2 research outputs found

    IDENTIFIKASI KROMOSOM HOMOLOG MELALUI DETEKSI NUCLEOLUS ORGANIZER REGIONS DENGAN PEWARNAAN AgNO3 PADA TANAMAN BAWANG MERAH

    Get PDF
    Generally, the standard procedure for karyotype analysis of shallot is sorted by chromosome sizes. Therefore, the identification of homologous chromosomes is difficult without using a specific probe. Nucleolus Organizing Regions (NORs) can be used as a probe for precise identification of homologous chromosomes. However, the use of NORs for plant karyotyping in Indonesia is poorly investigated. In this study, shallot chromosomes were prepared using modified Carnoy’s solution II, fixed in Carnoy’s solution, and stained by using aceto-carmine and AgNO3 for detecting NORs. Chromosome images were analyzed by CHIAS IV. One locus NOR bearing chromosome pair was detected at metaphase and interphase, and it was located at short arms of subtelomeric chromosome number 6. NORs can be used as a probe for precise identification of homologous chromosomes in shallot. Therefore, this technique has the potential to be applied on species closely related to shallot and on other plant species.Keywords: AgNO3, chromosome condensation, NORs, shallot chromosome, shallot karyotype ABSTRAKProsedur kariotipe untuk bawang merah umumnya masih disusun berdasarkan ukuran kromosom, sehingga diperlukan suatu penanda yang dapat mengidentifikasi kromosom homolog secara presisi. Identifikasi kromosom homolog secara presisi menggunakan suatu penanda, khususnya deteksi Nucleolus Organizing Regions (NORs), yang di Indonesia masih jarang dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk membuat kariotipe dan mengidentifikasi kromosom homolog bawang merah melalui deteksi NORs menggunakan metode pewarnaan AgNO3. Proses fiksasi akar dilakukan dengan menggunakan modifikasi larutan Carnoy II, lalu difiksasi dengan larutan Carnoy, dan kromosom diwarnai dengan aceto-carmine dan larutan AgNO3 untuk mendeteksi NORs. Selanjutnya, citra kromosom dianalisis menggunakan CHIAS IV. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat sepasang NORs yang terdeteksi pada fase metafase dan interfase yang  terletak pada bagian lengan pendek di kromosom subtelosentrik nomor 6. Hasil dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai dasar di bidang sitogenetika bawang merah untuk mengidentifikasi kromosom homolog secara presisi menggunakan penanda NOR. Oleh karenanya, teknik ini dapat diaplikasikan pada spesies yang berdekatan dengan bawang merah dan komoditas tanaman lainnya.Kata Kunci: AgNO3, kariotipe bawang, kondensasi kromosom, kromosom bawang, NOR

    EVALUASI PERSONAL HYGIENE ANAK SEKOLAH DASAR BERKAITAN DENGAN CEMARAN MIKROBA

    Get PDF
    AbstrakLatar belakang: Anak-anak pada usia 6 – 11 tahun atau yang masih dalam bangku Sekolah Dasar masih berada dalam perkembangan secara sosial. Kondisi demikian, menyebabkan anak-anak rentan terjangkit penyakit yang disebabkan buruknya personal hygiene. Kebiasaan tidak mencuci tangan tangan menggunakan sabun dapat memberikan dampak buruk kesehatayan yani dapat terserang penyakit diare dan ISPA. Salah satu infeksi penyakit disebabkan oleh cemaran mikroorganisme koliform. Cemaran mikroorganisme ini menjadi potensi gangguan pada anak sekolah. Gerakan cuci tangan yang digalakan oleh sekolah menjadi solusi untuk mengatasi gangguan kesehatan berkaitan dengan personal hygiene yang buruk. Tujuan: penelitian ini adalah untuk mengevaluasi personal hygiene berkaitan dengan cemaran mikroba pada anak sekolah dasar. Metode: penelitian ini bersifat kuantitatif deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan swab telapak tangan siswa sekolah dasar sebelum dan sesudah cuci tangan dan ditorehkan pada permukaan medium steril. Selanjutnya sampel dianalisis dengan menghitung Total Plate Count, cat gram dan uji beda nyata. Hasil: Hasil uji T berpasangan, diketahui TPC sebelum cuci tangan rerata 146,96 dan sesudah cuci tangan 48,8. Hasil uji menunjukan antar dua variabel yang memiliki perbedaan yang siginifikan dilihat  dari T hitung 10,3 dengan sig 4,83E-11, dan  kurang dari <0,05. Kesimpulan: Personal Hygiene merupakan hal yang sangat penting   untuk kesehatan, salah satu cara untuk mencapai personal hygiene pada anak sekolah dasar  dengan cara mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.  Efektifitas mencuci tangan dengan sabun dapat dilihat pada tabel.1 dimana ke 29 sampel yang ada menunjukkan penurunan koloni yang signifikan pada TPC yang dievaluasi. Kata Kunci: Personal hygiene, sabun cuci tangan, coliform, mikroorganisme
    corecore