12 research outputs found
Studi penggunaan amiodaron pada pasien atrial fibrilasi di RSUD Kabupaten Sidoarjo
Atrial Fibrilasi (AF) adalah takiaritmia supraventricular yang khas, dengan aktivasi atrium yang tidak terkoordinasi sehingga fungsi mekanis atrium menjadi buruk. Di benua Eropa, lebih dari 6 juta orang menderita atrial fibrilasi dan dalam studi observasional (multinational monitoring of trend and determinant in cardiovascular disease) pada populasi urban Jakarta ditemukan angka kejadian atrial fibrilasi sebesar 0,2%. Angka kejadian atrial fibrilasi di Indonesia akan meningkat secara signifikan, hal ini dikarenakan adanya peningkatan persentasi populasi usia lanjut di tahun 2000 – 2005 sebesar 7,74%. Penatalaksanaan terapi farmakologi untuk atrial fibrilasi dapat diberikan terapi amiodaron yang berfungsi mengembalikan irama sinus menjadi normal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan amiodaron pada pasien atrial fibrilasi di RSUD Kabupaten Sidoarjo. Metode penelitian yang dilakukan merupakan studi observasional retrospektif dengan penyajian data secara deskriptif dari mengolah data Rekam Medik Kesehatan (RMK) pada pasien atrial fibrilasi yang menggunakan terapi amiodaron periode Januari 2019 sampai dengan Desember 2019. Hasil dan kesimpulan dari 53 sampel menunjukkan penggunaan regimen terapi tunggal adalah amiodaron (600mg/18 jam) i.v sebanyak 39% dan regimen terapi amiodaron kombinasi adalah amiodaron (3x200mg) p.o. dengan digoksin (1x0,25mg) p.o. sebanyak 45%