2 research outputs found
Risk Analysis on Organochlorine Pesticides Residue in Potato and Carrot From Conventional and Organic Farms in Citarum Watershed Area, West Java Province, Indonesia
Six samples of carrot and potatoes were collected from conventional and organic farms. Organochlorine pesticides (OCPs) residue was analyzed using liquid-liquid extraction. The concentration of OCPs residue together with the consumption pattern were used to calculate the potential risk. Estimated Daily Intake (EDI) of OCPs residue in carrots and potatoes both from conventional and organic farms were below the standard given in SNI 7313:2008 and the Maximum Residue Limit (MRLs) from USEPA . Hazard quotient (HQ) and Hazard Index (HI) as effect analysis were below the unity, thus there may not be a concern for non-carcinogenic effect. Risk analysis on cancer effects indicated that potatoes samples were above the recommended risk by EPA (10-6). In addition, risk of potatoes samples from organic samples was higher compare to that of the conventional farm. Cancer risk analysis of carrot samples were found below the recommended risk by EPA. Cancer risk effect of carrot samples from conventional farm was slightly higher compare to that of the organic farm
Aplikasi Teknik Aan dan Ssa dalam Penentuan Nilai Asupan Harian Unsur Ca, Fe dan Zn pada Anak Usia Sekolah di Kota Bandung
Unsur gizi mikro yang terkandung dalam makanan memiliki peran penting dalam proses metabolisme di dalam tubuh manusia, sehingga defisiensi unsur gizi mikro dapat menyebabkan gangguan kesehatan dan penyakit kronik. Anak-anak merupakan populasi yang rentan menderita defisiensi mikronutrien yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya. Defisiensi mikronutrien telah lama terjadi di Indonesia namun belum terselesaikan dan data status nutrisi anak-anak Indonesia masih sangat terbatas. Untuk itu melalui penelitian ini dilakukan penentuan asupan harian unsur mikronutrien Ca, Fe dan Zn pada anak-anak usia sekolah. Pengambilan sampel makanan dilakukan menggunakan metode duplicate diet dan penentuanunsur Fe dan Zn dilakukan menggunakan metode Analisis Aktivasi Neutron (AAN) sedang unsur Ca ditentukan menggunakan metode Spektrometri Serapan Atom (SSA). Dari hasil analsis diperoleh kadar unsur Ca, Fe dan Zn dalam sampel makanan masing-masing berkisar antara 307โ1991; 10,1โ95,5 dan 11,9โ29,4 mg/kg, dengan nilai rata-rata asupan harian unsur Ca, Fe dan Zn adalah 228; 9,3 dan 4,6 mg/hari yang hanya memenuhi 28%, 74% dan 39% dariAKG (angka kecukupan gizi). Dari hasil yang diperoleh, teramati adanya defisiensi unsur-unsur tersebut pada anak usia sekolah di kota Bandung. Hasil ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan informasi bagi pihak yang berwenang dalam perencanaan dan pengambilan kebijakan terkait dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia yang akan datang