15 research outputs found
Pengaruh pemberian konseling terhadap kepatuhan pasien dislipidemia dalam mengkonsumsi obat tradisional normokol di Puskesmas Gundih Surabaya Pusat
Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipoprotein yang memerlukan kepatuhan tinggi untuk mencapai target terapi, serta ditandai dengan meningkatnya total serum kolesterol, low density lipoprotein (LDL), dan penurunan konsentrasi high density lipoprotein (HDL). Obat tradisional normokol merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan dislipidemia di Puskesmas Gundih Surabaya dengan bahan baku antara lain jahe merah, bawang putih, apel, lemon dan madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat tradisional normokol pasca pemberian konseling. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-experimental, dengan pendekatan one group pre-test-post test design dimana pengukurannya menggunakan kuesioner MMAS-8. Hasil yang didapatkan sebelum adanya konseling didapatkan 88% responden masuk dalam kategori kepatuhan tinggi dan 12% masuk dalam kategori kepatuhan sedang, sedangkan setelah dilakukan konseling didapatkan sebanyak 97% responden dalam kategori kepatuhan tinggi dan 3% dalam kategori kepatuhan sedang, serta kesimpulan dari 34 sampel menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat tradisional normokol sebelum dan sesudah dilakukan konseling
Pengaruh pemberian konseling terhadap kepatuhan pasien dislipidemia dalam mengkonsumsi obat tradisional normokol di Puskesmas Gundih Surabaya Pusat
Dislipidemia merupakan suatu kelainan metabolisme lipoprotein yang memerlukan kepatuhan tinggi untuk mencapai target terapi, serta ditandai dengan meningkatnya total serum kolesterol, low density lipoprotein (LDL), dan penurunan konsentrasi high density lipoprotein (HDL). Obat tradisional normokol merupakan obat yang digunakan untuk pengobatan dislipidemia di Puskesmas Gundih Surabaya dengan bahan baku antara lain jahe merah, bawang putih, apel, lemon dan madu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat tradisional normokol pasca pemberian konseling. Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre-experimental, dengan pendekatan one group pre-test-post test design dimana pengukurannya menggunakan kuesioner MMAS-8. Hasil yang didapatkan sebelum adanya konseling didapatkan 88% responden masuk dalam kategori kepatuhan tinggi dan 12% masuk dalam kategori kepatuhan sedang, sedangkan setelah dilakukan konseling didapatkan sebanyak 97% responden dalam kategori kepatuhan tinggi dan 3% dalam kategori kepatuhan sedang, serta kesimpulan dari 34 sampel menunjukkan tidak ada korelasi yang signifikan antara kepatuhan pasien dalam mengkonsumsi obat tradisional normokol sebelum dan sesudah dilakukan konseling