10 research outputs found

    Studi penggunaan natrium valproat lebih dari tiga bulan terhadap magnesium serum dan jumlah kejang pasien epilepsi di RSUD Dr. Soetomo

    Get PDF
    Epilepsi adalah suatu kondisi ditandai dengan kejang yang berulang salah satunya akibat eksitasi berlebihan reseptor glutamat. Hubungan antara Mg2+ dan epilepsi dapat ditinjau dari mekanisme Mg2+ melalui penghambatan eksitasi reseptor N-metil D–aspartate (NMDA) termasuk bagian reseptor glutamat ionotropik bersifat neurotransmitter eksitasi yang dapat berbahaya apabila terjadi eksitasi secara berlebihan dan mengakibatkan kejang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar Mg2+ serum pada pasien epilepsi dengan terapi obat natrium valproat selama lebih dari 3 bulan dan hubungan pada jumlah kejangnya. Metode Penelitian ini bersifat prospektif disajikan dengan metode deskriptif (observasional) yang diamati merupakan data perkembangan subyek penelitian menggunakan kuisoner untuk mengetahui pengaruh antara kadar Mg2+ dan jumlah kejang pada pasien epilepsi. Pengambilan sampel dilakukan secara consecutive sampling, pada periode Juli 2017 sampai September 2017. Hasil penelitian menunjukan bahwa kadar Mg2+ dari 15 pasien yang tertinggi yaitu 2,45 mg/dL dengan dosis natrium valproat 750 mg/ hari mengalami kejang sebanyak 2 kali. Sedangkan, kadar Mg2+ terendah yaitu 1,90 mg/dL dengan dosis 1000 mg/hari mengalami kejadian kejang sebanyak 1 kali. Pada Penelitian Ini tidak terdapat peningkatan kadar Mg2+ serum pada pasien epilepsi yang memperoleh terapi obat natrium valproat selama lebih dari 3 bulan serta tidak terdapat hubungan antara kadar Mg2+ serum dengan terapi natrium valproat pada pasien epilepsi dengan lama terapi lebih dari 3 bulan terkait dengan jumlah kejangnya
    corecore