307 research outputs found
YOGA AS A BUSINESS OPPORTUNITY AND CHOICE OF PROFESSION HIGH SCHOOL GRADUATES THE HINDU MATARAM PUDJA GDE LAND ON THE ISLAND OF LOMBOK
Many yoga skills needed by the institution of formal, non formal and individually to doyoga privat scattered on the island of Lombok. Activities train yoga by yoga instructor graduatesSTAHNGdePudjaMataram.Graduateswhobecameayogainstructororopeningyogabusinesshasyettoresponseproperly,itisnecessaryasearchabouttheelectionbackgroundmaterial,andmaterialprofessionyoganeededtobeabletotrainproperly.Sosynergybetweentheneedsofinstructorswiththematerialpresentedinthelecture.Itisimportantforacourseofstudyoreducationalinstitutiontofindouttheextenttowhichtherelevanceoftheprofileofgraduateswiththeabsorptionoftheworldofwork.BasedonthebackgroundthenexaminedwhySTAHNGdePudjaMataramgraduateschoosingayogainstructorasaprofession?andwhatabouttheprospectsofgraduatesofSTAHNGdeMataramPudjatoopenabusinessorbecomeayogainstructorontheislandofLombok?.Thisresearchisqualitativeresearchdesigntheresearchfield.approachtothetheorythatarerelevanttoresearch.Thetheoriesare:theoryofincentives, learning theory of R-Gagne and Neoclassical theory of economic growth. Thetechnique of data collection by observation, interview and documentation.From the results of the analysis and discussion of research it can be concluded the following:background Graduates STAHN Gde Pudja Mataram chose profession Yoga instructor, amongothers: (1) have the expertise of Yoga; (2) Yoga instructor has enough income; (3) the channellingofcustomsdoingyoga;and(4)asasideJob.ProspectsGraduateSTAHNGdeMataramPudjatoopenabusinessorbecomeayogainstructorinLombokislandbecausethefollowingthings,(1)theriseofsocialmediafeaturingyoga,(2)HotelsonLombokislandbegantoaddfacilitieswithyogaprogram;(3)ahealthylifestylebegantodevelopontheislandofLombok;(4)Lombokaremoreadvanced,causingsocietyseekingpeaceofsaturatedwiththeworldofwork;and(5)theexistenceoftheinstitutionbeganaddingextraschoolActivitieswithYoga.Keywords: Yoga, Instructors, Graduate
Root and Nodulation Phenotypes of the Ethylene-Insensitive Sickle Mutant of Medicago truncatula
The sickle (skl) mutant of the model legume Medicago truncatula is an ethylene-sensitive mutant that have a ten-fold increase in nodule numbers. The nodulation and root phenotypes of the skl mutant were investigated and further characterised. The skl mutant had longer roots than the wild type, but when inoculated with Sinorhizobium, its root length was reduced to the level of wild type. Furthermore, lateral root numbers in uninoculated skl were similar to those in uninoculated wild type. However, when the root tips were decapitated, fewer lateral roots formed in skl than in wild type. Nodule numbers of the skl mutant were significantly reduced by low nitrate concentration (2.5 mM). These results suggest that skl mutant has alterations in both root and nodule development
Pola Pertumbuhan Dan Pemanenan Biomassa Dalam Fotobioreaktor Mikroalga Untuk Penangkapan Karbon
Teknologi fotobioreaktor mikroalga untuk penangkapan karbon merupakan teknologi yang mengandalkanproses fotosintesis untuk memfiksasi gas CO2 dan mengkonversinya menjadi biomassa. Faktor utamayang mempengaruhi proses pertumbuhan, fiksasi karbon dan produksi biomassa adalah jenis mikroalga,gas CO2, nutrisi, cahaya, suhu, pH dan pengadukan. Untuk aplikasi teknologi ini dalam skala besar,selain faktor-faktor tersebut di atas, karakteristik pertumbuhan mikroalga tertentu dan pemanenannyaperlu diketahui untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Hingga saat ini masih sedikit informasi yangdiperoleh tentang karakteristik pertumbuhan dan produksi biomassa dari mikroalga dalam fotobioreaktoryang dipanen dengan sistem semi-kontinu dan sistem kontinu. Tujuan dari tulisan ini adalah membahastentang pola pertumbuhan sel-sel mikroalga dalam fotobioreaktor yang berkaitan dengan strategipemanenan sistem batch, semi-kontinu dan kontinu, dan untuk menentukan sistem yang lebih cocokditerapkan di Indonesia. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan dari masing-masing sistem, pemanenansistem semi-kontinu menjadi pilihan utama untuk aplikasi fotobioreaktor mikroalga penangkap karbon diIndonesia
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA SISWA KELAS VIII A SMP NEGERI 2 LENDAH
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah pada pokok bahasan teorema pythagoras melalui model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization.
Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas dengan subjek
penelitian adalah siswa kelas VIII A SMP Negeri 2 Lendah tahun ajaran
2015/2016 dan objek penelitian adalah kemampuan pemecahan masalah
matematika. Desain penelitian mengikuti model Kemmis dan Taggart yang
meliputi: perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan
dengan observasi, catatan lapangan, tes, dan dokumentasi. Data dianalisis dengan
teknik triangulasi dan reduksi data, baik deskripsi kualitatif maupun deskripsi
kuantitatif dengan menghitung nilai rata-rata.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII A SMP Negeri 2
Lendah. Hal ini ditunjukkan oleh: (1) hasil keterlaksanaan model pembelajaran
kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) oleh guru sebesar 89,42%
(kategori baik) pada siklus I dan sebesar 99,04% (kategori baik) pada siklus II,
sedangkan kegiatan belajar siswa sebesar 89,42% (kategori baik) pada siklus I dan
95,19% (kategori baik) pada siklus II. (2) Hasil rata-rata kemampuan pemecahan
masalah pada siklus I sebesar 70,22 (kategori cukup) dan pada siklus II sebesar
83,33 (kategori tinggi)
PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI PEDAGOGIK GURU SMA
Pada kenyataan guru belum maksimal dalam mengelola pembelajaran. Penelitian ini bertujuan: untuk meningkatkan pelaksanaan supervisi Akademik dalam meningkatkan kemampuan pedagogik guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Metode penelitian yang digunakan adalah pendekatan deskriptif . Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari tahap : (1) Perencanaan,(2) Pelaksanaan, (3) Observasi dan (4) Refleksi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pada siklus I kemampuan guru melaksanakan pembelajaran masih rendah hal ini dibuktikan dengan nilai akhir yang diperoleh setiap, dan nilai rata-rata kemampuan guru dari hasil observasi pembelajaran dimana guru yang memperoleh skor nilai 1 (kurang) dengan rentang nilai dibawah 55% adalah 1 orang guru, skor nilai 2 (cukup) dengan rentang nilai 55%-69% adalah 10 orang guru, skor nilai 3 (baik) rentang nilai 70%-85% adalah 2 orang guru, dan tidak ada guru yang memperoleh skor nilai 4 (sangat baik).Pada siklus II terjadi peningkatan kemampuan mengajar guru yang dari siklus I, pada siklus guru yang memperoleh skor nilai 2 (cukup) dengan rentang nilai 55%-69% adalah 3 orang, dan skor nilai 3 (baik) rentang nilai 70%-.85% adalah 10 orang guru, dan tidak ada guru yang memperoleh skor nilai 1 (kurang) dan skor nilai 4 (sangat baik). Dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh 13 orang guru juga terjadi peningkatan, yaitu pada siklus I rata-rata yang diperoleh hanya 64,72 menjadi 74,53 pada siklus II. terjadi peningkatan 9,81%
Dasar `memakmurkan jiran` dan penglibatan Malaysia dalam proses keamanan di Selatan Filipina
Sejak tamatnya Perang Dingin, negara-negara di rantau Asia Tenggara menjadi prioriti utama dalam dasar luar Malaysia. Dalam hal ini, tidak dapat dinafikan bahawa faktor kedekatan merupakan sebab utama Malaysia meletakkan rantau ini sebagai salah satu daripada prioriti utama negara. Dengan kata lain, masalah yang berlaku di negara ini jika tidak diselesaikan akan secara tidak langsung memberikan implikasi keselamatan, ekonomi dan politik jangka panjang kepada Malaysia. Menyedari akan masalah yang berlaku di negara-negara jiran ini menyebabkan Malaysia sangat menekankan kepada polisi memakmurkan jiran, satu polisi yang bertujuan untuk mencapai keadaan situasi menang-menang di antara negara jiran dan Malaysia. Oleh itu, dengan menggunakan kes hubungan Malaysia-Filipina, makalah ini melihat penglibatan Malaysia dalam proses keamanan di antara Manila dan Barisan Pembebasan Islam Moro (MILF) di selatan Filipina mempunyai kesan langsung kepada kepentingan dan perkiraan keselamatan negara. Dalam hal ini, isu yang paling mendesak yang membawa kepada penglibatan Malaysia di wilayah bergolak ini adalah bertujuan untuk memastikan agar konflik yang membawa banyak masalah kepada Malaysia ini, misalnya isu pendatang dan pelarian Filipina dan masalah penculikan oleh Abu Sayaf di negeri Sabah yang telah berlanjutan untuk beberapa tahun akan dapat diselesaikan apabila proses keamanan ini dicapai kelak. Intipati ini merupakan asas kepada dasar memakmurkan jiran yang diamalkan oleh Malaysia dan penglibatan negara dalam proses keamanan yang berlangsung di selatan Filipina
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPEN PADA SISWA KELASX TAMAN MADYA IBU PAWIYATAN TAMANSISWA YOGYAKARTA
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran menulis
cerpen kelas X Taman Madya Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta. Dalam penelitian
ini, pelaksanaan pembelajaran menulis cerpen pada kelas X Taman Madya Ibu Pawiyatan
Tamansiswa Yogyakarta ditinjau dari segi proses pelaksanaan pembelajaran, metode,
media, materi, dan evaluasi pembelajaran.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif. Subjek penelitian ini adalah guru mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa
kelas X Taman Madya Ibu Pawiyatan Tamansiswa Yogyakarta, sedangkan objek
penelitian ini adalah pembelajaran menulis cerpen kelas X Taman Madya Ibu Pawiyatan
Tamansiswa Yogyakarta yang mencakup proses pelaksanaan pembelajaran, metode,
media, materi, dan evaluasi pembelajaran. Pengumpulan data dilakukan dengan cara
observasi, wawancara, dokumentasi, dan catatan lapangan. Keabsahan data diuji dengan
ketekunan pengamatan, perpanjangan keikutsertaan, dan triangulasi. Teknik analisis data
dalam penelitian ini dilakukan dengan tahap memperbandingkan data-data,
mengkategorisasi, menyajikan data, dan inferensi berdasarkan teori yang digunakan.
Hasil dari penelitian ini adalah pelaksaanaan pembelajaran menulis cerpen KD
16.2 kelas X Taman Madya Ibu Pawiyatan Tamansiswa sudah berjalan sesuai dengan
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), meski pelaksaanaan pembelajaran pada
pertemuan kedua tidak tercantum RPP. Metode pembelajaran yang digunakan guru
adalah metode ceramah, diskusi, penugasan, dan tanya jawab. Materi yang digunakan
guru sudah sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator pencapaian kompetensi.
Guru menggunakan media pembelajaran berupa papan tulis, buku paket, LKS, dan contoh
cerpen. Materi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan pembelajaran dan indikator
pencapaian kompetensi. Materi yang diberikan, yaitu pengertian cerpen, unsur intrinsik
cerpen, ejaan, dan pilihan kata. Evaluasi yang digunakan guru, yaitu teknik penugasan
dan penilaian hasil. Penilaian dilakukan dengan memerhatikan komponen sastra dan
kebahasaan. Komponen sastra terdiri atas aspek tema, tokoh, alur, latar, sudut pandang,
dan gaya bahasa. Komponen kebahasaan terdiri atas ejaan, pilihan kata, dan kesesuaian
isi dengan judul. Nilai yang didapat oleh siswa semuanya mencapai ketuntasan minimal.
Nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60, rata-rata nilai yang didapat oleh siswa
adalah 69
Implikatur Komentar Netizen dalam Cover Majalah Tempo Bergambar Jokowi di Sosial Media
Implikatur bagian dari sebuah kajian pragmatik. Implikatur dapat diartikan sebuah ilmu yang mengkaji maksud yang terkandung dalam sebuah ujaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bentuk-bentuk dan maksud implikatur dalam komentar netizen mengenai cover majalah tempo. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif berkaitan tentang mengumpulkan data untuk memberikan gambaran atau penegasan dalam suatu konsep atau gejala. Jenis data diambil dari transkrip dari komentar serta postingan netizen dalam sosial media yang berkenaan tentang cover majalah tempo yang bergambar Jokowi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa jenis-jenis tuturan yang diujarkan dalam komentar merupakan jenis implikatur konvensional dan non konvensional. Implikatur konvensional yang diambil menggunakan langsung dari makna kata dalam tuturan, sedangkan implikatur non konvensional merupakan implikatur yang didapatkan dari maksim percakapan yang langsung kepada mitra tutur. Tuturan yang diambil dari berbagai sosial media memiliki wujud pro dan kontra. Tuturan pro berkaitan dengan tuturan dukungan atas cover majalah tempo yang sudah beredar dan menjadi kontroversi, sedangkan tuturan kontra merupakan sebuah tuturan yang menentang adanya cover majalah tempo yang bergambar Jokowi
Pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah dan Budaya Organisasi sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Pertama Islam Terpadu se-Kota Depok
Tesis ini bertujuan untuk mengungkapkan pengaruh Kepemimpinan Transformasional Kepala Sekolah (X1) dan Budaya Organisasi Sekolah (X2) terhadap Kepuasan Kerja Guru (X3). Hipotesis yang diuji adalah (1) terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap kepuasan kerja guru, (2) terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi sekolah terhadap kepouasan kerja guru, (3) terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah terhadap budaya organisasi
sekolah. Populasi terdiri dari 156 guru dari 8 sekolah Islam terpadu di kota Depok. Kemudian dihitung dengan rumus Slovin dengan Teknik simple random sampling maka diperoleh 60 orang sebagai sampel penelitian. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan instrumen kuesioner dengan metode survey, instrumen dengan menggunakan skala model Likert. Instrumen dikalibrasi dengan menggunakan uji validasi butir dan koefisien reliabilitas dengan rumus Alpha Cronbach. Persyaratan analisis data diuji dengan normalitas Kolmogorov Smirnov (Liliefors). Analisis data dengan menggunakan teknik regresi sederhana dan uji linearitas dan akhirnya dengan analisis jalur. Hasil penelitian adalah pertama terdapat pengaruh langsung positif kepemimpinan transformasional kepala sekolah (X1) terhadap kepuasan kerja guru (X3) dengan persamaan regresi = 32,8197 + 0,6631 X1 , koefisien korelasi 0,5648 dan koefiisen jalur p31 = 0,44761 pada α = 0,05 dengan koefien determinasi sebesar r2 13 =0,3191. Kedua terdapat pengaruh langsung positif budaya organisasi sekolah
(X2) terhadap kepuasan kerja guru (X3), dengan persamaan regresi = 49,2408 + 0,4962 X2 koefisien korelasi 0,4606 dan koefisien jalur p32 = 0,25392 pada α = 0,05 dengan koefien determinasi sebesar r2 23 = 0,2121. Ketiga terdapat pengaruh
langsung kepemimpinan transformasional kepala sekolah (x1) terhadap budaya organisasi (X2), dengan persamaan regresi = 55,143 + 0,5032 X1 , koefisien korelasi 0,4617 dan koefisien jalur p21 = 0,46169 pada α = 0,05 dengan koefien
determinasi sebesar r2 12 = 0,46169
- …