5 research outputs found
Pengaruh Penambahan Tritan Nr Dalam Pakan Terhadap Warna Kaki, Whc, Dan Kolesterol Daging Ayam Pedaging
Ayam pedaging sebagai sumber gizi pangan dapat digunakan untuk memenuhi peningkatan kebutuhan protein hewani di Indonesia. Suplemen pakan dipilih sebagai alternatif yang dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan pakan pada ayam dan menjaga kesehatan ternak. Suplemen pakan atau pakan pelengkap pada pakan yang bisa diberikan yaitu Protein Sel Tunggal (PST). Dari penelitian yang sudah dilaksanakan menunjukkan hasil positif pada pemberian PST berkorelasi terhadap pertumbuhan makhluk hidup, sehingga sangat berpotensi digunakan sebagai pakan ternak, tetapi sampai saat ini data penelitian PST pada ayam pedaging masih sedikit. Tritan NR termasuk kedalam Protein Sel Tunggal (PST). Tritan NR merupakan sebuah produk olahan hasil samping dari PT. Ajinomoto yang ditujukan sebagai imbuhan pakan ternak non ruminansia
Pengaruh Genistein Dalam Pengencer Tris Aminomethan Kuning Telur Terhadap Kualitas Semen Cair Penyimpanan Suhu Ruang Pada Sapi Peranakan Ongole (Po)
Sapi Peranakan Ongole (PO) merupakan sapi pedaging dan pekerja yang memiliki kemampuan adaptasi tinggi terhadap perbedaan kondisi lingkungan, serta tenaga yang kuat. Sapi PO memiliki keunggulan produktivitas yang tinggi seperti kualitas semen pejantan yang baik, persentase karkas dan kualitas daging baik sehingga dilakukan persilangan untuk mempertahankann dan meningkatkan mutu genetik serta populasi sapi PO di Indonesia melalui teknologi Inseminasi Buatan (IB). Salah satu faktor keberhasilan IB adalah kualitas semen, semen cair dalam penggunaanya mudah mengalami penurunan kualitas akibat hasil samping metabolisme jika tidak ditambahkan pengencer serta antioksidan yang tepat. Penggunaan semen cair dalam inseminasi buatan mudah mengalami penurunan akibat metabolisme spermatozoa. Genistein merupakan isoflavon pada legum yang memiliki aktivitas antioksidan dapat membantu melindungi sel dari kerusakan dan memberikan efek penghambat pada peroksidase lipid pada membran
spermatozoa sehingga dapat mempertahankan kualitas semen cair sapi PO.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan antioksidan genistein dalam pengencer tris aminomethan kuning telur terhadap kualitas semen cair sapi PO selama penyimpanan suhu ruang. Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai informasi tentang manfaat dari salah satu antioksidan yaitu genistein dalam pengenceran semen sapi PO.
Materi yang digunakan adalah semen segar sapi PO yang berumur 4 tahun. Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan laboratorium dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan penelitian yaitu P0 (0 μM Genistein + Tris aminomethan Kuning telur), P1 (10 μM Genistein + Tris aminomethan Kuning telur), P2 (30 μM Genistein + Tris aminomethan Kuning telur), P3 (50 μM Genistein + Tris aminomethan Kuning telur), dilakukan pengamatan pada suhu ruang setiap jam ke-0, 2, 4, 6, dan 8. Data yang diperoleh dianalisa dengan analisis ragam. Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL), ANOVA dan selanjutya apabila terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) atau nyata (P<0,05), akan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD).
Hasil analisis statistik terhadap motilitas spermatozoa jam ke-0 tidak memerikan perbedaan, jam ke-2 sampai jam ke-8 memberikan perbedaan yang sangat nyata. Pada uji viabilitas jam ke-0 sampai jam ke-4 tidak terdapat perbedaan nyata terhadap pemerian genistein,sedangkan jam ke-6 dan jam ke-8 memberikan perbedaan sangat nyata. Pada uji abnormalitas jam ke-0, 2, 4, dan 8 tidak terdapat perbedaan
yang signifikan dan pengamatan integritas membran spermatozoa dengan penambahan genistein pada jam ke-0 tidak memberikan perbedaan, sedangkan pada jam ke-8 terdapat perbedaan sangat nyata pada penyimpanan suhu ruang
Pengaruh Penambahan Antioksidan Genistein Dalam Pengencer Dan Lama Ekuilibrasi Pada Uap Nitrogen Terhadap Kualitas Semen Beku Sapi Po Setelah Thawing
Proses pembekuan semen mempengaruhi kualitas semen beku untuk inseminasi buatan. Selama proses pembekuan masalah yang terjadi adalah cold shock dan Reactive Oxygen Species (ROS). Hal tersebut dapat diminimalisir dengan penambahan zat-zat yang mampu melindungi spermatozoa kedalam pengencer seperti antioksidan. Pengencer Tris Aminomethane berfungsi sebagai sumber makanan dan buffer bagi keberlangsungan hidup spermatozoa. Kuning telur berfungsi sebaga krioprotektan ekstraseluler untuk melindungi spermatozoa dari cold shock. Dalam penelitian ini, antioksidan yang digunakan adalah genistein. Antioksidan dan sifat anti-inflamasi genistein dapat memodifikasi membrane hemodialisis dan menyebabkan penurunan Reactive Oxygen Species (ROS) yang signifikan. berguna sebagai antioksidan yang akan menetralkan radikal bebas sehingga mencegah kerusakan pada spermatozoa.
Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui interaksi antara penambahan antioksidan genistein dengan lama waktu ekuilibrasi / pre freezing diatas uap nitrogen cair terhadap kualitas semen sapi PO setelah thawing; 2) mengetahui pengaruh penambahan antioksidan genistein pada pengencer tris aminomethane terhadap kualitas semen sapi PO setelah thawing; 3) mengetahui pengaruh lama waktu ekuilibrasi / pre freezing diatas uap nitrogen cair terhadap kualitas semen sapi PO setelah thawing. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2021 di UPT PT dan HMT Karangwaru Tuban mulai dari penumpungan semen, pesiapan pengencer, hingga pengamatan kualitas spermatozoa sapi peranakan ongole.
Materi yang digunakan selama penelitian ini diantaranya spermatozoa dari 2 ekor pejantan sapi peranakan ongole yang berada di UPT. Semen segar yang digunakan dalam penelitian ini memiliki persyaratan minimal motilitas massa 2+ dan motilitas individu 70%. Penampungan semen dilakukan secara rutin setiap satu minggu sekali oleh pihak BBIB yang sudah berpengalaman memakai vagina buatan sebagai alat bantu penampungan. Setelah ditampung kemudian di evaluasi secara makroskopis dan mikroskopis. Metode penelitian adalah metode eksperimental laboratorium dan pola rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) faktorial 4x3 dengan dua faktor perlakuan, total 12 perlakuan dan masing-masing 5 kali ulangan. Perlakuan dalam penelitian ini penambahan antioksidan genistein pada pengencer tris aminomethane dan lama waktu ekuilibrasi pada uap nitrogen , antaralain : P1 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P2 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 μM genistein + 5 menit lama
ekuilibrasi uap nitrogen cair); P3 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 30 μM genistein + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P4 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 50 μM genistein + 5 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P5 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P6 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 μM genistein + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P7 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 30 μM genistein + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P8 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 50 μM genistein + 10 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P9 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P10 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 10 μM genistein + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P11 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 30 μM genistein + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair); P12 (100% Tris Aminomethane kuning telur + 50 μM genistein + 15 menit lama ekuilibrasi uap nitrogen cair). Dilakukan pengamatan setelah penampungan semen segar, setelah ekuilibrasi suhu dingin (before freezing) dan setelah pembekuan (post thawing). Variabel yang diamati adalah persentase motilitas individu spermatozoa, persentase viabilitas spermatozoa, persentase abnormalitas spermatozoa, dan persentase integritas membran spermatozoa. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis ragam (ANOVA) pada taraf nyata 5% atau 1%. Apabila terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) atau sangat nyata (P<0,01) akan dilakukan uji Duncan.
Dari hasil pengamatan semen segar sapi PO menunjukkan kualitas yang baik pada uji makroskopis yaitu rataan volume sebanyak 6,6 ± 1,05 ml, warna putih kekuningan,
bau khas semen, konsistensi sedang dan pH 6,8 ± 0,12, serta uji mikroskopis dengan motilitas massa 2+, motilitas individu sebesar 81 ± 4,18 %, konsentrasi sebesar 172,2 ± 36,41 (107/ml), viabilitas sebesar 85,68 ± 4,54%, abnormalitas sebesar 2,56 ± 0,52 %, dan integritas membrane sebesar 79,33 ± 3,47 %.
Hasil analisis statistik, perlakuan genistein memberikan perbedaan yang sangat nyata (P0,05) pada persentase abnormalitas. Perlakuan lama ekuilibrasi memberikan perbedaan yang sangat nyata (P0,05) pada persentase motilitas individu dan persentase integritas membrane semen beku sapi PO. Perlakuan interaksi antara penambahan genistein dengan lama ekuilibrasi nitrogen cair tidak berpengaruh nyata (P>0,05) pada persentase motilitas individu, persentase viabilitas, persentase abnormalitas dan persentase integritas membrane semen beku sapi PO
Pengaruh Penambahan Genistein Dalam Pengencer Tris-Aminomethan Dan Lama Thawing Terhadap Kualitas Semen Sapi Peranakan Ongole
Sapi Peranakan Ongole merupakan salah satu bangsa sapi potong yang memiliki keunggulan daya adaptasi tinggi terhadap kondisi lingkungan pakan dan iklim yang kurang baik, tahan terhadap penyakit, daya reproduksi yang baik dan mempunyai pertumbuhan relative cepat. Penggunaan semen beku untuk IB memiliki keuntungan dapat disimpan lebih lama, tetapi pengaruh cekaman dingin selama prosesing dapat menurunkan kualitas semen. Penambahan bahan pengancer yang tepat dapat mempertahankan kualitas semn beku. Adanya kandungan antioksida dalam genistein diharapkan mampu mempertahankan kualitas semen beku sapi Peranakan Ongole.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan genistein dalam pengencer tris aminomethan kuning telur dan lama thawing yang berbeda terhadap kualitas semen sapi Peranakan Ongole. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi akademisi maupun masyarakat umum berkaitan dengan penambahan
genistein dalam pengencer tris aminomethan kuning telur dan lama thawing untuk mempertahankan kualitas semen beku Sapi Peranakan Ongole
Materi yang digunakan yaitu semen sapi Peranakan Ongole dari UPT Tuban. Penampungan dilakukan menggunakan vagina buatan. Syarat semen segar yang digunakan untuk pengenceran yaitu memiliki nilai motilitas individu ≥ 70% dengan motilitas massa minimal 2++. Pengencer yang digunakan yaitu pengencer tris aminomethan (Merck Jerman) kuning telur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu experimental laboratorium dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) Faktorial yang diulang 5 kali. Faktor pertama adalah penambahan genistein meliputi: G1 : Tanpa penambahan genistein (kontrol), G2 : Penambahan genistein 10 μM, G3 : Penambahan genistein 30 μM, dan G4 : Penambahan genistein 50 μM yang di thawing dengan waktu yang berbeda sebagai faktor kedua yang terdiri atas T1 : Lama thawing 30 detik, T2 : Lama thawing 60 detik, dan T3 : Lama thawing 90 detik. Apabila hasil yang didapatkan ada perbedaan maka dilanjutkan dengan uji ducan. Variable yang diamati selama penelitian yaitu motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan genistein berpengaruh nyata (P0,05). Berdasarkan hasil
penelitian disimpulkan bahwa penambahan genistein mampu mempertahankan kualitas semen sapi Peranakan Ongole dnegan hasil terbaik pada perlakuan penambahan genistein 30 μM dan lama thawing terbaik adalah 30 detik
Pengaruh Penambahan Genistein Dalam Pengencer Tris Aminomethan Dan Suhu Thawing Terhadap Kualitas Semen Sapi Peranakan Ongole
Peningkatan populasi sapi pedaging dapat dilakukan dengan meningkatkan mutu genetik dengan teknologi IB. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan program IB adalah mutu semen beku sapi. Semen beku memiliki kelemahan yakni mengalami penurunan kualitas setelah proses pembekuan. Selama proses pembekuan kematian spermatozoa dapat mencapai 40-50% sehingga diperlukan pengencer yang mampu melindungi spermatozoa dari cold shock dan memiliki daya anti radikal bebas yang tinggi agar mampu mempertahankan kualitas semen. Pengencer Tris Aminomethan mengandung komposisi asam sitrat, laktosa, rafinosa, dan fruktosa, vitamin dan kuning telur yang dapat mempertahankan daya hidup spermatozoa. Adanya kandungan genistein memungkinkan terjadinya peningkatan kualitas semen beku sapi Peranakan Ongole.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahann genistein dalam Tris Aminomethan terhadap kualitas post thawing semen sapi Peranakan Ongole pada suhu
yang berbeda. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mendapatkan pengencer yang baik dengan penambahan antioksidan genistein dalam pengencer Tris Aminomethan untuk proses pengenceran semen beku Sapi PO.
Materi penelitian yang digunakan adalah semen segar dari 2 pejantan Sapi PO dengan kriteria motilitas individu minimal 70%, motilitas massa (2+) dan viabilitas > 70 %. Semen dilakukan pengujian secara makroskopis dan mikroskopis. Pengencer yang digunakan adalah Tris Aminomethan kuning telur dengan penambahan genistein, genistein didapatkan dari Sigma Aldrich. Metode penelitian yang digunakan adalah experimental dengan rancangan acak lengkap faktorial (RAL) Faktorial dengan 12 perlakuan dan 5 ulangan yaitu P0 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 0 genistein, P1 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 10 μM genistein, P2 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 30 μM genistein, P3 : 80 % pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 50 μM genistein dan masing-masing perlakuan dilakukan proses thawing pada suhu 20°C, 30°C dan 40°C setiap perlakuan. Pengamatan yang dilakukan pada tahap before freezing dan post thawing. Variabel yang diamati adalah motilitas individu, viabilitas, abnormalitas dan integritas membran spermatozoa dan apabila terjadi perbedaan yang nyata atau sangat nyata dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test (DMRT).
Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan kadar genistein yang berbeda dalam pengencer Tris Aminomethan pada kualitas post thawing memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase motilitas, viabilitas dan integritas membran (P<0,01) dan perlakuan suhu
memberikan pengaruh yang sangat nyata terhadap persentase abnormalitas spermatozoa (P 0,05) terhadap abnormalitas spermatozoa. Suhu thawing memberikan pengaruh yang nyata terhadap abnormalitas spermatozoa (P<0,01). Hasil rataan suhu 20,30 dan 400C yaitu 12,31 %, 11,94 % dan 11,60 %. Suhu thawing terbaik yaitu pada suhu 400C dengan nilai abnormalitas terendah yaitu 11,60%.
Berdasarkan hasil penerlitian ini dapat disimpulkan bahwa Penambahan genistein dengan kadar yang berbeda pada pengencer Tris Aminomethan berpengaruh pada kualitas pos thawing spermatozoa sapi Peranakan Ongole (PO) ditinjau dari motilitas individu, viabilitas dan integritas membran. Rataan tertinggi motilitas individu, viabilitas dan Integritas membran terdapat pada 80 % Pengencer Tris Aminomethan + 20 % Kuning telur + 30μM genistein. Pengaruh suhu thawing hanya berpengaruh pada abnormalitas spermatozoa sapi Po dimana suhu 40°C menjadi suhu yang terbaik yang mendapatkan rataan abnormalitas terendah dari pada suhu 20°C dan 30°C dan tidak ada interaksi antara penambahan genistein dan suhu thawing. Berdasarkan hasil penelitian disarankan untuk melakukan penelitian lanjutan
berupa inseminasi buatan dengan hasil pembekuan semen sapi PO yang menggunakan pengencer Tris Aminomethan kuning telur dengan penambahan 30 μM genistein