3 research outputs found

    Sumber Daya Air di Pulau-Pulau Kecil : Pola Pemanfaatan Air di Pulau Karimunjawa, Taman Nasional Karimunjawa

    Get PDF
    Taman Nasional Karimunjawa merupakan kepulauan yang terdapat di Pantai Utara Laut Jawa. Kepulauan ini dihuni oleh 9789 jiwa, dengan jumlah penduduk tersebut kebutuhan air menjadi tantangan dalam pemenuhannya. Di Kepulauan Karimunjawa terdapat satu Pulau yaitu Pulau Karimunjawa yang memiliki hutan hujan tropis dataran rendah pada ketinggian 506 dpl. Di dalam hutan ini terdapat sumber air yang digunakan oleh penduduk yang tinggal di Pulau Karimunjawa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola pemanfaatan air di Pulau Karimunjawa. Metode yang digunakan adalah survei sumber air dan desk study. Survei dilakukan untuk mendapatkan data mengenai lokasi sumber air, debit air, pemanfaatan oleh masyarakat sekitar. Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Hasil survei dapat diketahui bahwa terdapat 13 sumber mata air yang tersebar di Pulau Karimunjawa, enam diantaranya berada di dalam kawasan Taman Nasional Karimunjawa yaitu di Legon Lele, Cikmas, Makam Nyamplungan, Legon Goprak dan Alang-alang. Berdasarkan sistem zonasi Taman Nasional Karimunjawa, keenam sumber air tersebut berada di tiga zona yaitu Zona Pemanfaatan Darat, Zona Rimba, dan Zona Religi. Sumber air di pulau ini tidak memiliki cekungan air tanah, sehingga debit air berfluktuasi dengan bergantung pada curah hujan. Sumber air ini selain digunakan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari juga dimanfaatkan untuk hotel, penginapan, lokasi wisata, warung makan, tempat ibadah, dan sekolah

    Coral Reef Community Changes in Karimunjawa National Park, Indonesia: Assessing the Efficacy of Management in the Face of Local and Global Stressors

    No full text
    Karimunjawa National Park is one of Indonesia's oldest established marine parks. Coral reefs across the park are being impacted by fishing, tourism and declining water quality (local stressors), as well as climate change (global pressures). In this study, we apply a multivariate statistical model to detailed benthic ecological datasets collected across Karimunjawa's coral reefs, to explore drivers of community change at the park level. Eighteen sites were surveyed in 2014 and 2018, before and after the 2016 global mass coral bleaching event. Analyses revealed that average coral cover declined slightly from 29.2 +/- 0.12% (Standard Deviation, SD) to 26.3 +/- 0.10% SD, with bleaching driving declines in most corals. Management zone was unrelated to coral decline, but shifts from massive morphologies toward more complex foliose and branching corals were apparent across all zones, reflecting a park-wide reduction in damaging fishing practises. A doubling of sponges and associated declines in massive corals could not be related to bleaching, suggesting another driver, likely declining water quality associated with tourism and mariculture. Further investigation of this potentially emerging threat is needed. Monitoring and management of water quality across Karimunjawa may be critical to improving resilience of reef communities to future coral bleaching
    corecore