4 research outputs found
EFEKTIFITAS EKSTRAK BUAH PARE (Momordica Charantia) DALAM MEMATIKAN JENTIK AEDES AEGYPTI
Demam dengue dan demam berdarah dengue adalah penyakit virus yang tersebar luas di seluruh dunia terutama di daerah tropis Sumber penularan utama adalah manusia dan primata, sedang penularnya adalah nyamuk Aedes aegypti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan ekstrak buah pare (Momordica charantia) dalam mematikan jentik Aedes aegypti dengan konsentrasi 5%, 10% dan 15% dalam waktu 8 jam dengan pengamatan setiap 30 menit disetiap konsentrasinya. Metode Penelitian ini adalah Quasi Experiment dengan rancangan penelitian rangkaian waktu (Time Series Design). Penelitian menunjukkan kematian jentik Aedes aegypti pada konsentrasi 5% dapat mematikan jentik sebesar 48% dari jumlah populasi jentik Aedes aegypti. Konsentrasi 10% dapat mematikan jentik dengan persentase kematian sebesar 66% dari jumlah populasi jentik Aedes aegypti. Sedangkan, kematian jentik dengan konsentrasi 15% mencapai persentase kematian sebesar 89% dari jumlah populasi jentik Aedes aegypti. Simpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah adanya pengaruh ekstrak buah pare dalam mematikan jentik Aedes aegypti pada konsentrasi 5%, 10% dan 15%.Kata Kunci: Aedes aegypti, Ekstrak Buah Pare (Momordica Charantia
PERILAKU KEKERASAN PADA PERAWAT DI RUANG PERAWATAN JIWA
Nurses are vulnerable to violent behavior, especially in the psychiatric ward. Objective: identify violent behavior that is often experienced by nurses and the factors that influence it. Method: using a cross sectional design with an analytic observational approach. The research was conducted at X Hospital in the psychiatric ward: Psychiatry High Care Unit, adult women, men with criminal case and two rooms for men without criminal cases. Sample consisted of 63 nurses through a purposive sampling technique. The instrument used was the Perception of Prevalance of Aggression Scale (POPAS). Data analysis with univariate and bivariate through chi square test with p<0.05. Results: the most violent behavior of patients towards nurses was verbal then physical and sexual violence. There were significant differences in violent behavior received by male and female respondents, such as: provocative and physical threats. There were significant differences in violent behavior based on the type of psychiatric ward such us: nagging, insulting, threats, humiliation to nurses, provocative, physical threats, physical violence that caused minor and serious injuries. Minor injuries were more experienced by male. Sexual temptation is more experienced by women, especially in adult men's treatment rooms, both with and without criminal cases. Conclusion: the most violent behavior of patients towards nurses in psychiatric ward was verbal then physical and sexual violence. There were significant differences in violent behavior based on gender and the type of psychiatric ward. More minor injuries were experienced by male, while sexual temptation was experienced more by women, especially in adult male rooms.Perilaku kekerasan rentan dialami perawat terutama di ruang perawatan jiwa. Tujuan penelitian: mengidentifikasi perilaku kekerasan yang sering dialami perawat dan factor yang mempengaruhinya. Metode penelitian: menggunakan desain cross sectional dengan pendekatan observasional analitik. Penelitian dilakukan di rumah sakit X di ruang perawatan jiwa: Psikiatry High Care Unit (PHCU), dewasa wanita, laki-laki dengan kasus pidana dan dua ruangan laki-laki tanpa kasus pidana. Sampel penelitian berjumlah 63 perawat melalui tekhnik purposive sampling. Instrumen yang digunakan Perception of Prevalance of Aggression Scale (POPAS). Analisia data dengan univariate dan bivariate melalui uji chi Square dengan p value <0,05. Hasil penelitian: perilaku kekerasan pasien pada perawat yang paling banyak adalah kekerasan verbal kemudian fisik dan seksual. Ada perbedaan secara signifikan perilaku kekerasan yang diterima responden perempuan dan laki-laki seperti: provokatif dan ancaman fisik kepada perawat. Ada perbedaan secara signifikan perilaku kekerasan berdasarkan jenis ruangan perawatan, seperti: mengomel, mencaci, ancaman kepada perawat, penghinaan kepada perawat, provokatif, ancaman fisik, kekerasan fisik yang menyebabkan cedera ringan dan serius. Cedera ringan lebih banyak dialami responden laki-laki. Godaan seksual lebih banyak dialami wanita terutama di ruang perawatan laki-laki dewasa baik dengan kasus pidana maupun tanpa kasus pidana. Kesimpulan: perilaku kekerasan pasien pada perawat di ruang perawatan jiwa yang paling banyak adalah kekerasan verbal kemudian fisik dan seksual. Ada perbedaan secara signifikan perilaku kekerasan berdasarkan jenis kelamin dan jenis ruang perawatan. Cedera ringan lebih banyak dialami responden laki-laki, sedangkan godaan seksual lebih banyak dialami wanita terutama di ruang perawatan laki-laki dewasa
PEMBAGIAN MASKER GRATIS SEBAGAI UPAYA PREVENTIF PENANGANAN COVID-19
Desa Mamminasae Kabupaten Pinrang merupakan salah satu desa yang tergolong zona merah, yang mendapat bantuan oleh sivitas akademika STIK Makassar dalam mencegah penyebaran wabah Corona Virus Disease (COVID-19). Bantuan yang diberikan melalui kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM). Adapun tujuan kegiatan pengabdian yaitu memberikan pemahaman kepada masyarakat terkait bahaya dan penyebaran COVID-19 dan pentingnya penggunaan masker sebagai salah satu cara pencegahan penyebaran COVID-19. Metode pelaksanaan kegiatan PKM yaitu melalui penyuluhan cara penggunaan masker yang benar. Kegiatan PKM yang dilakukan bermitra dengan masyarakat Puskesmas Sulili Desa Mamminasae, dengan jumlah masyarakat 23 orang. Di akhir kegiatan diberikan wawancara untuk mengukur pemahaman masyarakat terkait penyuluhan yang dilaksanakan. Hasil yang diperoleh adalah adanya peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya mencegah wabah COVID-19 dengan memakai masker. Adapun persentase peningkatan pemahaman masyarakat sekitar 87 perse
Relationship between Family Support and Medication Adherence in Tuberculosis Patients
Tuberculosis (TB) is an infectious disease that attacks the respiratory system with a high incidence in Indonesia.. Tuberculosis treatment requires a long time, at least 6 months causing many patients to stop taking drugs. One of the factors that causes patients to drop out of medication is the lack of family support while the patient is undergoing treatment. This study aims to determine the relationship between family support and medication adherence in TB patients. This type of research is analytic research with a cross sectional approach. The population in this study were 60 TB patients with a large sample of 52 respondents taken using accidental sampling technique. Data collection used an observation sheet and was analyzed using the fisher exact test. The statistical test results showed a ρ value of 0.007 (