3 research outputs found

    Sistem Pakar Untuk Mendeteksi Jenis Kerusakan Jalan: Studi Kasus pada Perkerasan Lentur

    Get PDF
    Upaya pemeliharaan jalan, terutama jalan nasional memiliki kompleksitas yang tinggi karena melibatkan banyak tenaga kerja, biaya, peralatan dan waktu yang cukup panjang. Kecepatan penanganan diperlukan karena seringkali upaya perbaikan kerusakan dapat mengganggu lalu lintas disekitar dalam waktu yang lama. Selain itu untuk mengetahui teknik perbaikan yang akan digunakan, instansi terkait harus melakukan koordinasi terlebih dahulu sehingga seringkali upaya penangan pemeliharaan jaringan jalan nasional membutuhkan waktu yang cukup lama. Sistem pakar diagnosa kerusakan jalan merupakan salah satu alternatif pengembangan sistem cerdas untuk memberikan diagnosa awal kerusakan jalan. Tujuan dari riset ini adalah untuk mengembangkan sistem pakar mendeteksi kerusakan jalan memakai teknik forward chaining dalam melakukan deteksi awal kerusakan jalan. Teknik forward chaining diawali dengan menelusuri ciri yang sesuai dari respon pengguna sampai ditemukan kesimpulan jenis kerusakan jalan yang tepat. Berdasarkan hasil riset, sistem pakar ini telah berhasil diimplementasikan secara terbatas pada perkerasan jalan lentur. Sistem ini juga dapat memberikan deteksi awal tentang jenis kerusakan jalan sehingga dapat digunakan menjadi alternatif saran ahli dalam model perbaikan perkerasan lentur

    Arsitektur Moisture Meter dengan Capacitive Sensing dan Serverless IoT Untuk Hidroponik Fertigasi

    No full text
    The current agricultural systems generally uses chemical fertilizers as a growth booster in order to meet the global food needs of 7 billion people and all of their livestock. But unfortunately not all are aware of the great danger behind such an overuse, unmetered application of chemical fertilizers, freely in an open field for the survival of the planet and its population. Thanks to technological advances, especially in the field of instrumentation and communication technology, the problem of increasing efficiency and avoiding such overuse should be minimized properly. In this study, the researchers tried to apply capacitive moisture sensor technology and serverless Internet of Things to the moisture meter instrument in the hydroponic drip fertigation system with roasted husk planting media. Capactive sensor technology has the advantage of corrosion resistance when applied to planting media containing high humidity and low alkalinity. By using a serverless IoT architecture, it is possible to monitor from anywhere via the internet, without involving complicated and expensive infrastructure. Based on the results of the prototype testing, it is known that the instruments built can work properly. The results of monitoring system conditions such as temperature and free heap appear stable. The reading results of the two sensors also run steadily, without fluctuations and variations in the reading that exceed 5%. The process of remote monitoring and data logging to serverless IoT is monitored to be stable with a data recording success rate of 99.8%.Sistem pertanian saat ini pada umumnya menggunakan pupuk kimia sebagai pemacu tumbuh agar dapat mengejar kebutuhan makanan global 7 milyar orang beserta hewan ternaknya. Namun sayangnya tidak semua sadar akan bahaya besar dibalik penggunaan pupuk kimia tanpa terukur dan bebas di lahan terbuka bagi keberlangsungan planet dan populasinya. Berkat kemajuan teknologi, khususnya di bidang instrumentasi dan teknologi komunikasi, masalah untuk meningkatkan efisiensi dan menghindari penggunaan berlebih seperti itu harusnya dapat diminimalisir dengan baik. Pada penelitian ini, peneliti mencoba untuk menerapkan teknologi capacitive moisture sensor dan serverless Internet of Things pada instrumen moisture meter di sistem pertanian hidroponik fertigasi tetes dengan media tanam sekam bakar. Teknologi capactive sensor memiliki keunggulan dalam hal ketahanan terhadap karat saat diterapkan pada media tanam yang mengandung tingkat kelembapan tinggi dan alkalinitas rendah. Dengan menggunakan konektivitas berarsitektur serverless IoT, maka dimungkinkan untuk melakukan monitoring dari mana saja melalui Internet, tanpa melibatkan infrastruktur rumit dan mahal. Bedasarkan hasil pengujian purwarupa, diketahui bahwa instrumen yang dibangun dapat bekerja sebagaimana mestinya. Hasil pemantauan kondisi sistem seperti temperatur dan free heap terlihat stabil. Hasil pembacaan dua sensor juga berjalan dengan stabil, tanpa terjadi fluktuasi dan variasi pembacaan yang melebihi 5%. Proses remote monitoring dan data logging ke serverless IoT terpantau stabil dengan tingkat keberhasilan pencatatan data mencapai 99.8%
    corecore