3 research outputs found
Jurnal arkeologi Siddhayatra Vol.23 No.2 Tahun 2018
Tulisan dari Kabib Sholeh membahas tentang keberagaman masyarakat dan toleransi beragama dalam sejarah Kerajaan Sriwijaya, sebuah analisis historis dalam bidang sosial, budaya, ekonomi dan agama. Masyarakat Kerajaan Sriwijaya pada masa itu telah memiliki keberagaman dalam bidang keagamaan Hindu dan Islam. Saling menghormati dan menjujung tinggi toleransi terhadap Islam tidak hanya ditunjukan dalam negeri saja, raja Sriwijaya pernah mengirimkan dua kali surat kepada bani Umayah pada masa kepemimpinan Umar bin Abdul Aziz di Arab. Amilda pada edisi kali ini membahas mengenai adaptasi dan negoisasi pada perkawinan orang Komering berdasarkan pendekatan struktural fungsional. Masyarakat suku Komering melihat pernikahan tidak hanya sebagai ikatan dua manusia antara laki-laki dan perempuan, tetapi pernikahan merupakan ikatan antara dua keluarga besar dan juga memuat kepentingan untuk memperoleh pengakuan dan mempertahankan status sosial. Berbagai model pernikahan yang dimiliki masyarakat suku Komering menunjukkan bahwa budaya yang dimiliki suatu masyarakat sebagai hasil dari adaptasi dan negosiasi antara nilai dan aturan yang dimiliki masyarakat dengan kepentingan dan harapan individu anggota masyarakat. Adaptasi dan negosiasi tersebut menghasilkan pergeseran budaya bahkan mengubah budaya dan tradisi suatu masyarakat. Artikel M. Fadhlan S. Intan pada edisi ini mengenai geoarkeologi cekungan Soa di Flores Nusa Tenggara Timur. Cekungan Soa terbagi atas dua satuan morfologi yaitu, satuan morfologi dataran (0%-2%) dan satuan morfologi bergelombang lemah (2%-8%), serta ketinggian secara umum adalah 250 - 400 meter dpl. Sungai induk adalah Sungai A e Sisa dan anak-anak sungainya. Satuan batuan yang menyusun situs-situs di Cekungan Soa, adalah breksi vulkanik, tufa, konglomerat, dan endapan aluvial. Penelitian di Cekungan Soa, telah berhasil mendata sejumlah situs yang mengandung sumberdaya paleolitik hal ini terlihat bahwa dari 12 lokasi pengamatan, Kabupaten Nagekeo ditemukan 7 situs paleolitik,dan Kabupaten Ngada ditemukan 5 situs paleolitik. Batuan yang dimanfaatkan sebagai alatalat litik adalah jasper, chert, tufa kersikan, andesit, dan basal. Batuan-batuan tersebut banyak ditemukan di Cekungan Soa dan sekitarnya, baik dalam bentuk singkapan maupun boulder
Jurnal Arkeologi Siddhayatra Vol.19 No.2 Tahun 2014
Kajian
yang dilakukan oleh para penulis kali ini ada yang menggunakan pendekatan ilmu sosial dan
ilmu pengetahun alam.
Adapun keenam tulisan tersebut adalah: Tulisan dengan judul āHubungan Perdagangan Antara
Pantai Timur Sumatera Selatan Dengan Dunia Luarā ditulis oleh Budi Wiyana, yang
menguraikan tentang hubungan dagang kawasan pantai timur Sumatera Selatan dengan dunia
luar sejak milenium pertama masehi berdasarkan bukti-bukti arkeologi. Temuan arkeologi
berupa komoditi dagang dan alat transportasi air berupa perahu/kapal.
M. Fadlan S Intan memaparkan artikel dengan judul āAnalisis Teknologi Laboratoris Tembikar
Dari Situs Air Sugihan, Sektor Nusakarta, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Provinsi Sumatera
Selatanā. Artikel ini mengulas tentang hasil analisis teknologi laboratoris terhadap temuan
tembikar sehingga dapat diketahui fungsinya, yaitu untuk menampung air, mengolah makanan,
penyajian makanan dan minuman, selain itu juga untuk keperluan penyimpanan atau membawa
bahan makanan, termasuk di dalamnya fungsi untuk menyimpan abu jenazah, tulang-tulang
manusia maupun mayat.
āSitus Gua Batu Napal Licinā hasil penelitian di daerah Napal Licin merupakan hasil karya Sigit
Eko Prasetyo yang mengulas tentang aktifitas manusia yang pernah dilakukan di dalam gua
berdasarkan temuan alat-alat batu berupa serpih batu dari bahan rijang dan obsidian.
Aktifitas permukiman dalam bentuk perkampungan di Situs Pagerdewa berada di Desa
Pagerdewa, Kecamatan Warkuk Selatan, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan yang ditandai
deengan adanya temuan dolmen, batu datar, lesung batu, bilik batu dan punden berundak
dipaparkan oleh Sondang M. Siregar. Selanjutnya dikemukakan, bahwa perkampungan tersebut
awalnya berada di atas bukit, yang kemudian berpindah ke dataran rendah. Hasil kajian tentang
permukiman ini mengambil judul āSebaran Tinggalan Megalitik di Situs Pagerdewa Kabupaten
Ogan Komering Ulu Selatanā.
āPerubahan Gaya Arsitektur pada Rumah Tinggal di Situs Almunawar, Palembang Pendekatan
Sosiologi dalam Penelitian Arkeologiā merupakan judul artikel yang ditulis oleh Aryandini
Novita. Tulisan ini mengulas tentang perubahan bentuk arsitektur rumah kelompok etnis Arab di
Situs Almunawar yang awalnya berupa rumah yang didirikan di atas tiang menjadi rumah yang
didirikan tidak menggunakan tiang. Perubahan pada masyarakat kelompok etnis Arab di Situs
Almunawar tidak sekedar terjadi pada penerapan gaya arsitektur bangunan rumah tinggal saja,
tetapi juga pada cara hidup masyarakat tersebut yang awalnya mencirikan kehidupan di tepi
sungai beralih ke kehidupan di ādaratanā. Tulisan keenam ditulis oleh Titet Fauzi Rachmawan
dengan judul āSitus Waduk Pacalā, yang membahas tentang tinggalan arkeologi masa kolonial
yang masih terbilang langka diangkat sebagai karya tulis, yaitu waduk