12 research outputs found

    Uji antipiretik patch ekstrak Zingiber Officinale Var. Rubrum dengan enhancer menthol terhadap temperatur dan jumlah neutrofil tikus putih

    Get PDF
    Jahe merah (Zingiber officinale var. Rubrum) memiliki kandungan minyak atsiri lebih banyak dibanding jahe lainnya. Memiliki senyawa homolog fenolik keton yaitu gingerol memiliki efek antipiretik yaitu menghambat enzim siklooksigenase (COX) yang berperan dalam pembuatan prostaglandin. Jahe merah diformulasikan dalam bentuk transdermal (patch) disertai penambahan enhancer Menthol. Keuntungannya ialah praktis dalam pemakaian dan mengindari efek lintas pertama metabolism. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan patch ekstrak etanol Jahe merah dengan atau tanpa enhancer terhadap penurunan temperatur dan jumlah neutrofil tikus putih yang diinduksi vaksin DPT-Hb-hib 0,2 ml secara intraperitoneal. Penelitian ini dibagi menjadi lima kelompok yaitu kelompok makan minum, diinduksi vaksin, parasetamol oral, patch kosong, patch dengan Jahe merah, patch dengan Jahe merah dan penambahan enhancer. Parameter yang diamati ialah temperatur tubuh tikus yang diamati pada menit ke-0 sebelum pemberian vaksin dan T-demam (2 jam setelah vaksin) dan 6 jam selanjutnya diamati setiap 30 menit. Sedangkan pengambilan neutrofil dilakukan sebelum pemberian vaksin, T-demam dan 6 jam selanjutnya tiap 120 menit. Hasil penelitian menunjukkan bahwa patch ekstrak dengan enhancer terdapat perbedaan bermakna (p<0,05) dengan kelompok patch ekstrak dan parasetamol oral. Penggunaan patch ekstrak Jahe merah dapat menurunkan temperatur tapi tidak secara signifikan menurunkan jumlah neutrofil
    corecore