3 research outputs found

    PEMANFAATAN LIDAH BUAYA SEBAGAI EDIBLE COATING DALAM MENINGKATKAN DAYA SIMPAN BUAH

    Get PDF
    Makanan dapat dengan mudah rusak oleh kontaminasi mikroba, kimia, ataupun fisik. Pada buah, kerusakan dapat disebabkan oleh uap air yang keluar dari buah ke lingkungan. Setiap kerusakan yang terjadi dapat memperpendek umur simpan buah. Untuk mengatasi masalah tersebut, diperlukan kemasan yang dapat menghambat perpindahan massa dari buah ke lingkungan yang bersifat biodegradable, sehingga dapat terurai secara hayati dan tidak mencemari lingkungan. Tujuan dari mini review ini adalah mengulas pemanfaatan lidah buaya sebagai edible coating dalam meningkatkan daya simpan buah. Berdasarkan referensi yang didapat, edible coating lidah buaya dapat menjadi penghalang perpindahan uap air, antara lain pada buah pepaya, jeruk, berry, dan tomat dengan atmosfer disekitarnya, memperlambat laju transpirasi, respirasi, dan proses oksidasi. Pemanfaatan edible coating lidah buaya dapat memperpanjang umur simpan dan mempertahankan kualitas beberapa buah

    Proses produksi biji kopi (green bean) robusta di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan - Kecamatan Wonosari

    No full text
    PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan – Kecamatan Wonosari menghasilkan produk berupa biji kopi (green bean) yang telah disertifikasi dan didaftarkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan, tersertifikasi halal dan ISO 9001:2015 dengan 37 orang tenaga kerja tetap dan 660 orang tenaga lepas. PT. Perkebunan Nusantara XII merupakan perseroan terbatas yang berdiri pada tahun 1996, yang seluruh unit usahanya berada di provinsi Jawa Timur. Rata-rata kapasitas produksi PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan sebesar 1,47 ton biji kopi/hari. Pengolahan biji kopi dilakukan secara wet process dan dry process didasarkan pada jenis buah kopi yang diolah. Tahap pengolahan terdiri dari penimbangan bahan baku, perambangan, penggilingan, pencucian, pembilasan, pengeringan, tempering, hulling, pengayakan, sortasi, blending dan pengemasan. Pengolahan secara dry process memiliki tahap penggilingan dan pengeringan yang berbeda dengan wet process. Pengemasan biji kopi (green bean) menggunakan karung goni untuk ekspor dan karung plastik untuk pembeli lokal. Wilayah pemasaran PT Perkebunan nusantara terdiri dari luar negeri seperti Italia, Singapore, dan Jepang juga dari dalam negeri. Sumber daya yang digunakan oleh PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan yaitu listrik, kayu bakar, air dan manusia. Pengendalian dan pengawasan mutu di PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan dilakukan pada tiap penggal proses pengolahan mulai dari penerimaan bahan baku berupa buah kopi hingga proses distribusi produk berupa biji kopi (green bean). Limbah yang dihasilkan PT. Perkebunan Nusantara XII Kebun Bangelan berupa padat, cair, dan gas

    Perencanaan unit pengolahan pangan soft cookies bayam “Spinach Bites” dengan kapasitas produksi 7,5 kg per hari (125 keping @60 gram)

    No full text
    Soft cookies bayam “Spinach Bites” adalah produk biskuit dengan tambahan tepung bayam. Usaha “Spinach Bites” termasuk dalam usaha kecil dengan kapasitas produksi 7,5 kg per hari (125 kemasan @60 gram). Lokasi produksi direncanakan bertempat di Pondok Maritim Indah, Kecamatan Wiyung, Kota Surabaya, Jawa Timur. Usaha ini memiliki tenaga kerja sebanyak tiga orang yang terdiri dari dua orang staf produksi dan satu orang direktur sebagai posisi tertinggi pemimpin badan usaha. Bahan-bahan yang digunakan dalam produksi Soft cookies bayam meliputi tepung terigu, maizena, brown sugar, gula pasir, margarin, soda kue, baking powder, choco chips, dark chocolate compound, telur, dan tepung bayam. Proses pengolahan terdiri atas proses pembuatan tepung bayam dan proses pembuatan soft cookies bayam "Spinach Bites". Proses pembuatan tepung bayam terdiri dari proses sortasi, pemetikan, pencucian, pengeringan, penghalusan dan pengayakan. Proses pembuatan soft cookies bayam terdiri dari proses pencampuran margarin, brown sugar, dan gula pasir dan telur kemudian dilanjutkan dengan pencampuran tepung terigu, maizena, tepung bayam dan bahan-bahan tambahan lainnya, pencetakan adonan, pemanggangan, pendinginan, dan pengemasan. Soft cookies bayam "Spinach Bites" memiliki diameter ± 8 cm yang dikemas dengan plastik oriented polypropylene (OPP) berukuran 10 cm × 10 cm dengan berat bersih 60 g tiap kemasan. Soft cookies bayam "Spinach Bites" dijual dengan harga Rp 12.000 per keping. Berdasarkan evaluasi usaha produksi dengan laju pengembalian setelah pajak sebesar 65,52%, waktu pengembalian modal setelah pajak 18,07 bulan dan titik impas sebesar 46,43%, usaha soft cookies bayam “Spinach Bites” dikatakan layak untuk didirikan
    corecore