28 research outputs found
Apparatus Resources Development Model to Improve Public Service Quality in Indonesia
There are only about 5 percent of civil servants in Indonesia at present are considered to be qualified, while 95 percent were still low. This is an interesting condition studied. This phenomenon leads two questions: (1) what is the program to improve the performance of the apparatus? (2) How is the model applied in an effort to improve the quality of service, so it has a competitive edge? To answer the question, is conducted research on five private colleges in XI the region of Kalimantan. Using a qualitative approach to data analysis and an interactive model, the study results: (1) There are two programs to improve the performance of the apparatus, namely: (a) through education and training, and (b) through mutation, rotation, and promotion. (2) Any model will only be effective if attention to "work maturity" and "psychological maturity" apparatus. Keywords: Development of personnel resources, public bureaucracies, public service
FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP EFEKTIVITAS PENYALURAN ALOKASI DANA DESA DI KECAMATAN TELUK PANDAN KABUPATEN KUTAI TIMUR
Permasalahan yang dirumuskan dari penulisan ini adalah apakah ada pengaruh variabel partisipatif, transparansi, akuntabel, berkelanjutan baik secara parsial maupun secara simultan terhadap Efektivitas Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa variabel- partisipatif (X1), transparansi (X2), akuntabel (X3), dan berkelanjutan (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel efektivitas Penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur. Hal ini ditunjukkan dengan nilai R sebesar 0,696 yang mana tersebut mendekati 1, Nilai Koefisien Determinasi sebesar 0,446 atau 44,6 % menerangkan bahwa variabel yang dikemukakan dalam model penelitian ini dapat mengukur atau mewakili 44,6 % variabel yang mempengaruhi efektivitas penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) di Kecamatan Teluk Pandan Kutai Timur. Secara parsial variabel partisipatif (X1), transparansi (X2), akuntabel (X3), dan berkelanjutan (X4) memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Efektivitas Penyaluran Alokasi Dana Desa di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur dengan nilai koefesien regresi sebesar 0,249, 0,344, 0,259 dan 0,270, melalui uji t diperoleh nilai t hitung masing- masing 1,705, 2,192, 2,195 dan 2,671 jika dibandingkan dengan t tabel (tingkat kepercayaan 95% uji dua sisi) sebesar 1,6632 maka terlihat bahwa thitung lebih besar dari ttabel sehingga dapat diterangkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara variabel partisipatif, transparansi, akuntabel, dan berkelanjutan terhadap Efektivitas Penyaluran Alokasi Dana Desa di Kecamatan Teluk Pandan Kabupaten Kutai Timur
PELAYANAN ADMINISTRASI TERPADU KECAMATAN (PATEN) DI KANTOR CAMAT LOA JANAN KABUPATEN KUTAI KARTANEGARA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN PUBLIK (STUDI IMPLEMENTASI PERATURAN BUPATI KUTAI KARTANEGARA NO. 7 TAHUN 2012)
Tujuan penelitian adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis implementasi Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN di Kantor Camat Loa Janan Kabupaten Kutai Kartenagara. Fokus penelitian yang ditetapkan meliputi mekanisme pelayanan administrasi terpadu, transparansi petugas dalam memberikan pelayanan, ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan, kedisiplinan aparatur dalam pelayanan, sarana dan prasarana penunjang pelayanan, kerjasama/koordinasi antar petugas pelaksana, dan keramahtamahan aparatur dalam memberikan layanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan (PATEN), sebagaimana yang diatur melalui kebijakan Bupati Kutai Kartanegara Nomor 7 tahun 2012 secara implementatif telah membawa perubahan yang berarti terhadap kualitas layanan. Meskipun secara aplikatif pelayanan administrasi terpadu belum mencapai hasil yang optimal, tetapi tindakan-tindakan yang dilakukan Camat Loa Janan mampu memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan dan mendapatkan apresiasi masyarakat di wilayah Kecamatan loa Janan. Dengan diterapkan pelayanan administrasi terpadu, semua jenis pelayanan dapat diselesaikan dalam satu pintu (one door service) sehingga para pemakai jasa tidak lagi dihadapkan pada jalur birokrasi yang berbelit-belit dan pengorbanan yang tinggi dan layanan dapat diselesaikan lebih efektif dan efisien. Kurang optimalnya implementasi pelayanan administrasi terpadu, tidak dibarengi dengan berbagai faktor penunjang diantaranya sumber daya aparatur yang profesional, sarana dan prasarana yang memadai, sikap dan perilaku aparatur yang baik dan kedisplinan aparatur yang mampu memegang teguh etika profesi
EVALUASI KEBIJAKAN PROGRAM PINJAMAN MODAL KREDIT BERGULIR UNTUK PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH PADA DINAS PERINDUSTRIAN, PERDAGANGAN, KOPERASI DAN UMKM DI KABUPATEN KUTAI BARAT
Dari hasil temuan pada objek penelitian mengenai Kebijakan Program Pinjaman Modal Kredit Bergulir menunjukkan bahwa secara aplikatif terindikasi cukup efektif. Hal tersebut dapat diketahui dari parameter yang ditetapkan bahwa belum sepenuhnya mendukung proses pengembangan usaha mikro, kecil dan menengah. Secara aplikatif program pinjaman modal kredit bergulir masih dihadapkan pada persoalan-persoalan teknis dan administratif, sehingga dalam perjalanannya kurang berjalan sebagaimana yang diharapkan. Meski demikian memiliki nilai manfaat yang besar dalam mendukung pelaku usaha mikro, kecil dan menengah dalam mengembangkan usahanya. Kurang optimalnya pelaksanaan program pinjaman modal kedit bergulir di wilayah Kabupaten Kutai Barat disebabkan oleh masih kurangnya sosialisasi terhadap pelaku usaha, terbatasnya sarana dan prasarana operasional untuk mendukung pelaksanaan program, terbatasnya keterampilan dan keahlian pelaku usaha dan aparat pembina di Kabupaten Kutai Barat kurang mampu dalam memanfaatkan sumber daya alam yang potensial
IMPLEMENTASI PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN WALIKOTA KEPADA CAMAT DALAM MENUNJANG PELAYANAN PUBLIK DI KANTOR CAMAT SAMBUTAN KOTA SAMARINDA
The purpose of this study is to describe and analyze the implementation of the delegations of Mayor of Samarinda’s authorities to Head of Sambutan District. The results show that the delegations of Mayor of Samarinda’s authorities to Head of Sambutan District governed by Regulation No. 32 of 2011 was implemented, however applicative less effective. It can be known of the six indicators set, including 2 declared effective indicators and 4 indicators expressed quite effective
HUBUNGAN BUDAYA KERJA DENGAN KOMITMEN PEGAWAI NEGERI SIPIL DI LINGKUNGAN RUMAH SAKIT JIWA DAERAH ATMA HUSADA MAHAKAM
Artikel ini bertujuan untuk mengukur hubungan budaya kerja dengan komitmen Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Atma Husada Mahakam, disamping itu juga untuk menguji signifikansi hubungan budaya kerja dengan komitmen PNS di lingkungan RSJD Atma Husada Mahakam, serta untuk mendeskripsikan hubungan budaya kerja dengan komitmen PNS di lingkungan RSJD Atma Husada Mahakam. Dari penelitian ini diketahui bahwa hubungan budaya kerja dengan komitmen PNS di lingkungan RSJD Atma Husada Mahakam merupakan hubungan yang tidak signifikan dan bersifat negatif. Jika budaya kerja yang negatif tidak diterapkan, maka komitmen PNS justru akan meningkat
PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI PADA BAGIAN PERLENGKAPAN SEKRETARIAT DAERAH KABUPATEN KUTAI TIMUR
Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan pengaruh karakteristik individu terhadap prestasi kerja pegawai pada bagian perlengkapan Sekretariat Daerah Kabupaten Kutai Timur. Pegawai merupakan unsur sumber daya yang sangat penting bagi organisasi untuk mencapai tujuan. Setiap pegawai dalam suatu organisasi selalu mengharapkan adanya perubahan baik segi materil maupun spritual yang mempunyai kaitan sangat erat dengan kinerjanya sebagai unsur utama yang dapat menentukan keberhasilan suatu organisasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik individu dari masing-masing pegawai dapat mempengaruhi dalam berperilaku dan melakukan suatu pekerjaan. Dengan mengetahui perbedaan karakter individu, para manajer dapat menentukan tugas-tugas yang sesuai dengan karakternya sehingga peningkatan kinerja dapat dicapai