13 research outputs found

    Pengaruh kepatuhan pasien terhadap outcome pada pasien gout di Puskesmas wilayah Surabaya Timur

    Get PDF
    Gout merupakan penyakit metabolik yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat terhadap outcome (kadar asam urat). Ada dua metode yang digunakan untuk mengevaluasi kepatuhan pasien yaitu (Adherence to Refill and Medication Scale) ARMS dan pill count. Wawancara dengan kuesioner ARMS dilakukan pada hari pasien melakukan kunjungan ke Puskesmas dan perhitungan tablet dilakukan pada hari kedelapan atau kesembilan sebelum obat habis, obat yang dihitung adalah allopurinol. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan consecutive sampling pada 32 pasien. Kadar asam urat pada pasien perempuan maupun laki-laki cukup tinggi (7,3-11,3 mg/dL). Sementara itu, kepatuhan pasien yang dievaluasi menggunakan metode pill count yang menunjukkan bahwa sebanyak 24 pasien yang patuh (75,0%), dan sisanya dikategorikan tidak patuh. Evaluasi kepatuhan pasien menggunakan metode ARMS mengelompokkan pasien menjadi tiga kategori: pasien dengan kepatuhan rendah (5 pasien; 15,0%), sedang (19 pasien; 59,4%) dan tinggi (8 pasien; 25,0%). Analisis statistik menggunakan uji Spearman menunjukkan tidak ada pengaruh antara kepatuhan pasien minum obat dengan kadar asam urat (p>0,05) dan uji Eta Squared menunjukkan ada pengaruh antara kepatuhan pasien minum obat dengan kadar asam urat (p<0,05). Dari hasil wawancara kepada pasien, beberapa faktor seperti penyakit penyerta (62,5%), riwayat keluarga (37,5%), diet tinggi purin (34,4%), dan obesitas (71,9%) dapat mempengaruhi kadar asam urat

    Pengaruh kepatuhan pasien terhadap outcome pada pasien gout di Puskesmas wilayah Surabaya Timur

    No full text
    Gout merupakan penyakit metabolik yang diakibatkan karena penimbunan kristal monosodium urat di dalam tubuh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat terhadap outcome (kadar asam urat). Ada dua metode yang digunakan untuk mengevaluasi kepatuhan pasien yaitu (Adherence to Refill and Medication Scale) ARMS dan pill count. Wawancara dengan kuesioner ARMS dilakukan pada hari pasien melakukan kunjungan ke Puskesmas dan perhitungan tablet dilakukan pada hari kedelapan atau kesembilan sebelum obat habis, obat yang dihitung adalah allopurinol. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross sectional dengan consecutive sampling pada 32 pasien. Kadar asam urat pada pasien perempuan maupun laki-laki cukup tinggi (7,3-11,3 mg/dL). Sementara itu, kepatuhan pasien yang dievaluasi menggunakan metode pill count yang menunjukkan bahwa sebanyak 24 pasien yang patuh (75,0%), dan sisanya dikategorikan tidak patuh. Evaluasi kepatuhan pasien menggunakan metode ARMS mengelompokkan pasien menjadi tiga kategori: pasien dengan kepatuhan rendah (5 pasien; 15,0%), sedang (19 pasien; 59,4%) dan tinggi (8 pasien; 25,0%). Analisis statistik menggunakan uji Spearman menunjukkan tidak ada pengaruh antara kepatuhan pasien minum obat dengan kadar asam urat (p>0,05) dan uji Eta Squared menunjukkan ada pengaruh antara kepatuhan pasien minum obat dengan kadar asam urat (p<0,05). Dari hasil wawancara kepada pasien, beberapa faktor seperti penyakit penyerta (62,5%), riwayat keluarga (37,5%), diet tinggi purin (34,4%), dan obesitas (71,9%) dapat mempengaruhi kadar asam urat

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Jalan Karang Menjangan No. 20 Surabaya 3 Desember - 5 Desember 2019

    No full text

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jendral Ahmad Yani No. 118, Surabaya 16, 17, 18 Desember 2019

    No full text
    corecore