3 research outputs found
OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERALATAN BENGKEL PEMESINAN JURUSAN TEKNIK PEMESINAN (TPM) DI SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN
ABSTRAK OPTIMALISASI PEMANFAATAN PERALATAN BENGKEL PEMESINAN JURUSAN TEKNIK PEMESINAN (TPM) DI SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN Nama : Muhammad Syahrul Qodri NIM : 15050524070 Program Studi : S1 Pendidikan Teknik Mesin Jurusan/Fakultas : Teknik Mesin/Fakultas Teknik Nama Lembaga : Universitas Negeri Surabaya Dosen Pembimbing : Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa kondisi bengkel, tingkat pemanfaatan peralatan dan rancangan optimalisasi pemanfaatan peralatan mesin di bengkel pemesinan untuk menunjang pembelajaran di SMKN 1 Sarirejo Lamongan. Hal ini didasarkan pada hasil observasi penulis di SMKN 1 Sarirejo Lamongan bahwa masih cukup banyak siswa yang belum mempunyai kompetensi yang memadai khususnya pada keahlian pemesinan yang dikarenakan oleh terbatasnya jumlah mesin dan sistem penjadwalan pelajaran kurang maksimal, sehingga siswa harus antri menunggu siswa lainnya selesai menggunakan suatu mesin. Hal ini menyebabkan pembelajaran praktik menjadi tidak kondusif sehingga kompetensi yang dimiliki siswa menjadi tidak merata. Jenis penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan wawancara, angket, observasi dan dokumentasi. Validitas instrumen penelitian diperoleh dari expert judgment, reliabilitas angket dihitung dengan rumus Alpha Cronbach. Analisis data penelitian ini menggunakan teknik analisis statistik deskriptif. Responden siswa adalah kelas X dan XI berjumlah 39 yang diambil secara acak. Jumlah responden siswa ditentukan dengan tabel Morgan pada tingkat kesalahan 5% sebanyak 35 siswa. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa: (1) secara keseluruhan kondisi bengkel pemesinan SMKN 1 Sarirejo Lamongan (71,12%) termasuk dalam kategori layak meskipun masih terdapat satu area dari lima area dalam kategori kurang layak yaitu area Gedung Bengkel Pemesinan (27,83%). (2) tingkat pemanfaatan peralatan termasuk dalam kategori cukup optimal (42,9%). (3) rancangan optimalisasi pemanfaatan pemanfaatan waktu peralatan bengkel pemesinan dilakukan dengan menggunakan sistem Rolling dimana mata pelajaran mesin perkakas (mesin bubut, mesin frais, mesin gerinda, mesin bor, mesin las) digabung menjadi satu kesatuan dengan nama teknik pemesinan. Dalam pelaksanaannya siswa dibagi menjadi 4 kelompok dengan mengerjakan jobsheet yang berbeda dan menggunakan mesin yang berbeda dalam satu waktu. Pada pertemuan berikutnya tiap kelompok akan berpindah ke mesin yang lain, begitu seterusnya sampai semua jobsheet selesai dikerjakan siswa sehingga tidak perlu antri dalam dalam penggunaan mesin dan kompetensi siswa menjadi leih merata. Kata Kunci: Bengkel Pemesinan, Optimalisasi Peralatan, Pemanfaatan Waktu. ABSTRACT OPTIMIZING THE USE OF MACHINING WORKSHOP EQUIPMENT MACHINING ENGINEERING DEPARTEMEN (TPM) AT SMKN 1 SARIREJO LAMONGAN Name : Muhammad Syahrul Qodri ID Number : 15050524070 Study Program : Bachelor of Education Mechanical Engineering Department/Faculty : Mechanical Engineering/Faculty of Engineering Institute : Surabaya State University Supervisor : Wahyu Dwi Kurniawan, S.Pd., M.Pd. This observation goalsett is to analyze the condition of the machine workshop, the level of equipment utilization and the design of optimizing the use of machine tools in the machining workshop to support learning process at SMK 1 Sarirejo Lamongan. This study based on the results of the researcherâs observation at SMKN 1 Sarirejo Lamongan. There are still quite a lot of students who do not have sufficient competence, especially in machining expertise due to the limited number of machines and less than optimal scheduling system, thus students must queue up to wait for other students to finish using machine. This condition makes learning practice not conducive so that the competencies of students are uneven. This type of research uses descriptive qualitative research. with data collection method using interviews, questionnaires, observation and documentation. The validity of the research instrument was obtained from experts judgment, the reliability of the questionnaire was calculated by using the Cronbach Alpha formula. This research data analysis used descriptive statistical analysis techniques. Student respondents grades X and XI totaling 39 taken randomly. The number of student respondents was determined by Morgans table at a 5% error rate of 35 students. The results of this study observation indicated that : (1) Overall condition of the machining workshop of SMKN 1 Sarirejo Lamongan (71.12%) is included in the feasible category although there is still one area of ââthe five areas in the category of inadequate namely the machining workshop Building area (27.83 %). (2) The level of equipment utilization is included in the quite optimal category (42.9%). (3) The design of optimizing the utilization of machining workshop equipment time utilization is carried out using a Rolling system where subjects of machine tools (lathes, milling machines, grinding machines, drilling machines, welding machines) are combined into one unit under the name of machining techniques. In practice students are divided into 4 groups by working on different job sheets and using different machines at one time. In the next meeting, each group will move to another machine, and so on until all the worksheets are finished by students so that there is no need to queue up in the use of machines and student competencies become more equal. Keywords: Machining Workshop, Equipment Optimization, Time Utilization
Hubungan Novel Demian The Story of Emil Sinclairâs Youth Karya Hermann Hesse dengan Lirik Lagu Grup Musik BTS dalam Album Wings, serta Pengaruhnya Terhadap ARMY Indonesia: The Connection of Demianâs Novel the Story of Emil Sinclairâs Youth by Hermann Hesse with the Song Lyrics of the BTS Music Group in the Wings Album, and Its Effect on the Indonesian ARMY
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan novel Demian The Story of Emil Sinclairâs Youth karya Hermann Hesse dengan lirik lagu yang terdapat dalam album Wings yang dibawakan oleh BTS, serta pengaruhnya terhadap ARMY Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif menggunakan teori interpretatif simbolik Clifford Geertz dengan pendekatan sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat tiga simbol kebudayaan, yakni simbol agama, simbol pantang menyerah, dan simbol kritik. Adapun pengaruh terhadap ARMY Indonesia adalah (1) sikap toleransi antarumat beragama di kalangan ARMY semakin kuat, (2) sikap pantang menyerah yang diteladani ARMY diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan (3) menumbuhkan sikap berani berpendapat terhadap fenomena sosial yang ada melalui berbagai cara, seperti saling berbagi pesan kebaikan melalui forum ARMY di sosial media, membantu me-repost berita terkait dengan isu sosial, dan menulis.
Abstract: The study aims to find out the relation of Demianâs novel The Story of Emil Sinclairâs Youth by Hermann Hesse and the  lyrics from the Wings album, as well as its effect on the Indonesian ARMY. The gathered data is analysed using Clifford Geertz's symbolic interpretation theory with a sociology of literature approach and is presented using qualitative method. The result reveals that three cultural symbols are used in the album, namely religious symbols, signs of permissiveness, and symbols of criticism. Furthermore, three major impacts on the Indonesian ARMY are found, they are: (1) the growing religious tolerance among the ARMY community, (2) exemplifying of unyielding attitude and their implementation in daily life, and (3) increasing courage to speak up about social issues, including sharing messages of kindness in the ARMY forums, and rising awareness about social issues by reposting news and writing.Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di komunitas ARMY dalam menikmati musik BTS dengan munculnya istilah âTeori Big Hitâ. Salah satunya adalah hasil interpretasi yang dilakukan pada album Wings. Hal ini dikarenakan album tersebut memiliki keterkaaitan dengan novel Demian The Story of Emil Sinclairâs Youth karya Hermann Hesse. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana hubungan novel Demian The Story of Emil Sinclairâs Youth karya Hermann Hesse dengan lirik lagu yang terdapat dalam album Wings yang dibawakan oleh BTS, serta pengaruhnya terhadap ARMY Indonesia. Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif menggunakan teori interpretatif simbolik Clifford Geertz dengan pendekatan sosiologi sastra. Berdasarkan hasil analisis diketahui terdapat tiga simbol kebudayaan, yakni simbol agama, simbol pantang menyerah, dan simbol kritik. Adapun pengaruh terhadap ARMY Indonesia adalah (1) sikap toleransi antarumat beragama di kalangan ARMY semakin kuat, (2) sikap pantang menyerah yang diteladani ARMY diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari, dan (3) menumbuhkan sikap berani berpendapat terhadap fenomena sosial yang ada melalui berbagai cara, seperti saling berbagi pesan kebaikan melalui forum ARMY di sosial media, membantu me-repost berita terkait dengan isu sosial, dan menulis
Hibriditas Kebahasaan dalam âWasiat Renungan Masa Pengalaman Baruâ: Sebuah Kajian Etnopuitika: Linguistic Hybridity in âWasiat Renungan Masa Pengalaman Baruâ: An Ethnopuitics Study
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk struktur dan bunyi bahasa puitika-pentas teks Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru (WRMPB) dan menjelaskan pernik-pernik budaya lokal yang mewarnai teks WRMPB ketika dilisankan/dinyanyikan. Secara metodologis, metode pengumpulan data (baik data primer maupun sekunder) dalam penelitian ini mencakup studi kepustakaan (khususnya yang terkait dengan data teoretis), observasi partisipasi, wawancara mendalam, rekaman (audiovisual), foto, dan transkripsi-penerjemahan. Sementara metode analisis data menggunakan metode analisis puitika yang dikemukakan Tedlock (1992), yakni membuat konvensi-konvensi ortografis baru dan menambahkannya ke dalam sistem tulisan yang ada (dari teks WRMPB saat dilisankan) yang dilanjutkan dengan analisis intertekstual. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi the art of sounding the narrative texts âseni pengucapan teksâ, teks WRMPB memiliki konvensi-konvensi ortografis baru yang sekaligus melekat dalam sistem tulisan yang ada. Sementara dari segi budaya lokal yang mewarnai bahasa dan pentas sastra teks WRMPB, kearifan lokal Sasak-Lombok menjadi salah satu fitur penguat dan pengunci teks tersebut. Misalnya, kearifan lokal berupa sesenggak âperibahasaâ, idiom, dan sejenisnya dipakai untuk mengunci maksud bait-bait tertentu. Ini merupakan wujud kesadaran pengarang bahwa dalam bahasa lokal terkandung nilai-nilai, konsep-konsep, dan ciri-ciri budaya tertentu yang tidak ada pada bahasa lain. Dengan demikian, pengetahuan lokal berperan besar dalam mewadahi totalitas kandungan maksud teks tersebut.
Abstract: This study aims to identify the elements that make up the structure and sound of the poetic language of the text of the Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru (WRMPB) and explain the local cultural trinkets that color the WRMPB text when it is spoken. Methodologically, the data collection methods (both primary and secondary data) in this study include literature study (especially those related to theoretical data), participatory observation, in-depth interviews, recordings, photographs, and transcription-translation. Meanwhile, the data analysis method uses the poetic analysis method proposed by Tedlock (1992), namely making new orthographic conventions and adding them to the existing writing system (from the WRMPB text when it is spoken) followed by intertextual analysis. The results show that from the point of view of the art of sounding the narrative texts, the WRMPB text has new orthographic conventions which are at the same time inherent in the existing writing system. Meanwhile, in terms of local culture that characterizes the language and literary performances of the WRMPB text, the local wisdom of Sasak-Lombok is one of the reinforcing and locking features of the text. For example, local wisdom in the form of proverbs, idioms, and the like is used to lock the meaning of certain verses. This is a manifestation of the author's awareness that the local language contains certain values, concepts, and cultural characteristics that do not exist in other languages. Thus, local knowledge plays a major role in accommodating the totality of the content of the text's intent.Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi unsur-unsur pembentuk struktur dan bunyi bahasa puitika-pentas teks Wasiat Renungan Masa Pengalaman Baru (WRMPB) dan menjelaskan pernik-pernik budaya lokal yang mewarnai teks WRMPB ketika dilisankan. Identifikasi dimaksudkan untuk mengetahui unsur-unsur pembentuk struktur dan bunyi bahasa puitika-pentas teks WRMPB. Selanjutnya, penjelasan pernik-pernik budaya yang mewarnai teks WRMPB dimaksudkan untuk memahami pengetahuan lokal atau ciri-ciri lokal yang khas dalam pentas sastra teks WRMPB. Secara metodologis, metode pengumpulan data (baik data primer maupun sekunder) dalam penelitian ini mencakup studi kepustakaan (khususnya yang terkait dengan data teoretis), observasi partisipasi, wawancara mendalam, rekaman (audiovisual), foto, dan transkripsi-penerjemahan. Adapun metode analisis data menggunakan metode analisis puitika yang dikemukakan Tedlock (1992), yakni membuat konvensi-konvensi ortografis baru dan menambahkannya ke dalam sistem tulisan yang ada (dari teks WRMPB). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari segi the art of sounding the narrative texts âseni pengucapan teksâ, teks WRMPB memiliki konvensi-konvensi ortografis baru yang sekaligus melekat dalam sistem tulisan yang ada. Sementara dari segi budaya lokal yang mewarnai bahasa dan pentas sastra teks WRMPB, kearifan lokal Sasak-Lombok menjadi salah satu fitur penguat dan pengunci teks tersebut. Misalnya, kearifan lokal berupa sesenggak âperibahasaâ, idiom, dan sejenisnya dipakai untuk mengunci maksud bait-bait tertentu. Dengan demikian, pengetahuan lokal berperan besar dalam mewadahi totalitas kandungan maksud teks tersebut