1 research outputs found

    Efek merokok konvensional dan elektrik terhadap kadar hormon kortisol saliva

    Get PDF
    Rokok konvensional menghasilkan asap atau aerosol padat dan rokok elektrik menghasilkan aerosol cair. Nikotin dari kedua jenis rokok tersebut diduga dapat mempengaruhi kadar hormon kortisol dalam saliva melalui respon autonomic nervous system (ANS) yang disertai aktivasi hypothalamic-pituitary-adrenal axis. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antara merokok konvensional dibandingkan dengan elektrik terhadap kadar hormon kortisol dalam saliva. Subjek sebanyak 18 laki-laki perokok terdiri dari 9 perokok konvensional dan 9 perokok elektrik, usia 2030 tahun. Pengambilan sampel saliva pada pukul 12.00 WIB. Uji kadar kortisol dalam saliva menggunakan ELISA kit (RnD Systems) dengan Panjang gelombang 450 nm. Perbandingan rerata kadar kortisol saliva perokok konvensional dan perokok elektrik dianalisis dengan menggunakan uji t tidak berpasangan. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa kadar hormon kortisol dalam saliva perokok konvensional lebih tinggi daripada perokok elektrik, meskipun perbedaan tersebut tidak bermakna (p>0,05). Disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan antara kadar kortisol saliva perokok konvensional dengan perokok elektrik
    corecore