23 research outputs found
PENERAPAN VALUE ENGINEERING PEKERJAAN BAJA PROFIL TERHADAP BAJA RINGAN PADA PEMBANGUNAN PERSEKOLAHAN EBEN HAEZER MANADO
Pada proyek pembangunan Persekolahan Eben Haezer Manado, terdapat beberapa masalah yang dihadapi seperti penggunaan material yang boros dan waktu penyelesaian pekerjaan yang tidak tepat waktu yang menyebabkan pemborosan biaya. Untuk itu diperlukan suatu cara untuk mengatasi masalah tersebut. Oleh karena itu dipilih suatu cara yaitu dengan menerapkan Value Engineering atau Rekayasa Nilai. Tujuan dari penerapan cara ini adalah untuk dapat dilakukan penghematan biaya tanpa mengurangi kualitas serta fungsi bangunan dan anggaran biaya dapat digunakan secara optimal dan efisien. Pekerjaan yang akan dilakukan Value Engineering adalah pekerjaan rangka atap. Analisa ini menggunakan beberapa tahap rencana Value Engineering, yaitu tahap informasi, tahap kreatif, tahap analisa, tahap pengembangan / rekomendasi dan penyajian. Sedangkan kriteria-kriteria yang dipakai untuk mengevaluasi komponen-komponen / sistem, yaitu aspek biaya, efisiensi, waktu pelaksanaan, kekuatan dan kemudahan pekerjaan.Berdasarkan hasil analisis Value Engineering pada proyek pembangunan Persekolahan Eben Haezer Manado, alternatif pengganti yang dipilih yaitu rangka atap baja ringan Union Truss dan didapatkan penghematan biaya sebesar Rp. 107.487.887,45 atau 55,51 %. Sehingga dengan penerapan Rekayasa Nilai ini terjadi penghematan sebesar 2,4 % dari seluruh biaya total rencana pembangunan. Kata Kunci : Value Engineering, Penghematan, Rangka Ata
PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA PADA PEKERJAAN BETON BERTULANG (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG RUANG KANTOR DAN RUANG KELAS YAYASAN EBEN HEAZER JALAN 14 FEBRUARI TELING ATAS, MANADO)
Mayoritas pekerjaan bangunan bertingkat pada umumnya adalah pekerjaan struktur beton bertulang. Pekerjaan struktur beton bertulang adalah pekerjaan bekisting, penulangan, dan pengecoran. Salah satu hal yang perlu di manajemen dari pekerjaan struktur beton bertulang adalah pekerja. Hal yang perlu diketahui dalam manajemen pekerja adalah produktivitas pekerja. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung nilai produktivitas pekerja pekerjaan struktur beton betulang,mengetahui faktor-faktor apa yang mempengaruhi produktivitas pekerja pada pekerjaan struktur beton bertulang. Penelitian ditunjang dengan observasi lapangan pada proyek pembangunan gedung kantor dan ruang kelas pada yayasan persekolahan eben heazer manado. Peningkatan produktivitas akan mengurangi waktu pekerjaan, dan itu berarti akan mereduksi biaya, khususnya biaya pekerjaan sehingga diperoleh suatu biaya tenaga kerja minimum untuk mendapatkan harga yang kompetitif baik untuk pelelangan maupun pelaksanaan. Dalam penelitian ini dibahas mengenai produktivitas dilihat dari segi pekerja dan durasi waktu. Kata Kunci : Produktivitas, Pekerja, Beton Bertulang, Bangunan Bertingka
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PROYEK PERUMAHAN CASA DE VIOLA DAN ALTERNATIF PENYELESAIANNYA
Pada dasarnya proyek konstruksi tidak lepas dari kendala yang ada yang dapat menyebabkan terjadinya keterlambatan pada proyek yang sementara berjalan. Keterlambatan penyelesaian pekerjaan suatu proyek dapat menyebabkan kerugian terhadap waktu operasi hasil proyek, sehingga penggunaan hasil pembangunan proyek menjadi mundur atau terlambat. Pekerjaan yang mengalami masalah dapat menyebabkan keterlambatan dan mengakibatkan kerugian dan berbagai cara dilakukan guna menghindari masalah yang mengakibatkan keterlambatan dan kerugian. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mencari faktor utama yang menyebabkan keterlambatan penyelesaian pada proyek perumahan Casa De Viola.Dalam penelitian ini pengolahan data menggunakan program SPSS untuk mencari seberapa besar pengaruh faktor-faktor keterlambatan. Dan dari faktor-faktor keterlambatan yang akan diolah dalam program SPSS digunakan analisis descriptive dengan menggunakan metode frequencies. Analisis descriptive yang digunakan untuk menjelaskan hubungan variabael dan untuk mencari nilai rata-rata dari masing-masing faktor penyebab keterlambatan.Dan dari hasil penelitian ini didapat bahwa faktor utama yang mempengaruhi keterlambatan adalah metode pelaksanaan pekerjaan tidak tepat dengan nilai mean yang didapat adalah 3.80. Untuk mengatasinya dengan memperhatikan faktor keterlambatan akibat metode pelaksanaan pekerjaan tidak tepat yang terjadi pada pekerjaan. Agar dapat memperhitungkan aspek sumber daya material dan alat serta biaya yang digunakan. Dan untuk meninjau progress yang ada dilapangan secara rutin agar dapat mengetahui pekerjaan yang sementara berjalan mengalami keterlambatan atau tidak. Kata Kunci : Faktor-faktor Keterlambatan, Kuesioner, SPS
METODE PELAKSANAAN KONSTRUKSI PEMASANGAN ATAP PROYEK OFFICE AND DISTRIBUTION CENTRE, PT. SUKANDA JAYA AIRMADIDI – MINAHASA UTARA
Konstruksi merupakan suatu kegiatan membangun sarana maupun prasarana. Dalam pelaksanaannya sangat diperlukan suatu metode pelaksanaan konstruksi yang baik. Pentingnya penerapan suatu metode yang baik dalam suatu pelaksanaan pekerjaan melatarbelakangi tulisan ini yang membahas bagaimana metode atau cara pelaksanaan yang diterapkan pada pekerjaan pemasangan atap pada Proyek Office and Distribution Center PT. Sukanda Jaya Airmadidi – Minahasa Utara. Tipe penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah deskriptif dengan pendekatan kualitatif, tipe ini berupaya menggambarkan suatu kejadian sesuai apa yang terjadi di lapangan dengan hasil berupa kata-kata tertulis. Berdasarkan hasil penelitian, pelaksanaan konstruksi pemasangan atap di lapangan terdapat langkah-langkah yaitu, perangkaian rafter (kuda-kuda), pemasangan rafter (kuda-kuda) dan purlin (gordeng), serta pekerjaan pemasangan atap dan atap menggunakan bahan zincalum yang memiliki kelebihan dibandingkan atap lain yaitu daya tahan yang lebih, mudah dibentuk, dan mudah pasang. Dengan demikian pekerjaan atap menjadi efisien waktu dan biaya. Kata Kunci: Metode Pelaksanaan Konstruksi, Rangka Atap, Zincalu
ANALISIS LIFE CYCLE COST PADA PEMBANGUNAN GEDUNG (Studi Kasus: Sekolah St. URSULA Kotamobagu)
Life Cycle Cost (LCC) merupakan biaya yang dibutuhkan oleh suatu bangunan selama umur rencananya. Yang termasuk biaya ini adalah biaya perencanaan dan pembangunan yang dinamakan biaya awal, serta biaya perawatan rutin dan perbaikan yang dinamakan biaya pemeliharaan. Tujuan penulisan skripsi ini adalah menghitung Life Cycle Cost (LCC) aktual yang berdasar pada bahan bangunan yang digunakan pada saat pembangunan proyek. Dalam hal ini, bangunan yang akan ditinjau adalah bangunan Sekolah St. URSULA Kotamobagu, dan bagian bangunan yang akan dihitung life cycle cost-nya yaitu dinding, lantai serta plafond pada lantai 1 bangunan sekolah tersebut. Melalui proses perhitungan menggunakan dasar Life Cycle Cost (LCC) pada proyek Sekolah St. URSULA Kotamobagu, untuk item pekerjaan dinding, lantai serta plafond pada lantai 1, maka didapat total biaya sebesar Rp.567.981.865,49. Dengan biaya pemeliharaan yang terdiri dari ; Biaya Pemeliharaan Dinding Rp.204.559.574,57, Biaya Pemeliharaan Lantai Rp.1.530.119,49 dan Biaya Pemeliharaan Plafond Rp.121.844.171,43. Kata Kunci : Bahan bangunan, biaya, Life Cycle Cos
OPTIMASI PENJADWALAN MENGGUNAKAN METODE ALGORITMA GENETIKA PADA PROYEK REHABILITASI PUSKESMAS MINANGA
Tahap perencanaan dan penjadwalan merupakan tahapan yang paling menentukan keberhasilan suatu proyek. Hal ini dikarenakan penjadwalan adalah tahap ketergantungan antar aktivitas yang membangun proyek secara keseluruhan. Pemecahan masalah penjadwalan yang baik dari suatu proyek merupakan salah satu faktor keberhasilan dalam pelaksanaan proyek untuk selesai tepat pada waktunya. Tugas akhir ini menerapkan algoritma genetika untuk memecahkan masalah optimasi dalam penjadwalan proyek. Algoritma genetika merepresentasikan kandidat solusi penjadwalan kedalam kromosom-kromosom secara acak, lalu dievaluasi menggunakan fungsi fitness dan seterusnya dilakukan seleksi. Metode seleksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode seleksi roda roulette, kemudian dilakukan pindah silang dan mutasi. Pada setiap generasi, kromosom dievaluasi berdasarkan nilai fungsi fitness. Setelah beberapa generasi maka algoritma genetika akan menghasilkan kromosom terbaik, yang merupakan solusi optimal. Hasil dari sistem penjadwalan proyek menggunakan algoritma genetika adalah jadwal kegiatan-kegiatan dalam sebuah proyek yang dapat menjadi alternatif keputusan bagi kontraktor dalam pelaksanaan proyek. Dan berdasarkan hasil pengujian performansi yang dilakukan sebanyak 10 kali dapat disimpulkan bahwa algoritma genetika membutuhkan waktu yang lama jika nilai iterasinya besar, karena dalam algoritma ini terdapat proses penggenerasian. Kata kunci: Algoritma Genetika, Fungsi Fitness, Optimasi, Penjadwalan Proyek, Pindah Silang, Mutasi
ANALISIS INVESTASI ALAT BERAT PROYEK JALAN PT. GADING MURNI PERKASA
Pekerjaan dalam bidang konstruksi membutuhkan Alat Berat untuk mempercepat pembangunan jalan, gedung, jembatan dan pekerjaan konstruksi lainnya. Kebutuhan alat berat guna mendukung pelaksanaan pembangunan di berbagai sektor waktu ke waktu semakin meningkat, oleh karena itu diperlukan alat berat untuk membantu memenuhi kebutuhan tersebut. Alat berat yang di tinjau adalah Alat yang di gunakan dalam Proyek pekerjaan jalan Metode: Jenis penelitian ini adalah studi literatur yang menggunakan 5 metode kriteria investasi yaitu, Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR), Break Even Point (BEP), Annual Equivalent (AE), dan Benevit Cost Ratio (BCR).Hasil: Perhitungan Net Present Value (NPV) menghasilkan keuntungan sebesar Rp. 575.153.388. Angka ini bernilai lebih dari 1 maka proyek ini layak untuk dijalankan. Perhitungan Internal Rate of Return (IRR) menghasilkan angka 10,37% dan angka ini lebih besar dari nilai MARR yaitu 9.8%, maka proyek ini memenuhi kriteria IRR dan layak untuk dijalankan. Perhitungan Break Even Point (BEP) menunjukkan Break Even terjadi pada tahun 2010 bulan 7 pada saat total pendapatan sebesar Rp. . .Perhitungan Annual Equivalent (AE) menghasilkan angka 51399604.44 angka ini lebih dari 1 maka investasi ini layak dijalankan. Perhitungan Benefit Cost Ratio (BCR) menghasilkan BCR sebesar , angka ini lebih dari 1 maka proyek investasi ini layak untuk dilaksanakan dan dapat memberikan keuntungan. Kata Kunci : Investasi, Alat Berat yang digunakan dalam Proyek jala
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KETERLAMBATAN PADA PROYEK JALAN DI (PROVINSI SULAWESI UTARA)
Pada pekerjaan proyek jalan biasanya terjadi kendalat, baik kendala yang memang sudah diper-hitungkan maupun kendala yang diluar perhitungan perencana. Kendala tersebut menjadi faktor penyebab terlambatnya penyelesaian proyek, sehingga proyek tersebut tidak berlangsung sesuai dengan rencana yang telah dibuat, dalam hal ini pada proyek (Jalan di provinsi Sulawesi Utara) dimana sering terjadi keterlambatan baik dari segi teknis maupun non teknis. Penelitian ini dilakukan dengan cara penyebaran kuisioner kepada responden yang pernah menangani proyek tersebut. Metode Rangking digunakan untuk menentukan Rangking para responden dan memberikan prioritas terhadap variable studi. Pengolahan data kuisioner menggunakan program SPSS dengan metode analisis deskriptif. Dari hasil penelitian didapatkan urutan rangking-rangking tiap faktor yang menjadi penyebab keterlambatan penyelesaian proyek. Faktor-faktor yang menjadi penyebab utama yang mempengaruhi keterlambatan penyelesaian proyek pembangunan jalan di (Provinsi Sulawesi Utara) yaitu : Kekurangan bahan material, perolehan ijin dari pemerintah, keterlambatan pengiriman bahan, kekurangan tenaga kerja, ketersediaan keuangan selama pelaksanaan, kesalahan desain yang dibuat oleh perencana, perubahan desain oleh owner, kesalahan dalam penyelidikan tanah,dan kondisi permukaan air bawah tanah dilapangan.  Kata Kunci : Faktor – faktor keterlambatan, Kuisioner, Jalan di Provinsi Sulawesi Utara, SPSS for window
LIFE CYCLE COST (LCC) PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG AKUNTANSI UNIVERSITAS NEGERI MANADO (UNIMA) DI TONDANO
Life Cycle Cost (LCC) merupakan biaya yang dibutuhkan oleh suatu bangunan selama umur rencananya. Yang termasuk biaya ini adalah biaya perencanaan dan pembangunan yang dinamakan biaya awal, biaya perawatan rutin dan perbaikan dinamakan biaya pemeliharaan, serta biaya pembongkaran dan perbaikan bahan-bahan yang tidak digunakan. Tujuan penelitian ini adalah Mendapatkan Total Biaya Siklus Hidup Life Cycle Cost (LCC) untuk masa periodik perawatan per 20 tahun pada pembangunan. Dalam hal ini, bangunan yang akan ditinjau adalah Gedung Akuntansi Universitas Negeri Manado (UNIMA) di Tondano, dan bagian bangunan yang akan dihitung Life Cycle Cost-nya yaitu dinding, lantai serta plafon dari bangunan tersebut. Melalui proses perhitungan untuk item pekerjaan dinding, lantai dan plafon dari Gedung Akuntansi Universitas Negeri Manado tersebut, maka didapatkan total biaya sebesar Rp 1.011.144.661,00. Dengan biaya pemeliharaan yang terdiri dari; Biaya pemeliharaan Dinding Rp 221.568.010,00, Biaya pemeliharaan Lantai Rp 499.433.784,00, Biaya pemeliharaan Plafon Rp 290.142.867,00Kata kunci : Life Cycle Cost, Bahan Bangunan, Biay
OPTIMASI BIAYA DISTRIBUSI MATERIAL DENGAN METODE NWC (NORTH WEST CORNER) (STUDI KASUS : PEMBANGUNAN GEDUNG LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SAM RATULANGI)
Proses pendistribusian material merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk direncanakan, karena akan sangat berpengaruh terhadap efisiensi biaya proyek secara keseluruhan. Meningkatnya biaya proyek seringkali diakibatkan oleh proses pendistribusian material yang tidak optimal. Hal ini dapat terjadi terutama jika pekerjaan yang sedang ditangani terdiri dari beberapa proyek yang membutuhkan material dalam jumlah yang besar, dimana satu lokasi pengambilan material saja tidak akan mampu untuk mencukupi seluruh kebutuhan yang ada.Perbedaan jarak antara sejumlah sumber dengan lokasi-lokasi proyek yang ada ditambah perbedaan harga material di setiap sumber menyebabkan pihak pelaksana proyek harus menentukan suatu cara untuk mendapatkan material yang dibutuhkan dengan biaya distribusi minimum. Untuk itu diperlukan adanya metode yang dapat mengoptimalkan biaya distribusi material dari pemasalahan ini, seperti Metode North West Corner.Dari hasil pengolahan data menunjukkan bahwa dengan menggunakan Metode North West Corner, pada kasus yang ditinjau, didapatkan biaya distribusi bahan material untuk Semen sebesar Rp. 2.146.155.000,00; Pasir sebesar Rp. 123.331.214,20; dan Kerikil sebesar Rp. 698.879.141,20. Kata kunci: Optimasi, efisiensi, biaya, distribusi, material, proyek, Metode North West Corne