1 research outputs found

    Curcuminoids Content and α-Glucosidase Inhibition of ExtractPromising Lines of Curcuma xanthorrhiza RoxB.

    Get PDF
    Temulawak merupakan salah satu tanaman obat Indonesia yang termasuk dalam keluarga Zingiberaceae. Kurkuminoid merupakan salah satu senyawa bioaktif dalam temulawak yang dilaporkan memiliki aktivitas biologi. Pada penelitian ini dilakukan evaluasi kandungan kurkuminoid dan penghambatan enzim α-glukosidase dari ekstrak empat aksesi temulawak asal Jawa Barat (Sukabumi), Jawa Tengah (Wonogiri dan Karanganyar), Jawa Timur (Ngawi), dan satu ekstrak asal Bogor-Jawa Barat. Simplisia temulawak tersebutdiekstraksi secara bertahap dengan etanol dan n-heksan. Kandungan kurkuminoid diukur dengan menggunakan metode HPLC. Aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dilakukan secara in vitro dengan microplate reader pada 410 nm. Aksesi temulawak asal Wonogiri menunjukkan kandungan kurkuminoid tertinggi, dengan hasil pengukuran antara 35,57- 85,19 mg/g. Nilai IC50 untuk aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase antara 333,27̵908,35 μg/mL, dengan IC50 terbaik adalah temulawak aksesi Wonogiri.Berdasarkan penelitian ini, aksesi temulawak asal Wonogiri sangat baik dalam hal kandungan kurkuminoid dan aktivitas penghambatan enzim α-glukosidase dibandingkan dengan aksesi asal Sukabumi, Karanganyar dan Ngawi, maupun dengan varietas asal Bogor.Curcuma xanthorrhiza Roxb.is one type of Indonesian herbs derived from familyZingiberaceae. Curcuminoids is generally considered it’s most active constituent on C. xanthorrhizathat response biological activities. Present study evaluates the curcuminoids content and α-glucosidaseinhibition of the four extracts of promoting lines of C. xanthorrhiza from West Java (Sukabumi), CentralJava (Wonogiri and Karanganyar), East Java (Ngawi) and one extract varieties of C. xanthorrhiza from Bogor-West Java. For that purpose, dry-powdered of C.xanthorrhiza were sequentially extracted with ethanol and n-hexane. HPLC method was used to determine curcuminoids content. The α-glucosidase inhibitory effect of extracts C.xanthorrhiza was measured in vitro with microplate reader at 410 nm. The highest curcuminoids content were found to be in the promoting lines of C. xanthorrhiza from Wonogiri, which ranged from 35,57 ̵ 85,19 mg/g. IC50 values for α-glucosidase inhibitor activity ranged from 333,27 ̵ 908,35 μg/mL, with the promoting lines of C. xanthorrhiza from Wonogiri having the lowest value and therefore the most potent. In this study, the promoting lines of C.xanthorrhiza from Wonogiri exhibited most in curcuminoids content and α-glucosidase inhibitory than promoting lines from Sukabumi, Karanganyar, Ngawi, and varieties from Bogor
    corecore