on the research results, it can be seen from the data processing the ability to write procedural texts before using the discovery learning method, the mean value of the pre-test (pretest) was 59.75 and after using the discovery learning method, the average value of the final test (posttest) was 83, 75. So, it can be concluded that the application of the discovery learning method to learning to write procedural texts has been able to improve student learning outcomes
    • …
    corecore