12 research outputs found

    USING TOP-DOWN PROCESSING STRATEGIES TOWARD STUDENTS’ READING COMPREHENSION ON RECOUNT TEXTS OF EIGHT YEAR AT SMP YLPI PEKANBARU

    Get PDF
    Top-down membaca adalah sebuah proses dimulai dengan pembaca berfokus pada ide utama dari teks dan informasi lainnya yang mereka dapat memahami segera. Strategi membaca efektif membutuhkan keseimbangan antara kedua proses, tapi harus dimulai dengan proses top-down. Skripsi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman membaca kelas delapan di SMP YLPI Pekanbaru Dalam memahami teks Recount. Top-Down Processing adalah cara alternatif dalam pemahaman mengajar membaca. Membaca adalah cara umum untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan. Melalui membaca orang akan mendapatkan ide-ide yang mereka inginkan, dan akan dapat menggunakannya sesuai dengan kebutuhan mereka. Sebagai contoh, jika ternyata pada radio yang menggunakan teknologi baru atau dalam model modern yang kita belum pernah menggunakan sebelumnya, kita akan membacanya secara manual. Singkatnya, orang membaca untuk mendapatkan informasi yang disajikan dalam bentuk tertulis. Setelah menghitung data, peneliti menemukan bahwa total rata-rata dari kelompok dan kelompok kontrol eksperimental dalam pre-test adalah 60,5 untuk kelompok eksperimen dan 56 untuk kelompok kontrol. Di tingkat signifikan 0,5 dihitung adalah terbesar dari t-tabel (0,94 <2.021) di derajat kebebasan (df 38). Ini berarti bahwa t-obs lebih tinggi dari t-tab. Setelah pengobatan diberikan dalam mengajar untuk kelompok eksperimen selama enam pertemuan untuk meningkatkan membaca kemampuan untuk menceritakan teks, pasca-uji diadministrasikan untuk kelompok, kelompok eksperimen adalah 82,5 dan kelompok kontrol 65,5 dapat dilihat itu berarti peningkatan dibuat oleh kelompok eksperimen untuk pre-test post-test 22% dan kelompok kontrol adalah 9,5%. Berdasarkan standar perhitungan deviasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol adalah pengujian hipotesis, ditemukan bahwa nilai t-obs lebih besar dari t-tab (1,08> 2,021) di tingkat keputusan alpha α = 0,5 dengan derajat kebebasan (df 38) karena itu, hipotesis nol ditolak. Ini berarti ada yang signifikan Menggunakan Strategi Pengolahan Top-Down Menuju Siswa Membaca Pemahaman tentang Teks Recount Delapan Tahun di SMP YLPI Pekanbaru

    Profil penggunaan kombinasi insulin short dan long acting pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Sidoarjo

    Get PDF
    Diabetes melitus atau lebih dikenal dengan kencing manis adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau biasa disebut hiperglikemia karena diakibatkan penurunan sekresi insulin dan penurunan sensitivitas insulin. Penurunan sekresi insulin terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 1 sedangkan penurunan sensitivitas insulin pada tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional-deskriptif, data dikumpulkan secara retrospektif dengan metode non random-purposive sampling pada periode 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017 di Unit Rawat Inap RSUD kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian dengan metode retrospektif pada 25 pasien menunjukkan ada 6 pasien diberikan pola terapi insulin tunggal pada awal rawat inap dengan kombinasi penggantian insulin pada hari berikutnya. Penggantian ini sangat efektif dalam menurunkan kadar gula dalam darah. Pola penggunaan insulin tunggal paling banyak Novorapid (3x8 UI) SC sebesar 3 pasien, kombinasi paling banyak Novorapid (3x10) SC dan Lantus (0-0-10) SC sebesar 6 pasien

    Profil penggunaan kombinasi insulin short dan long acting pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RSUD Kabupaten Sidoarjo

    No full text
    Diabetes melitus atau lebih dikenal dengan kencing manis adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang karena disebabkan oleh adanya peningkatan kadar glukosa dalam darah atau biasa disebut hiperglikemia karena diakibatkan penurunan sekresi insulin dan penurunan sensitivitas insulin. Penurunan sekresi insulin terjadi pada pasien diabetes melitus tipe 1 sedangkan penurunan sensitivitas insulin pada tipe 2. Penelitian ini merupakan penelitian observasional-deskriptif, data dikumpulkan secara retrospektif dengan metode non random-purposive sampling pada periode 1 Januari 2017 hingga 31 Desember 2017 di Unit Rawat Inap RSUD kabupaten Sidoarjo. Hasil penelitian dengan metode retrospektif pada 25 pasien menunjukkan ada 6 pasien diberikan pola terapi insulin tunggal pada awal rawat inap dengan kombinasi penggantian insulin pada hari berikutnya. Penggantian ini sangat efektif dalam menurunkan kadar gula dalam darah. Pola penggunaan insulin tunggal paling banyak Novorapid (3x8 UI) SC sebesar 3 pasien, kombinasi paling banyak Novorapid (3x10) SC dan Lantus (0-0-10) SC sebesar 6 pasien

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Jalan Karang Menjangan No. 20 Surabaya 3 Desember - 5 Desember 2019

    No full text

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. Jendral Ahmad Yani No. 118, Surabaya 16, 17, 18 Desember 2019

    No full text

    Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Balai Besar Pengawas Obat Dan Makanan (BBPOM) Jalan Karang Menjangan No. 20 Surabaya 3 Desember - 5 Desember 2019

    Get PDF
    corecore