1,046 research outputs found

    The mediating roles of disgust sensitivity and danger expectancy in relation to hand washing behaviour

    Get PDF
    Copyright © 2010 British Association for Behavioural and Cognitive PsychotherapiesBackground: Recent interest in the role of vulnerability factors in obsessional washing has suggested that disgust sensitivity, danger expectancy and health anxiety may be of interest. Aims: This study explores the differential impact of these factors on both behavioural and cognitive measures of washing behaviour and is based on a replication of the Jones and Menzies (1997) experiment, during which participants immersed their hands in a noxious compound while rating themselves on a range of measures: the time they subsequently took to wash their hands was measured and danger expectancies were found to be the best predictor of this. Method: The present study added measures of disgust sensitivity and health anxiety to this experimental methodology while removing factors they found to be of little import to compulsive washing. Thirty non-clinical participants took part. Results: Results confirmed that disgust sensitivity was related to the behavioural measure of washing time, but that this relationship was almost entirely mediated by the danger expectancy concerning judgements of severity of consequent disease. However, a different pattern emerged when the outcome measure was questionnaire based: danger expectancy was not at all related to this. Disgust sensitivity mediated the relationship between health anxiety and scores on a questionnaire measure of washing compulsions. Interestingly, these scores were not related to the behavioural measure of washing time. Conclusions: The implications of these relationships to the further development of subtypes of Obsessive Compulsive Disorder (OCD) are discussed

    Implementasi Pendidikan Kecakapan Hidup (Life Skill) Bagi Remaja Kurang Mampu

    Get PDF
    Pendidikan kecakapan hidup (life skill) merupakan kecakapan-kecakapan yang secara praktis dapat membekali peserta didik dalam mengatasi berbagai macam persoalan hidup dan kehidupan. Kecakapan itu menyangkut aspek pengetahuan, sikap yang didalamnya termasuk fisik dan mental, serta kecakapan kejuruan yang berkaitan dengan pengembangan akhlak peserta didik sehingga mampu menghadapi tuntutan dan tantangan hidup dalam kehidupan. Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Hasanah Ilmu merupakan salah satu bentuk kepedulian masyarakat terhadap upaya pemerintah dalam mewujudkan masyarakat yang responsif terhadap perkembangan transformasi informasi melalui pendidikan non formal dan berupaya melakukan pendekatan dengan masyarakat dan pemerintah setempat agar remaja kurang mampu dapat belajar kembali meskipun usia mereka bukan lagi usia sekolah formal. Pendidikan life skills yang dilaksanakan di PKBM Hasanah Ilmu pada aspek personal skills, aspek social skills dan aspek vocasional skill melalui beberapa bentuk pelatihan diantaranya cetak sablon, elektronik, tata boga, budidaya cabe, pengisian SPPT Pajak P 21 dan P 22. Kata  kunci: Pendidikan, life skill

    Effect Of Tai Chi Qigong On Aerobic Capacity In Elderly Examined By Using 6-Minute Walk Test

    Get PDF
    Introduction: The derivation of aerobic capacity affects elderly greatly, that is why prevention is needed. One of the example is exercise, such as Tai Chi. Aim: This research is a pre-experimental study to discover the effect of Tai Chi on aerobic capacity in elderly. Methods: Tai Chi intervention is given over the course of 8 weeks or 40 meetings, with a maximun of 5 times a week meetings, each has duration of 60 minutes. Qigong style Tai Chi is used. Aerobic capacity is rated by using 6-Minute Walk Test (6MWT) which followed by counting in the result to a regression formula to get VO2max. A total of 17 samples are succeed to satisfy the inclusion and exclusion criterias, as well as completing the whole research with more than 75% exercise attendance. The data retrieval of 6MWT is done before intervention, on the fourth week, and after intervention. Results: There is a derivation of aerobic capacity in elderly, from 25,103070 ml/kg/min (before intervention) to 24,4344 ml/kg/min (fourth week) unsignificantly (p=0,234). There is an escalation of aerobic capacity in elderly from 24,4344 ml/kg/min (fourth week) to 25,248976 ml/kg/min (after intervention) significantly (p=0,04). There is an escalation of aerobic capacity in elderly, from 25,103070 ml/kg/min (before intervention) to 25,248976 ml/kg/min (after intervention), but it is unsignificantly escalated (p=0,800). Conclusion: Tai Chi Qigong has not give a significant effect on aerobic capacity in elderly during the 8-weeks intervention or 40 meetings

    IMPLEMENTATION OF THE FULFILLMENT OF CHILD SUPPORT AFTER DIVORCE AT THE SUKADANA RELIGIOUS COURT OF LAMPUNG PROVINCE (Sociology of Law Perspective)

    Get PDF
    Child support is an obligation that arises because of the marriage bond. A father is obliged to meet the needs of the child's life until adulthood, even if there is a divorce. However, at the Sukadana Religious Court, this did not happen, there were still many fathers who neglected to provide for their children after the divorce decision was made. This is what becomes interesting for further research using the empirical legal approach method, data collection methods using interviews and documentation. This study will analyze the perspective of the sociology of law and draw conclusions using inductive and deductive thinking frameworks. The results of this study indicate that there are still children whose livelihood rights are not fulfilled in accordance with what has been stipulated in the decision of the Sukadana Religious Court. The father only carries out his obligations a few times in providing a support for the child and the amount given is not in accordance with what is stipulated in the court decision. This happens due to two factors: internal factors and external factors. So that this causes the ineffectiveness of implementing laws and regulations related to children's livelihoods

    TINJAUAN EFEKTIFITAS PELAYANAN LAMPU PENGATUR LALULINTAS PADA PERSIMPANGAN PAAL DUA MENGGUNAKAN METODE MKJI 1997

    Get PDF
    Simpang Paal Dua adalah tipe simpang empat dengan pendekat Lapangan, pendekat Perkamil, pendekat Terminal, dan pendekat Pasar 45, adalah satu-satunya simpang bersinyal yang melayani  jalur utama yang menghubungkan pusat kota Manado dengan pelabuhan Bitung, bandar udara Sam Ratulangi, kompleks perumahan Paniki dan Maumbi.  Persimpangan Paal Dua sering terjadit antrian dan kemacetan panjang. Pengaturan signal lampu lalulintas simpang yang kurang efektif akan menurunkan kemapuan simpang melayani arus lalulintas. Penelitian ini menjelaskan tentang teknik pengaturan lampu lalulintas (Traffic Light) untuk mewujudkan kelancaran lalulintas di persimpangan Paal Dua, dengan tujuan menganalisa kinerja persimpangan pada kondisi sekarang dan merencanakan pengaturan waktu siklus dan fase yang efektif pada persimpangan Paal Dua dengan metode MKJI 1992. Pengumpulan data dilakukan dari jam 06.00 sampai dengan jam 18.00 berturut-turut pada hari Senin, Rabu dan Jumat di minggu kedua bulan July 2014. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa pada pendekat Perkamil, derajat kejenuhan telah melebihi angka 1,00 (satu) sedangkan derajat kejenuhan rata-rata persimpangan telah melebihi nilai 0,80 pada pagi hari antara jam 07.30 sampai jam 08.30. Dan diwaktu yang bersamaan panjang antrian simpang telah melebihi 50 m dan tundaan rata-rata simpang sudah lebih besar dari 30 detik/smp menggambarkan telah terjadi gangguan arus lalulintas pada simpang, yang berarti pada nilai-nilai tersebut pelayanan sinyal lampu lalulintas menjadi tidak efektif. Dengan memperbesar lebar masuk WMASUK dari 5 meter menjadi 6 meter pada pendekat Perkamil dan dengan mengambil volume LV+HV sebesar 3500 kendaraan per jam, maka hasil perhitungan kinerja persimpangan adalah sebagai berikut; Waktu siklus = 90 detik, Derajat kejenuhan = 0,78, Panjang antrian = 47 m, Tundaan = 22,19 det/smp. Derajat kejenuhan telah lebih kecil dari 0.80, panjang antrian lebih kecil dari 50 meter dan tundaan lebih kecil dari 30 detik/smp. Pelayanan sinyal lampu lalulintas menjadi lebih efektif dari sebelumnya. Kata Kunci : Volume Jam Puncak, Waktu Siklus, Derajat Kejenuhan, MKJI 197

    A Registry to regionalized treatment of Unstable Angina/Non-ST Elevation Myocardial Infarction

    Get PDF
    multicentre Registry to access the current usage of antiplatelet therapy was conducted recently in Indonesia, that can be found in the current edition of this journal. 1 This was the only registry conducted in Indonesia and this was the only one that try to see the current compliance of the anti-platelet therapy in patients with Unstable Angina / Non-ST Elevation Myocardial Infarction not undergoing PCI procedure in Indonesia. This was very relevant since there is a surge of this diseases in the last decade and more cardiologist worked in the area and also there is more cath lab available to do invasive therapy. Such a facility should be used appropriately and efficiently as not to overburden the available resources both in time and economic aspect, especially in the era of BPJS (universal Health Coverage) which already use up much of these resources. The BPJS program is an ideal program which give treatment to the majority of people but since the resources is limited it is the duty of the government not to use it indiscriminately and as efficient as possible so it can be delivered to the right people according to its priority. As Indonesia is comprised of large area with thousands of Islands and many population that are devided of many subethnics that are different in man

    Drug Eluting Stent dan pemakaian Off-label

    Get PDF
    Revaskulasisasi koroner dengan PCI (Percutaneous Coronary Intervention) merupakan suatu cara yang sudah diterima sebagai alternatif bedah dalam mengatasi Penyakit Jantung Koroner (PJK). Pemakaian Stent mempertinggi keberhasilan PCI namun tidak berhasil menghilangkan “the Achilles heel of PCI” berupa restenosis yang mengganjal keberhasilan jangka dekat dan panjang. Stent dengan penyalut obat (DES) berhasil mengurangi insidens restenosis menjadi amat kecil sehingga meningkatkan keberhasilan PCI dalam mengatasi PJK.Pemakaian DES kemudian amat meningkat dan menimbulkan kejadian fatal yang disebabkan karena kematian karena terjadinya trombosis. Sejak FDA di Amerika sekitar bulan Februari 2003 mengizinkan pemakaian DES dengan obat Sirolimus dan Paclitaxel, pemakaian DES diindikasikan hanya pada penderita2 tertentu dengan lesi de novodengan panjang < 30 mm dan diameter antara 2.5 sampai 3.5 mm sesuai dengan data2 yang didapat pada penelitian awal

    Ko ? en ? ar 73 Jurnal Kardiologi Indonesia J Kardiol Indones. 2012;33:73-4 ISSN 0126/3773 Jurnal Kardiologi Indonesia • Vol. 33, No. 2 • April - Juni 2012 Lemak dan Penyakit Kardiovaskular: Adakah lemak yang “baik”?

    Get PDF
    Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya aterosklerosis. Obesitas abdominalis atau obesitas sentral secara lebih spesifik merupakan faktor risiko yang bila disertai resistensi insulin merupakan gambaranutama dari sindroma metabolik. Pada keadaan ini perubahan yang terjadi adalah akibat dis-fungsi adiposit yang menyebabkan kondisi inflamasi menahun. Disfungsi adiposit memberikan gambaran adanya disfungsi adipokin yaitu suatu sitokin yang diproduksi oleh adiposit.Pada keadaan disfungsi, adiposit mensekresi adipokin berlebihan yang bersifat aterogenik, proinflamasi dan prodiabetik. Di lain pihak terjadi penurunan sekresi adiponektin yang merupakan sitokin anti inflamasi.Lukito dalam thesisnya memperlihatkan adanya korelasi positif antara disfungsi adiposit dengan kal-sifikasi arteri koroner pada penderita obesitas sentral non diabetik. Kalsifikasi arteri koronermemberikan petunjuk terjadinya deposit kalsium pada dinding arteri koroner dan dianggap sebagai suatu proses aktif dari aterosklerosis yang mempunyai nilai prognostik. Akan tetapi dalam kenyataannya terdapat juga penderita obesitas sentral yang tidak mempunyai hubungan nyata dengan kalsifikasi arteri koroner.Obesitas merupakan salah satu faktor risiko terjadinya aterosklerosis. Obesitas abdominalis atau obesitas sentral secara lebih spesifik merupakan faktor risiko yang bila disertai resistensi insulin merupakan gambaranutama dari sindroma metabolik. Pada keadaan ini perubahan yang terjadi adalah akibat dis-fungsi adiposit yang menyebabkan kondisi inflamasi menahun. Disfungsi adiposit memberikan gambaran adanya disfungsi adipokin yaitu suatu sitokin yang diproduksi oleh adiposit.Pada keadaan disfungsi, adiposit mensekresi adipokin berlebihan yang bersifat aterogenik, proinflamasi dan prodiabetik. Di lain pihak terjadi penurunan sekresi adiponektin yang merupakan sitokin anti inflamasi.Lukito dalam thesisnya memperlihatkan adanya korelasi positif antara disfungsi adiposit dengan kal-sifikasi arteri koroner pada penderita obesitas sentral non diabetik. Kalsifikasi arteri koronermemberikan petunjuk terjadinya deposit kalsium pada dinding arteri koroner dan dianggap sebagai suatu proses aktif dari aterosklerosis yang mempunyai nilai prognostik. Akan tetapi dalam kenyataannya terdapat juga penderita obesitas sentral yang tidak mempunyai hubungan nyata dengan kalsifikasi arteri koroner

    Balloon Mitral Valvulotomy (BMV): Mengapa Resistensi Paru Tidak Selalu Menurun?

    Get PDF
    Mitral stenosis merupakan kelainan yang di negara kita masih merupakan masalah, terutama mengakibatkan menurunnya kemampuan fisik seseorang sehingga mengurangi kualitas hidup yang diinginkan. Hal ini disebabkan masih prevalennya demam rematik akutpada anak-anak yang tidak diobati dengan memadai dengan sekuele utamanya mengenai katup mitral. Salah satu akibat dari mitral stenosis adalah meningkatnya tekanan pada sirkulasi paru akibat bendungan pada system vena paru dan menimbulkan hipertensi pulmonal. Meskipun upaya untuk menghilangkan penyempitan katup baik dengan intervensi bedah maupun non bedah dengan Balloon Mitral Valvuloplasty (BMV) mendapatkan hasil yang baik dengan menghilangkan penyempitan pada aliran paru, namun tidak semua penderita yang menjalani upaya ini dapat kembali normal dari segi morbiditas karena fisiologi yang normal tidak semuanya dapat kembali berjalan terutama pada penderita-penderita lanjut yang terlalu lama mengalami abnormalitas dari fisiologi aliran paru

    Pelatihan Intervensi Non-Bedah

    Get PDF
    Sejak dimulainya upaya untuk melihat gambaran sistim vaskuler yang dipelopori oleh Forsman dengan memasukkan kateter kedalam pembuluh darah dan melakukan tindakan angiografi ventrikel dan kemudian angiografi yang lebih selektif pada pembuluh koroner oleh Sones, metoda perkutan oleh Seldinger, maka tindakan yang sifatnya invasif ini amat membantu dalam memberikan data pendukung untuk mengelola berbagai kelainan kardiovaskular melalui cara-cara pembedahan. Dengan berkembangnya teknologi untuk mendapatkan “gambaran” (image) yang lebih baik maka kemudian berkembang pula tindakan-tindakan yang sifatnya lebih kearah pengobatan baik paliatif maupun definitif yang komplementer dengan pembedahan.Inovasi dari teknologi yang lebih akurat dalam imaging serta berkembangnya alat-alat bantu dalam mengatasi berbagai kelainan kardiovaskular struktural (katup), bawaan (ASO = Amplatzer Septal Occluder, ADO = Amplatzer Duct Occluder, AVO = Amplatzer Ventricle Occluder), kelainan struktural lain terutama katup maupun koroner (PCI) maupun vaskular memerlukan pula keterampilan dari operator dalam mencapai hasil yang optimal
    corecore